Tentangsinopsis.com – Sinopsis Hush Episode 12 Part 4, Yuk gaes baca juga selengkapnya untuk daftar link ada di tulisan yang ini. Pastikan Kalian juga harus mengetahui kalau tersedia juga Episode sebelumnya baca di sini.
Foto JTBC Foto JTBC
Malamnya, Yoon Kyung berkumpul dengan rekan-rekannya.
Yoon Kyung tampak kecewa.
Yoon Kyung : Jun Hyuk memberitahuku. Redaktur Yoon dan MP Go berkomplot. Tapi aku tidak memercayainya. Joon Hyuk memberitahuku, dia akan menjual kisahnya untuk naik ke sana. Tapi aku tidak memercayainya. Dia anak didikku. Tidak mungkin dia melakukan itu. Tapi saat aku mendengar ucapan Kepala hari ini, itu sudah jelas.
Yoon Kyung mau minum, tapi Ji Soo menghentikannya.
Ji Soo : Pelan-pelan, Redaktur.
Yoon Kyung sewot, jangan memanggilku begitu!
Foto JTBC
Yoon Kyung lalu memasukkan bed namanya ke dalam panci berisi sup pedas, yang tengah mereka santap.
Kyung Woo mau mengambil bed nama Yoon Kyung, tapi dilarang Yoon Kyung.
Yoon Kyung : Biarkan. Buang itu. Ini posisi yang tidak berharga. Aku akan berhenti.
Foto JTBC
Ki Ha ikut2an.
Ki Ha : Mari kita lakukan itu. Mari kita singkat kesepakatan kita dengan Grup Nammoo dan berhenti bersama.
Ki Ha menatap Se Joon.
Ki Ha : Kawan, kau ikut bukan?
Foto JTBC
Se Joon mengambil bed nama Yoon Kyung dan Ki Ha di dalam panci.
Lalu dia mengelapnya dengan tisu.
Ki Ha : Apa yang kau lakukan? Kau tidak ikut?
Se Joon : Aku mau saja. Tapi sulit untuk dicetak ulang. Lagi pula, aku seniormu. Bagaimana aku bisa membuatmu berkorban sendiri?
Foto JTBC
Se Joon mengembalikan bed nama Yoon Kyung. Lalu dia menggenggam tangan Yoon Kyung.
Yoon Kyung minta maaf, maaf, aku sudah kelewatan.
Se Joon : Apa maksudmu?
Yoon Kyung : Itu hanya sebentar, tapi terasa membebaskan.
Se Joon : Aku bukan seniormu sungguhan. Aku tidak punya nyali.
Se Joon balikin bed nama Ki Ha.
Lah, Ki Hanya marah.
Se Joon : Maafkan aku, Ki Ha-ya.
Ji Soo : Redaktur, aku akan menulis kisah itu.
Foto JTBC Foto JTBC
Kyung Woo : Tidak, aku akan menulisnya. Kau Kapten kami. Sebagai Wakil Kapten, aku tidak bisa membiarkanmu menulis sampah itu.
Yoon Kyung : Bodoh. Hei, Kyung Woo-ya, kau hanya bawahanku. Bukan Wakil Kapten.
Kyung Woo : Maksudku, aku seberkomitmen itu.
Yoon Kyung : Lupakan saja. Masa juniormu baru selesai. Kepala mungkin akan memasukkanmu ke daftar hitam.
Foto JTBC Foto JTBC
Kyung Woo : Aku bukan bayinya. Aku bayimu.
Se Joon : Bayimu? Apa ada hubungan asmara? Dasar bayi!
Mereka semua tertawa.
Foto JTBC
Ki Ha menyemangati mereka.
Ki Ha: Jangan kehilangan semangat itu. Tidak ada yang boleh memangkas kisahmu. Selalu buat kepalan tangan.
Kyung Woo : Tetap pada batu.
Foto JTBC
Ji Soo ingat pas mereka buat kepalan, dia doang bikin kertas.
Ji Soo akhirnya paham, maksudmu kami harus mengalahkan pemangkasan Meja dengan batu?
Ki Ha : Apa? Kau mengerti sekarang?
Foto JTBC
Ji Soo langsung menulis di catatan ponselnya.
Ji Soo : Saat melakukan batu, kertas, gunting, selalu keluarkan batu.
Ji Soo tanya, bagaimana cara mengalahkan kertas. Se Joon, Ki Ha dan Kyung Woo rebutan mau kasih tahu Ji Soo. Tapi Yoon Kyung menyuruh mereka diam.
Foto JTBC
Ternyata ponsel Yoon Kyung bunyi. Telepon dari putrinya Yoon Kyung.
Setelah menjawab telepon dari putrinya, Yoon Kyung pamit. Dia bilang dia disuruh pulang oleh putrinya. Tapi sebelum pergi, Yoon Kyung bilang besok dia akan menjadi kapten yang dulu.
Foto JTBC
Ji Soo jalan dengan Kyung Woo. Ji Soo bilang, Kyung Woo mabuk berat.
Kyung Woo : “HMMH”. Kau ingat?
Ji Soo : Hidup mabuk dan mati hebat.
Kyung Woo : Itu keinginanku. Andai saja keluargaku kaya.
Ji Soo : Apa itu sarkasme? Atau kau memerankan putra keluarga kaya yang bosan dengan uang? Kau selalu riang.
Kyung Woo : Kenapa kau serius sekali hari ini? Keluargaku tidak sekaya itu. Hanya di 50 besar.
Foto JTBC
Ji Soo : Boleh aku tahu nama perusahaan ayahmu?
Kyung Woo : Rahasia. Sesuatu yang baik untuk pria paruh baya.
Ji Soo : Benar.
Kyung Woo : Kau bilang ayahmu terluka karena kisah palsu.
Ji Soo : Ya. Itu adalah kisah Harian Korea.
Kyung Woo : Benarkah? Tapi… Tidak, itukah alasanmu mendaftar ke sini?
Ji Soo : Yang kau lihat bukan segalanya.
Kyung Woo : Benar. Semua orang punya sesuatu yang berat dan sulit di sini. Kau tidak bisa menelan atau memuntahkannya.
Ji Soo lalu bilang dia harus mengunjungi suatu tempat.
Dan Kyung Woo bilang dia akan kembali ke kantor.
Melihat wajah Kyung Woo yang tidak sehat, Ji Soo tanya apa Kyung Woo sakit.
Kyung Woo : Ya. Aku akan memuntahkan semuanya dan memulai hidup baru besok. Aku ingin menjadi Kyung Woo yang lebih baik.
Setelah Kyung Woo pergi, Ji Soo menghubungi Reporter Goo.
Foto JTBC
Mereka bertemu di kafe.
Ji Soo : Kau menyuruhku berhenti jika aku tidak tahan lagi. Kau bilang bisa menawariku posisi di Harian Shilla.
Reporter Goo : Tentu saja. Jadi, apa yang kau temukan?
Ji Soo : Pertama, aku akan tetap di Harian Korea. Meskipun begitu, aku tidak akan pernah meminta posisi darimu.
Reporter Goo : Apa?
Ji Soo : Bagaimana kau bisa menawarkan perekrutan ilegal saat kau meliput kematian Soo Yeon?
Reporter Goo : Itu… Mungkin kau salah paham. Aku hanya…
Ji Soo : Ya. Terima kasih atas kisahmu tentang ayahku. Aku tidak akan pernah berhenti berterima kasih. Tapi aku tidak mendaftar ke Harian Korea sebagai hadiah atau balas dendam. Kau terlalu cepat menyimpulkan.
Reporter Goo : Benar. Tapi kau tetap bekerja di sana. Jika dia tidak bunuh diri, ini kesempatanmu untuk menyingkap kebenaran.
Ji Soo : Kesempatan untuk menyingkap kebenaran? Maksudmu kesempatan menulis berita eksklusif? Reporter Han Joon Hyuk sekarang….
Ji Soo terdiam sejenak, untuk meredam emosinya.
Ji Soo kemudian bicara lagi, jika kau sungguh mau tahu kebenarannya, bukan berita eksklusif, hanya ini kebenaran yang bisa kukatakan kepadamu. Reporter Han tidak menulis laporan salah ayahku. Ayahku tidak menyalahkan Reporter Han. Dan apa yang terjadi kepada Soo Yeon, bukan click-bait untuk tingkat baca. Kita harus mengingatnya. Itu sebuah tragedi.
Foto JTBC
Ji Soo lalu berdiri.
Ji Soo : Tolong berhenti meneleponku.
Foto JTBC Foto JTBC
Kepala Na menatap seseorang. Dia bilang, kau tampak mabuk.
Ternyata yang ditatapnya adalah Kyung Woo yang duduk di sofanya. Kyung Woo menyeruput kopi.
Foto JTBC Foto JTBC
Kepala Na lalu menghampiri Kyung Woo.
Kepala Na : Mau bicara lain kali?
Kyung Woo : Tidak. Aku akan memuntahkan semuanya. Mari kita selesaikan hari ini.
Kepala Na : Kau masih menyalahkanku soal kemarin?
Kyung Woo : Kemarin? Itu bukan apa-apa.
Kepala Na : Lalu apa?
Kyung Woo : Aku ingin berhenti.
Foto JTBC Foto JTBC
Kita diperlihatkan flashback saat Kyung Woo menjadi mata-mata untuk Kepala Na.
Ternyata Kyung Woo lah mata-mata yang ditanamkan Kepala Na di tim Joon Hyuk.
Kyung Woo menghadap Kepala Na. Dia memberikan daftar permintaan perekrutan Soo Do ke Kepala Na.
Kepala Na : Kau sudah menulis seluruh kisahnya.
Kyung Woo : Ya, tapi Kapten… Tidak, maksudku… Redaktur Yang terus ragu. Dia pikir ini mungkin dimatikan. Anda tidak akan mematikannya, bukan?
Kepala Na : Tidak mungkin. Ini berita eksklusif. Jangan khawatir.
Foto J”TBC
Joon Hyuk memberitahu tim nya bahwa laporan ralat sudah diterbitkan.
Joon Hyuk : Lima menit sebelum sidang.
Yoon Kyung kaget, laporan ralat? Oleh siapa?
Joon Hyuk : Saat ini, hanya Kepala yang bisa mengunggahnya. Kepala, dan tidak ada orang lain.
Foto JTBC Foto JTBC
Kyung Woo melihat Joon Hyuk keluar dari ruangan Kepala Na dengan wajah kesal.
Kyung Woo menemui Kepala Na.
Kyung Woo : Itu bukan laporan salah. Anda juga bilang itu berita eksklusif.
Kepala Na : Ini sedikit ambigu, tapi ini memang berita eksklusif. Bukan laporan salah.
Kyung Woo : Lalu kenapa laporan ralat?
Kepala Na : Untuk berjaga-jaga. Anggap saja asuransi.
Foto JTBC Foto JTBC
Joon Hyuk, Yoon Kyung dan Kyung Woo di depan kantor polisi. Kalau gak salah inget pas scene ini ada Ji Soo juga yaa… Yang anaknya Chul Wook nabrak kurir itu loh.
Yoon Kyung menyuruh Kyung Woo cepat menulis kisah. Kyung Woo dengan semangat, masuk ke kantor polisi.
Tapi di depan pintu, dia menghubungi Kepala Na.
Kepala Na yang saat itu sudah tidur, terbangun karena bunyi ponselnya.
Hal itu membuat Joon Hyuk cs heran karena Kepala Na tahu terlalu cepat. Mereka yakin ada mata-mata. Dan tersangkanya pas scene ini tuh Joo Ahn.
Flashback end…
Foto JTBC Foto JTBC
Kyung Woo : Aku ingin berhenti. Berhenti menjadi anjing setia anda.
Kepala Na : Apa maksudmu? Ada yang mengatakan sesuatu?
Kyung Woo : Anda bertanya apa ada yang tahu? Aku harus berhenti bekerja jika itu terjadi.
Kepala Na : Jangan bilang begitu. Tidak ada yang aman di sekitar sini.
Kepala Na memberikan Kyung Woo amplop tebal. Bisa kalian tebakkan tu amplop isinya apa.
Kyung Woo : Aku sangat kering belakangan ini. Itu sebabnya aku tidak bisa berhenti.
Kepala Na : Harimau itu menakutkan, tapi semua orang mau kulitnya. Kita ingin menghindari bahaya, tapi tidak bisa merelakan apa yang kita inginkan. Begitulah kita hidup.
Kyung Woo : Anda tahu, itu bukan demi uang. Anda memberitahuku banyak hal baik. Jadi, tidak seperti ayahku. Aku sangat ingin menjadi orang seperti anda. Itulah yang kupikirkan.
Kepala Na : Kau akan melampauiku.
Foto JTBC
Kepala Na lalu menyuruh Kyung Woo menghabiskan uangnya.
Kyung Woo mengulurkan tangannya ke arah amplop, tapi yang dia ambil adalah secangkir kopi di dekat amplop.
Kyung Woo meminum kopinya lalu menaruh cangkirnya agak jauh dari amplop.
Kepala Na : Tetaplah di sini sampai tahun ini berakhir. Kau butuh pengganti untuk berhenti.
Foto JTBC Foto JTBC
Kyung Woo kekeuh mau berhenti. Dia berhenti. Kepala Na menyinggung Ji Soo.
Kepala Na : Bagaimana Lee Ji Soo? Dia tampak cukup pintar.
Kyung Woo tampak kesal Ji Soo dibawa-bawa. Tapi dia berusaha menahan amarahnya.
Kyung Woo : Ingat? Apa yang anda katakan saat kali pertama aku kemari? Anjing yang diberi makan dengan baik tidak akan menggigit.
Kepala Na : Kau tahu itu dan masih ingin berhenti?
Kyung Woo : Tapi Kepala. Anda lupa memberitahuku sisanya. Anjing yang diberi makan dengan baik tidak akan menggigit, tapi anjing yang menggigit akan meneror. Jika anda mendorong lebih jauh, aku mungkin akan meneror anda terus.
Foto JTBC
Yoon Kyung tiba di rumah dan melihat mie berserakan di lantai.
Joon yang berdiri di depannya, hanya menatapnya dengan tangan kesakitan abis tersiram mie.
Lalu Seo Jin keluar dari dapur dan masuk ke kamarnya dengan muka kesal. *Ni anak satu nyebelin banget.
Yoon Kyung mendekati Joon, kau baik-baik saja?
Foto JTBC
Yoon Kyung lalu memungut tumpahan mie dengan tangan kosong.
Bed nama Yoon Kyung kemudian jatuh ke dekat mie yang berserakan.
Yoon Kyung pun mengepalkan tangannya. Dia marah. Melihat itu, Joon pun menggenggam tangan Yoon Kyung.
Tangis Yoon Kyung perlahan keluar.
Foto JTBC
Besoknya di ruangannya, Kepala Na membaca kisah Yoon Kyung tentang revitalisasi usaha besar agar negara menjadi lebih baik.
Kepala Na memuji Yoon Kyung, itu baru Kapten.
Tapi Yoon Kyung hanya diam saja dengan wajah murung.
Foto JTBC
Sung Han di Meja Berita Digital.
Sung Han : Takdir Harian Korea Digital ada di ujung jari kalian. Mari bekerja keras. Jangan lupa. Kepala lebih ringan, jari lebih cepat, insentif lebih banyak. Semangat!
Lah tapi dia dicuekin.
Sung Han langsung pergi.
Foto JTBC
Jae Eun menulis artikel tentang halaman No Gain, No Pain.
Jae Eun menulis, eksklusif! “Tanpa Hasil, Tanpa Derita” mengumumkan demo luring besar!
Foto JTBC Foto JTBC
Ji Soo membaca artikel Jae Eun. Setelah itu, dia membaca komentar netizen.
“Ayo bersatu! Hancurkan Harian Korea!”
“Orang iseng internet di lapangan? Memalukan sekali!”
Foto JTBC
Sang Kyu di mejanya, juga membaca artikel Jae Eun.
Kepala Na dan Ji Yoon yang berada di ruangan Sang Kyu, juga membaca artikel Jae Eun.
Foto JTBC
Enam orang berdemo di depan Harian Korea.
Salah satunya adeknya Soo Yeon yang mengajak mengingat kematian Soo Yeon.
Foto JTBC Foto JTBC
Joon Hyuk dan Ji Yoon restoran mewah yang terletak di lantai atas gedung.
Ji Yoon memuji Joon Hyuk, kau bekerja dengan baik lagi. Kau harapanku.
Joon Hyuk yang berdiri di depan jendela, berkata kau menyanjungku.
Ji Yoon : Manajer Han, aku mendengar apa yang diinginkan CEO Park. Dia ingin menyerahkan Harian Korea ke keponakan iparnya setelah berbesan dengan MP Hong, bukan?
Foto JTBC Foto JTBC
Joon Hyuk duduk di depan Ji Yoon dan mengangguk.
Ji Yoon : Dia memang pria yang romantis. Manis sekali.
Joon Hyuk : Kenapa? Ada hal lain yang tidak kuketahui?
Ji Yoon : CEO Park punya agenda tersembunyi. Dia ingin pers dan politik menjadi satu. Dia ingin menjadi seorang politikus.
Joon Hyuk : Tidak mungkin. Maksudmu Seorang MP?
Ji Yoon : Pikirkanlah. Kita membayar mahal untuk tiket MP Go. Tidak mungkin hanya perjodohan belaka.
Kita lalu mendengar narasi Joon Hyuk bahwa CEO Park tengah menyusun teka teki untuk menelan seluruh negerti jadi persoalannya bukan hanya perekrutan karyawan ilegal.
Joon Hyuk : Apa maksudmu “kita”? Itukah alasanmu datang ke perusahaan kami?
Ji Yoon : Ya. Aku produser eksekutif kampanye pemilihan Kandidat Park. Karena itulah aku berkata kita harus membersihkan kabut untuk melihat bunga. “Tanpa Hasil, Tanpa Derita” menghasilkan kabut di depan penampilan politiknya. Jauh lebih besar daripada Harian Korea.
Foto JTBC
Para pendemo mulai menyerah karena tidak ada yang menghiraukan mereka.
Foto JTBC
Hari sudah malam. Joon Hyuk berdiri di depan jendelanya yang tertutup tirai.
Tak lama kemudian, dia menyibak tirainya dan di jendelanya dipenuhi bagan orang-orang lantai 15 Harian Korea. Mulai dari CEO Park, Kepala Na, Sang Kyu, Kyu Tae, Sang Hee, Ji Yoon.
Narasi Joon Hyuk terdengar lagi.
Joon Hyuk : Sehari-hari, Korea dipenuhi pernyataan sedih sama seperti “Tanpa Hasil, Tanpa Derita”. Aku berjanji akan menyingkirkan itu.Negara tempat Soo Yeon menjalani hidupnya yang tidak berdaya dan malang. Aku berjanji akan mengubah negara ini. Tapi keheningan kelam mulai menghasilkan bayangan.
Foto JTBC
Kita lalu diberitahu kepanjangan dari HUSH.
H adalah Helpless
U adalah Unfortunate
S adalah Soo Yeon
H adalah Han Kuk.
Bersambung….