Tentangsinopsis.com – Sinopsis Adamas Episode 5 Part 3, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Baca EPISODE SEBELUMNYA HERE
Sebelumnya….
Bu Lee tengah menyetram pria itu, pria yang mencoba menyakiti Seo Hee.
Lalu dia mematikan alat setrumnya dan menunjukkan sketsa komposit Ketua Tim Lee.
Bu Lee : Nama.
Tapi pria itu keras kepala. Dia tak mau menjawab, hingga Bu Lee menaikkan volume setramnya.
Bu Lee berhenti menyetram dan bertanya untuk yang kedua kalinya.
Bu Lee : Nama.
Pria itu masih aja bungkam.
Kabag. Jung menemui Ketua Tim Lee. Dia melaporkan, bahwa anggota mereka menghilang sejak masuk ke rumah Seo Hee, padahal dia harus memberi laporan setiap enam jam.
Ketua Tim Lee : Aku yakin ada faktor eksternal yang terlibat. Song Soo Hyun, bukankah kau bilang dia dan reporter itu juga menghilang?
Kabag. Jung : Ya, Pak. Mereka mungkin terlibat, tapi kejaksaan belum bertindak sejauh ini.
Ketua Tim Lee : Terlalu rapi bagi Song Soo Hyun untuk melakukan ini sendirian. Kau yakin seseorang membantunya, tapi kau tak tahu siapa?
Kabag. Jung : Ya, Pak. Maafkan aku.
Ketua Tim Lee : Tapi bagaimana bisa? Bagaimana Kabag. Lee bisa berada di luar kantor?
Kabag. Jung : Dia mengajukan diri. Dia ingin membuktikan dirinya kepadamu.
Ketua Tim Lee : Bagaimana dengan tim penyelamat?
Kabag. Jung : Mereka sudah siap.
Ketua Tim Lee mengambil pistolnya. Dia mengajak Kabag. Jung pergi.
Tim A mulai bersiap, mereka mengambil senjata satu per satu.
Lalu pergi bersama Ketua Tim Lee.
Soo Hyun ada di kamar di markas SIH. Dia duduk di kasur dan terdiam memikirkan kata2 Woo Shin tadi.
Woo Shin : Batas waktu penuntutan belum berlalu. Kita punya 16 hari. Pimpinan Kwon mungkin pelakunya.
Seseorang membuka pintu.
Ternyata Seo Hee. Dia datang membawa obat.
Soo Hyun tengah mengobati luka di bibirnya.
Seo Hee duduk di kasur satunya.
Seo Hee : Kukira kau akan menolak, tapi kau sangat teliti dengan itu. Itu bisa meninggalkan bekas luka. Kau tidak perlu dijahit. Tengkukmu juga baik-baik saja.
Soo Hyun : Perih.
Seo Hee : Kau baik-baik saja, ‘kan?
Soo Hyun duduk di kasur.
Soo Hyun : Tentu saja tidak. Dia mengerahkan seluruh berat badannya.
Seo Hee : Bukan itu. Tentang Lee Chang Woo.
Soo Hyun : Aku terkejut. Tapi jika dia benar-benar tidak bersalah, maka tidak perlu membencinya. Dia pasti merasa lebih difitnah daripada aku.
Seo Hee : Tapi kenapa wajahmu murung? Kau mengkhawatirkan adikmu?
Soo Hyun : Itu juga, dan aku tidak mengerti. Dia cukup ceroboh untuk mempertaruhkan seluruh hidupnya. Dia bahkan bukan ayah kandung kami. Apa aku anak yang buruk karena berpikir seperti ini? Dahulu Woo Shin selalu berkepala dingin dalam situasi apa pun. Tapi mendengar dia mempertaruhkan segalanya dan pergi ke sana terasa janggal.
Seo Hee : Sejujurnya, ada sesuatu yang menurutku juga aneh. Ini tentang Lee Chang Woo. Kenapa dia mengakuinya jika bukan pelaku sebenarnya? Awalnya, kupikir dia diancam untuk mengakui hal itu. Tapi saat aku bertemu dengannya, dia bersikeras. Dia membuatku bertanya-tanya apakah dia pelaku sebenarnya.
Soo Hyun : Dia melindungi komplotannya selama 22 tahun terakhir.
Seo Hee : Kenapa dia menutup mulutnya selama bertahun-tahun? Ini sama sekali tidak mudah.
Soo Hyun : Apa yang terjadi pada pria itu?
Seo Hee : Pria itu? Dia? Dia sedang diinterogasi.
Soo Hyun melihat lampu di kamarnya kedap kedip.
Dia juga mendengar teriakan.
Soo Hyun : Astaga, aku tak percaya orang-orang ini.
Seo Hee dan Soo Hyun melihat di CCTV bagaimana pria itu disiska.
Seo Hee tak setuju, ini tidak benar. Kau menyiskanya.
Pak Kang : Kami sedang menginterogasinya. Dan menyentuhnya sedikit.
Seo Hee : Pak!
Pak Kang : Dia tidak akan metong. Kami punya batasan.
Seo Hee : Bukan itu masalahnya. Bagaimana polisi bisa melakukan ini?
Pak Kang : Kau membantu dalam penculikan ilegal.
Seo Hee kesal.
Soo Hyun angkat bicara.
Soo Hyun : Sampai kapan kau akan terus begitu agar dia bicara? Kudengar dia tetap bungkam semalaman. Bukankah permainan sudah berakhir? Biarkan aku mengambil alih.
Pak Kang : Ini bukan interogasi. Kau hanya membuang-buang waktumu.
Soo Hyun : Menyuruh Jaksa Song diam saja tampak seperti menyia-nyiakan tenaga kerja.
Soo Hyun masuk ke ruang interogasi.
Bu Lee kesal melihat Soo Hyun.
Soo Hyun : Pergilah ke Kang. Aku akan mengambil alih dari sini.
Bu Lee mengambil handuk dan mengelap tangannya yang berdirih.
Bu Lee : Panggil dia Pak Kang.
Soo Hyun : Baik, Bu. Pergilah ke Pak Kang.
Bu Lee beranjak keluar dengan wajak super kesal.
Soo Hyun mengarahkan lampu ke pria itu.
Soo Hyun : Kau kenal aku, ‘kan? Benar, ‘kan? Bungkam tidak akan mengakhiri siskaan ini.
Pria itu diam saja.
Soo Hyun menendang kaki pria itu.
Soo Hyun : Kau masih hidup atau tidak?
Pria itu bereaksi.
Soo Hyun : Rupanya kau masih hidup. Orang-orang itu tidak berencana memfunuhmu. Mereka akan membiarkanmu hidup sampai kau mengatakan yang ingin mereka dengar. Mereka akan terus bermain dengan ini.
Soo Hyun menunjuk si alat siksa. Pria itu mulai takut.
Soo Hyun : Tapi aku berbeda. Tidak ada yang ingin kudengar darimu. Aku hanya ingin memastikan apa yang kuketahui benar. Tapi aku tidak bisa menunjukkan semua kartuku. Aku hanya perlu menyamakan kartuku dengan kartumu. Singkatnya, aku tidak akan bertindak barbar. Aku hanya berharap kau akan membalas kebaikanku.
Soo Hyun mulai bertanya, apakah ini perbuatan Pimpinan Kwon? Pimpinan Kwon Jae Kyu?
Pria itu tak bereaksi.
Soo Hyun : Grup Haesong.
Pria itu masih diam.
Soo Hyun : Ayolah. Dia tidak akan melakukan hal seperti ini sendiri.
Soo Hyun menunjukkan sketsa komposit Ketua Tim Lee.
Soo Hyun : Siapa dia? Dia pemfunuh bayarannya, ‘kan?
Pria itu bereaksi.
“Aku tidak tahu.”
Soo Hyun senang, respons pertama. Apa dia di timmu? Kalian sangat rapi dan terampil. Itu artinya kau punya organisasi. Bisakah kau melakukan ini sendirian? Kalian pasti bergerak sebagai tim. Lalu kalian bertanggung jawab atas pemfunuhan orang tua Nona Kim, ‘kan? Aku ragu kau melakukan pemfunuhan dan membereskannya sendiri. Kau pasti punya tim satgas dan tim pembersih.
Pria itu memberikan respon lagi.
Soo Hyun : Kau tahu kasus Lee Chang Woo, ‘kan? Sudah 22 tahun. Sejarahnya panjang. Kalian melakukan itu. Aku dapat sketsa ini dari insiden itu.
Pria itu : Aku sungguh tidak tahu.
Soo Hyun : Respons kedua. Kau bereaksi terhadapnya. Aku penasaran siapa dia. Aku yakin.
Bu Lee memberitahu Pak Kang bahwa dia yakin ppria dalam sketsa itu dan Pimpinan Kang berhubungan.
Pak Kang mengerti dan terus menonton interogasi.
Soo Hyun berdiri dan berjalan mondar mandir di depan pria itu.
Soo Hyun : Di mana rumahmu? Kau tinggal di mana? Apa orang tuamu masih hidup? Kau punya saudara?
Pria itu lagi2 memberikan respon saat Soo Hyun tanya apa dia punya saudara.
Soo Hyun menatap dari dekat wajah pria itu, respons ketiga. Stres. Selesai. Hanya ini waktu yang kupunya. Teknisi akan kembali dan melanjutkan pesta.
Soo Hyun beranjak ke pintu.
Pria itu : Tunggu.
Soo Hyun berbalik, ada yang ingin kau katakan?
Pria itu : Sekarang… Sekarang pukul berapa?
Pria itu tertawa.
Soo Hyun marah, dasar berengsek!
Mereka semua berkumpul di sebuah ruangan.
Pak Kang : Astaga, habislah kita. Dia disiska selama 12 jam. Astaga, dia tidak akan tertipu permainan pikiran.
Seo Hee : Menurutmu kenapa dia tiba-tiba menanyakan waktu?
Pak Kang : Itu semacam pengalihan. Memberi tahu kita bahwa tidak ada gunanya menyiskanya.
Seo Hee : Tidak. Dia tampak putus asa. Kenapa waktunya penting?
Soo Hyun : Itu seperti bom waktu. Dia akan berhasil selama tetap di sana sampai bomnya meledak. Tapi karena dia bukan pengebom, dia mungkin menghitung waktu.
Seo Hee : Menghitung waktu? Apa maksudnya?
Soo Hyun menyuruh mereka melihat CCTV.
Soo Hyun : Dia punya harapan. Lihat. Dia sadar akan napasnya. Itu menunjukkan dia berusaha mengendalikan diri. Dia sudah memutuskan akan melawan atau menyerah. Karena dia memilih yang pertama, dia akan tetap bungkam selama punya harapan.
Seo Hee : Harapan apa?
Soo Hyun menatap Seo Hee.
Soo Hyun : Apa pendapatmu, mengingat dia diculik?
Tim A dalam perjalanan. Kabag. Jung meminta Kepala Tim Lee tenang.
Kabag. Jung : Aku yakin Pak Lee bertahan. Melihat markas kita aman, dia pasti menutup mulut.
Kembali ke Soo Hyun cs.
Soo Hyun : Dia yakin rekan-rekannya akan datang menyelamatkannya. Itulah yang membuatnya tetap hidup.
Bu Lee : Itu harapan palsu. Rumah persembunyian ini tidak mudah ditemukan.
Seo Hee : Bagaimana jika waktunya habis?
Soo Hyun : Apa yang bisa dilakukan setelah itu? Suicide.
Seo Hee : Pada akhirnya, kitalah yang dikejar waktu, bukan dia. Jika dia melakunya, kita tidak akan mendapatkan apa pun.
Woo Shin di kamarnya mendengarkan rekaman Hye Soo secara berulang2.
Lalu dia memikirkan kata2 Soo Hyun.
Soo Hyun : Pria yang dilihat saksi malam itu bukan dia. Itu orang lain.
Woo Shin : Pimpinan Kwon mungkin bukan pelakunya.
Bersambung ke part 4…