Dr. Romantic Season 3 Ep 1 Part 3

Tentangsinopsis.com – Sinopsis Dr. Romantic Season 3 Episode 1 Part 3 , Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. SEBELUMNYA DISINI.

Dokter Jang merasa shiftnya sudah lama berakhir dan minta Eunjae pulang. – Kau bercanda? Bagaimana aku bisa turun dari kapal ini?inilah yang dimaksud dengam berada di kapal yang sama dokter jang. Hanya karena ingin pergi bukan berarti kau bisa pergi sendirian. Bagaimana bilangnya ya kita berbagi takdir yang sama? Dokter Jang ingin hidup sebagai individu tanpa takdir.

Para dokter sudah mengira master Kim tidak membereskan masalah mereka. Namun letnan memberiathu mereka untuk bersiap mereka kan pergi bersama pasien itu. Demikian juga pasien Eunjae akan dibawa ke ruamh sakit. Namun pria di sana panik karena dibawba ke korea selatan. Eunjae bilang menyelamatkan nyawa lebih penting. Eunjae menenangkan pasien anak mereka kan ke RS Doldam sebuah RS yang bagus di Jeongseon.

Mereka semua diterbangkan dengan Helikopter penjagaa pantai korea.

Ini

Pak jang terlihat panik masuk ke rumah Sakit doldam. Tak ada orang. Dia bertanya tanya situasi macam apa itu,pasien luka tembak. Dia kesal master kim tak ada di sana.  Bu Oh bilang dia dalam perjalanan. Pria itu pikir master kim sedang liburan sepertinya dokter seonwoojin tiba tiba meneleponnya. Bahkan dokter cha pergi mencarinya sendiri. Pria itu minta dua sloki kopi dengan dua  sendok krim dan gula.

Pria itu mengeluh Dokter Seo yang tidak bisa membuat Master Kim berlibur setelah bertahun tahun tapi mereka selalu mengganggunya. Seseorang menyahut ada pasien luka tembak. Dia sepertinya tak punya pilihan. Wanita itu bilang pasien luka tembak akan dibawa ke sana bersama master kim mereka juga harus punya rencana. – Rencana apa? – Rencana Resmi. Pasien ini adalah seseorang yang tidak boleh berada di Korea selatan sampai pukul 18.00 besok.

Selain jumlah staf minimum untuk operasi orang lain tidak boleh tahu sampai pukul 18.00 besok. Pastikan informasi ini tidak bocor. Itulah syarat pemindahan pasien ini.  Kata Master kim di telepon waktu itu.

Apa apaan. Mana mungkin..kau tahu sebanyak apa staf yang datang dan pergi dari Rumah sakit Doldam? – Maka itu kita harus memakai tempat yang bisa dirahasiakan dan pasien dirawat dengan jumlah staf Sesedikit mungkin.

Beritanya jangan sampai bocor. – Itulah maksudku Bu Oh di rumah sakit sekecil ini di mana kita bisa merawat pasien tanpa diketahui siapa pun dengan staf sesedikit mungkin? – Ada satu tempat. Kata pria yang sedari tadi berdiri. Tidak mungkin Bu Mungkinkah..

Pak kepala RS menduga dan benar itu adlah pusat layanan trauma. Dan sepertinya gedungnya baru jadi. Karena itu Pak kepala pikir tidak mungkin mereka bahkan belum dapat izin untuk perampungan gedung!

Bu Oh sudah memintanya bergegas. Bangunannya sudha lama selesai. Tapi sudah berbulan bulan dia belum dapat izin. Paka kepala pikir mereka mendapat dana dari pemerintah dan prosesnya rumit. Bu Oh mendemgar penanggung jawabnya orang baru.

Nah karena itu pak kepala nggak tahu kapan dia datang. Pak kepala masih bersikeras tak bisa menaruh pasien di sana. Itu sama saja menghancurkan proyek di akhir.Bu Oh menegaskan secara resmi sampai pukul 18.00 besok mereka tidka menerima pasien. Kita belum melakuakn apapun secara resmi jadi kenapa iti menjadi masalah? Cecar Bu Oh.

– Ayolah kenapa kau berkata begitu. Jika ada masalah dan kita tidak bisa memakai pusat layanan trauma bagus itu, kau mau tanggung jawab? Gertak pak kepala. Bu oh ngasih tahu master kim membawa pasien dengan helikopter saat ini. Pak kepala bersikeras, pokoknya jangan di sana kita tidak bisa mengobatinya di sana! Mereka bisa apa Master kim dna yang lainnya tiba. Pak kepala berteriak memanggil Bu Oh.

Waktu Terkini, Pukul 03.09

Helikopter tidak bisa mendarat di landasan di atap karena mereka belum mendapat izin perampungan gedung. Helikopter akan mendarat di landasan di belakang gedung.

Bu Oh dan yang lainnya menyiapkan ruang operasi. Master Kim dan dokter muda lainnya mendorong masuk pasien luka tembak. Dokter Nam menunggu di Ruang Operasi Satu. Pasien pun dipindahkan ke sana. Lalu Dokter Woojin minta  dilakukan tes lab operasi dahulu dan disiapkan banyak kantong darah. Begitu memulai anestesi kita akan memulai operasinya. Perawat Park euntak akan menyiapkannya.

Bu Oh akan ada pasien lagi. Kata Woojin. – Aku sudah dikabari. Kasus bedah TKV,kan? Aku akan menyiapkan semuanya. Jadi begini cara kita membuka tempat ini. Kata Dokter Jung. Pasien kedua masuk. Dokter Woojin minta dokter Jung bersiap ke ruang operasi satu. Dokter Jung tampak mengeluh.

Kesibukan dengan pasien wanita. Dia pasien dengan hemoptisis parah. Dia batuk batuk dan dadanya sakit. – Ekokardiogramnya bagaimana? -Akan dilakukan kata Dokter jang. Bisa lakuakn pindai CT di sini? Tanya Eunjae. Bu oh menjawab kita punya semuanya.- Jadi bisa lakukan tes dahak dan tes praoperasi juga? Tanya Eunjae. -Kenapa tidak sekalian tanya kita bisa teleportasi ke sini atau tidak? Sahut dokter Jang. Eunjae terseyum, Dokter Jang bisa lakukan tes dahak dan tes praoperasi..Dokter Jang ke mana dia? – Dokter Seo memanggilnya ke ruang operasi. Nona Choi mari lakukan tes dahal dan jalankan tes lab praoperasi. Ajak dokter oh.

-Baik bu. Dokter Jang sudah gila. Dia mengeluh soal bekerja lembur di depan pasien dia bahkan tidka menghormati seniornya. Keluh Eunjae. – Kurasa kau juga tidak terlalu menghormatiku dokter Cha. Sahut dokter Jung Insu. -Tetap saja aku tidak seburuk itu. Bu Oh tersenyum. Bu Oh bisa minta rontgen dada portabel? Pinta eunjae. – Baik dokter.

Bu Oh  keluar dan menyapa Master Kim. Kau bahkan tak bisa istirahat di liburan yang sudah lama kau nantikan. Katanya. Master Kim merasa itu sudah menjadi takdirku. Omong omong kau membuat Pak Jang membuka pintu.

Pak jang sendiri sedang memandangi pintu pusat layanan trauma dan merasa itu tidak benar.

Bu Oh ingin tahu dari kana asal pasien itu? Master Kim memberitahu mereka pembelot korea utara. Karena konferensi selatan utara dilaksanakan di Seoul sekarang mereka berusaha merahasiakan ini. Tetap saja kita tidak bisa menahan mereka di kapal itu tanpa mengoperasi mereka.

Aku membawa mereka secara tidak resmi. – Begitu rupanya. – Nyawa ayah anak itu berakhir di kapal. Fisik anak itu sepertinya tidak terluka tapi dia terlalu pendiam. – Aku akan mengawasi baik baik. – Baiklah. Mari kita mulai. Mastee kim memgulurkan tangan pada Bu Oh. Dan Bu menepuknya.

Dokter di kapal sepertinya terkagum pada gedung pusat layanan trauma.. dibbelakangnya da doketr Jang yang seperti tak bersemangat melihat ruang operasi. Lalu berbalik pergi. Dokter Seo meminta perawat memanggil dokter Jang Donghwa. Operasi akan segera dimulai.

Akhirnya ini operasi pertama kita di Pusat Layanan Trauma RS Doldam. Dokter Jung memulai. Tapi ini tidak resmi. Master Kim, memberitahu dokter Woojin bahwa itu pasien pertama di pusat layanan trauma merrka. Selamatkan dia bagaimanapun caranya. – Tentu saja. – Baiklah. Organ vital pasien stabil – Benar mari kita mulai. Operasi untuk pasien luka tembak pun dimulai.

Esoknya di lapangan golf. Dokter Park Minguk menemui Dokter Cha jinmun di sana. Jadi bagaimana rasanya tinggal di pedesaan tanyanya. Direktur menjawab,Tidak ada bedanya menyelamatkan nyawa di Seoul atau di tempat lain.

Aku hanya melakukan yang terbaik untuk pasienku. – Kau seperti telah emndapatkan pencerahan. Kupikir aku mendengar rumor kau akan pindah ke ruamh sakit lain. Apa itu benar? – Kenapa kau bertanya? Sebenarnya Rumah Sakit Doldam baru saja membangun pusat layanan trauma. – Sudah ada Bu Yongju di sana. Aku tahu kalian berdua alumni universitas Keosan. Bahwa kalian berdua adalah rival. – Aku tidak yakin soal rival.aku doketr bedah TKV fan dia dokter bedah umum.

– Jika bekerja di ruamh sakit kami kau akan sangat membantu. – Omong omong dokter Park kenapa kau pergi ke sana? – Aku ingin menguji diriku. Master Kim bisa melakukannya jadi kenapa aku tidak bisa? Tapi suatu hari aku sadar dan mendapati diriku di sini. Kau terbawa perasaan. Bisa dibilang rasa hormatku pad Bu Yongju cukup berperan. Omong omong terima kasih sudah meluangkan waktu untukku. Jika ada waktu mampirlah ke ruamh sakit kapan kapan.  Dokter Cha Jinmun ingin Ke RS doldam hari ini kebetulan dia libur.

.

Bagaimana organ vital.dan urinenya? Tanya dokter Seo Woojin ke perawat Park -Tekanan darahnya tetap di 100/70. Lalu urine 70 sampau 80cc perjam .iti bagus. – Jujur saja kukita dia takkna selamat. – Kau bekerja dengan baik. Aku tidak tahu kau bahkan mengurus cedera IVC juga. – Aku tidak akan bisa melakukannya tanpamu. – Sana tidurlah.

Kita harus mengawasinya sampau petang ini dengan staf sesedikit mungkin. Mari bergantian dan menghemat energi kita. – Kau belum mendengar kabar dari dokter Jang Donghwa? – belum kurasa dia pulang. Aku akan tetap di sini pergi dan beristirahatlah. – Baik aku segera kembali setelah mandi.

Perawat Park membuka pesannya dan ada yang merindukannya. Datang dokter Cha menanyakan dkter Jang. Perawat Park ngasih tahu mungkin dia pulang. Eunjae sudah menduganya.

Apa yang seonwoojin lakukan? Dia seharusnya menjadi mentornya? Diq akan membiarkan anak itu berbuat sesukanya? Perawat Park pikir dia akan mengurusnya. Lalu nanyain Eunjae yang bersiap pindahan, dia mendemgar dari dokter Eom dia  pindah akhir pekan kemarin. – Ya begitulah.

Seorang perawat nanyain pesta ruamh barunya karena dia penasaran sama rumah barunya. Eunjae bilang rumahnya kecil dan belum ditinggali. Lalu pamit. Terlihat seperti canggung. Perawat pikir dokter seo dan dokter cha menjalin hubungan selama tiga tahun lebih dan akhirnya menjadi canggung. Perawat Park pikir mereka akan mengurusnya lalu mau pergi. Perawat itu nanyain kabar Areum. Perawat itu juga merasa Euntak dan Areum pasangan yang agak canggung.

Cha Eunjae pulang dan Menacari cari Woojin. Orangnya muncul dari kamar mandi dan menduga dia merindukannya. Eunjae pikir operasinya lancar sepertinya suasana hatinya sednag baik. Woojin memamerkan berhasil mengoperasi cedera IVC.

Eunjae  terkejut sampai berteriak itu kan sangat sulit. Lalu ngasih selamat. Hanya itu? Eunjae pikir dia ingin bir. Tapi Woojin malah menciumnya. Astaga Dokter seo! Apa apaan kau siang bolong begini? Euntak menyuruhmu tidur tapi kau malah menggodaku. Cecar Eunjae. – Bukankah ini alasan kita tinggal bersama?

Eunjae menariknya untuk duduk. Eunjae menjelaskan alasan mereka tinggal bersama, peetama untuk mengurangi pengeluaran karena kita sudah menghabiskan banyak uang sewa bulanan selama tiga tahun terakhir. Alasan kedua Mereka berdua sangat sibuk.

Merepotkan pergi ke kota setiap akhir pekan untuk berkencan. Jadi menghemat waktu dna jarak agar lebih efisien. Jadi mari berhenti bercanda dan keluarkan barang barang kita Dokter Seo Woojin. Di mana memo yang ku berikan sebelum kita pindah? Kau ingat itu bukan? Aku memasaka kau mencuci piring. Daur ulang aku. Sampah makanan kau. Ruang tamu dan kmar tidur aku. Kamar mandi dan halaman kau. Sesuai kesepakatan tanpa protes. Kau mengerti?

Aku punya pertanyaan dokter Cha. Lalu kapan kita berciuman. Soal itu…kapan pun suasananya tepat. – Lalu kapan kita tidur. – Itupun saat kau lelah. Sesuaikan dengan waktumu sendiri.Woojin heran. – Apa? Kau membayangkan apa? Woojin bilang hal serupa yang baru saja kau bayangkan. Astaga dokter Seo! Kau akan selalu membuat semuanya menjadi adegan dewasa? -Tentu Saja. Eunjae menjerit . Woojin mengejarnya. Eunjae menyuruhnya membongkar kardus. Tetapi Woojin menggendongnya dan menggelitiknya.

Dokter Yang menanyakan Dokter Seo dan Eunjae. Perawat bikang mereka libur pagi ini dan akan datang bekerja di sore hari. Ada pasien luka tembak di pangkalan militer semalam. Mereka dipanggil dan bekerja semalaman. -Di mana pasien luka tembak itu? – Entahlah mungkin rumah sakit militer. Aku juga tidak tahu. Dokter itu melihat dokter Jung terkantuk kantuk lalu pergi sambil melihat ponselnya. Dokter itu mengikuti dokter Jung ke pusat layanan trauma.

Dokter Yang  mengintip di pintu kaca di mana Dokter Jung masuk. Bu Oh memergokinya dan tanya sedang apa dia? Dokter Yang  melihat orang  di dalam sana dan penasaran ada apa. Dia kira pusat layanan trauma belum dibuka.

Bu Oh pura pura mengeluh ada banyak yng harus disiapkan dan diperiksa untuk mendapatkan izin perampungan gedung. Karena tidak bisa melakukannya sendiri dia minta bantuan beberapa orang untuk mengurusnya. Bu oh pura pura minta bantuannya juga. Dokter Jang pura pura sibuk sekarang ada banyak tulisan ilmiah ynag harus dibaca. Lalu pergi.

Tapi Pak Yang dia merasa ada yang aneh dan ada sesuatu.

Saat dokter Seo datang dia melihat orang orang dari badan intelijen nasional sedang berjaga di depan ruangan. Anak dari para pembelot itu sedang ditanyai tapi tidak menjawab. Anak itu meliht Woojin pergi.

Direktur Park dan Dokter Cha Jinman tiba di RS Doldam. Mereka akan menuju pusat layanan trauma. Pak Jang panik ditelpon direktur Park. Tambah panik lagi saat orangnya tetiba muncul. Pak Jang pura pura mau keluar sebentar. Direktur Pak minta mengatakan yang terjadi.

Pasien wanita sadar. Dia melihat Dokter seo yang sedang  memeriksa ayahnya lalu menutup mata lagi.

Dokter Seo menghampiri Dokter Kim yang menanyakan pasiennya. Dokter Seo memberitahu sejauh ini stabil. Urinenya juga keluar dengan lancar. Kau sudah minum obat?tanya dokter seo. Master Kim bilang tak pernah lewat seharipun.

Jika ingin lama di pekerjaan ini aku harus minum obat tepat waktu. Dokter Seo berterima kasih dia sudah datang padahal sedang liburan. Master Kim pikir sebenarnya dia bisa tanpanya. Kau harus mengurus hal hal yang bisa kau lakukan sendiri.

Dokter Seo merasa harus banyak belajar. Selain itu jika ada kau aku merasa operasiku lebih baik dan percaya diri. Master Kim merasa tersanjung. Dokter Seo tidak menyanjung memang begitu. Master Kim tertawa.

Pak Jang berlari lari panik memanggil master Kim. Mereka menemui direktur Park. Master kim akan menjelaskan di ruangannya. Master Kim melihat Dokter Cha Jinman.  bertanya pada Direktur Park. Direktur menjelaskan dia menawari dokter itu posisi di sana. Dan dokter itu ingin melihat lihat pusat layanan trauma dahulu. Eunjae masuk dan melihatnya dibelakang master Kim.

Dokter Cha menyapa sudah lama tidak bertemu lalu  Master Kim mengulurkan tangan sambil mengangguk tetapi dokter Cha Jinman melewatinya begitu saja dan menghampiri Eunjae. Lama tak bertemu Eunjae. – Ayah. Semua orang langsung menatap mereka.

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like