Destined to Meet You Ep 5

Tentangsinopsis.com – Sinopsis Destined to Meet You Episode 5, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini yuk. Episode sebelumnya DISINI.

Xiaobei datang ke rumah Rongrong dan keget lihat kopernya ada di sana. Rongrong ngasih tahu kalo nantinya Xiaobei akan tinggal di sana. Ia sudah ngasih tahu ayahnya kalo ia akan menikah. Mereka sudah saling jatuh cinta dan tinggal bersama. Sebelumnya ia nggak tahu kalo Xiaobei adalah putra dari keluarga Gu. Semuanya seperti takdir dan mereka setuju untuk menikah.

Sambil senyum Rongrong memberikan minum pada Xiaobei. Xiaobei mengambilnya. Ia merasa nggak enak. Meski ia setuju untuk menikah, mereka masih harus menunggu selama beberapa waktu. Lah Rongrong malah inginnya sekarang. Ia sudah minta Qiubi untuk membetalkan semua rapatnya sehingga mereka bisa mendaftarkan pernikahan besok.

Xiaobei menolak. Kalo besok belum bisa. Waktunya kurang pas. Rongrong menenangkan. Ia sudah meriksa kalo besok adalah hari baik untuk menikah. Xiaobei berusaha untuk ngasih tahu bukan itu maksudnya. Rongrong pikir maksudnya adalah Xiaobei yang belum lulus. Sepengetahuannya mahasiswa boleh untuk menikah.

Xiaobei ragu-ragu ngomongnya kalo ia belum cukup umur untuk menikah. Hkk Rongrong kaget banget dengarnya. Dia langsung mendorong Xiaobei ke sebuah kamar dan melarangnya untuk mendatangi kamarnya selangkah pun.

Xiaobei ngasih tahu kalo sebenarnya ia hanya tinggal seminggu lagi. Rongrong menekankan kalo masalahnya bukan itu. Ia memberitahu kalo ia sudah menjadi dewasa selama hampir sepuluh tahun. Tapi ia malah mau nikah sama anak kayak Xiaobei yang bahkan belum cukup umur menikah.

Xiaobei ngasih tahu kalo ia hanya lima tahun lebih muda darinya. Rongrong masih syok dan mengungkit kalo 5 tahun yang lalu, ia sudah lulus dan mendapatkan pekerjaan tapi Xiaobei bahkan belum dewasa. Ia bahkan belum menyelesaikan ujian masuk perguruan tingginya.

Xichen sedang bersama asistennya. Asistennya semangat banget ya ngomongnya sedang Xichen biasa aja. Asisten Xichen ngomongin calon suaminya Rongrong yang masih berstatus mahasiswa yang belum lulus. Ia curiga kalo ada konspirasi di balik itu semua.

Jingjing jalan dengan membawa stik bilyar. Ia mengomel tentang Wuyoung. Secara nggak sengaja stik yang dibawanya mengenai Xichen dan asistennya. Karena merasa nggak enak ia pun menjatuhkannya dan pergi. Asistennya Xichen khawatir Jingjing mendengar apa yang mereka bicarakan dan mau…

Rongrong nelpon Qiubi dan memastikan apa yang harus dikatakannya kalo ditanya sama ayahnya. Qiubi paham. Mereka saling jatuh cinta dan mesra seperti lem. Jangan sampai ayahnya tahu kalo Xiaobei belum berusia 22 tahun dan bahwa dia tidak memenuhi syarat untuk menikah.

Rongrong membenarkan. Lah ternyata ayah ada di depan Qiubi dan mendengar semuanya. Qiubi ngasih tahu kalo Rongrong melakukannya karena nggak mau diminta untuk melakukan kencan buta lagi.

Xiaobei habis mandi dan memakai sweater sambil jalan. Rongrong menghampirinya dan seperti mau membukanya. Nak laki-laki kalo tinggal sama orang lain harus melindungi diri. Xiaobei melepaskan tangan Rongrong lalu pergi.

Qiubi ngasih tahu ayah kalo cinta pertama Rongrong sepertinya nggak normal. Seperti cinta bertepuk sebelah tangan. Ayah membantah dan menunjukkan foto Rongrong sama Xiaobei yang diambilnya sendiri. Ia memamerkan kalo mereka terlihat manis saat bersama. Ayah memberitahu kalo dia sudah suka sama Xiaobei sejak dia masih muda. Dulu ia selalu merasa canggung. Secara Rongrong lima tahun lebih tua darinya. Tapi sekarang mereka tampak sangat serasi.

Qiubi menawarkan untuk memberitahunya sebuah rahasia tentang Rongrong dan Xiaobei. Tapi ia minta naik gaji 20%. Sebelum mereka bertemu satu sama lain dalam kencan buta. Mereka sudah..berpelukan..berciuman dan tidur bersama. Ih ayah kayak senang banget dan mau ngasih Qiubi bonus akhir tahun.

Di kamarnya Rongrong menghitung-hitung usia Xiaobei. Harusnya dia sudah berusia 23 tahun. Untuk lebih yakinnya, ia pun menyusup ke kamarnya Xiaobei untuk mencari kartu identitasnya. Di dalam tas nggak ada. Di meja… Nggak ada. Ia bahkan mencarinya di dalam dompet. Nggak ada. Melihat uang di dompetnya hanya sedikit, ia pun mentransfer sejumlah uang.

Karena nggak nemu juga ia pun mencari ke bawah bantal. Nggak ada. Di bawah selimut? Nggak ada. Apa di dalam saku? Hadeuh kaget. Tahu-tahu Xiaobei bangun dan menanyakan apa yang dicarinya.

Bersambung…

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like