Alchemy of Souls 2 Eps 2 Part 1

Tentangsinopsis.com – Sinopsis Alchemy of Souls Part 2 Episode 2 Part 1, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Cek Season 1 juga ya! dan Episode sebelumnya disini.

Cho Yeon bersama orang2 Jinyowon sibuk mencari Bu Yeon. Si Pendeta Wanita mengatakan ke Cho Yeon, kalau perahu yang dinaiku Bu Yeon menghilang. Cho Yeon pun resah. Dia bertanya-tanya, apa seseorang memang sudah berencana menculik Bu Yeon dan siapa yang melakukannya.

Pelakunya adalah Uk. Uk mengajak Bu Yeon pergi. Dia mengulurkan tangannya. Bu Yeon senang Uk datang. Dia pun memegang tangan Uk. Uk menarik Bu Yeon turun dari kapal. Tapi Bu Yeon, dia malah melompat ke pelukan Uk. Uk kaget tiba2 dipeluk begitu.

Bu Yeon kemudian melepas pelukannya dan menatap Uk.

Dia bilang, dia senang Uk datang.

Lalu Bu Yeon kembali memeluk Uk.

Uk : Apa-apaan ini?

Bu Yeon : Kita pergi seperti ini, ‘kan?

Uk : Kau tak bisa jalan?

Bu Yeon : Bukan begitu. Aku akan segera tertangkap. Lebih cepat kau menggendongku, lalu lari dengan kekuatanmu.

Uk : Jika itu yang kau cemaskan…

Uk melepaskan dirinya dari pelukan Bu Yeon.

Uk : … jalan saja.

Bu Yeon pun mengikuti Uk dengan senang hati.

Bu Yeon : Katanya kau orang terkuat di Daeho. Bukankah seharusnya menggendongku itu mudah saja?

Uk : Aku tak mau gunakan tenagaku untuk itu. Kau tak terlihat ringan juga.

Bu Yeon : Itu karena pakaiannya berlapis. Bahkan aku susah berjalan.

Bu Yeon berhenti berjalan dan menundukkan kepalanya, menatap ke bawah. Uk menatap Bu Yeon dan menyuruh Bu Yeon lepas saja. Bu Yeon terkejut. Dia tanya, disini?

Uk : Ya, lepaskan.

Bu Yeon celingukan, kelihatannya memang tak ada orang yang akan melihat kita di sini. Namun, meski terburu-buru, kurasa tak pantas melakukannya di sini. Bukankah begitu?

Uk bingung dengan kata2 Bu Yeon.

Bu Yeon senyum2, bagaimanapun, ini malam pertama kita.

Uk nya stress, aku bisa gila disini. Hei, maksudku lepaskan mantel yang kau pakai. Mana mungkin kuminta melakukan itu di sini?

Bu Yeon : Benar, ‘kan? Maaf. Aku terlalu cepat menyimpulkan perkataanmu karena sangat terburu-buru.

Bu Yeon mau melepas mantel nya. Gantian Uk yang salah paham.

Bu Yeon : Tak perlu khawatir. Aku hanya melepaskan mantel.

Uk : Kau dikurung bukan karena ada yang salah dengan kepalamu, ‘kan?

Bu Yeon : Aku memang sakit. Ibuku menemukanku saat aku nyaris mati, lalu menyembuhkanku.

Uk : Kau sakit apa?

Bu Yeon : Sejujurnya aku juga tak begitu tahu. Karena saat sadar, keadaanku sudah sangat membaik.

Uk : Bagaimana bisa kau tak tahu? Meski tak ingat apa pun saat sakit, kau seharusnya ingat yang terjadi sebelumnya. Tak tahu sakit karena terluka atau penyakit?

Bu Yeon : Aku tak ingat apa pun yang kualami sebelum tinggal di Jinyowon. Aku kehilangan semua ingatanku. Ibuku menyembunyikan dan mengurungku karena keadaanku tak stabil.

Uk terkejut mendengarnya.

Cho Yeon langsung kembali ke rumahnya.

Di sana, terlihat Yoon O yang masih menunggu Bu Yeon.

Cho Yeon menghampiri ibunya.

Puan Jin : Tak ada yang tahu di mana Bu Yeon? Siapa yang membawanya pergi?

Cho Yeon : Park Dang Gu dari Songrim tahu Jinyowon mengadakan pernikahan. Apa mungkin dia membawa pergi perahu yang dinaiki pengantin wanita karena berpikir aku yang menikah?

Dang Gu yang udah capek2 nangis, baru tahu dari Yul kalau pengantin wanita yang menikah di Jinyowon adalah Bu Yeon, bukan Cho Yeon.

Yul : Katanya dia akan menikah diam-diam dengan Paman Yoon O yang ke sini bersamaku dari Kota Pertahanan Seoho. Aku terpaksa memberitahumu karena kau terus menangis.

Yul menuangkan miras untuk Dang Gu, ini.

Dang Gu langsung lega yang nikah bukan Cho Yeon.

Dang Gu : Omong-omong, Jin Bu Yeon sungguh masih hidup? Kau sudah bertemu? Bagaimana orangnya?

Yul : Masih belum bertemu. Paman bilang akan memperkenalkannya setelah acara pernikahan selesai. Aku akan memberitahumu nanti.

Bu Yeon masih bersama Uk.

Uk : Kudengar Jin Bu Yeon tak bisa lihat, tapi kau bisa. Aneh sekali.

Bu Yeon : Katanya aku tak bisa lihat saat kecil, tapi akhirnya bisa setelah sakit. Aku tak tahu karena tak ingat.

Uk jadi curiga, dia memeriksa mata Bu Yeon.

Bu Yeon heran, kenapa?

Uk : Tak ada.

Uk kembali berjalan. Bu Yeon ngikutin Uk dan tanya apa yang tak ada.

Uk : Bercak biru pemindah jiwa. Mata yang tak bisa lihat bisa pulih karena energi yang masuk. Kau tak begitu.

Bu Yeon : Kukira bercak itu di sini.

Bu Yeon nunjuk bahunya.

Bu Yeon : Bisa di mata juga?

Uk : Ya.

Bu Yeon : Aku belum pernah mendengarnya.

Uk : Hanya aku yang pernah lihat.

Bu Yeon : Benar juga. Kau penyihir yang menangkap pemindah jiwa. Kau pasti menangkap dan membunuhnya juga.

Uk pun langsung menghentikan langkahnya mendengar kata2 Bu Yeon. Uk menatap Bu Yeon.

Bu Yeon : Kenapa? Tak berhasil kau tangkap?

Uk : Dia sudah mati.

Bu Yeon : “Sudah mati”? Bukan kau yang membunuhnya? Kurasa bukan. Kau mengenalnya? Kalian akrab?

Uk jadi sewot, kau banyak tanya sekali.

Bu Yeon : Aku hanya mau mengenalmu karena aku sudah bercerita banyak. Meski terpaksa memilihmu sebagai suamiku, aku mau tahu kau seperti apa.

Uk : Saat terpaksa memilihku, katanya aku yang terbaik, kini kau mau menimbang kepribadianku?

Bu Yeon : Apa aku tak boleh lebih mengenalmu?

Uk : Jika ternyata kau tak menyukaiku, apa berarti kau bisa meninggalkanku? Bukankah yang kau inginkan adalah menentang ibumu dan diusir? Jika kau butuh seorang suami yang ramah, bukan tali untuk melarikan diri, kau sebaiknya kembali. Biar kukembalikan perahumu ke tempat semula.

Bu Yeon jadi sedih, tak mau. Selama bisa mengeluarkanku dari tempat mengerikan itu, aku akan tetap mengikutimu meski kau suami keparat.

Uk : Takkan sampai keparat. Tenang. Aku tak separah itu.

Bu Yeon : Tapi… Kenapa membawaku ke sini? Kau tak terpukau dengan parasku, atau kasihan dengan keadaanku. Apa yang sebenarnya kau butuhkan dariku?

Uk : Kau bisa melihat energi di dalam tubuhku, ‘kan? Ini adalah batu es.

Bu Yeon : Batu es?

Uk : Dulu sekali, Jin Bu Yeon menemukan batu es di Danau Gyeongcheondaeho dan mengeluarkannya.

Bu Yeon kaget, aku?

Uk : Kau tak perlu ingat. Aku hanya butuh kekuatan luar biasa yang kau gunakan waktu itu.

Bu Yeon : Kekuatan luar biasa?

Uk beranjak pergi. Bu Yeon mengejar Uk.

Mereka melewati jembatan.

Uk terus berjalan, tanpa dia sadari, ada pemindah jiwa yang muncul dari dalam sungai. Si pemindah jiwa menatap energi Uk.

Pemindah jiwa : Itu batu es. Itu orang yang punya batu es.

Bu Yeon merasa ada yang aneh.

Dia menoleh, melihat ke sungai. Si pemindah jiwa langsung menyembunyikan diri.

Salah seorang pria yang kemarin mengantarkan arak ke Jinyowon, tengah bekerja sendirian di tengah sungai. Tanpa dia sadari, ada pemindah jiwa yang berusaha mendekatinya. Pria itu sebenarnya sempat curiga, tapi karena dia melihat tak ada apa2, dia lanjut bekerja. Tak lama kemudian, pemindah jiwa menariknya ke sungai.

Sekarang, tubuh pria itu sudah diambil alih pemindah jiwa.

Seja lagi ngobrol dengan Jin Mu di Cheonbugwan.

Seja : Kudengar arwah jahat dan monster selalu berkerumun di sekitar Jang Uk. Makanya setiap bertemu dengannya, aku selalu merasa dingin sampai merinding.

Jin Mu : Abaikan saja perkataan Guru Lee dan jangan menemuinya lagi.

Seja : Meski begitu, aku terus memikirkannya. Aku juga penasaran dengan kabarnya.

Jin Mu : Jang Uk takkan bisa menggunakan kekuatan itu sembarangan. Jika dia melakukannya, Park Jin akan menyerahkan nyawanya. Dia berjanji pada keluarga kerajaan dan Pertemuan Umum, lalu mundur dari jabatannya.

Seja : Berkat kau, Gwanju Cheonbugwan, aku bisa mengendalikan Jang Uk di bawah kendaliku seperti itu.

Jin Mu : Terima kasih atas apresiasinya. Yang Mulia hanya perlu menganggap Jang Uk sebagai alat untuk menampung kekuatan langit.

Seja pun menatap Jin Mu dan bicara dalam hatinya.

Se Ja : Apa Jin Mu menyarankan untuk benar-benar mengabaikanku?

Yoon O ke Chwiseonru dan bertemu Yul. Yul kaget melihat pamannya.

Yul : Bukankah pernikahanmu diadakan malam ini?

Yoon O : Dibatalkan. Pengantin wanita diculik. Park Dang Gu, pemimpin baru Songrim, mengira Jin Cho Yeon yang akan menikahiku, lalu menculiknya.

Yul kaget mendengarnya.

Lalu Dang Gu keluar.

Dang Gu : Aku melakukan apa?

Puan Jin bersama Cho Yeon dan orang2nya mendatangi Songrim.

Puan Jin : Aku harus mendapatkan kembali apa yang dicuri oleh Park Dang Gu.

Dia pun memerintah orang2nya untuk menemukan Dang Gu.

Park Jin heran dan bertanya apa yang dicuri Dang Gu sampai mereka seperti itu.

Heo Yeom : Kau mendatangi kami di tengah malam dan menuntut hal yang kami tak tahu. Omong kosong macam apa ini?

Puan Jin : Jika disembunyikan, kami akan mencarinya sendiri. Geledah Songrim dan temukan Park Dang Gu.

Park Jin marah, Puan Jin!

Dang Gu datang bersama Yul dan Yoon O. Dia menjelaskan kalau bukan dia yang menculik pengantin wanita dari acara pernikahan.

Songrim makin heran.

Park Jin : Acara pernikahan? Pengantin wanita?

Puan Jin : Kau tahu Jinyowon mengadakan pernikahan, lalu bertanya-tanya ke banyak orang.

Dang Gu : Benar sekali. Kukira Nona Cho Yeon yang menikah. Meskipun ingin mengacaukan pernikahannya, tapi bukan aku yang melakukannya.

Yul : Dang Gu bersamaku sejak kemarin malam. Bukan Dang Gu yang menculik Jin Bu Yeon.

Puan Jin melirik Yoon O.

Yoon O menganggukkan kepalanya.

Park Jin : Jadi, yang sedang kau cari sekarang adalah putri sulungmu, Jin Bu Yeon?

Heo Yeom : Tunggu sebentar. Kepalaku benar-benar pusing. Kenapa tiba-tiba mencari Jin Bu Yeon? Bukankah dia sudah meninggal?

Heo Yeom menyuruh Cho Yeon menjelaskan itu.

Cho Yeon melirik ibunya dan terpaksa menjelaskan kalau Bu Yeon masih hidup dan berada di Jinyowon sejak 3 tahun lalu.

Park Jin : Apa? Dia masih hidup?

Puan Jin : Benar. Aku mencari Bu Yeon. Dia seharusnya menikah hari ini, tapi menghilang. Sepertinya aku terlalu syok karena putriku tiba-tiba menghilang. Maaf sudah keterlaluan. Kami pamit dahulu.

Jinyowon pergi.

Sebelum pergi, Cho Yeon sempat menatap Dang Gu dengan tatapan kesal.

Park Jin heran, Jin Bu Yeon masih hidup?

Sekarang, Dang Gu di lantai atas Songrim bersama Yul.

Dang Gu heran melihat Cho Yeon yang marah banget.

Yul : Dia mungkin malu dan kesal karena bukan kau yang melakukannya. Kau mengira dia menikahi pria lain, tapi kau hanya minum arak dan tak melakukan apa pun.

Dang Gu : Aku pemimpin Songrim sekarang. Aku menahan diri sebab tak bisa asal bertindak. Memang kau bisa begitu?

Yul : Aku yang sekarang akan melakukannya. Karena aku tahu akan menyesali keputusanku untuk mengalah. Saat aku tahu siapa dia, aku seharusnya tak mundur, tapi terus maju dan membawanya pergi. Dang Gu-ya, hal paling menyedihkan dalam hidup adalah menyesali apa yang seharusnya bisa dilakukan. Kau jangan seperti itu.

Pelayan Lee membukakan pintu.

Dan, dia heran Uk pulang2 bawa cewek.

Uk menyuruh Bu Yeon masuk.

Bu Yeon takjub melihat besarnya rumah Uk.

Bu Yeon : Rumahmu bagus sekali. Tampak lebih luas dari Jinyowon.

Uk : Kenapa? Kini kau mau menimbang kekayaan suamimu?

Bu Yeon : Jinyowon juga sangat kaya. Menikahi putri keluarga kaya sepertiku akan membantu keuanganmu.

Uk : Tak perlu. Aku hanya butuh kekuatan luar biasamu.

Bu Yeon : Kurasa akan lebih baik jika ada kegunaan lain selain kekuatanku.

Uk : Tidak. Kegunaanmu cukup hanya itu saja.

Uk beranjak menuju rumahnya.

Bu Yeon pusing, yapi kekuatanku tak sehebat itu. Bagaimana ini? Aduh. Seharusnya aku tak bilang punya kekuatan hebat.

Kim Do Joo keluar dari dalam dan menyambut Uk.

Kim Do Joo : Tuan Muda, darimana saja kau?

Dan dia heran melihat ada gadis yang dibawa pulang oleh Uk.

Kim Do Joo : Siapa kau?

Bu Yeon : Aku…

Uk : Dia calon istriku.

Kim Do Joo kaget, apa? Calon istri? Kenapa tiba-tiba…

Uk : Kim Do Joo, akan kujelaskan nanti. Sekarang, dia pasti sangat lelah dan ingin beristirahat. Tolong segera siapkan kamar. Kumohon, Kim Do Joo.

Kim Do Joo menatap Bu Yeon.

Kim Do Joo : Baik, Tuan Muda. Akan kusiapkan kamar untuk tempatnya beristirahat.

Kim Do Joo jadi bingung sendiri gara2 Uk pulang bawa calon istri.

Uk memberitahu siapa Kim Do Joo pada Bu Yeon. Dia bilang, Kim Do Joo adalah orang yang merawatnya sejak lahir.

Uk : Dia sangat berharga bagiku, jadi, tolong perlakukan dengan sopan. Dia pasti akan merawatmu dengan baik karena penuh kasih sayang.

Bu Yeon senang, kau menitipkanku kepada orang sepenting itu?

Uk : Kenapa?

Bu Yeon : Tak apa-apa. Kupikir aku akan diperlakukan semena-mena karena aku yang memaksa mengikutimu. Tak kusangka akan diperlakukan begini.

Uk : Siapa bilang aku terpaksa? Aku tak bisa bilang kau kuundang ke sini, tapi aku membawamu karena membutuhkanmu. Kau wajar diperlakukan begini karena kita akan menikah.

Bu Yeon : Semua orang pasti akan berpikir aneh karena kau membawaku ke sini. Bukankah kita harus hati-hati?

Uk : Kau mengikutiku karena tak mau terus dikurung dan diawasi, ‘kan? Untuk apa berhati-hati? Kau bisa lakukan apa pun. Apa pun tindakanmu, takkan ada orang yang menghentikannya.

Bu Yeon senang, kalau begitu, aku takkan berkecil hati dan hidup tenang. Aku tak akan menolak pelayanan yang kau berikan.

Bersambung ke part 2…

23 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like