Adamas Eps 3 Part 3

Tentangsinopsis.com – Sinopsis Adamas Episode 3 Part 3, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Baca EPISODE SEBELUMNYA HERE

Sebelumnya….

Ternyata yang dibeli Soo Hyun adalah alat kejut listrik. Dia memberikannya pada Seo Hee. Dia menyuruh Seo Hee menyimpan itu untuk berjaga-jaga.

Seo Hee : Jaksa Song, kenapa kau melakukan ini?

Soo Hyun : Aku mengerti. Aku pasti terlihat seperti orang gila. Tapi begini… Orang tuamu meninggal sebelum waktunya setelah aku mengunjungi mereka. Kau tahu mereka tidak mungkin bun**h diri. Lalu siapa pelakunya?

Soo Hyun lalu berkata, pelakunya, yang melakukan itu pada ortu Seo Hee juga pelaku yang melakukan itu kepada ayahnya.

Soo Hyun : Itu kesimpulanku.

Seo Hee : Kedengarannya terlalu dibuat-buat. Pelakunya mengawasi orang tuaku selama 22 tahun terakhir, dan melakukan itu pada mereka karena kau mengunjungi mereka?

Soo Hyun : Benar. Kau tahu itu.

Seo Hee : Itu sebabnya aku bersikap seperti ini. Aku juga takut kau kenapa-napa.

Soo Hyun : Kim Seo Hee-ssi.

Seo Hee : Seorang detektif mengunjungiku lagi hari ini. Aku bilang kepadanya bahwa orang tuaku bun**h diri karena takut pelakunya mengawasiku.

Soo Hyun : Bagus. Lebih baik berjaga-jaga daripada menyesal.

Seo Hee : Jadi, kau juga harus berhenti di sini. Atau kau bisa berada dalam bahaya besar. Maaf karena aku menerobos masuk ke rumahmu. Tapi aku akan mengurus ini mulai sekarang. Sampai jumpa.

Seo Hee mau pergi tapi dicegah Soo Hyun.

Soo Hyun : Kim Seo Hee-ssi, kau memutuskan menyelidiki kasus ayahku 22 tahun lalu karena tahu ayahmu memberikan kesaksian palsu. Kau tidak mengabaikannya, dan aku juga tidak akan. Sekarang giliranku. Aku akan menangkap mereka apa pun yang terjadi. Jadi, mari lakukan ini bersama.

Seo Hee lantas mengaku, bahwa dia melihatnya. Pelaku sebenarnya yang melakukan itu pada ayah Soo Hyun.

Seo Hee : Ayahmu masuk ke rumah itu sendirian. Aku jelas melihatnya.

Flashback…

Pak Song masuk ke rumah Pak Lee sendirian.

Seo Hee kecil menunggu di dalam mobil. Pak Kim tertidur di kursi kemudi.

Seo Hee menatap bonekanya, bukankah kau juga bosan? Kapan ibu datang? Bukankah kau berharap dia segera datang?

Seo Hee pindah ke kursi belakang. Dia melihat keluar jendela.

Saat itulah dia melihat si pelaku. Si pelaku tampak pergi dengan buru2 sambil membawa sesuatu. *Adamas?

Seo Hee : Aku juga ada di mobil.

Seo Hee kecil yang ketakutan bergegas membangunkan ayahnya.

Pak Kim : Ada apa, Seo Hee-ya?

Seo Hee menunjuk keluar.

Flashback end…

Seo Hee : Aku saksinya.

Soo Hyun terkejut mendengarnya.

Dari kejauhan, di dalam mobilnya, Kabag. Lee menghubungi Kepala Tim Lee.

Kabag. Lee : Song Soo Hyun berbicara dengan Kim Seo Hee. Melihat dia datang jauh-jauh kemari, aku ragu dia akan mundur semudah itu.

Kepala Tim Lee : Dia sangat ingin dibu**h. Baiklah. Awasi dia untuk saat ini.

Kepala Tim Lee memutus panggilan Kabag. Lee.

Kepala Tim Lee : Putra korban telah bertemu dengan putri saksi. Aku penasaran bagaimana akhirnya.

Lalu detektif yang datang menemui Seo Hee di pemakaman tadi, menemui Kepala Tim Lee.

Kepala Tim Lee : Apa kata Seo Hee?

Detektif : Dia sepertinya percaya bahwa itu bu**h diri. Kurasa tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Kepala Tim Lee : Baiklah. Kalau begitu, kita hanya perlu mengurus jaksa itu.

Detektif : Baik, Pak.

Dong Rim ke perpustakaan. Dia mencari Woo Shin tapi Woo Shin gak ada.

Dong Rim : Dia tidak ada di sini. Aku berniat berpamitan.

Dong Rim lalu melihat catatan memoar yang sudah disusunnya di atas meja.

Maka Dong Rim menaruh catatan itu di atas meja Pimpinan Kwon.

Dong Rim : Dia pasti lupa bertanya kepada Pimpinan. Siapa yang akan membantunya setelah aku pergi?

Dong Rim keluar.

Bersamaan dengan itu, Pimpinan Kwon datang bersama Seketaris Yoon.

Pimpinan Kwon : Bagaimana perkembangannya?

Seketaris Yoon menjawab dengan bahasa isyarat.

Lalu mereka bertemu Dong Rim.

Pimpinan Kwon : Bukankah kau murid Pak Ha? Apa yang kau lakukan di ruanganku? Datang dan pergi sesukamu, dan kau akan mendapat masalah.

Dong Rim : Catatan wawancaranya. Sudah aku susun dan letakkan di mejamu. Kami butuh konfirmasimu.

Pimpinan Kwon : Dia pasti tidak diberi tahu.

Dong Rim bingung, apa? Apa maksudmu?

Hye Soo siap untuk pergi. Dia keluar dari kamar dan terkejut melihat Woo Shin.

Woo Shin : Apa tepatnya yang dikatakan suamimu?

Hye Soo langsung menarik WooShin ke kamarnya.

Hye Soo : Kau sudah gila? Pelankan suaramu.

Woo Shin : “Lee Chang Woo bukan pelakunya sebenarnya, dan senjatanya adalah Adamas. Itukah yang dia katakan?

Hye Soo : Yang kutahu ada di surat itu.

Woo Shin : Jadi, hanya itu yang dia katakan? Tidak ada apa pun soal pelakunya?

Hye Soo : Benar.

Woo Shin : Kau bohong. Kau tahu siapa pelakunya. Bukankah sudah jelas?

Hye Soo : Aku tak tahu.

Woo Shin : Pimpinan Kwon. Dia orangnya. Pemilik Adamas. Kupikir dia pelaku yang sebenarnya.

Hye Soo : Itu alasanmu?

Woo Shin : Jika tidak, katakan saja aku salah. Maka aku akan mengeluarkannya dari daftar tersangka.

Hye Soo : Aku tidak tahu apa-apa.

Woo Shin : Benarkah? Kau menghindari menjawab pertanyaan “ya” atau “tidak” sederhana, artinya kau sengaja menyembunyikan sesuatu. Itu artinya kau berharap aku menanyakan ini dan kau mengerti pertanyaannya. Kau tahu yang sebenarnya.

Hye Soo terkejut mendengarnya.

Woo Shin : Caramu memanggil seseorang menunjukkan kedekatanmu dengan mereka. Kau tidak pernah memanggil Pimpinan dengan Ayah. Kau selalu memanggilnya Pimpinan, dan aku merasakan kebencian terhadapnya. Kau ingin dia tertangkap, ‘kan?

Hye Soo lalu bilang dia tidak tahu pasti Pimpinan Kwon pelakunya atau bukan.

Hye Soo : Tapi ini yang dikatakan suamiku.”Ayahku membu***h seseorang dengan adamas dan Lee Chang Woo yang disalahkan.”

Woo Shin : Sudah kuduga.

Hye Soo berbalik menatap Woo Shin : Hanya itu yang kutahu. Sisanya terserah padamu untuk mencari tahu, jadi, jangan libatkan aku.

Woo Shin : Aku tidak bisa melakukan itu.

Hye Soo : Apa maksudmu?

Woo Shin : Kebetulan aku butuh bantuanmu.

Hye Soo : Aku menolak.

Woo Shin : Cari tahu siapa yang merekomendasikanku. Akan lebih mudah bagimu untuk mencari tahu. Aku harus tahu siapa dia untuk mempersiapkan diriku. Aku harus tahu kenapa aku dipanggil ke sini. Benar, ‘kan?

Hye Soo : Kubilang tidak.

Woo Shin menunjukkan alat perekamnya.

Woo Shin : Aku merekam semua yang baru saja kau katakan. Aku penasaran apa pendapat Pimpinan tentang ini. Mulailah membongkar barang-barangmu.

Woo Shin beranjak ke pintu.

Hye Soo : Kau pikir bisa menghentikannya? Pergilah ke kantornya. Di situlah bomnya akan meledak.

Bersambung ke part 4..

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like