Tentangsinopsis.com – Sinopsis High Class Episode 2 Part 1, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Cek juga episode sebelumnya.
Dengan menggendong Yi Chan, Yeowool bertelanjang kaki menerobos hujan menuju mobilnya, setelah sampai di mobilnya Yeowool lupa membawa kunci moblinya, kemudian menmberhentikkan mobil yang melaju. Dengan membawa paying, Nayoon keluar dari mobilnya menghampiri Yeowool bertanya apa yang terjadi, kamu baik-baik saja.
“Tempat yang Tidak Asing, Teman Baru”
Saat di dalam mobil, Yeowool melihat Yi Chan dan Jae In yang sedang tidur di kursi belakang kemudian meminta maaf kepada Na Yoon karena sudah merepotkan, bahkan kehilangan kunci mobilku. Tidak masalah, aku tidak keberatan jadi jangan terlalu khawatir ucap Na Yoon.
Yi Chan menghampiri Yeowool yang sedang menyiapkan makanan kemudian duduk di kursi. Yeowool mengecek dahi Yi Chan bertanya kamu tidak demam, kamu merasa sakit atau tidak nyaman. Tidak jawab Yi Chan seraya menggelengkan kepalanya.
Mau bolos sekolah hari ini tanya Yeowool kembali. Yi Chan menjawab kalau ia baik-baik saja dan ingin sekolah. Baiklah, ayo sarapan lalu berangkat ke sekolah ucap Yeowool kemudian memberikan makanan kepada Yi Chan seraya bertanya sebelum masuk ke loker, kamu ingat melihat seseorang. Tidak, kurasa tidak jawab Yi Chan seraya menggeleng.
Setelah mengantar Yi Chan ke kelasnya, Yeowool berjalan ke tempat kejadian dan melihat loker tersebut sudah di pasang garis polisi. Saat berbalik hendak pergi, Yeowool melihat penjepit rambut di lantai kemudian mengambilnya dan melihat CCTV di depannya. Doyoung segera bersembunyi saat melihat Yeowool berada di depan loker mengingat kejadian sebelumnya,
Yi Chan membuka pintu tolite dan melihat Doyoung yang sedang berciuman dengan laki-laki kemudian berlari keluar di ikuti oleh Doyoung yang mengejar Yi Chan yang bersembunyi di dalam loker.
Kamu pasti sangat terkejut dan khawatir, bagaimanapun putramu tidak terluka sama sekali ucap Gunyoung seteleh menuangkan teh pada gelas dan duduk di depan Yeowool. Kamu sudah memeriksa rekaman kamera pengawas dari lorong tanya Yeowool. Gunyoung menjawab kami sudah memeriksanya tapi ada titik buta di balik pilar, kami akan berusaha lebih keras untuk membuat sekolah lebih aman dan kuharap kamu akan memaklumi.
Ini bukan soal aku memakluminya atau tidak ucap Yeowool kemudian bertanya bagaimana jika hal serupa terjadi lagi atau bagaimana jika seseorang sengaja melakukannya. Itu tidak akan pernah terjadi, ini hanya kecelakaan yang terjadi saat anak-anak bersenang-senang ucap Gunyoung. Bagaimana kamu yakin soal itu tanya Yeowool dengan marah, seorang anak terkunci di loker dalam titik buta dan ada tulisan aneh di jendela, kemudian bertanya boleh kulihat rekaman kamera pengawasnya.
Lorong tempat loker lantai satu ada di tikungan ucap Gunyoung saat Yeowool sedang melihat rekamannya, dan hanya itu yang bisa kita lihat. Kamu pasti sangat terkejut dan khawatir, maaf aku tidak datang lebih awal, Bu ucap Jinsol pimpinan yayasan, aku sungguh minta maaf atas apa yang terjadi dan memerintahkan agar lebih banyak kamera dipasang di area itu supaya hal seperti ini tidak terjadi lagi, aku akan lebih berhati-hati.
Dia membiayai yayasan tanya Yeowool saat berada di dalam ruangan Jinsol. Pak An tidak hanya memiliki hubungan yang sangat dekat dengan yayasan, dia tertarik pada pekerjaan kami dan sangat mendukung kami jawab Jinsol. Maka, undangan itu ucap Yeowool.
Jinsol memberi tahu kalau ia yang mengirimnya dan itu keinginan Pak An saat masih hidup, aku tidak tahu detail kejadian yang menimpa Yi Chan di sekolah sebelumnya tapi aku tahu kamu mengalami banyak kesulitan. Putraku lebih kesulitan daripada aku ucap Yeowool. Jinsol memberi tahu kalau ia mengamati Yi Chan selama evaluasi kelas.
Nomor 35 Yi Chan, mau menceritakan pendapatmu tanya Rachel. Seraya membawa gambarannya, Yi Chan berdiri kemudian bercerita kalau ia ingin lebih bahagia bersama ibuku dan ingin melihatnya tersenyum.
Yi Chan adalah tipe murid yang kami inginkan di HSC ucap Jinsol karena dia penuh potensi dan metodenya mungkin agak berbeda dengan anak-anak lain di sini. Terima kasih sudah menganggapnya sebaik itu ucap Yeowool kemudian memberi tahu kalau Yi Chan sangat ingin bersekolah di sini, tapi ada rumor yang beredar soal penerimaan Yi Chan, apa dia diberi pertimbangan khusus tanyanya.
Pak An menyumbang dan berinvestasi di sekolah ini dan sangat terlibat dengan yayasan sejak awal jawab Jinsol. Sejauh apa keterlibatannya tanya Yeowool kembali. Cukup untuk kami menerima Yi Chan sebelum orang lain dan bagaimana jika kamu berpikir seperti itu, kami akan berusaha melindunginya dan memastikan untuk mewujudkan keinginanmu saat kamu memilih sekolah kami jawab Jinsol.
Kami menguji anak-anak soal kemampuan bahasa Inggris mereka selama evaluasi, untuk kelas 1-B rata-rata keseluruhannya adalah AR 1,8 dan rata-rata Yi Chan adalah 1,0 ucap staf saat Yeowool menemuinya, kemudian kembali berkata dia di bawah rata-rata kelas dan beradaptasi dengan baik di kelas tapi dia mungkin akan butuh bantuan tambahan. Begitu rupanya aku mengerti maksudmu dan akan memikirkan apa yang harus kami upayakan ucap Yeowool.
Kenapa kamu tidak mendiskusikannya dengan ibu-ibu lain di ruang obrolan grup untuk melihat upaya mereka tanya Staf tersebut. Ruang obrolan grup, ada ruang obrolan grup tanya Yeowool. Aku yakin para ibu berbagi informasi kontak setelah acara kemarin ucap Staf tersebut kemudian memberi tahu kalau rekan Yi Chan adalah Hwang Jae In dan mereka akan segera mengabarimu. Terima kasih ucap Yeowool.
Yeowool berjalan di tepi pantai, tiba-tiba sepatu yang di bawa terjatuh saat ia melamun, kemudian mengambilnya dan tanpa senga ia terjatuh membuatnya basah kuyun. Danny menghampirinya memberikan handuk miliknya kepada Yeowool seraya bertanya kamu baik-baik saja, kamu mau ini. Tidak perlu ucap Yeowool menolaknya. Kamu basah kuyup kamu pasti akan terserang flu jadi pakai atau tidak, terserah kamu tapi jangan perlakukan aku seperti orang aneh, ucap Danny kemudian meninggalkan Yeowool.
Setelahnya, Danny mendekati papan survingnya dan memakai perlengkapannya, membawanya kepantai dan mulai berselancar. Sementara Yeowool hanya melihatnya, seraya mengeringkan bajunya menggunakan handuk tersebut. Yeowool menghampiri Danny memberikan handuknya seraya berkata aku ingin mengembalikan ini dan terima kasih aku menghargainya.
Yeowool membuka pesan dari Na Yoon kemudian membalasnya,
“Halo, ibu Yi Chan, aku ibu Jae In.”
“Halo. Senang berkenalan denganmu. Ada banyak hal yang ingin kutanyakan kepadamu. Aku terlambat untuk masuk ruang obrolan kelas kita, maukah kamu menambahkanku?”
Setelahnya Na Yoon memasukkan Yeowool kedalam grub obrolan.
“Sekolah Internasional HSC Jeju”
“Halo. Maaf aku terlambat memperkenalkan diri. Aku ibu Yi Chan, aku pasti tidak menerima undangan masuk ruang obrolan.”
Bagaimana dia bisa masuk ke ruang obrolan tanya Doyoung setelah membaca pesan dari Yeowool. Jangan terlalu sensitive ucap Jisun memperingati Doyoung. Karena wanita ini, Siwoo anakku ucap Doyoung kemudian memberi tahu kalau ia benci wanita ini sejak awal. Dia tidak akan bertahan lama di sini dan juga akan menyadarinya ucap Jisun.
Apa ayah Siwoo ada di hotel kami pada hari Senin tanya Jisun kukira aku melihatnya ada di lobi, lalu naik. Kamu pasti keliru jawab Doyoung dia dalam perjalanan bisnis di Eropa dan tiba di sini kemarin karena wajahnya memang pasaran. Aku tahu kalian sering terpisah karena pekerjaan dan lainnya, tapi jangan sampai dia sendirian terlalu lama jangan sampai ada masalah ucap Jisun.
Dia bepergian untuk bekerja lebih dari setengah tahun, jika memang akan berselingkuh dia akan menemukan cara untuk berselingkuh begitulah pria ucap Doyoung biarkan dia berselingkuh jika mau dan jangan lupa siapa aku, jika ada yang akan berselingkuh, akulah orangnya.
Yeowool mengambil piringan hitam kemudian menyalakannya, dan melihat ponsel di loker meja bawahnya kemudian mengambinya dan menyalakannya, memasukkan pin tapi salah.
Kamu sedang apa, Yi Chan tanya Yeowool menghampiri Yi Chan. Yi Chan yang sedang menggambar menjawab Guru bahasa Korea-ku menyuruh kami menggambar potret keluarga agar kami bisa memperkenalkan keluarga kami di kelas kemudian bertanya bolehkah aku menggambar Ayah. Tentu saja, selama kamu mau jawan Yeowool.
Yi Chan berkata kalau ia ingat ucapan Ibu sebelumnya, hanya karena kita tidak melihatnya bukan berarti dia sudah pergi. Benar, selama kita mengingatnya dia tidak akan pernah pergi ucap Yeowool, setelahnya Yi Chan kembali melanjutkan gambarnya.
Tentu saja, kamu akan melihat van mini di depan sekolah, kamu bisa langsung masuk biarkan anak-anak bersenang-senang sementara kita bermain golf ucap Jisun setelah mejawab telpon dan membaca pesan dari Yeowool di obrolan “Ada yang mau bermain dengan putraku sepulang sekolah besok?”
Bu, pelajaran hari ini sudah selesai ucap Rachel, setelah Jisun menghampirinya. Bagaimana kemajuan Jun Hee, dia bisa mengikuti materialnya tanya Jisun. Ya jawab Rachel karena dia luar biasa, anak yang cerdas. Tolong bimbing dia dengan baik, aku tidak perlu menyuruhmu untuk merahasiakan ini, bukan tanyanya. Tentu saja, ini rahasia kita berdua ucap Rachel.
Aku pulang ucap Jung Woo setelah mamasuki rumah. Kamu pulang larut ucap Jisun kemudian memperkenalkan Rachel, dia akan membantu Jun Hee belajar bahasa Inggris. Begitu rupanya, tolong bombing putriku dengan baik ucap Jung Woo, setelahnya Rachel pamit pulang.
Kamu minum-minum tanya Jisun. Ya, aku minum di bar tenda di depan rumah sakit dengan pegawaiku jawab Jung Woo, memberi tahu kalau ia ingin bernostalgia hari ini, saat pertemuan pertama kita, kita makan tteokbokki di bar tenda karena kamu bilang itu juga kali pertamamu makan sundae jadi aku membeli ini karena teringat kencan pertama kita, seraya meletkkan kantung kersek di meja kemudian pergi. Jisun mengambil kantung tersebut dan membuangnya di tempat sampah.
Kamu akan bermain golf tanya Yeowool kepada Jisun yang berada di depan rumah. Ya, aku ada janji main golf sore ini jawab Jisun, kita harus bermain bersama kapan-kapan, ada lapangan golf yang bagus di hotelku. Yeowool memberi tahu kalau ia tidak bermain golf dan juga tidak tertarik. Begitukah, sampai jumpa ucap Jisun setelahnya masuk kedalam mobil.
Ibu belum punya teman tanya Yi Chan. Entahlah, tapi sepertinya ibu akan segera punya teman sepertimu ucap Yewool. Yi Chan berkata Ibu juga harus berusaha dan akan bosan sendirian. Baiklah, ibu juga akan berusaha ucap Yeowool.
Ini kunci rumahmu, ini kunci kartu untuk fasilitas di lokasi, ini dokumen untuk rumahmu ucap pekerja seraya memberikan kunci dan lainnya jadi tolong baca dokumennya. Baiklah ucap Yeowool seraya mengambilnya. Omong-omong, kamu pernah ke sini tanya pekerja tersebut. Yeowool menjawab suamiku mungkin datang sendirian untuk menandatangani kontrak.
Ae Soon menghampiri mereka kemudian bertanya kepada pekerja, boleh aku minta kunci untuk Kompleks F, kudengar mereka sudah pindah. Tentu, akan kuambilkan kuncinya jawab pekerja kemudian memberi tahu kalau dia pindah ke sana, setelh Yeowool pergi. Lantas kenapa ucap Aw Soon kemudian bertanya apa dia yang dating bersama pria yang sudah mati.
Kontak darurat belum ditetapkan seandainya ponsel ini hilang ucap tukang servis setelah memeriksa ponsel Yeowool dan seseorang harus menelepon nomor ini atau kita harus membuka kunci ponselnya kemudian bertanya kamu tidak punya cara untuk hubungi pemilik ponsel ini dan di jawab tidak oleh Yeowool.
Pak, aku ingin bermain dengan anakku di pantai ucap Yeowool setelah memasuki took perlengkapan Snorkeling. Danny berbalik kemudian berkata kita bertemu lagi, kamu ingin bermain di pantai, saat melihat Yeowool. Yeowool berguman kalau ia tidak tahu kamu mengelola toko di sini. Snorkeling kegiatan terbaik bersama anak-anak ucap Danny seraya mengambil topi pngaman kembali berkata ini untuk anak-anak dan akan pas untukmu.
Pak, sudah memilih semua yang kamu butuhkan tanya Danny setelah pemiliknya masuk kedalam toko, kemudian berkata lupakan saja soal aku, ada pembeli lain. Kamu bukan pemiliknya tanya Yeowool. Danny memberi tahu kalau ia juga pembeli, dia pegawai dan bosnya serya menunjuk pemiliknya kemudian pergi keluar. Siapa pria itu guman Yeowool.