Tentangsinopsis.com – Sinopsis Adamas Episode 5 Part 2, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Baca EPISODE SEBELUMNYA HERE
Sebelumnya…
Seo Hee menunggu di depan sebuah ruangan.
Seo Hee : Dia sangat keras kepala. Andai aku bisa menghajarnya.
Ruangan itu ruangan Pak Kang. Soo Hyun bertanya kenapa dia harus bekerja sama dengan SIH.
Pak Kang kesal, aku sudah menjelaskannya semalaman. Haruskah kuulangi lagi?
Soo Hyun : Baiklah. Jadi, kau mengenalku melalui Woo Shin dan kau mengenal Kim Seo Hee melalui aku. Lalu kau tahu tentang kematian misterius orang tuanya. Lalu kau menyadari seseorang mengikutiku, jadi, kau mengatakan yang sebenarnya dan meminta bantuannya. Aku mengerti semua itu. Tapi aku bingung apa yang terjadi setelah itu. Lee Chang Woo tidak bersalah? Karena itu kau terlibat?
Pak Kang : Benar. Saat itulah kami membuat kesepakatan dengan adikmu.
Soo Hyun makin kesal, orang gila itu… dia bukan sedang bepergian, tapi di wastu untuk menulis memoar Pimpinan? Dia akan mencuri apa? Adamas? Memang kenapa jika itu senjata pembunuhnya? Kasus ini berusia 22 tahun. Yang benar saja. SIH menghubunginya dan menawarkan untuk menangkap pembunuh ayah kami?
Soo Hyun lantas mendekati Pak Kang.
Soo Hyun : Dengar, Pak Kang. Apa motifmu sebenarnya? Kau tidak memberitahuku semalam. Apa itu? Jawab aku!
Pak Kang : Kwon Jae Kyu. Adikmu berpikir dia pembunuhnya. Jika Adamas memang senjata pembunuhan yang hilang, maka Pimpinan Kwon pasti terlibat.
Soo Hyun : Tapi itu yang dipikirkan Woo Shin. Bagaimana dengan kalian?
Pak Kang : Kami punya kesaksian kredibel.
Soo Hyun : Kesaksian?
Pak Kang : Rekaman audio. Menantu Haesong. Itu sebabnya kami pikir dia pasti terlibat. Kurasa bisa dibilang kita sepemikiran. Kuharap kita bisa akur.
Pak Kang ingin berjabat tangan dengan Soo Hyun sebagai tanda kesepakatan.
Tapi Soo Hyun tetap aja keras kepala.
Soo Hyun : Jangan harap. Si gila itu!
Soo Hyun beranjak keluar.
Seo Hee bingung, ada apa?
Soo Hyun menarik Seo Hee ke bawah.
Seo Hee protes, Jaksa Song.
Soo Hyun pergi, tapi penjaga yang menjaga pintu melarang mereka keluar atas perintah Pak Kang.
Seo Hee kesal dan menyuruh Soo Hyun melepaskannya.
Soo Hyun tambah marah. Dia menyuruh penjaga minggir tapi si penjaga bilang tidak bisa.
Seo Hee dan Soo Hyun berdebat.
Seo Hee : Jangan lakukan ini. Tenanglah!
Soo Hyun : Tenang? Bagaimana bisa jika adikku akan mencuri Adamas? Dia bisa dipenjara. Astaga, si bodoh itu!
Seo Hee : Dia pasti tahu itu. Aku yakin dia sudah memikirkan ini.
Soo Hyun : Menurutmu begitu? Dia bahkan tidak memberitahuku soal ini!
Seo Hee : Kau sungguh akan terus begini? Mereka menjelaskannya berkali-kali kepadamu kemarin.
Soo Hyun : Aku tidak percaya mereka. Tidak, aku menolak percaya. Pimpinan Kwon pembunuhnya? Jangan membuatku tertawa. Lalu siapa pria yang kau lihat?
Seo Hee : Itu sesuatu yang harus kucari tahu!
Soo Hyun : Kau tak mengerti? Mereka memanfaatkan Woo Shin! Mereka tidak peduli siapa pemfunuh sebenarnya. Mereka hanya ingin mengaitkan Pimpinan dengan ini. Tapi si bodoh itu tidak tahu dan ada di dalam wastu itu! Aku bisa melibatkan siapa pun untuk menangkap pelaku sebenarnya, bukan hanya Pimpinan Kwon. Aku tidak akan ragu bekerja sama dengan siapa pun, bukan hanya SIH!
Seo Hee : Kau mengkhawatirkan adikmu?
Soo Hyun : Bukan itu intinya. Akan kutangkap pemfunuhnya bagaimana pun caranya. Jadi…
Soo Hyun menatap si penjaga.
Soo Hyun : Buka pintunya!
Si penjaga mendorong Soo Hyun sampai Soo Hyun jatuh.
Soo Hyun kesal, lalu dia menemukan bibirnya terluka.
Soo Hyun : Darah? Hei. Kau yang memukulku lebih dahulu, paham?
Soo Hyun menendang si penjaga, tapi si penjaga berbadan besar itu sama sekali tak jatuh.
Anggota SIH yang lain datang dan memukul tengkuk Soo Hyun dengan gagang pistol.
Soo Hyun langsung pingsan.
Tae Sung membawa Woo Shin ke hutan. Sambil berjalan, Tae Sung melepaskan tembakannya ke udara.
Woo Shin : Mereka akan mencurigai kita jika kita selalu bersama.
Tae Sung : Kubilang aku mengajarimu cara berburu, jadi, aku harus membuatnya terlihat seperti itu.
Woo Shin yang belum pulih karena menghirup asap terlalu banyak, mulai tersengal2.
Woo Shin : Apa kita sudah sampai?
Tae Sung : Kita hampir sampai.
Woo Shin berusaha mengatur napasnya.
Tae Sung : Omong-omong, apa kau bisa membujuknya? Kakakmu marah semalaman, meski mereka sudah menjelaskan semuanya.
Woo Shin : Dia akan mengerti setelah aku bicara dengannya.
Tae Sung : Kita sudah sampai.
Tae Sung langsung mengambil teleponnya.
Woo Shin melihat itu, telepon satelit.
Soo Hyun yang pingsan, dibawa oleh staf SIH ke ruangan Pak Kang.
Seo Hee yang mengikuti di belakang, marah pada Pak Kang.
Woo Shin di lemparkan ke sofa.
Lalu staf SIH menepuk pipinya dan Woo Shin bangun.
Seo Hee : Haruskah kalian bertindak sejauh ini?
Pak Kang sendiri lagi bicara dengan Tae Sung di telepon.
Pak Kang : Malam ini saatnya?
Tae Sung : Entahlah. Kami menemukan sesuatu yang tak terduga.
Pak Kang : Tidak terduga? Apa itu buruk?
Tae Sung : Sebenarnya itu menguntungkan kita. Apa Pak Ha bersamamu? Dia harus menjelaskan beberapa hal.
Pak Kang menaruh ponselnya di meja.
Soo Hyun marah besar, Song Woo Shin! Dasar gila! Keluar dari rumah itu sekarang juga!
Tae Sung menjauhkan telepon dari kupingnya.
Tae Sung : Kau dengar itu? Tanganilah.
Tae Sung memberikan teleponnya ke Woo Shin.
Woo Shin menarik napasnya berkali2, sebelum akhirnya bicara sama kakaknya.
Woo Shin : Ini aku.
Soo Hyun merangkak ke meja Pak Kang.
Soo Hyun : Kau sudah gila? Kenapa Kau ikut campur? Aku jaksa. Aku akan menangkap pemfunuh ayah kita. Jadi, kenapa kau terlibat?
Woo Shin : Batas waktu penuntutan belum berlalu.
Soo Hyun kaget dan menatap Pak Kang.
Pak Kang ngasih tahu kalau Pimpinan Kwon menghabiskan banyak waktu diluar negeri.
Woo Shin bilang mereka punya 16 hari.
Woo Shin : Jika Adamas adalah senjatanya, aku bisa membuat Pimpinan Kwon diadili.
Soo Hyun : Bagaimana jika bukan dia? Ada saksi.
Woo Shin : Saksi?
Soo Hyun : Pria yang dilihat saksi malam itu bukan dia. Itu orang lain. Ini berarti bahkan jika Adamas terbukti sebagai senjatanya, itu tak langsung mengaitkannya dengan pemfunuhan. Kita bisa mengajukan sidang ulang dengan bukti yang baru ditemukan. Tapi bukan berarti Pimpinan Kwon akan diadili karena pria itu mungkin pemfunuh sebenarnya.
Soo Hyun masih terus mengomel.
Soo Hyun : Baiklah. Kau ingin menangkap pelakunya? Kalau begitu, kita butuh bukti yang menguatkan. Pertama, kita harus mencari tahu hubungan di antara keduanya. Itu tugasku, mengerti? Jadi, jangan ikut campur. Jika tidak bisa, hentikan saja. Jangan lakukan apa pun. Aku akan menyelidikinya.
Woo Shin : Soo Hyun-ah.
Soo Hyun : Jangan gegabah!
Woo Shin : Kau mencemaskanku?
Soo Hyun : Omong kosong.
Woo Shin : Aku akan menyerahkan diri setelah mencuri Adamas. Aku yakin tindakanku akan diringankan. Aku bekerja sama dengan polisi karena suatu alasan. Mari segera bicara langsung.
Soo Hyun meremas ponsel Pak Kang lalu membantingnya ke meja. Dia kesal.
Pak Kang kembali bicara dengan Tae Sung.
Pak Kang : Taesung, mari hentikan misi Adamas. Kami dapat sesuatu. Jika kita bisa mendapatkan lebih banyak informasi, itu juga akan lebih mudah bagimu.
Bersambung ke part 3…