Destined to Meet You Ep 8-14

Tentangsinopsis.com – Sinopsis Destined to Meet You Episode 8-14, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini yuk. Episode sebelumnya DISINI.

Xiaobei menggunakan laptop Rongrong dan dia nampak mencurigakan. Ia membuat kesepakatan dengan kakak pertamanya. Ada nyebut soal tender. Rongrong mendadak pulang dan memergokinya. Xiaobei beralasan kalo ia mau membuat skripsi dan harus dikumpulkan besok. Sesaat Rongrong mengeluhkan Xiaobei yang sibuk dan nggak bisa membantunya membuat bayi. Ia mau memasukkan kata sandi tapi nggak jadi. Ia ingat punya satu laptop lagi dan memberikannya pada Xiaobei.

Keduanya duduk di sofa sambil masing-masing memegang laptop. Ih Rongrong pikirannya mau punya anak mulu sampai mencari di mesin pencari gimana cara membuatnya dengan pria yang lebih muda. Xiaobei berpikir untuk ngasih tahu Rongrong yang sebenarnya tapi nggak punya kesempatan.

Jingjing sedang ada di kafe. Kayaknya dia manajer di sana tapi Jingjing sendiri nggak mau dipanggil manajer. Ia masih kepikiran sama bambunya Xichen dan berpikir untuk mengganti rugi. Tahu-tahu orangnya datang. Jingjing pun menawarinya 3 cangkir kopi dan memintanya memilih salah satu. Nggak usah bayar.

Akhirnya Xichen mau memilih setelah di desak. Ia lalu bangkit dan jalan ke depan. Jingjing pikir Xichen mau membayarnya, makanya ia buru-buru berlari dan mau menghalangi. Lah malah membuat ponsel Xichen terjatuh dan ketumpahan kopi juga. Tahunya Xichen mau meminjam pengisi daya.

Di hari Sabtu pagi, Rongrong meminta Xiaobei untuk menemaninya menonton film. Katanya dia nggak berani kalo nonton sendiri. Kirain film horor tahunya Titanic. Dia berharapnya bisa melakukannya juga sama Xiaobei. Lah tahunya adegannya di potong.

Di adegan selanjutnya, saat ia mau mencium Xiaobei, orangnya malah lagi makan kue. Rongrong ikut memakannya di ujung yang satunya. Dan saat sudah dekat, dia malah bersin. Suasana jadi kaku setelah Xiaobei melihat adegan yang Rongrong harapkan. Untuk mengalihkan. Xiaobei pun mengajak Rongrong untuk makan di luar.

Mereka pergi ke kafe tempat Jingjing bekerja. Rongrong duduk duluan. Melihat Jingjing murung, ia pun menanyakan penyebabnya. Jingjing cerita yang dialaminya sama Xichen. Selanjutnya ia juga ngasih tahu Xiaobei tentang gosip tentang direktur Jin yang baru didengarnya. Rongrong mengejar mahasiswa dari kampus mereka dan kabarnya mereka menikah. Jadi Rongrong punya suami muda.

Rongrong kayak nggak suka lihat kedekatan mereka. Ia mendekati Xiaobei dan setelah tahu apa yang mereka bicarakan, ia pun memperkenalkan diri sebagai istrnya Xiaobei dan mengajak suami mudanya untuk duduk. Hadeuh JIngjing kaget banget.

Pun setelah duduk bareng Rongrong masih cemberut sedang Xiaobei malah senyum. Dan ternyata saat Xiaobei pegang laptop di depan Rongrong sebelumnya, dia nggak lagi membuat tugas tapi serching cara pacaran sama kakak yang dewasa dan imut.

Jingjing ikut duduk sama Xiaobei dan Rongrong. Dia yang asik sendiri dengan Xiaobei membuat Rongrong cemburu. Mereka yang sudah kenal dari lahir membuat Rongrong berpikir kalo keduanya ada apa-apa. Ia bahkan sampai mau menyalahgunakan kekuasaannya untuk mengalahkan Jingjing yang hanya karyawan magang di kafe milik perusahaannya.

Akhirnya Rongrong tahu kalo Jingjing dan Xiaobei masih sepupuan. Sikapnya langsung berubah. Ia nelpon Qiubi dan mengatakan kalo Jingjing langsung jadi karyawan tetap mulai sekarang.

Keduanya pulang bersama. Rongrong masih nyesel banget sudah salah paham tadi. Rongrong yang usianya lebih tua mengambil langkah duluan. Ia menggenggam tangan Xiaobei sambil tersenyum. Ia lalu nyuruh Rongrong untuk duduk di bangku taman dan menjanjikan akan segera kembali.

Nggak lama kemudian Xiaobei kembali dengan membawa kembang gula. Rongrong pikir Xiaobei akan menciumnya tapi Xiaobei nggak peka juga. Gimana bisa punya bayi? Xiaobei akhirnya tahu kalo maksud Rongrong mengajaknya nonton film pagi ini itu buat…

Seorang anak perempuan menjual bunganya ke Rongrong. Rongrong yang nggak berniat membeli nyuruh anak itu untuk pergi karena mereka sedang bicara masalah pribadi. Ternyata anak itu dengar apa yang mereka bicarakan sebelumnya dan kembali menawarkan bunganya.

Akhirnya Rongrong membeli semuanya sampai anak itu pun pergi. Selanjutnya ia ngasih sebuket bunga ke Xiaobei. Nggak tahu kenapa itu malah membuat Xiaobei kesakitan karena teringat dengan traumanya. Rongrong yang melihatnya merasa sagat khawatir.

Dari Jingjing akhirnya Rongrong tahu yang menjadi penyebabnya. Hari itu Xiaobei dipukul seseorang dengan kayu yang ada pakunya. Pelakunya masih belum tahu. Ada yang bilang kalo Xiaobei berkelahi dengan anak-anak nakal. Secara waktu itu Xiaobei sedang banyak masalah. Ibunya menikah lagi dengan pria yang punya dua anak. Setelah ibunya meninggal, saham dan semua harta diambil oleh kedua kakaknya.

Rongrong merasa iba dengarnya. Ia jadi menyesal sudah memaksa Xiaobei untuk menikah dengannya dan menuntut untuk memberinya anak.

Jingjing memastikan ke Rongrong kalo ia dilibatkan dalam proyek pengembangan kota baru bukan karena hubungannya dengan Xiaobei. Rongrong membenarkan meski sebenarnya memang karena Xiaobei.

Saat mengambil minum, Jingjing bertemu dengan Xichen. Nggak mau lagi membawa sial pada Xichen, ia pun berniat untuk menjauh. Lah manah nabrak Youyoung dan air yang dibawanya tumpah ke bajunya Xichen.

Yang marah malah Youyoung. Ia menyebut tentang Jingjing yang baru jadi anak magang sudah bisa bergabung dalam proyek pengembangan kota baru dan dipilih sendiri sama Rongrong. Xichen memikirkan sesuatu dan nyuruh Youyoung untuk menyelidikinya.

Qiubi mengumumkan ke semua orang tentang rapat jam setengah lima nanti. Ia lalu melihat Rongrong dan Xiaobei meninggalkan kentor untuk makan siang bersama. Nggak mau kehilangan kabar gembira, ia lalu nelpon ayah Rongrong dan memberitahu apa yang dilihatnya. Mendadak ia punya ide lain.

Ia ke ruangan Rongrong dengan membawa kamera. Ternyata sebelumnya ada Youyoung yang juga memotret dokumen. Jingjing datang dan keduanya masuk ke dalam lemari. Qiubi pikir Youyoung juga disuruh sama ayahnya Rongrong. Youyoung yang nggak mau ketahuan asal mengiyakan.

Jingjing yang mau menyerahkan dokumen mau pergi tapi melihat jas Qiubi yang terjepit membuatnya merasa aneh dan membuka lemari. Melihat ada dua pria di sana membuatnya bingung.

Rongrong dan Xiaobei kembali dan mereka bertiga masuk ke lemari bersama-sama. Rongrong meninggalkan Xiaobei untuk mengambil sesuatu. Saat itulah Youyoung banyak mengambil gambar.

Nggak lama kemudian Rongrong kembali. Aneh, Xiaobei menghalangi saat Rongrong mau kembali ke mejanya. Sambil menghitung, ia pun seakan mau mencium Rongrong. Setelah selesai ia mengambil flashdisk nya saat Rongrong memejamkan mata.

Qiubi mengambil banyak gambar. Ia bahkan nyuruh Youyoung untuk ikut mengambil gambar. Jingjing juga ikut memotret menggunakan kamera ponselnya. Dan tiba-tiba ada yang kentut. Karena merasa nggak tahan. Qiubi dan Youyoung membuka lemari. Rongrong kaget lihat ada banyak orang menyelinap di ruangannya.

Xichen memarahi Youyoung. Ia mengingatkan kalo ia nyuruh untuk menyelidiki soal Jingjing dan bukannya diam-diam masuk ke ruangan Rongrong. Ia nyuruh Youyoung untuk minta maaf sama Rongrong. Youyoung memberitahu Xichen tentang apa yang dilihatnya saat ada di ruangan Rongrong. Ia melihat Xiaobei diam-diam memakai komputer Rongrong.

Sementara itu, di ruangannya Rongrong juga memarahi Qiubi dan Jingjing. Mereka malah meributkan siapa yang kentut tadi. Akhirnya Rongrong memperbolehkan Jingjing untuk keluar sedang Qiubi masih di sana. Karena nggak bisa mengelak lagi, akhirnya Qiubi mengakui kalo dia disuruh sama ayahnya Rongrong untuk mengambil beberapa gambar Rongrong dengan Xiobei.

Merasa kesal, sekalian saja memotret dirinya sama Xiaobei yang sedang berciuman dan nyuruh Qiubi untuk memberikannya ke ayahnya.

Xichen mendadak masuk dan sempat melihat Rongrong mencium Xiaobei.

Setelahnya keduanya bicara berdua. Xichen memberitahukan apa yang dikatakan Youyoung tapi Rongrong sama sekali nggak percaya. Ia rasa nggak ada yang aneh secara Xiaobei juga adalah suaminya. Ia malah mengungkit hubungannya sama Xichen dan menekankan kalo ia menerima Xichen di perusahaan hanya karena dirinya telah menyelamatkannya.

Xichen nggak memaksa lagi. Hanya sebelum pergi ia menasehati Rongrong untuk berhati-hati dan menyarankan agar ia melihat kamera pengawas.

Secara diam-diam Xiaobei menemui kakak pertamanya dan memberikan dokumen penawaran perusahaan Rongrong terhadap sebuah tanah. Sebagai gantinya ia meminta kakaknya untuk mengembalikan gedung peninggalan ibunya. Sang kakak malah menampar Xiaobei. Ia bahkan meremehkan Rongrong.

Mendengar istrinya dihina, Xiaobei merasa nggak terima. Ia bahkan mengancam kakaknya tersebut.

Di rumah Rongrong memikirkan semuanya. Ia sudah melihat rekaman kamera pengawas tadi sewaktu di kantor. Apa yang Xichen katakan benar. Nggak lama kemudian Xiaobei pulang. Rongrong menanyakan dia habis dari mana tapi Xiaobei bohong kalo dia habis dari sekolah. Rongrong mengajaknya makan tapi Xiaobei menolak. Sampai akhirnya Rongrong melihat luka di wajah Xiaobei dan mengobatinya.

Sambil memberikan obat, Rongrong cerita tentang hubungannya dengan ayahnya yang nggak terlalu baik. Ayahnya ingin dekat dan memahami dirinya tapi selalu melakukannya di belakangnya. Terakhir ia menanyakan alasan Xiaobei mendatanginya dan Xiaobei memberikan jawaban yang sama seperti tadi.

Qiubi menelpon dan Rongrong pergi untuk menjawabnya. Setelahnya ia kembali dengan membawa sebuah dokumen. Ayahnya jatuh dan mengalami patah tulang. Ia akan menjaganya di rumah sakit dan meminta Xiaobei untuk menggantikannya untuk memenangkan tender pembelian tanah.

Malam itu keduanya merasa nggak tenang. Dan hari berikutnya Rongrong menunggu dengan cemas sambil menekan-nekan pulpen. Qiubi datang dan memberitahukan hasilnya. Dua putra Gu memenangkan penawaran sedang Xiaobei membatalkan penawaran Rongrong. Xichen yang juga mengetahui hasilnya merasa sangat kecewa.

Xichen mendatangi Rongrong di ruangannya dan menyalahkannya karena memberikan kuasa pada Xiaobei. Rongrong sendiri tetap tenang. Ia menunjukkan sebuah dokumen pada Xichen. Termasuk alasannya nggak mau melibatkan Xichen pada proyek pengembangan kota baru. Tanah yang mereka inginkan memiliki keadaan tanah yang terancam akan ambles. Menyerah terhadap penawaran adalah keputusan yang paling tepat.

Sementara itu Xiaobei menunggu Rongrong di depan kantor. Ia langsung masuk begitu melihat Rongrong. Ia memberinya payung karena mendengar kalo akan turun hujan nanti malam. Rongrong nggak terlalu menyambut niat baik suaminya itu. Ia naik mobil. Ada payung di mobil. Pun kalo enggak ia akan nelpon Qiubi untuk membawakannya. Ia meminta Xiaobei untuk nggak muncul di hadapannya dulu kalo masih ada yang disembunyikan.

Malamnya Xiaobei nungguin Rongrong di depan kafe. Hujan turun dengan lebat tapi Rongrong sama sekali nggak merasa cemas. Akhirnya ia keluar dan Xiaobei langsung memayunginya. Padahal hujan sudah reda. Ia melihat tangan Xiaobei gemetar karena kedinginan di luar. Akhirnya mereka masuk untuk bicara. Xiaobei yang perhatian pada Rongrong bahkan nyuruh Jingjing untuk menganti minuman dingin Rongrong dengan minuman hangat.

Rongrong menyindir Xiaobei yang bahkan banyak tahu tentang dirinya dan menduga kalo dia sudah mencari tahu terlebih dahulu. Dengan tenang Xiaobei memberitahu kalo ia tahu seiring waktu setelah mereka menikah. Rongrong lanjut menyinggung tentang tender. Xiaobei menunjukkan dokumen yang Rongrong berikan sebelumnya. Rongrong membukanya dan melemparkan isinya ke Xiaobei. Ternyata semuanya kosong.

Jingjing berusaha untuk menengahi dan bilang kalo Xiaobei juga punya masalahnya sendiri.

Xiaobei akhirnya ngasih tahu Rongrong tentang rencananya mengambil kembali properti milik ibunya yang melibatkan Rongrong. Tapi untuk jatuh cinta pada Rongrong pada pandangan pertama, dia nggak bohong. Rongrong malah nggak mempercayainya. Dikira dia anak SMA yang mudah dibohongi? Xiaobei juga jadi mengungkit Rongrong yang bilangnya cinta pada pandangan pertama padanya. Atau ia hanya menginginkannya untuk melakukan itu?

Keduanya lalu jadi bertengkar soal jatuh cinta pada pandangan pertama. Sampai melibatkan Jingjing segala. Lah padahal sebelumnya kan membicarakan tentang tender.

Rongrong yang merasa sangat kesal akhirnya pulang duluan dan Xiaobei nggak mengejarnya.

Sampai di rumah Xiaobei melihat surat cerai di atas meja. Ia mengetuk kamar Rongrong dan mengungkit kalo ia nggak akan pernah bercerai. Keduanya bertengkar lagi. Rongrong menganggap kalo Xiaobei sengaja menargetkannya. Sampai akhirnya Xiaobei mengulangi apa yang mereka lakukan malam itu. Dan semuanya karena Rongrong mabuk.

Lah Rongrong jadi malah menuduh Xiaobei sengaja membuatnya mabuk dengan mengganti es teh Long Island-nya menjadi minuman beralkohol. Xiaobei membantahnya dan memberitahu kalo es teh Long Island memang minuman beralkohol. Rongrong malah jadi ngambek karena merasa kalo Xiaobei tadi membentaknya.

Malamnya Xiaobei yang berdiam di kamarnya berniat untuk mengirim pesan ke Rongrong. Mendadak Rongrong mengetuk pintu dengan memakai selimut. Katanya dia mau tidur di kamar Xiaobei malam ini.

Jadi sebelumnya setelah mencari tahu kalo es teh Long Island adalah minuman beralkohol, mendadak ia merasa dingin. Ia mencoba untuk menaikkan suhu ruangannya tapi nggak bisa. Jadi karena itulah ia ke kamar Xiaobei.

Xiaobei menyuruh Rongrong yang sudah tidur untuk kembali ke kamarnya tapi Rongrong menolak. Xiaobei juga nggak mau bertukar kamar dan tidur di sebelah Rongrong. Ia berpikir kalo Rongrong hanya mau mempermainkannya. Rongrong berbalik dan tidur dengan memeluk Xiaobei. Xiaobei bahkan sampai nggak bisa bangun dan akhirnya membiarkan.

Tiba-tiba Rongrong terbangun. Dia kaget lihat Xiaobei dan mendorongnya. Dia pikir sedang tidur di kamarnya. Xiaobei nggak habis pikir dan menunjukkan kalo Rongrong ada di kamarnya. Akhirnya Rongrong memberitahu kalo pendingin ruangan di kamarnya rusak.

Xiaobei ke kamar Rongrong. Ia malah jadi ingat saat pertama kali tidur di sana dan menyadari kalo ia hanya digunakan sebagai penghangat. Ia juga melihat foto Rongrong di sebelah tempat tidur. Nggak nyangka kalo Rongrong dulunya suka es krim. Mendadak sebuah kenangan muncul. Xiaobei ditikam dengan kayu yang ada pakunya.

Rongrong menelpon dan mengeluh kalo dia merasa sangat nggak nyaman. Ia meminta agar Xiaobei segera datang.

Rongrong nampak sangat frustasi karena kedinginan. Xiaobei mencoba untuk memeriksa tapi sistemnya nggak mau merespon. Rongrong merasa sesak. Ia mau ke hotel tapi Xiaobei menahan sambil mencoba untuk menenangkan Rongrong.

Nggak berhasil. Trauma yang Rongrong alami makin menyiksanya. Mendadak Xiaobei menarik selimut untuk menutup mereka. Perlahan Rongrong pun menjadi tenang.

Pagi harinya Rongrong bangun lebih dulu dengan Xiaobei di sampingnya. Ia mencium pipi Xiaobei lalu bersandar padanya.

Xiaobei menyiapkan sarapan untuk Rongrong. Rongrong berterima kasih untuk apa yang sudah Xiaobei lakukan. Ia ingin menyinggung masalah sebelumnya tapi nggak jadi gegara mendadak Xiaobei memanggilnya dengan namanya “Rongrong”. Padahal sebelumnya dia manggilnya Nona Jin. Ia juga mengulang tentang komitmennya untuk nggak pernah bercerai.

Rongrong merasa sangat bahagia sampai guling-guling di kamarnya. Xiaobei yang nggak tahu berpikir kalo Rongrong masih marah sehingga terus mengetuk pintunya. Ia bahkan nggak keberatan untuk menandatangani dua perjanjian lagi atau 3 sekalipun.

Rongrong keluar dari kamarnya. Ia sudah berganti baju dan mau berangkat ke kantor. Xiaobei menghentikannya karena melihat kalo resleting bajunya Rongrong belum terpasang. Ia mau menariknya tapi Rongrong salah paham dan mengira kalo Xiaobei mau menciumnya. Xiaobei yang paham apa yang istrinya inginkan menciumnya sambil memasang resleting.

Xichen minum-minum di bar. Ia merasa sangat frustasi setelah menunjukkan tentang rencana Xiaobei ke Rongrong. Ayah nggak terlalu mananggapinya dan malah membakar bukti itu. Ayah berharap agar Xichen lebih memperhatiikan pekerjaannya agar bisa membuatnya lebih yakin.

Xichen merasa kalo apapun yang ia lakukan nggak akan bisa diterima sama ayah dan Rongrong.

Jingjing datang dan melihat Xichen. Ia menghampirinya dan menyapanya. Xichen mengungkit kalo ia selalu nggak beruntung kalo ketemu sama JIngjing. Jingjing pun berbalikagar Xichen nggak bisa melihatnya. Ih Xichen malah pingsan setelah terkena kibasan rambut Jingjing.

Xiaobei menemui Qiubi. Darinya ia tahu hal yang menimpa Rongrong sampai ia jadi selektif terhadap suhu. 5 tahun yang lalu Rongrong terkunci saat mau menolong anak kucing yang masuk ke truk es krim. Pintu mendadak tertutup dan pendingin menyala. Nggak tahu apa yang akan terjadi kalo Xichen nggak datang untuk menolongnya. Ayah Rongrong meyakini kalo itu bukan ketidaksengajaan. Tapi karena putrinya nggak bisa mengingatnya lagi ia pun berusaha untuk melupakannya dan menghentikan penyelidikan.

Dengan susah payah akhirnya JIngjing bisa membawa Xichen kembali ke kantor. Tepatnya di ruangannya. Meski ada banyak drama. Dari kejedot pintu sampai kakinya kejepit pintu dan sepatunya lepas. Dan yang paling parah, Xichen muntah di bajunya Jingjing.

Jingjing pergi untuk membersihkan diri. Dan saat ia kembali, Xichen nggak ada di tempatnya. Jingjing pun mencarinya. Nggak tahunya Xichen duduk di pojokan. Merasa nggak tega, jingjing pun menemaninya.

Paginya Xichen bangun lebih dulu. Ia membangunkan JIngjing tapi malah dipukul karena mengira kalo Xichen adalah ayahnya.

Rongrong menemani ayahnya untuk bermain catur. Katanya temannya nggak bisa menemaninya lagi. Dia baru punya cucu. Setiap hari bermain dengan cucunya. Setelahnya ayah jadi ngomongin cucu dan menuntut Rongrong untuk segera memberinya cucu dan ia akan mendapatkan perusahaan yang diinginkannya.

Malamnya Rongrong membaca komik dewasa sedang Xiaobei memasak. Setelah matang ia memanggil Rongrong untuk makan. Dalam bayangannya Rongrong mengeluhkan kakinya yang kebas tapi nggak bisa berdiri. Xiaobei menariknya tapi Rongrong malah menariknya balik dan mereka pun berciuman. Kenyataannya Xiaobei malah dengan kekuatannya membantu Rongrong berdiri. Rongrong sendiri mencoba untuk menarik Xiaobei kembali tapi nggak bisa.

Rongrong malah memarahi Xiaobei. Apalagi setelah Xiaobei menggendongnya menuju meja makan. Dia makin kesal karena Xiaobei sudah merusak rencananya. Akhirnya dia nggak jadi makan dan masuk kamar.

Jingjing ada di ruangan Xichen dan sedang merawat tanamannya. Xichen masuk. Seingatnya ia sudah membuang tanaman itu. Jingjing tadinya berniat untuk membelikannya yang baru. Tapi tanamannya nggak seharusnya dibuang. Makanya ia mengambilnya lagi dan merawatnya.

Xichen merasa apa yang JIngjing katakan ada benarnya. Nggak seharusnya tanaman itu dibuang.

Jingjing pamit. Nggak lama kemudian ia melongok di pintu dan ngasih saran agar tanamannya diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari maka ia akan tumbuh dengan cantik.

Xichen beneran memindahkan tanamannya di tempat yang kena sinar matahari seperti yang Jingjing sarankan.

Rongrong berdandan seperti yang Qiubi sarankan. Tujuannya untuk mengupas jeruk. Dari pintunya yang sedikit terbuka dia melihat Xiaobei sedang menuang air. Ia pun keluar dan membuat Xiaobei kehilangan konsentrasi. Airnya sampai tumpah. Rongrong pun menghampirinya dan mengajaknya berdansa. Ia melepaskan sepatunya dan menginjak kaki Xiaobei.

Sambil berdansa ia mengatakan tentang sesuatu yang sangat int#m sampai membuatnya jijik sendiri dan akhirnya pergi.

Rongrong menemui Jingjing dan mengeluhkan tentang Xiaobei. Ia jadi curiga kalo Xiaobei sebenarnya nggak suka sama wanita. Jingjing membantahnya. Tapi ia juga nggak bisa ngasih tahu buktinya karena hanya akan mempengaruhi hubungan mereka berdua.

Rongrong terus membujuknya dan bahkan menjanjikan Jingjing untuk ikut dalam satu proyek. Jingjing tertarik dan langsung ngasih tahu kalo saat SMA, Xiaobei pernah suka dengan seseorang dan mau menikah dengannya.

Mendengarnya membuat Rongrong sangat kesal dan langsung pulang.

Xichen mencari tahu tentang Jingjing dan menemukan kalo sebelumnya JIngjing bersekolah di SMA Xiangyang dan dia sepupuan sama Xiaobei. Ia lalu ingat kalo Xiaobei pernah memprotes tindakannya yang mengembalikan draft-nya. Xichen lalu nelpon Youyoung dan memintanya untuk menyelidiki Xiaobei.

Di ruangannya Rongrong malah main game. Qiubi masuk sambil bawa jeruk dan menanyakan apakah jeruknya sudah dikupas? Rongrong yang nggak berhasil melakukannya malah marah-marah. Ia nggak mau melihat jeruk.

Akhirnya Qiubi pergi dengan membawa semua jeruknya.

Malamnya Rongrong masih merasa sangat kesal tapi Xiaobei nggak menyadarinya. Ada yang mau Xiaobei katakan dan nyuruh Rongrong untuk menunggunya.

Rongrong yang merasa nggak sabar masuk ke kamar mandi. Xiaobei yang terkejut sampai menelan obat kumurnya. Rongrong menuntut alasan Xiaobei nggak mau memiliki bayi dengannya. Xiaobei membantahnya dan mengungkit Rongrong yang terlalu terbuka saat itu. Rongrong menyebut tentang apa yang Jingjing katakan, Xiaobei menyukai seorang gadis saat SMA dan berniat untuk menikah dengannya.

Xiaobei menggendong Rongrong dan membawanya ke tempat tidur. Tiap kali Rongrong bertanya siapa gadis itu, Xiaobei menghentikannya dengan menciumnya. Setelah Rongrong tenang ia lalu memberitahu kalo orang yang ia cintai hanya Rongrong saja. Dan akhirnya malam itu mereka melakukannya.

Di kantor Jingjing membagikan jeruk hasil kebunnya, eh kebun tetangganya ke para karyawan. Qiubi melihatnya dan menegurnya. Kalo Rongrong tahu mereka akan dimarahi. Rongrong datang. Jingjing memberinya jeruk tapi Qiubi mengambilnya. Nggak nyangka Rongrong justru menerimanya. Qiubi pikir kulitnya sudah dikupas.

Di rumah Xiaobei berencana untuk memberi kejutan pada Rongrong dengan memberinya cincin. Ia meletakkannya di meja dan memotretnya. Mendadak sebuah ingatan muncul dan membuatnya kesakitan.

Bersambung…

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like