Tentangsinopsis.com – Sinopsis Alchemy of Souls Episode 1, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini.
Hari sedang hujan. Seorang wanita berjalan sambil membawa sesuatu. Seakan nggak ingin ada yang mengenali, ia menutup wajahnya tiap papasan sama orang. Dan saat melihat seorang ibu sama anaknya yang kelaparan, ia pun memberi mereka nasi kepal. Ia menjanjikan akan ngasih meeka daging lain kali.
Di luar kayak ada yang ngawasin. Janggang muncul dan menghalau orang itu saat hendak menyerang. Rupanya orang itu adalah anak dari wanita itu yang mulai berubah.
Padahal sebelumnya Janggang sudah memperingatkan agar wanita itu memberitahunya saat anaknya mulai berubah. Ia akan mengambil jiwanya. Wanita itu melarang karena anaknya akan baik-baik saja saat menyerap jiwa manusia. Ia menghampiri anaknya dan meraih wajahnya. Saat itulah jiwanya malah terserap.
Janggang yang mengetahunya segera melempar pedangnya. Seketika tubuhnya mengeras. Janggang menjatuhkannya ke lautan. Pelayan kerajaan memintanya datang ke istana. Raja ingin tahu dengan teknik baru pemindahan jiwa yang ia asah.
Selanjutnya Janggang datang ke istana dan menemui raja. Raja sedang sakit. Ia mengkhawatirkan kerajaannya setelah ia mati dan meminta Janggang untuk memindahkan jiwanya ke tubuh orang lain.
Janggang menolak karena itu adalah ritual terlarang. Kalo jiwa dan tubuh yang dipindahkan nggak sesuai maka bisa menjadi roh jahat. Raja ingin jiwanya dipindahkan ketubuh Janggang. Nggak lama, hanya 7 hari saja. Setelah itu Janggang bisa mengambil tubuhnya kembali. Ia adalah Raja yang dilindungi semesta sedang Janggang adalah penyihir terbaik. Ia yakin nggak akan ada masalah nantinya.
Janggang pun memulai ritualnya. Diawali dengan menjatuhkan sebuah bola kristal ke dalam kolam. Keduanya melayang dikelilingi kekuatan magis. Dan sampai jiwa mereka bertukar, sekilas raja tersenyum licik.
Setelahnya, Janggang yang memiliki jiwa raja berjalan dengan penuh percaya diri menuju kamar Dohwa. Sementara Janggang terjebak di tubuh tua berpenyakit raja. Ia melihat wajahnya dan meriksa dadanya. Ada lubang (kayaknya) di sana.
Di meja tertulis pesan kalo raja akan menaklukkan Dohwa. Kalo berhasil maka Dohwa akan mengandung anaknya. Janggang merasa kalo itu nggak boleh terjadi. Ia ingin pergi dan mencegahnya tapi tubuhnya nggak mampu. Sementara itu Raja sudah melakukannya dengan Dohwa.
20 tahun kemudian
Di langit terjadi gemuruh. Seekor naga tercipta dari awan dan mengitari sebuah negara Daeho. Terakhir naga itu berhenti di sebuah danau dan berubah menjadi seorang wanita, penyihir.
Wanita itu adalah Naksu. Park Jin dan pengawalnya berusaha menyerangnya tapi Naksu berhasil mengalahkan mereka. Hingga pada anak panah terakhir, Park Jin berhasil mengenainya. Keduanya lalu bertarung dengan pedang masing-masing. Naksu yang nggak bisa mengalahkan Park Jin akhirnya kabur. Park Jin memerintahkan pengawalnya agar nggak membiarkan Naksu lolos.
Naksu bersembunyi untuk menyelamatkan diri. Pengawal Park Jin menemukannya. Ia pun berlari menghindar tapi luka di dadanya meninggalkan jejak.
Ia yang nggak mau meninggal seperti itu masuk ke kerumunan dan mencari seseorang. Akhirnya ia masuk ke sebuah dapur restoran dan menangkap seorang wanita. Ia pun mengeluakan sebuah bola kristal (seperti punya Janggang) dan melakukan pemindahan jiwa.
Nggak lama kemudian Park Jin dan pengawalnya tiba di sana. Mereka menemukan Naksu sudah meninggal. Di dadanya ada bercak biru tanda keluarnya jiwa. Wanita resoran ketakutan. Park Jin memeriksanya dan nggak ada bercak biru padanya. Park Jin pun menyimpulkan kalo pemindahan jiwanya Naksu gagal.
Seoyul masuk ke sebuah gerbang. Ia kemudian berjalan menuju Seongrim. Ia meriksa tubuh Naksu bersama Park Jin dan Heyom. Saat keduanya fokus pada tanda biru di atas jantung Naksu, Yul justru menemukan sebuah peluit pemanggil burung. Saat ia memelihara burung dulu ia juga memilikinya. Meski Naksu sering membunuh tapi ia tetaplah manusia yang punya barang berharga.
Park Danggu menemui Park Jin dan Heyom dan menanyakan tentang Naksu yang melakukan pemindahan jiwa. Ia mendengarnya di Chwiseonru. Park Jin langsung memarahinya.
Ia adalah penyihir Jeongjingak tapi malah minum ke sana. Heyom belain Danggu dan menanyakan arak apa yang paling enak di sana? Jonggu nggak tahu karena jarang ke sana semenjak nggak ada Uk. Uk sendiri sudah dipindahkan ke Gisan dan belajar sama biksu di sana.
Uk ada di gunung bersama biksu Hayong. Ia memutuskan untuk mengasingkan diri. Selama ini ia nggak diajarin soal sihir. Dan sebagai gantinya ia nggak akan meminta kembali pembayaran di muka yang sudah diberikan pada biksu untuk membangun kuil.
Biksu malah mengungkit asal-usul Uk tentang ayah dan ibunya. Pantas ia nggak tahu kesopanan hubungan guru dan murid. Sambil senyum Uk mengatakan kalo meski ia nggak tahu tentang hubungan guru dan murid, ia tahu tentang hutang. Biksu harus membayarnya.
Mudok sedang naik perahu. Terlintas saat Naksu melakukan perpindahan jiwa. Dan ternyata jiwanya Naksu masuh ke tubuh Mudok. Dalam hati Naksu mengeluhkan kenapa bisa masuk ke tubuhnya Mudok yang nggak bisa melihat. Ia membuka penutup matanya dan kaget ternyata bisa melihat. Apa karena jiwanya yang ada di sana? Selain itu nggak ada tanda biru di tubuh Mudok.
Saat melintasi jembatan, Naksu hendak memanjat ke atas jembatan tapi ia sama sekali nggak bisa melakukannya. Tubuhnya sangat lemas. Ahjussi pemilik perahu kembali lagi tapi nggak keburu. Naksu jatuh duluan ke sungai.
Akhirnya Mudok selamat. Ahjussi memberinya handuk untuk mengeringkan diri. Mudok juga mual karena belum makan. Naksu kesal banget masuk ke tubuh Mudok. Dan untuk sementara ia akan menjadi Mudok.
Mudok lalu diajak ke rumah makan sama ahjussi. Dia dikasih makan ayam. Sebenarnya Naksu nggak makan hewan yang memiliki darah seperti manusia karena ia adalah pembunuh.
Tapi saat ahjussi memasukkannya ke mulutnya ia baru menyadari kalo ayam itu enak. Lah punyanya ahjussi diambil juga. Ahjussi nyuruh Mudok untuk makan yang banyak. Sebenarnya ia nggak mau mengirim Mudok ke tempat itu. Tapi nggak ada tempat lain yang mau menerimanya.
Mudok lalu dibawa ke tempat yang dimaksud. Itu adalah Chwiseonru. Ahjussi memberikannya pada Juwol lalu pergi. Juwol melihat kalo Mudok sangat kurus.
Ia menariknya dan mau menyuruhnya mandi kemudian berias. Mudok hendak melukai tangannya tapi malah dikira menari. Dalam hati Mudok membatin kalo tangannya pasti akan patah kalo ia menggunakan kekuatannya tadi.
Juwol mencubit pipi Mudok kaaren menilainya nggak sopan padanya yang lebih tua darinya. Ia memberitahu kalo hari ini ada banyak petinggi yang akan datang. Mereka adalah penguasa 4 musim Daeho. Jin Choyon, Park Jonggu, Seo Yul dan Jang Uk.
Danggu, pangeran musim panas datang. Juwol langsung meninggalkan Mudok dan menyambutnya. Dalam hati Naksu bertekad untuk membunuh penguasa 4 musim yang Juwol sebutkan tadi. Terlintas kenangan masa lalu di mana Naksu kecil melihat seseorang (yang mungkin berarti untuknya) dijatuhi hukuman mati. Dan para ayah dari penguasa 4 musim itu ada di sana dan menyaksikannya.
Danggu menemui Uk yang enak-enakan makan kepiting sedang ayahnya memohon-mohon ke biksu agar memaafkannya. Uk malah nyuruh Janggu untuk mengupas kepiting untuknya dengan sihirnya karena di gunung ia nggak diajarin apa-apa sama gurunya. Dan ternyata ia datang ke sana untuk mencari tahu tentang Naksu yang sudah melakukan pemindahan jiwa.
Mudok sudah selesai mandi. Juwol mau merias wajahnya tapi Mudok bilang ia mau melakukannya sendiri. Ia belum pernah melakukan hal semacam itu dan ingin sendiri dulu. Setelah Juwon pergi, MMudok berniat untuk pergi dari sana dan mengambil beberapa tusuk konde karena berpikir itu dari emas asli. Bahkan ada gioknya juga.
Belum selesai ia menyimpannya, Juwol sudah masuk karena mau menyuruhnya untuk memakai perona pipi. Melihat Mudok melepas penutup matanya ia pun berpikir kalo Mudok bisa melihat. Mudok panik dan melempar bedak ke Juwol saat ia mendekat.
Ia lalu kabur dan dikejar gegara Juwol bilang kalo ia pencuri. Mudok ingin melompati pagar tapi ia yakin kalo ia nggak bisa melakukannya dengan tubuhnya. Dan secara nggak sengaja ia masuk ke ruangan Uk. Uk seperti mengenalnya. Kirain ia mengenali Naksu tahunya ia menyinggung tentang orang baru yang datang hari ini yang bernama Dong.
Mudok mengambil capit kepiting untuk mengancam Uk dan memberitahu kalo namanya Mudok. Ia mengingat wajahnya dan kalo sampai ia pergi dan Uk ngasih tahu kalo ia ke sana maka ia akan kembali dan memengg#l kepalanya.
Mudok mau pergi lewat jendela. Uk ngasih tahu kalo apa yang dibawa Mudok itu nggak ada artinya dan menggantinya dengan barangnya. Mudok menukarnya dengan capit kepitingnya dan saat ia menangkap barang pemberian Uk, ia terjatuh.
Danggu masuk setelahnya dan Uk nggak ngasih tahu tentang Mudok. Ia malah menyinggung kalo teknik yang dipakai Naksu adalah Teknik Tansu. Itu adalah teknik pedang tertinggi yang dikuasai oleh penyihir hebat.
Uk mengulangi apa yang dilakukan Mudok pada Janggu. Dia takut banget karena itu urat nadi. Ia bisa saja mati. Yang Uk penasaran kalo Mudok bisa mengetahui urat nadi kenapa dia jatuh seperti itu?
Setelah masuk ke tubuh Mudok, Naksu jadi lapar. Ia ke pasar dan makan sate. Lah malah ditabrak sama orang dan satenya jatuh. Ia lalu dengar orang ngomongin penyihir dari Jeongjinggak. Yul lewat sama beberapa pengawal. Ia lalu ingat pernah bersama dengan Yul meniup peluit. Ia pikir Yul sudah melihat jasadnya makanya nggak mengenalinya.
Dua orang yang nggak tahu siapa mendatangi sebuah gua untuk meriksa apa Naksu pernah ke sana setelah melakukan penukaran jiwa. Keduanya menyesalkan yang terjadi pada Naksu padahal ia adalah pembunuh terbaik.
Mudok berniat untuk menjual barang yang dikasih sama Uk. Penjualnya terus melihat benda itu tanpa segera membayar. Tahu-tahu beberapa orang masuk dan menangkapnya. Ia berusaha melawan tapi orang-orang itu memukulnya dan membuatnya pingsan.
Setelahnya Mudok sadar di tempat yang nggak ia kenal. Ia pikir ia ada di Songrim, tahunya enggak. Kepala pelayan (kayaknya) datang dan memberinya pakaian pelayan. Rupanya ia ada di rumah keluarga Jang, tepatnya di rummahnya Janggu. Dan sebelumnya Uk meneburnya dari rumah bordil untuk dijadikan sebagai pelayannya.
Setelah mengganti pakaiannya, Mudok berjalan menuju ruangan Uk. Ia nggak ngerti kenapa Uk sampai menebusnya dari rumah bordil. Ia ingat Uk sempat memuji matanya. Apa Uk jatuh cinta padanya? Sama muka kayak gini?
Ia sampai di ruangan Uk dan masuk setelah memberitahu namanya. Ia berterima kasih karena Uk sudah menebusnya dan menjadikan pelayannya. Ia juga minta maaf sudah berniat melukainya dengan capit kepiting. Ia menjanjikan akan melayaninya dengan sangat baik.
Uk nyuruh Mudok mengambil air. Mudok lalu mengambilkan air minum. Lah Uk mintanya air buat cuci muka. Giliran diambilin minta air buat mandi. Mudok masih bersabar saat Uk mempermainkannya minta ditambahin air hangat, pas ditambahin bilangnya terlalu panas.
Pas ditambahin air dingin bilangnya terlalu dingin. Saat makan Uk juga rewel banget. Makanannya terlalu asin, minta diambilin yang baru. Pas dah diambilin bilangnya terlalu manis. Pas mau tidur juga riweuh banget minta ganti selimut dengan warna yang dia suka.
Setiap hari Uk terus mempermainkan Mudok. Mudok sampai kesal tapi nggak bisa menolak. Dia sendiri heran, Uk hampir nggak pernah bergerak tapi mandi 3 kali sehari. Saat Uk berendam ia membayangkan menggunakan kekuatannya dan menenggelamkan Uk di kolam sampai meninggal.
Uk membuyarkan lamunannya dan minta diambilkan baju ganti. Saat mengambil bajunya Uk, Mudok sempat terdiam melihat lencananya.
Di kamarnya Mudok berpikir kalo ia bisa masuk ke Songrim menggunakan lencana Uk. Secara ia nggak bisa menggunakan sihirnya. Dan setelah ia mendapatkan pedangnya kembali ia pasti bisa mendapatkan kekuatannya kembali.
Sementara itu Park Jin masih menyimpan jasad Naksu. Ia yakin Naksu akan kembali untuk mengambil pedangnya.
Uk ada di depan kamar ayahnya bersama kepala pelayan. Katanya kamar ayahnya nggka begitu berdebu karena nggak ada menempati. Sementara lukisan ibunya sudah mulai memudar. Ia akan nyuruh orang untuk mewarnainya kembali.
Teringat masa kecilnya yang nggak diijinkan untuk belajar sihir seperti Janggu dan Yul. Park Jin memberinya pedang ayahnya dan menyuruhnya untuk menghunusnya. Uk nggak bisa melakukannya karena pintu energinya tertutup.
Uk lalu minta dicarikan guru yang bisa membuka pintu energinya tapi Park Jin bilang nggak ada satupun guru di Daeho yang bisa melakukannya karena itu adalah takdirnya. Uk nggak terima.
Ia bersumpah akan mencari sendiri gurunya. Dan saat ia bisa menguasainya ia akan menghunus pedang itu. Ia menjatuhkan pedang itu, menendangnya lalu pergi.
Diam-diam Mudok melihat Uk yang sedang melihat lukisan ibunya. Sebelumnya ia pernah mendengar para gisaeng membicarakan dirinya. Katanya Dohwa, ibunya selingkuh dan melahirkan Uk.
Mudok lalu ke kamarnya Uk untuk mencari lencananya. Lah Uk malah kembali. Nggak mau ketahuan, Mudok lalu sembunyi di balik selimut. Agak nyesel sih kenapa sembunyinya di situ? Nanti malah dikira gimana-gimana.
Kan? Ia langsung ketahuan saat Uk membuka selimutnya. Mudok lalu beralasan kalo ia mau menghangatkan tempat tidurnya. Uk lalu nyuruh Mudok untuk menghangatkannya sepanjang malam. Ia membuka jubahnya dan menggantungnnya.
Mudok pikirannya dah kemana-mana. Ia mengambil penutup bantal dan menggunakannya sebagai senjata sambil menekankan kalo ia nggak akan mengikuti kemauannya. Ternyata maksudnya Uk nyuruh Mudok menghangatkannya pakai kompor arang. Ia nyuruh Mudok untuk menjaganya sepanjang malam. Kalo sampai padam maka ia akan menjual Mudok.
Danggu menemui Yul yang sedang memandangi peluit Naksu. Ia yakin kalo ia yang sudah membuatnya. Seseorang secara nggak terduga memilikinya. Danggu pikir mungkin Yul sudah memberikannya pada seseorang. Yul membantah. Ia ingat pada siapa ia memberikannya.
Yul ingat kebersamaannya dengan Naksu saat masih kecil dan ia memberikannya padanya. Danggu menyarankan agar Yul bertanya langsung pada yang punya. Yul langsung bangkit. Ia akan memeriksanya sekali lagi.
Mudok meninggalkan kompor tungku itu dan menemukan lencana yang dicarinya. Ia lalu pergi. Dan setelahnya Uk membuka matanya. Ternyata dia nggak tidur.
Berbekal lencana itu Mudok pun bisa melewati gerbang menuju Songrim. Setibanya di sana ia melihat penyusup di atas atap. Mereka membakar tempat itu. Jangguk dan Yul keluar dan bertarung dengan mereka. Ternyata yang mendalangi adalah pria yang waktu itu mencari Naksu di gua. Setelah semuanya kalah muncul cahaya terang di langit.
Para petugas berusaha memadamkan api tapi sulit. Park Jin datang dan nyuruh semua orang untuk minggir. Ia menggunakan kekuatannya untuk mengendalikan air dan berhasil memadamkannya.
Pengawal datang dan ngasih tahu Danggu dan Yul kalo tempat latihan terbakar. Keduanya langsung ke sana.
Park Jin nanyain ke pengawal ada siapa di Jeongjinggak? Pengawal menjawab Janggu dan Yul. Lah mereka malah datang. Bersama Park JIn mereka lalu ke sana dan jasadnya Naksu sudah nggak ada.
Mudok juga di sana. Ia juga penasaran siapa yang mengambil jasadnya. Apa mungkin Danju? Sebelumnya dia disuruh mengambil jiwa Park Jin. Yul masih di sana dan menangkap Mudok yang nggak sengaja menyenggol meja. Ia pun mengejarnya.
Secara tiba-tiba Mudok ditarik sama seseorang sehingga bisa lolos dari Yul. Keduanya pun bersembunyi. Mudok heran kenapa Uk ada di sana? Jawaban Uk sama sekali nggak disangka. “Matamu”
Cahaya bulan menyinari mereka dan perlahan mata Mudok berubah. “Guruku”
Bersambung…
