Tentangsinopsis.com – Sinopsis F4 Thailand: Boys Over Flowers Episode 3, Jika Kalian ingin melihat full recapnya tersedia lengkap di tulisan tulisan yang ini. Episode sebelumnya.
Gorya sekeluarga sedang nonton drama. Jadi ceritanya ada sepasang pasangan yang sedang bertengkar. Ayah sama ibu yakin banget kalo mereka cuman pura-pura tapi habis itu mereka akan jatuh dan habis itu nggak sengaja ciuman. Ih itu sengaja.
Lah Gorya malah jadi ingat sama ciumannya sama Thyme. Saat semuanya bilang kalo itu sengaja, ia malah bilang kalo itu nggak sengaja. Dih mana bilangnya pakai teriak pula. Yang lain jadi kaget kan?
Nggak mau makin malu, ia pun pergi dari sana. Adeknya sampai berpikir kalo Gorya terlalu baper.
Sementara itu Thyme yang sedang makan yogurt di kolam renang memikirkan Gorya dan menganggap kalo Gorya menyukainya dan sengaja menciumnya. Dih makannya sampai belepotan.
MJ dan Kavin sampai meledeknya kalo itu adalah ciuman pertamany. Thyme membantahnya tapi pas ditanya malah nggak mau bilang. Dia merasa kalo Gorya itu orang yang munafik. Bilangnya nggak suka tapi suka. Ia menganggap kalo Gorya menyukainya dan ia ingin ia mendekatinya.
MJ dan Kavin menyinggung hubungannya dengan Ren dan mmintanya untuk minta maaf sama Ren. Thyme menolak. Harusnya Ren yang minta maaf padanya.
Dua gadis yang bersama mereka malah diam-diam mengambil gambar mereka dan menghembuskan isu kalo F4 sedang bermusuhan gegara menyukai gadis yang sama.
Ren sendiri sedang bersama Mira. Ia menggambar Mira yang sedang minum teh. Mira menyinggung hubungannya dengan Thyme. Itu sudah lama tapi ia nggak pernah lihat mereka bersama. Ia menduga kalo Ren menunggu Thyme untuk minta maaf.
Tapi Ren tahu kalo Thyme nggak melakukan itu. Selama ini ia yang selalu mendatanginya untuk berbaikan. Mira khawatir kalo mereka nggak akan saling bicara selamanya. Ren sendiri nggak keberatan dengan hal itu.
Nggak mau terus membicarakan tentang dirinya, Ren pun mengalihkan menanyakan rencana Mira setelah lulus. Iklan, modeling atau apapun itu ia akan selalu mendukungnya. Tapi yang ingin MIra lakukan sebenarnya bukanlah itu semua. Ren nampak terkejut dengarnya.
Pesawat Kertas
Gorya mau ke atap. Ia menatap saputangan Ren yang masih ada padanya. Ingat pembicaraannya dengan Kaning usai malam itu. Kaning yakin kalo Ren pasti tahu kalo ciuman itu nggak sengaja. Ia bahkan tahu kalo Gorya sebenarnya suka sama Ren. Gorya berusaha untuk membantahnya. Ia khawatir pada hubungan Ren dan Thyme dan ia ada di tengah-tengah mereka.
Kaning menyarankan agar Gorya mencoba untuk bicara dengan Ren. Lah kan dia nggak sedekat itu sama Ren. Kaning menyarankan agar Gorya mencari topik lain untuk pembuka lalu kembali ke topik itu. Ia mengungkit tentang saputangan dari Ren yang masiih ada di Gorya. Ia bisa menjadikannya alasan untuk mengembalikannya. Gorya mencuci dan menyetrika saputangan Ren.
Akhirnya Gorya ke atap tapi Ren nggak ada di sana. Saat ia turun, ia malah bertemu sama MJ dan Kavin. Mereka yang tahu kalo Gorya sedang mencari Ren ngasih tahu kalo hari ini Ren nggak berangkat. Kavin menunjukkan unggahan Mira kalo Ren datang ke rumahnya.
Sepulang sekolah Gorya datang ke sana. Hujan mendadak turun. Gorya lalu melihat Ren dan Mira bertengkar. Ren menentang keputusan Mira untuk menetap di Prancis dan meninggalkan semua yang ada di Thailand. Ia ingin mengejar masa depannya di sana. Ren bisa mengunjunginya kalo ia merindukannya.
Dengan putus asa Ren menunjukkan kalo dunia yang Mira tinggalkan, ada ia di dalamnya. Ia sudah memutuskan untuk meninggalkan semuanya, termasuk masa depanku denganmu. Gorya yang mendengarkan semuanya hanya bisa diam.
Di toko bunga, Gorya dan Kaning melihat berita tentang Mira. Ia meninggalkan Thailand untuk menjadi pengacara HAM di Prancis. Keputusan yang sangat mengejutkan semua orang. Kaning sendiri nggak ngerti kenapa Mira melakukannya. Sedang Gorya merasa kagum karena keputusan yang Mira ambil adalah keputusan yang sangat berani.
Paman Ga malah senang dengan keputusan Mira untuk pergi. Itu artinya Gorya akan punya kesempatan mengingat kalo Ren lajang sekarang. Ia juga yakin kalo semua gadis di sekolah akan menjadi sangat berkilau sekarang ini.
Gorya yang sedang di halte melihat beberapa unggahan di medsos. Benar apa yang paman Ga katakan kalo sekarang para gadis membicarakan tentang Ren yang lajang dan berharap bisa menggantikan Mira untuk Ren.
Busnya datang. Gorya naik dan duduk di bangku paling belakang tanpa curiga. Iha kage5t kok ada Thyme di sebelahnya. Awalnya Thyme bilang kalo ia hanya ingin naik bus ke sekolah. Lah kenapa nggak naik mobilnya? Kemana semua orang? Biasanya busnya ramai? Dih Thyme bingung. Semua orang? Akhirnya ia mengaku kalo ia membeli busnya. Ia punya uang jadi terserah dia. Ia juga suka terasing dan bersyukurlah Gorya karena ia membiarkannya naik.
Gorya marah banget sama Thyme ang dinilainya g#la dan egoios. Sekarang ini semua orang sedang menunggu bus tapi Thyme malah membelinya. Thyme santai, mereka bisa naik bus selanjutnya.
Mobil belakang mengenali Thyme dan minta sopir untuk menghentikan bus di depan.
Gorya bangkit dan minta turun tapi Thyme menghadang. Lagian mereka juga nggak bisa berhenti di tengah perjalanan. Gorya minta diturunkan di pemberhentian selanjutnya.
Mendadak busnya mengerem dan membuat Thyme terjatuh. Gorya minta sopir untuk membuka pintu. Akhirnya pintunya dibukain. Gorya turun dan Thyme mengejarnya. Wanita tadi mendorong Gorya ke samping lalu menendang Thyme tanpa ragu. Thyme mau marah tapi nggak jadi. Ternyata wanita itu adalah kakaknya, Tia. Ia mengeluhkan Tia yang datang tanpa memberitahunya.
Tia beralasan kalo ia ngasih tahu duluian maka ia nggak akan punya kesempatan untuk merawatnya. Lah menendang dadannya dibilang merawat? Tia mengeluhkan permainan g#la yang Thyme lakukan sampai membuat gadis ini gemetar? Ia merangkul Gorya dan akan mengantarnya.
Dengan lembut ia mengantar Gorya ke mobilnya dan bahkan memberinya kartu nama. Gorya bisa menghubunginya kapanpun. Selama ini ia nggak pernah lihat adiknya mengejar seorang gadis.
Setelahnya Tia menatap Thyme tajam dan bilang kalo mereka harus bicara. Thyme meghindari tatapan kakaknya seakan nggak nyaman.
Gorya sampai di sekolah. Semua orang melihatnya heran. Hana menghampirinya dan menanyakan mobil siapa itu? Dan saat ia menyebut tentanng Tia, kakaknya Thyme, Hana juga mengetahui tentangnya.
Thyme duduk bersama kakaknya. Tia menyinggung tentang apa yang Thyme lakukan. Ia tahu kalo Thyme bukan orang jahat. Ia bisa jadi orang yang lebih baik. Thyme nggak tertarik untuk membicarakan tentang dirinya dan menanyakan alasan kedatangan Tia ke Thailand.
Awalnya Tia nggak mau ngasih tahu tapi setelah di desak akhirnya ia memberitahu kalo ibu menyuruhnya untuk menyelesaikan sesuatu. Sesuatu yang besar akan datang ke Paramaanantra.
Ia lalu menunjukkan video ibunya. Ibu bergerak ke Fase Dua. Ibu akan memperluas bisnisnya di Asia dimulai dari Singapura. Mereka nggak akan menyerah sampai mendapatkan semua pencapaian. Dan sampai saat itu tiba, mereka akan merayakannya bersama.
Tia memberitahu adiknya kalo semuanya akan berubah dan nggak akan lagi sama. Sudah saatnya ia menjadi dewasa. Thyme sendiri juga menyadari kalo kehidupan remajanya hampir berakhir. Dih Thyme kayak sedih lihatnya. Puk puk.
Thyme meyakinkan kalo ia akan berhasil meski membutuhkan sedikit waktu. Tia merasa kalo Thyme sudah sedikit dewasa sekarang. Apa karena Gorya?
Di sekolah Gorya melihat kalo tempat yang biasa F4 tempati sekarang kosong. MJ dan Kavin mendatangi Ren dan mengajaknya keluar.
Di kamarnya Gorya sedang melihat unggahan Ren yang sedang ada di kapal bersama MJ dan Kavin. Ia lalu nanya ke adiknya, manusia boleh berharap?
Thyme yang sendirian di rumahnya kepikiran tentang Gorya tapi Gorya malah mikirin Ren dan ingin bertemu dengannya besok.
Gorya kembali ke atap tapi Ren nggak ada di sana. Dan saat ia mau pergi ia melihat Ren ada di sisi lain. Tanpa ragu ia pun menghampirinya. Ren menyobek buku gambarnya dan menerbangkannya menjadi pesawat kertas. Ren mengaku mendengar kalau Gorya selalu datang ke sana. Ada apa? Gorya malah menanyakan keadaan Ren tentang Mira.
Ren menceritakan masa kecilnya tentang Mira. Sejak kecil ia nggak seperti yang lainnya. Tapi Mira membawanya untuk bermain dan mengurusnya. Sejak dulu ia tahu kalau Mira sudah memutuskan maka nggak akan ada yang bisa mengubahnya.
Iya hanya membodohi diri sendiri. Menganggap kalo Mira akan selalu ada di sisinya. Saatnya melanjutkan hidup. Nggak ada yang bisa ia lakukan sekarang. Ren sampai pada gambar terakhirnya. Semuanya jadi pesawat kertas dan ia menerbangkan semuanya.
Gorya terdiam. Ingat apa yang Paman ga katakan kalau Ren akan misi lajang. Dan ini adalah sebuah kesempatan untuknya. Ren memberitahu kalau Mira ingin bertemu dengannya. Ada yang mau Mira berikan padanya. Gorya mengangguk. Di tempat lain nampak Thyme sedang memperhatikan mereka.
Di rumahnya Mira sedang membaca komentar-komentar tentangnya. Orang-orang itu ingin agar ia segera kembali. Ran datang membawakan pesanan Mira yaitu Gorya. Ia membiarkan mereka berbicara sedang ia akan menemui ibu Mira.
Mira mengambil apa yang mau ia berikan pada Gorya. Gorya menyinggung rambut pendek Mira. Ia potong rambut. Mira memberitahu kalo itu adalah salah satu caranya untuk meyakinkan diri kalo nggak ada jalan untuk kembali. Dan apa yang mau Mira berikan adalah sepatu yang Gorya pakai saat itu. Awalnya Gorya nggak mau menerimanya. Mira mengungkit apa yang ia katakan sebelumnya kalo sepatu bagus akan membawanya ketempat yang bagus.
Selagi Mira mengambil tas, Gorya memperhatikan foto yang ada di meja. Emosinya campur aduk. Akhirnya ia menyampaikan kalo ia nggak ingin Mira pergi. Mira berasa nggak bisa melakukannya karena itu adalah impiannya. Gorya pikir Mira bisa meraih impiannya dan tetap di Thailand. Ia mengungkit pertemuan pertamanya dengan Ren yang sangat menantikan kepulangannya. Ren hanya tersenyum saat melihatnya. Dan ia nggak ingin senyum itu hilang.
Gorya bahkan sampai berlutut segala untuk meminta Mira tetap tinggal. Mira melakukan hal yang sama. Ia juga suka dengan senyum Ren tapi apa yang akan ia lakukan akan membuat lebih banyak orang tersenyum. Ia tahu keputusan yang sangat menyakitkan terutama bagi Ren. Tapi ia percaya kalo Ren akan jadi lebih kuat.
Dan sebenarnya ia melakukannya setelah melihat keberanian yang Gorya lakukan. Di antara gadis lainnya yang merasa senang dengan kondisi Ren saat ini, Gorya malah mengkhawatirkan Ren. Ia percaya kalo suatu saat nanti Gorya akan membuat perubahan besar.
Dan tanpa keduanya sadari, Ren sedang mengepalkan tangan marah menyikapi permintaan Gorya ke Mira. Ia sengaja menunggu Gorya di depan pagar. Ia marah padanya karena berlutut di depan Mira dan memintanya tetap tinggal seakan ia yang menyuruhnya. Dia sampai mendorong Gorya karena nggak memikirkan perasaannya.
Gorya membalikkan. Ren bilang nggak ada yang bisa dilakukan tapi sebenarnya ia hanya menghindari masalah. Ia nggak pernah memikirkan apa yang ingin ia lakukan. Mira saja berani berjuang demi apa yang dia yakini tapi Ren hanya meerelakan semuanya tanpa melakukan apa-apa.
Ia tahu kalo apa yang ia lakukan nggak akan bisa mengubah apapun tapi seenggaknya dia sudah melakukan sesuatu. Nggak kayak Ren yang bilangnya nggak bisa merubah apapun tapi ia hanya diam. Kalo ia beneran suka sama Mira ya hadapi
Ren hanya duduk setelah Gorya pergi. Sudah saatnya penerbangan Mira. Ia lalu melihat pesawat kertas nggak jauh darinya.
Mira sendiri sudah di bandara dengan diantar sama MJ, Kavin dan Thyme. Gorya juga datang. Ia menanyakan Ren tapi Mira pikir dia nggak akan datang. Dan setelah Mira pergi barulah Ren datang.
Gorya memarahinya dan memberitahu kalo ia sudah terlambat. Ih tahunya Ren akan naik penerbangan selanjutnya. Ia akan mengikuti Mira. Berkat Gorya akhirnya ia menemukan keberanian untuk berjuang. Ren menyerahkan kertas itu yang ada gambar Mira dan membelai kepala Gorya. Ih Thyme wajahnya tegang banget. Selain membelai, Ren juga mencium kening Gorya.
Habis itu ia melewati Thyme tanpa mengatakan apapun. Thyme mendadak menghentikan Ren karena merasa nggak terima. Dih dikira mau berantem lagi tahunya Thyme nggak mau ditionggali. Ren bahkan nggak ngasih tahu dulu kalo mau pergi, nanti mereka nggak bisa jadi F4 lagi. Ia juga belum minta maaf.
Sambil senyum Ren bilang kalo itu nggak perlu. Thyme lalu meluk Ren. Dih yang lain lalu menggodanyta kalo barusan Thyme nangis. Thyme membantahnya dan habis itu mereka malah kejar-kejaran. Dah baikan lah pokoknya.
Ren akhirnya pergi. Di bawah Thyme, MJ dan Kavin manggilin. Gorya teersenyum lihat mereka dan mengingat apa yang sudah ia lalui bersama mereka.
Aku belum lama mengenal kalian. Tapi waktu yang singkat bisa menjadi momen penting. Meskipun ada rasa sakit, ketakutan, dan keraguan, yang membuat kita tumbuh, meski hanya sedikit, tapi itu sangat jelas di benakku. Maju terus, rintangan mungkin akan menghampiriku. Tapi seperti kata Mira, aku nggak akan mengalihkan pandanganku. Untuk hal apa pun, jika kamu melihat jauh ke dalam, kamu mungkin akan menemukan sesuatu yang bagus. Akhirnya, kamu mungkin bisa membuat perubahan suatu hari nanti.
Di rumahnya Thyme sedang tersenyum menatap ponselnya. Kucingnya datang dan ia memberinya makan. Kakaknya mendadak datang dan memberinya sebuah surat kabar. Mulai besok ia Dan ibu akan kembali ke Singapura.
Artinya Thyme bisa melakukan apapun yang ia inginkan. Ia bisa mengejar Gorya. Thyme berlagak nggak maksud. Ih padahal Tia mau ngasih saran. Pelan banget Thyme bilang kalo beberapa saran bagus. Tia yang habis itu berlagak nggak dengar. Theme akhirnya bilang kalo ia mau dikasih saran.
Tia pikir kalo Gorya nggak akan dihargai ibunya. Tapi ia akan mendukungnya kalo Thyme yakin dengan itu. Ia melihat kalo Gorya bukan orang yang suka berbasa-basi. Karena itulah ia menyarankan agar Thyme langsung mengajaknya berkencan alih-alih mengirim pesan atau menelepon.
Gorya makan sama Hana. Ia yang ditanya tentang yang dilakukannya hari Minggu kemarin, memberitahu kalo ia mengantar Mira ke bandara. Hana kaget karena sekarang Gorya dekat sama F4 dan Mira. Gorya membantah kalo ia nggak sedekat itu dengan mereka karena ia hanya dekat dengan Hana dan ada di sampingnya.
Gadis yang sebelumnya selalu mengejek Gorya memamerkan boneka F4 edisi terbatas yang mereka miliki. Mereka juga belum membalas Gorya karena sekarang Ren sudah nggak ada jadi nggak ada yang bisa melindunginya sekarang.
Tiba-tiba wajah Thyme muncul di tv. Ia menyebut nama Gorya, Thitara Jundee dan memintanya untuk menemuinya di menara jam dekat bianglala di Asiatique pukul 13.00 hari Sabtu nanti.
Hana kaget karena Gorya diajak kencan sama Thyme. Tapi Gorya menganggap kalo Thyme hanya ingin merundungnya saja.
Hari itu akhirnya tiba. Gorya malah jalan sama Kaning. Ia bahkan bilang kalo ia nggak punya janji hari ini dan sekalian mau memperbaiki ponselnya yang rusak lagi. Saat melihat-lihat baju, mendadak ada berita tentang F4. Mereka akan masuk ke dunia bisnis. Dalam acara itu juga disinggung tentang kehidupan percintaan Thyme atau Akira Paramaanantra. T
Thyme ternyata beneran datang. Dih padahal dalam wawancaranya dia bilang kalo nggak ada gadis yang tahan dengan sikapnya. Gorya yang juga kepikiran sama Thyme malah jadi nggak nyambung saat Kaning mengajaknya bicara. Mereka lalu pergi untuk makan. Langit mendadak mendung dan hujan turun nggak lama kemudian. Kaning membellikan payung buat Gorya. Gorya merasa nggak tenang mikirin Thyme.
Dalam wawancaranya Thyme bilang kalo dia tipe orang yang mengejar seseorang. Dia juga nggak suka memanjakan seseorang karena biasanya orang lain yang memanjakannya. Ia pemarah dan nggak suka menunggu siapapun. Tapi kalo gadis itu penting, maka dia bisa mengubahnya selamanya.
Bersambung…