Tentangsinopsis.com – Sinopsis 18 Again Episode 9 Part 2,Silahkan lihat cerita dari episode lengkapnya di tulisan yang ini. Bila ingin menemukan part pertama dan membaca Episode sebelumnya baca di sini.
Part sebelumnya, seseorang datang saat Il Kwon hendak memukul Da Jung. Siapakah dia???
Dia adalah Deok Jin. Il Kwon tanya, sedang apa Deok Jin disana.
Deok Jin bilang, untuk menjebloskan guru korup ke penjara.
Il Kwon : Mungkin aku kurang memukulimu saat kau masih muda.
Deok Jin : Bagaimana kau tidak berubah selama ini? Il Kwon-ah, kapan kau akan dewasa?
Marah, Il Kwon akhirnya memukul Deok Jin.
Da Jung yang coba menghentikan Il Kwon, juga ikut didorong oleh Il Kwon.
Il Kwon kembali memukuli Deok Jin. Dia bilang, tangan Deok Jin akan patah jika Deok Jin coba2 menghalanginya.
Melihat itu, Da Jung mulai emosi. Tapi tiba-tiba, Pak Goo muncul di atas panggung.
Pak Goo : Hentikan!
Il Kwon pun berhenti memukul Deok Jin dan terkejut melihat Pak Goo.
Il Kwon : Sudah berapa lama kau di sana?
Pak Goo bilang dia akan bersaksi.
Il Kwon masih aja berkilah. Dia bilang, apa yang dikatakannya tadi tidak lah benar.
Il Kwon : Mereka berdua terus mengganggu tim basket jadi aku hanya mengarangnya untuk menakuti mereka.
Il Kwon juga bilang, akan membawa Ja Sung masuk ke universitas Hankuk.
Pak Goo : Universitas? Kau bahkan tidak pantas menjadi guru.
Mendengar itu, Il Kwon mengancam akan menggantikan posisi Ja Sung masuk universitas dengan Ki Yong.
Pak Bang keluar.
Pak Bang : Aku juga akan bersaksi!
Para orang tua yang lain juga keluar dan berteriak akan bersaksi.
Da Jung senang. Kita lalu ditunjukkan flashback kenapa para orang tua akhirnya mau bersaksi.
Flashback…
Da Jung bilang dia akan melaporkan masalah ini ke program berita terkini.
Da Jung : Jika masalah ini membesar, mereka mungkin akan mempercepat penyelidikan.
Pak Bang tanya, apa dengan melaporkan masalah ke stasiun tv, masalah ini akan cepat selesai.
Da Jung : Kami bisa menyelesaikannya selama semua orang memberikan kesaksian.
Salah satu orang tua siswa bilang tak tahu dengan siapa ia harus berpihak.
Pak Goo juga mengaku tak percaya dengan semua yang Da Jung bilang.
Da Jung : Kalau begitu, akan kutunjukkan pria macam apa Choi Il Kwon itu.
Flashback end…
Il Kwon membela diri. Dia bilang, dia bisa menjelaskan semuanya.
Pak Bang : Aku menyimpan semua tanda terima minuman yang kubayar untuk kalian.
Il Kwon : Tidak. Kau hanya ingin membeli minuman itu untuk kami. Begini, tempat Ja Sung di Universitas Hankuk, akan menjadi milik Ki Yong sekarang.
Pak Bang : Dia tidak akan pergi! Aku akan memastikan untuk mengurungmu dengan para pelatih dari Universitas Hankuk.
Il Kwon : Kau pikir orang akan memercayai kalian? Aku akan menuntut kalian atas pencemaran nama baik. Dan putra kalian tidak akan bisa bermain basket seumur hidup.
Para orang tua semakin kesal.
Da Jung : Orang gila.
Il Kwon : Apa? Gila? Aku sungguh ingin memukulmu sekarang, tapi aku berusaha keras melawan. Sebaiknya kau tutup mulut.
Da Jung : Aku yakin kau tahu ini sudah berakhir untukmu. Sadarlah dan akui kejahatanmu.
Il Kwon : Mengakui kejahatanku? Beraninya kau memperlakukanku, seorang guru, seperti penjahat?
Il Kwon lalu merangsek maju, mau memukul Da Jung tapi Da Jung dengan cepat, mencengkram tangan Il Kwon yang mau memukulnya dan membanting Il Kwon ke lantai.
Deok Jin dan para orang tua kaget melihat aksi Da Jung.
Ae Rin dan polisi datang.
“Sebuah pelecehan telah dilaporkan.” ucap polisi.
Polisi tanya ke Ae Rin siapa pelakunya.
Ae Rin menunjuk Il Kwon.
Il Kwon marah, hei! Chu Ae Rin!
Il Kwon lantas berusaha memfitnah Da Jung di depan polisi.
Il Kwon : Kau tidak bisa melihat ini? Kau…
Deok Jin lalu mengatakan itu pembelaan diri.
Deok Jin : Si brengsek itu memukuliku jadi dia hanya membantuku. Semua orang disini menyaksikannya.
Para orang tua bersaksi.
Polisi pun langsung membawa Il Kwon. Il Kwon masih saja mengklaim dia tak bersalah. Tapi polisi tak peduli dan membawa Il Kwon keluar.
Diluar, Il Kwon yang dibawa polisi melihat Woo Young. Il Kwon lantas ingat masa lalu saat dia merundung Deok Jin.
Il Kwon melemparkan bola ke punggung Deok Jin. Dae Young membalas Il Kwon dengan melakukan hal yang sama.
Dae Young : Choi Il Kwon, jika kau lebih suka bermain dodgeball, kau harus pindah sekarang. Jangan mengambil tempat pemain utama. Kau merampas kesempatan mereka yang lebih berhak.
Il Kwon pergi. Tapi di depan pintu, dia melihat pelatihnya meminta uang pada Pak Hong.
Il Kwon tertawa sinis. Dia fikir, Dae Young dapat tempat karena ayahnya membayar pelatih.
Tapi tawa Il Kwon langsung hilang saat mendengar Pak Hong menolak memberi uang pada pelatih.
Pak Hong : Bagaimana bisa seorang guru menuntut orang tua untuk suap dan menganggapnya bukan apa-apa? Aku sudah menjelaskannya. Jika kau mendiskriminasi putraku karena aku tidak membayarmu, aku akan langsung memberi tahu sekolah.
Flashback end…
Il Kwon mulai sadar. Polisi lalu membawa Il Kwon.
Besoknya di JBC, semua staf sedang menonton program Ki Tae soal kejahatan Il Kwon.
Ki Tae melaporkan langsung dari bar Il Kwon tadi malam.
Ki Tae : Aku di dalam bar yang dioperasikan secara ilegal oleh guru SMA, Choi. Choi melecehkan Undang-Undang Pejabat Publik melakukan suap ujian masuk kuliah. Dia meminta uang dari orang tua untuk posisi pemain utama dan memaksa mereka membayar biaya hiburannya. Yang lebih mengejutkan adalah bahwa dia menyerang orang tua.
Ki Tae lantas mewawancarai Deok Jin langsung dari gedung olahraga Serim.
Deok Jin : Si berengsek itu.. Maksudku, kudengar dia menyaksikan. Astaga, andai dia tidak berbohong…
Guru-guru SMA Serim juga menyaksikan wawancara Deok Jin. Mereka penasaran, siapa Deok Jin karena wajah Deok Jin diblur.
Hanya Bu Ok yang tahu itu Deok Jin dan Bu Ok tersenyum.
Dua pelatih dari Universitas Hankuk, Pelatih Jung dan Pelatih Lim juga sudah diamankan. Mereka akhirnya dihukum penjara karena suap.
Ki Tae : Asosiasi Basket mengumumkan menggunakan insiden ini untuk menyelidiki setiap SMA di Korea untuk memastikan tidak ada kecurangan ujian masuk universitas. Saat 13 orang tua bersedia dan membayar suap, karena keputusan ang salah, mereka menjalani masa percobaan. Tapi aku ingin berterima kasih dengan tulus mereka mengajukan laporan untuk korupsi masuk universitas. Aku Nam Gi Tae, di ‘Lokasi 25 Jam’.
Pak Choi menjenguk anaknya di penjara.
Pak Choi : Ayah tahu kau akan menyebabkan masalah kelak. Kau selalu mengecewakan ayah. Dan kau masih melakukannya.
Il Kwon : Pernahkah ayah memercayaiku? Pernahkah ayah memihakku?
Pak Choi : Jika kau membuat ayah bangga! Tentu saja!
Il Kwon teringat saat sang ayah memarahinya.
Flashback…
Pak Choi memarahi Il Kwon. Dia bilang, dia sudah menghabiskan banyak uang tapi Il Kwon hanya menjadi pelatih SMA rendahan.
Pak Choi : Kau menyedihkan.
Flashback end…
Tangis Il Kwon hampir keluar.
Pak Choi : Kau tahu berapa yang ayah habiskan? Ayah menginginkanmu untuk sukses.
Il Kwon : Tapi nyatanya tidak! Mengerti? Aku tidak berhasil! Menurutmu kenapa aku disini? Ayah pikir, bagaimana aku berakhir disini?
Pak Choi : Kau gagal.
Pak Choi akhirnya pergi.
Il Kwon pun hanya bisa terdiam dan menangis.
Besoknya, Kepala Sekolah meminta maaf pada orang tua dan anggota tim basket.
“Karena insiden itu, kita telah menyebabkan banyak penderitaan pada murid dan orang tuanya. Sebagai kepala sekolah, aku ingin meminta maaf atas kesalahan itu. Aku berjanji akan melakukan yang terbaik untuk membawa perubahan sehat ke tim basket kita mulai sekarang. Karena itu, aku ingin memperkenalkan pelatih baru dan perwakilan orang tua yang akan membantu mengubahnya.”
Deok Jin mewakili para orang tua menyerahkan pernyataan pada pelatih baru.
“Pada dasarnya mereka tidak akan memberimu uang meski kau minta.” ucap Deok Jin.
“Baik. Jangan khawatir.” jawab pelatih baru.
Hubungan Ja Sung dan ayahnya pun mulai membaik setelah insiden ini.
Ja Sung khawatir, perusahaan ayahnya hancur karena ayahnya diinterogasi polisi atas kasus Il Kwon.
Pak Goo : Perusahaan ayah kuat. Tidak akan hancur karena itu. Jangan cemaskan ayah. Sekarang, kau harus berusaha sendiri.
Ja Sung mengerti.
Si Woo mengucapkan terima kasih pada ibunya.
Woo Young tersenyum melihatnya.
Deok Jin : Aku bahkan bukan orang tua kandungnya. Kenapa aku menjadi perwakilan?
Bu Ok mendekati Deok Jin.
Deok Jin kaget, Bu Ok. Kapan kau tiba disini?
Bu Ok : Sejak awal. Kau sangat keren hari ini.
Deok Jin senang dibilang keren.
Bu Ok : Aku tahu kau bekerja sangat keras untuk menyelesaikan masalah ini. Ini sudah terlambat, tapi aku tetap ingin berterima kasih. Terima kasih juga untuk hari ini. Sampai jumpa.
Bu Ok pergi.
Deok Jin membeku, dia akan menemuiku?
Deok Jin lalu memanggil Bu Ok. Bu Ok berhenti melangkah dan berbalik.
Deok Jin melangkah, mendekati Bu Ok. Tapi saat lagi melangkahkan kakinya ke arah Bu Ok, beberapa orang tua siswa yang berjalan menuju pintu keluar menabraknya. Deok Jin terdiam, cemberut menatap orang tua siswa yang menabraknya.
Orang tua siswa pergi. Deok Jin kembali melangkah ke arah Bu Ok.
Deok Jin : Kau mau minum kopi lain kali?
Bu Ok menerima tawaran Deok Jin kali ini. Bu Ok pergi. Deok Jin senang bukan kepalang.
Hubungan Ja Sung dan Si Woo juga membaik. Ja Sung minta maaf atas perlakuannya ke Si Woo selama ini.
Ja Sung : Fakta bahwa kau melihatku dipukul ayahku melukai harga diriku. Itu bukan salahmu, tapi aku melampiaskan kemarahanku kepadamu. Aku sungguh minta maaf.
Da Jung terkejut bertemu Jin Cheol di pantry JBC. Sepertinya Jin Cheol sedang memperbaiki sesuatu di sana.
Da Jung dan Jin Cheol bicara.
Da Jung : Kau baik-baik saja? Apa Young Jun tumbuh dengan baik?
Jin Cheol : Tentu saja. Dulu kau mengirim hadiah untuk kami melalui Dae Young. Kami menerima banyak hal darimu tapi kami tidak bisa membalasnya.
Da Jung : Tidak perlu.
Jin Cheol menyinggung Dae Young. Dia bilang, entah apa Dae Young baik-baik saja.
Jin Cheol : Dia pasti sangat kesal dipecat dari perusahaan.
Da Jung kaget, dipecat?
Jin Cheol : Kau tidak tahu? Dae Young tidak mendapatkan promosi yang ditunggunya dan dipindahkan ke Busan. Dia menemui pak kepala untuk mengajukan keluhan. Dia memukul pak kepala dan pada hari itu dia dipecat dari perusahaan.
Da Jung terhenyak mendengar Dae Young dipecat karena tidak terima Pak Kepala membawa-bawa keluarganya.
Bersambung ke part 3………
