Tentangsinopsis.com – Sinopsis Bloody Heart Episode 15 Part 1, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. EPISODE SEBELUMNYA DISINI.
Foto KBS2 Foto KBS2
Di episode sebelumnya, Jung marah setelah mengetahui kekacauan yang terjadi di istana adalah rencana Raja.
Raja terhenyak mendengar kata-kata Jung.
Raja lantas berusaha membela dirinya. Dia bilang, benar, itu perbuatannya tapi keputusan itu tak terelakkan.
Raja : Tujuannya adalah melindungi kita.
Tangis Jung pecah.
Jung : Tapi kau mengorbankan banyak nyawa.
Raja : Pengorbanan itu tak bisa dihindari.
Jung : Ttong Geum meninggal. Dia meninggal karena rencanamu. Dia meninggal tanpa harga diri.
Raja terdiam.
Foto KBS2
Jung yang sakit hati, ingin pergi dari kamar Raja tapi ditahan Raja.
jung menatap Raja dengan tatapan marah, lalu dia menyingkirkan tangan Raja yang memegang lengannya dan pergi.
Foto KBS2 Foto KBS2 Foto KBS2
Jung di kamarnya, nangis. Dia teringat Ttong Geum.
Ttong Geum : Nona. Aku tak perlu terlahir sebagai bangsawan di kehidupanku berikutnya. Aku tak keberatan menjadi pelayan atau ternak selama Nona menjadi tuanku. Hidup dalam bayanganmu dan memakan semua pemberianmu adalah kehidupan yang memuaskan. Dan juga membahagiakan.
Tangis Jung makin deras.
Foto KBS2 Foto KBS2
Raja ke istana Jung. Para dayang dan pelayan menunggu diluar. Sementara dua pelayan berdiri di depan pintu.
Raja menyuruh mereka memberi jarak, setidaknya 10 langkah dari ruangan.
Para dayang dan pelayan langsung melangkah mundur.
Dua pelayan membukakan Raja pintu. Raja masuk.
Foto KBS2 Foto KBS2
Jung masih berdiri di depan jendelanya. Raja datang.
Jung yang tahu Raja datang, memberitahu Raja bahwa Ttong Geum datang ke istana untuk melindunginya.
Jung : Saat aku ingin kabur dari dinding ini, dia datang kemari untuk membawaku ke tempat aman.
Raja : Dia akan dimakamkan dengan pantas. Hal ini tak akan terjadi lagi.
Foto KBS2
Jung menatap Raja.
Jung : Ratusan dan ribuan nyawa bergantung pada keputusanmu. Sebelum bertindak, kau harus mempertimbangkan konsekuensinya.
Raja : Bagaimana caranya menyingkirkan para pejabat yang berjasa? Mereka tak bisa ditangani hanya dengan keadilan dan kebenaran. Permaisuri Park, kau pasti ingat perbuatan mereka terhadap kita.
Jung : Aku mengingatnya dengan jelas. Aku ingat jumlah nyawa yang hilang dalam satu pembersihan. Apa kau sungguh percaya bahwa hanya mereka yang menghancurkan keluargaku? Keputusan mantan Raja untuk melindungimu mengakibatkan kematian orang tua dan keluarga besarku. Itu adalah konsekuensi dari keputusan seorang raja.
Raja terdiam mendengar itu.
Foto KBS2 Foto KBS2
Raja ke perpustakaan, ditemani Kasim Jung. Dia memikirkan kata-kata Jung tadi.
Kasim Jung menghibur Raja.
Kasim Jung : Anda meminta gubernur melindungi para perajin di Desa Hutan Bambu. Anda bahkan berpuasa agar kasim dan dayang tak dituduh meracuni anda. Orang-orang tak berdosa kehilangan nyawa, tapi anda tak boleh menyalahkan diri sendiri.
Raja : Namun, Siwol salah satu korbannya. Permaisuri Park benar. Aku menyebabkan semua kematian ini.
Kasim Jung : Sebagai hasilnya, wewenang kerajaan semakin kuat.
Raja berbalik, menatap Kasim Jung.
Foto KBS2
Paginya, Eum Jeon menemui Dayang Choi yang baru keluar dari kamar Jung.
Eum Jeon : Dayang Choi, Paduka Raja meminta Permaisuri ikut berjalan-jalan di dekat istal.
Dayang Choi : Dia pasti tak tahu Permaisuri sedang sakit.
Jung keluar, sampaikan bahwa aku tak bisa pergi.
Jung beranjak pergi.
Foto KBS2 Foto KBS2
Permaisuri Park menolak ajakan Anda.
Kasim Jung memberitahu Raja bahwa Jung menolak ajakan Raja.
Raja : Sepertinya kemarahannya tak akan mereda dengan mudah.
Foto KBS2
Jung berdiri di balkon, melihat hutan tempat jasad Ttong Geum dikubur.
Dayang Choi memberitahu bahwa jasad Ttonggeum akan dikubur di luar Ibu Kota hari ini.
Dayang Choi : Paduka Raja memerintahkan pemakaman dengan hormat. Anda harus berkunjung begitu Ttong Geum dimakamkan. Ttong Geum pasti menunggu anda.
Foto KBS2 Foto KBS2
Jung meminta Dayang Choi melaporkan status kantor kerajaan kepadanya.
Dayang Choi kaget, bukan ruangan Paduka Raja, tapi kantor kerajaan?
Jung : Benar.
Foto KBS2 Foto KBS2
Daebi Mama tengah membaca buku di kamarnya.
Daebi Mama : Ini hari pertama bulan ini?
Dayang Han : Benar, Yang Mulia. Mau kubawakan camilan?
Daebi Mama : Silakan.
Lalu Nam Sang datang. Daebi Mama sedikit berseri mengetahui kedatangan Nam Sang,
Foto KBS2 Foto KBS2
Nam Sang masuk. Dayang Han langsung keluar.
Daebi Mama : Kenapa kau kemari?
Nam Sang : Aku datang untuk menyapa anda. Ini rutinitasku di awal bulan setelah pertemuan pagi istana.
Daebi Mama : Benarkah? Meski sebelumnya kau menantangku dengan sengit?
Nam Sang : Aku hanya menjalankan tugasku. Menyapa orang yang lebih tua adalah tugasku sebagai junior.
Daebi Mama : Istana dipenuhi orang-orang yang takut dijauhi jika ketahuan berhubungan denganku. Kau harus pergi. Abaikan tugasmu seperti yang dilakukan orang lain.
Tapi Nam Sang malah memberikan hormat ke Daebi Mama.
Foto KBS2 Foto KBS2
Daebi Mama terdiam melihatnya.
Nam Sang : Aku akan kembali menyapa anda bulan depan.
Daebi Mama : Namsang-ah, aku bersyukur atas kehadiranmu. Tapi jangan datang lagi. Aku tak akan menemuimu lagi.
Nam Sang tak menjawab dan beranjak pergi.
Foto KBS2 Foto KBS2
Malam harinya, Nam Sang minum teh dengan sang ayah.
Gye Won : Kudengar Kepala Cendekiawan ingin memakzulkanmu. Rasa rendah dirinya mengaburkan penilaiannya.
Nam Sang : Tapi dia adalah mentorku.
Gye Won : Apa itu merugikanmu?
Nam Sang : Menjalankan tugas selalu memiliki kesulitan.
Foto KBS2 Foto KBS2
Gye Won menatap Nam Sang. Ditatap sang ayah seperti itu, membuat tangis Nam Sang hampir keluar. Nam Sang akhirnya mengaku kalau dia merasa kesulitan.
Gye Won : Nam Sang-ah, jangan menyimpang dari jalanmu yang dipenuhi masalah. Hal yang kau hargai adalah masa lalu yang sangat ingin ayah lindungi. Itu ajaran ayah padamu. Tapi jika itu terlalu berat, silakan membenci ayah.
Nam Sang : Ayah, aku akan menjalani hidup yang sama seperti ajaran ayah.
Gye Won : Di antara kita berdua, kau harus menjadi lebih kuat.
Foto kbs2 Foto KBS2
Ibu Suri dan rombongan menuju suatu tempat.
Gye Won dari kejauhan menatap Ibu Suri.
Foto KBS2
Gye Won teringat pertanyaannya kepada Ibu Suri, sebelum Raja kembali ke istana.
Gye Won : Apa rencanamu setelah mendapatkan kekuasaan? Apa sebenarnya makna kekuasaan bagimu? Aku penasaran, apa ada sesuatu yang sebenarnya ingin kau capai?
Ibu Suri terdiam, menatap Gye Won dengan tatapan sedih.
Foto KBS2 Foto KbS2
Sementara itu, Ibu Suri ternyata ke tamannya.
Ibu Suri menatap ke arah jembatan, tempat yang biasa dilalui Gye Won jika datang.
Ibu Suri berharap Gye Won datang.
Foto KBS2 Foto KBS2
Raja bersama para pejabat di balai istana.
Kepala Cendekiawan Kim : Kami melaporkan hal berikut dengan sangat hormat. Ibu Suri memalsukan bukti dan berusaha memimpin pasukan dengan token palsu yang justru mengungkap pengkhianatannya. Dia bersembunyi di balik statusnya sebagai ibu Paduka Raja. Kami mendesak anda untuk menghargai kebaikan bersama dan menghukum Ibu Suri dengan cara melengserkannya.
Raja : Aku tak mengizinkannya. Ibuku tak akan mengkhianati putranya sendiri. Kepala Sekretaris Kerajaan seharusnya dihukum karena menulis nama Ibu Suri.
Foto KBS2
Sontak lah Kepala Seketaris Kerajaan kaget.
Raja : Interogasi Ketua Sekretaris Kerajaan dan ungkap kejahatan semua yang terlibat.
Kepala Seketaris Kerajaan langsung dibawa dua kasim.
Foto KBS2 Foto KBS2
Kepala Cendekiawan Kim meminta Raja menyelidiki Ibu Suri.
Kepala Kim : Yang Mulia, para pelajar di Akademi Konfusianisme dieksekusi atau dipenjara karena mengutarakan pikiran mereka. Kebrutalan ini membuat kami sangat khawatir.
Raja : Aku tak mengizinkannya. Sumbernya pasti kelancangan Kepala Pengadilan Negara. Dia akan diinterogasi dan diasingkan jika kejahatannya terbukti.
Foto KBS2
Kepala Pengadilan Negara juga dibawa.
Kepala Pengadilan Negara menatap Raja.
Foto KBS2 Foto KBS2
Gye Won menatap Raja yang memberi perintah.
Raja : Kantor Kasim Istana yang menyimpan dendam pribadi. Beraninya kau menuduh ibuku seperti itu? Kasim dan pengawas, tangkap semua orang yang memanfaatkan kekuasaan Ibu Suri.
Raja menatap Gye Won.
Foto KBS2
Jung di perpustakaan.
Dayang Choi melaporkan yang terjadi di balai istana kepada Jung.
Foto KBS2 Foto KBS2
Raja menuju kamarnya.
Dia kaget melihat ada Dayang Choi di depan kamarnya.
Foto KBS2
Raja langsung masuk. Ternyata Jung datang karena ingin tahu alasan Raja menolak melengserkan Ibu Suri.
Jung : Apa kau berniat menghukum para pejabat yang menjadikan kejahatan Ibu Suri sebagai alasan? Atau kau memiliki alasan lain?
Raja : Aku tak bisa menghina ibuku sendiri dan membiarkan rezimku digulingkan.
Jung : Kalau begitu, apa rencanamu?
Raja : Aku memberi perintah kepada Anggota Dewan Park. Bawa Ibu Suri ke hadapanku.
Foto KBS2
Gye Won dan kroni2nya berkumpul di kediamannya.
Kroni2nya bilang kalau Paduka Raja tak tertarik dengan pelengseran Ibu Suri. Tujuan utama Raja menyingkirkan mereka.
Foto KBS2 Foto KBS2
Nyonya Yoon yang duduk dibalik pintu dan mendengarkan semuanya sejak tadi, angkat bicara.
Nyonya Yoon : Aku dengar Paduka Raja memberi perintah. “Bawa Ibu Suri ke hadapanku.” Jika kau ingin hidup, berikan kepala Ibu suri pada Paduka Raja. Dia tak bisa menghina ibunya atau membiarkannya hidup. Kau bebas memilih antara membujuknya dengan kata-kata atau paksaan. Paduka Raja mendesakmu untuk mencari cara agar dia bebas dari rasa bersalah.
Gye Won : Itu tak bisa diterima. Memaksanya turun takhta dianggap durhaka, tapi membunuhnya adalah dosa terhadap Langit. Tak ada dinasti atau rakyat yang bersedia melayani raja yang membunuh ibunya sendiri. Sepanjang rezimnya, pengkhianatan, pemberontakan, dan kekacauan akan terus terjadi.
Foto KBS2 Foto KBS2
Gye Won menggebrak mejanya.
Gye Won : Aku menolak menjadi orang yang menghancurkan negara ini.
Nyonya Yoon terhenyak.
Foto KBS2
Raja berusaha meyakinkan Jung.
Raja : Deposisi saja tak akan cukup. Ibu Suri akan menjadikan bakti sebagai alasan untuk mendesakku lagi.
Jung : Apa kau akan membunuhnya?
Raja : Pejabat yang berjasa akan melakukannya demi menyelamatkan nyawa mereka. Hanya itu yang dapat menyelamatkan kau dan anak kita.
Jung kecewa : Aku tahu itu cara yang paling sederhana. Mulai sekarang, kau akan terus memilih jalan termudah.
Raja juga kecewa dengan kata-kata Jung itu.
Foto KBS2
Gye Won akhirnya mengunjungi Ibu Suri.
Ibu Suri memilih pergi, karena masih marah padahal tadi dia mengharapkan Gye Won datang.
Gye Won : Silakan turun takhta sendiri.
Ibu Suri menatap para dayangnya.
Dayang2nya langsung melangkah mundur.
Foto KBS2 Foto KBS2
Gye Won : Paduka Raja ingin anda mati.
Ibu Suri : Dengan menolak pelengseranku, dia mendesakmu untuk membunuhku. Apa kau akan melakukannya? Jika dia memerintahkanmu untuk membunuhku demi kebaikan Joseon, akankah kau melakukannya?
Gye Won : Ini bukan demi kebaikan bersama. Membunuh ibu sendiri adalah dosa terhadap Langit.
Ibu Suri : Bagaimana jika aku bukan Ibu Suri? Bagaimana jika putraku bukan Raja? Apa kau tetap akan membunuhku?
Gye Won : Karena kau Ibu Suri dan ibu dari Paduka Raja, aku menolak membunuh anda.
Ibu Suri kecewa. Bukan itu kalimat yang dia harapkan dari Gye Won. Bukan karena ‘dia Ibu Suri dan ibunya Raja’.
Gye Won mau pergi.
Foto KBS2 Foto KBS2
Ibu Suri : Aku sudah bilang bahwa aku akan menghancurkan Joseon yang kau bangun. Pemikiran itu belum berubah.
Gye Won pun menatap Ibu Suri.
Foto KBS2 Foto KBS2
Ibu Suri pergi, tapi begitu sampai di kediamannya, dia syok.
Dua pelayannya diseret oleh petugas.
Foto KBS2
Dayang Han bilang pada Ibu Suri, kalau hari ini dua pelayan istana dibawa.
Ibu Suri : Secara perlahan dia membuatku lelah. Apa keputusannya tak melakukan interogasi adalah tanda baktinya atau justru sebagai tanda pertentangannya? Kemungkinan besar yang kedua. Sebelum pengawasannya semakin ketat, carikan kurir yang bisa keluar masuk istana. Ada beberapa pengawas tambahan yang berutang kepadaku. Ada sesuatu yang harus kukirim ke luar istana.
Foto KBS2
Raja di perpustakaan, dia memanggil Won Pyo.
Raja : Tak ada lagi permohonan terkait pelengseran Ibu Suri. Akhirnya mereka menyadari bahwa hidup mereka bergantung pada takdirnya. Divisi Tentara Pusat akan direstrukturisasi menjadi bagian Kementerian Perang. Tentara Pusat dan bawahan yang berjasa. Suruh mereka melapor padamu dan singkirkan pengikut Anggota Dewan Park. Aku mendukungmu sepenuhnya, jadi, jangan gagal.
Won Pyo : Aku tersanjung oleh kemurahan hati anda.
Foto KBS2 Foto KBS2
Besoknya, Raja kembali rapat bersama para pejabat di balai istana.
Gye Won : Ini tak bisa dibiarkan. Tentara Pusat dipimpin oleh Kementerian Perang, tapi diperintah oleh Divisi Tentara Pusat agar tak ada monopoli kekuasaan. Divisi tersebut tak bisa dipindahkan ke bawah komando Kementerian Perang tanpa rencana.
Raja diam saja menatap Gye Won.
Foto KBS2 Foto KBS2
Gye Won menemui Raja secara pribadi.
Gye Won : Yang Mulia, anda sudah cukup melemahkan posisiku di Istana. Kekakuan Sarim akan segera menambah tekanan dan pembenaran mereka akan terasa seperti pengekangan. Pilihan terbaik adalah membuat pejabat yang berjasa dan Sarim saling mengawasi.
Gye Won bahkan berlutut.
Gye Won : Sudah saatnya anda berhenti.
Raja : Apa yang mencegahmu melengserkan ibuku? Apa yang mencegahmu melengserkanku saat aku menjadi Putra Mahkota? Kau berhenti karena ibuku meninggal, dan menyetujui pernikahan kerajaan adalah caraku bertahan. Bawakan aku nyawa yang bisa diambil atau sesuatu yang bisa ditukar. Jika kau membawakannya, aku akan berhenti. Jika kau tak berkenan, maka korbankan Ibu Suri. Bagaimanapun, aku harus diuntungkan.
Bersambung ke part 2….