Tentangsinopsis.com – Sinopsis Adamas Episode 11 Part 3, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Baca EPISODE SEBELUMNYA HERE
Sebelumnya…
Tim Gegana mulai menyisir gedung SIH.
Mereka bahkan melibatkan anjing pelacak.
Ketua Tim Gegana menghampiri Pak Kang yang berdiri di lantai dua.
Ketua Tim Gegana : Kami sedang mencari untuk kali kedua. Kami tidak bisa menemukan apa pun pada percobaan pertama.
Pak Kang lalu menjawab telepon dari Soo Hyun.
Soo Hyun : Apa yang terjadi? Peledak?
Soo Hyun sendiri lagi di perjalanan.
Soo Hyun : Bagaimana situasinya?
Pak Kang : Kami sudah melepas detonatornya, tapi sedang mencari peledak lain.
Soo Hyun : Peledak lain?
Pak Kang : Nona Kim menekan pengendali jarak jauh, bukan detonator. Kami masih menggeledah gedung.
Soo Hyun : Bagaimana keadaan Nona Kim?
Adegan beralih pada dua orang tim gegana yang baru selesai melucuti bom di badan Seo Hee.
Pak Kang berlari menuruni tangga.
Seo Hee teringat kata2 Ketua Tim Lee.
Ketua Tim Lee : Siapa tahu? Mungkin jika melucutinya, kau akan membunuh semua orang kecuali dirimu sekali lagi.
Pak Kang datang, Kim Seo Hee-ssi?
Seo Hee pun sadar dari lamunannya.
Pak Kang : Ini Jaksa Song.
Seo Hee langsung menjawab Soo Hyun.
Soo Hyun : Ini aku. Maaf aku kehilanganmu. Aku sungguh minta maaf.
Seo Hee : Aku baik-baik saja. Bagaimana denganmu?
Soo Hyun : Aku juga baik-baik saja. Aku sangat lega. Pak Kang baru saja memberitahuku. Jangan khawatir. Aku akan ke sana. Bertahanlah sebentar lagi.
Seo Hee : Itu bukan masalah. Tapi kita harus menemukan bomnya. Aku tidak bisa membiarkan ada korban lagi.
Seo Hee memberitahu Soo Hyun kata2 Tim A.
Seo Hee : “Mungkin jika melucutinya, kau akan membunuh semua orang kecuali dirimu sekali lagi.”
Soo Hyun : Apa maksudmu?
Seo Hee : Itu yang dia katakan. Dia bilang aku akan hidup jika melucuti ini.
Soo Hyun : Siapa yang bilang begitu?
Seo Hee : Pak Lee dari Tim A. Jika itu artinya aku tidak akan mati, meski melepaskan ini…
Soo Hyun : Kau tidak akan terluka karena ledakan itu?
Seo Hee lalu sadar dan menatap Pak Kang.
Seo Hee : Bukan di sini. SIH bukan target mereka.
Ketua Tim Gegana datang, jika itu artinya, ini lebih serius daripada dugaan kita.
Pak Kang : Pencarian harus diperluas.
Ketua Tim Gegana : Jangkauan pengendalinya mencapai lima kilometer. Terlalu luas.
Seo Hee : Tapi kenapa? Pasti ada motif untuk ini.
Soo Hyun : Motif. Pengeboman biasanya dilakukan untuk meneror publik. Mereka ingin memaksimalkan efek propaganda. Maka seharusnya di tempat umum… Pembantaian.
Pak Kang : Hampir pukul 23.00. Cari di pusat kota. Cari dalam radius lima kilometer. Buat daftar tempat yang mungkin ramai.
Soo Hyun : Nona Kim. Aku hampir sampai, jadi, tunggu aku.
Seo Hee : Tidak, jangan datang. Aku baik-baik saja, jadi, jangan mendekat sampai mereka menemukan bomnya.
Soo Hyun : Kau sungguh mengkhawatirkanku?
Soo Hyun kemudian terdiam saat melewati layar televisi di atas gedung.
Dia melihat berita soal Kandidat Hwang yang memfokuskan kampanye terakhir di Seoul.
Seketaris Yoon duduk di kasur. Hyun Jo di lantai, duduk memeluk Seketaris Yoon.
Hyun Jo lalu menatap Seketaris Yoon.
Hyun Jo : Dia melarangku melakukan apa pun.
Seketaris Yoon : Tak melakukan apa pun?
Hyun Jo : Setelah Min Jo meninggal, aku selalu menjadi pewaris. Dan hari ini, aku resmi menjadi pimpinan. Tapi dia masih tidak memercayaiku. Dia tidak mau melepaskan apa yang dia miliki.
Seketaris Yoon : Itu artinya kau tidak perlu melakukan apa pun. Kau tahu dia seperti apa.
Hyun Jo : Aku tahu.
Seketaris Yoon : Ada yang ingin kukatakan kepadamu. Kurasa istrimu berhubungan dengan Pak Jung.
Hyun Jo : Hye Soo?
Hye Soo memberikan teh pada Pimpinan Kwon. Saat mau pergi, Pimpinan Kwon memanggilnya.
Pimpinan Kwon : Kenapa kau tidak bertanya soal hari ini? Seolah-olah kau sudah tahu.
Hye Soo berbalik menatap Pimpinan Kwon.
Hye Soo : Aku hanya menanam bunga dan melukis. Aku tidak berhak berpendapat dalam hal itu.
Pimpinan Kwon : Haruskah aku mengampuninya atau membunuhnya? Bu Kwon.
Hye Soo pun duduk.
Pimpinan Kwon : Apa yang akan kau lakukan?
Hye Soo : Kau harus membungkamnya. Selamanya. Namun, kurasa kau harus menjaganya tetap hidup untuk saat ini.
Pimpinan Kwon : Kenapa?
Hye Soo : Jika menjadi kau, aku akan penasaran. Tentang kenapa dia melakukan itu. Ditusuk dari belakang seperti mangsa empuk terlalu memalukan.
Kepala Pelayan Kwon di ruangan interogasi.
Kepala Pelayan Kwon : Aku tidak akan pernah memaafkanmu. Tidak akan.
Dong Rim berdiri di depan kantor polisi. Dia cemas.
Dong Rim : Kami harus pergi sekarang juga. Kenapa dia lama sekali?
Woo Shin diantar detektif ke ruang interogasi.
Woo Shin menemui Kepala Pelayan Kwon.
Kepala Pelayan Kwon : Datang untuk menonton? Tertawalah sesukamu.
Woo Shin : Bu Kwon. Aku punya pertanyaan.
Kepala Pelayan Kwon : Apa? Kau penasaran karena aku tahu segalanya tentang kasus ayahmu? Kau ingin tahu seberapa banyak yang kuketahui? Kau datang untuk memohon?
Woo Shin : Tidak.
Kepala Pelayan Kwon : Lantas kenapa kau bergegas kemari?
Woo Shin : Sejak kapan kau tahu aku mencuri Adamas?
Kepala Pelayan Kwon : Apa maksudmu?
Melihat ekspresi Kepala Pelayan Kwon, Woo Shin pun sadar itu bukan Kepala Pelayan Kwon.
Dia lalu pergi.
Kembali ke Hye Soo dan Pimpinan Kwon.
Pimpinan Kwon : Jadi, kau akan mengampuni Bu Kwon. Berikutnya?
Hye Soo : Berikutnya?
Pimpinan Kwon : Pak Ha. Haruskah aku membunuhnya?
Hye Soo : Aku akan…
Pimpinan Kwon : Membunuhnya?
Woo Shin menatap ke ruangan bukti.
Bersambung ke part 4…