Hush Ep 8 Part 2

Tentangsinopsis.com – Sinopsis Hush Episode 8 Part 2, Yuk gaes baca juga selengkapnya untuk daftar link ada di tulisan yang ini. Pastikan Kalian juga harus mengetahui kalau tersedia juga Episode sebelumnya baca di sini.

Se Joon membaca permintaan maaf Harian Korea di koran.

Se Joon : Kami bahkan tidak mencoba bersikap halus. Aku belum pernah melihat hal sejelas ini.

Joon Hyuk menatap Ji Soo dan menyuruhnya keluar.

Tak hanya Ji Soo, tapi Se Joon dan Ki Ha juga ikut pergi.

Jae Eun kesal, menggelikan! Kita bukan parasit!

Joo An terdiam, memikirkan sesuatu melihat mereka pergi.

Se Joon, Ki Ha, Joon Hyuk dan Ji Soo berkumpul di ruang rapat. Joon Hyuk bilang itu dia.

Se Joon tanya maksud Joon Hyuk.

Joon Hyuk : Kekacauan catatan tempel kemarin. Itu aku. Aku memulainya saat mabuk.

Ji Soo terkejut Joon Hyuk mengatakan itu, padahal dia lah yang mulai duluan.

Ki Ha : Apa yang kau pikirkan?

Joon Hyuk : Aku tahu. Tidak ada gunanya berpikir bagiku. Aku tidak boleh terlalu banyak berpikir.

Se Joon : Apa yang dia katakan? Maksudku itu langkah yang gegabah!

Joon Hyuk : Benarkah?

Joon Hyuk menyuruh Ji Soo pergi meliput.

Ji Soo kebingungan, apa?

Joon Hyuk : Jangan jelaskan. Tunjukkan kepadaku nanti. Pergi lakukan liputan sekarang juga. Cepatlah!

Ji Soo pun balik ke ruangannya dengan wajah lesu.

Jae Eun menatap Ji Soo dan melihat Ji Soo yang mau pergi.

Jae Eun : Mau kemana?

Ji Soo : Aku punya liputan.

Jae Eun tertawa, seolah-olah dia tahu apa itu.

Jae Eun mendekati Ji Soo.

Jae Eun : Liputan apa?

Ji Soo : Itu…

Jae Eun : Sudah kuduga. Laporanmu hanya keberuntungan semata. Kau tidak akan menjadi reporter bulan ini. Kau salah. Kau tidak bisa melakukan liputan dengan pikiran liar.

Ji Soo : Ya, aku tahu.

Jae Eun : Tahu apa?

Ji Soo : Tidak ada gunanya berpikir bagiku. Aku tidak boleh terlalu banyak berpikir. Aku tidak akan berpikir. Sebagai gantinya, aku akan mengikuti, mendorong, memaksa, dan mengacau.

Ji Soo membuat tanda kutip dengan jarinya saat dia menyebut kata ‘mengacau’.

Ji Soo pergi.

Dong Wook tertawa.

Jae Eun tanya pada Joo Ahn apa maksud Ji Soo tadi.

Jae Eun : Maksudnya aku, bukan?

Jae Eun juga tanya apa maksud tanda kutip Ji Soo tadi, itu hinaan bukan?

Se Joon tanya gimana kalau Kepala Na tahu. Joon Hyuk bilang Kepala Na udah tahu.

Se Joon menghela nafas, astaga!

Se Joon : Lalu dia menyuruhmu melakukan laporan lanjutan?

Joon Hyuk : Ya.

Ki Ha : Itu sudah jelas. Seperti kata Kapten, dia akan memanfaatkanmu sebagai kambing hitam.

Ji Soo bertemu Kyung Woo di depan kantor. Ji Soo bilang baru saja dia mau mengirimi Kyung Woo pesan.

Kyung Woo : Kenapa?

Ji Soo : Mari kita melakukan wawancara bersama.

Kyung Woo : Mewawancarai siapa?

Ji Soo : Kau akan tahu.

Ji Soo berjalan duluan.

Di mejanya, Joon Hyuk cemas menanti kabar. Tak lama ponselnya berbunyi dan dia menerima telepon dari seseorang. Sontak lah Joon Hyuk langsung semangat dan beranjak pergi tapi pas mau keluar dari ruangannya, Ki Ha dan Se Joon masuk.

Se Joon : Kau mau kemana?

Joon Hyuk : Kau bilang Kepala Na menjadikanku kambing hitam. Kalau begitu, aku butuh rompi anti peluru.

Se Joon dan Ki Ha penasaran siapa yang akan Joon Hyuk korek?

Joon Hyuk : Aku hanya punya Go Soo Do dan Go Yu Seop.

Se Joon dan Ki Ha cemas.

Joon Hyuk : Aku juga butuh pekerjaan ini. Aku akan berusaha tidak dipecat.

Joon Hyuk beranjak pergi.

Ji Soo ngajak Kyung Woo ke warung sederhana.

Ji Soo bilang dia yang traktir, jadi Kyung Woo boleh pesan apapun.

Kyung Woo : Aku mau pesan kari. Bukan, gimbap.

Ji Soo : Pesanlah yang lebih mahal.

Ji Soo memesan kari dan nasi.

Kyung Woo lalu tanya kenapa Ji Soo mentraktir dia makan siang dan siapa yang akan mereka wawancara.

Ji Soo : Aku akan mewawancaraimu, jadi, aku yang traktir.

Kyung Woo kaget, apa? Aku? Kenapa?

Ji Soo : Ini laporan lanjutan atas laporan salah kita. Untuk mendapatkan fakta yang tepat, aku harus mewawancaraimu dahulu, yang mendapat informasi awal. Selain itu, aku ragu dengan prosesnya. Mulai sekarang, kau bukan seniorku, tapi narasumberku. Dan aku bukan juniormu, tapi seorang reporter.

Ji Soo menyalakan rekaman di ponselnya dan mulai mewawancarai Kyung Woo.

Kyung Woo sedikit tertawa.

Ji Soo : Setelah informasi awal dari temanmu, kau langsung melapor ke Meja?

Kyung Woo : Tentu saja. Aku memberi tahu Kapten segera setelah mendapatkannya.

Ji Soo : Maksudmu Wakil Redaktur Kepala Yang Yoon Kyeong?

Kyung Woo : Ya.

Ji Soo : Apa Wakil Redaktur Yang langsung memberi tahu Redaktur Meja Yoon?

Kyung Woo : Tentu saja. Begitulah caraku mendapatkan persetujuan.

Ji Soo : Keraguan pertama. Kepala mengetahuinya saat penyelidikan tahap akhir. Pikirkanlah. Itu insiden besar. Kepala seharusnya sudah tahu. Kenapa Redaktur Yoon tidak memberi tahu Kepala?

Di bus, Joon Hyuk membaca berita penahanan Yu Seop yang ditahan akan permintaan perusahaan Geumon.

Lalu Joon Hyuk menerima pesan.

“Jika kau tidak mau dipecat, jangan lakukan apa pun. Kuharap kau tidak pernah datang untuk menggunakan ini.”

Pesan itu dari Ki Ha. Ki Ha mengirimi pesan ke Joon Hyuk dari pantry.

Tiba-tiba, Sang Kyu datang. Ki Ha langsung pergi tanpa membawa kopinya.

Sang Kyu : Kau meninggalkan kopimu.

Ki Ha balik lagi ngambil kopinya.

Sang Kyu : Bagaimana kabar istrimu? Jangan biarkan dia menderita. Perlakukan istrimu dengan baik. Jangan melawan Kepala. Kau bisa dipecat. Kau tidak bisa mendapatkan pekerjaan lain di usiamu ini. Aku mengatakan ini demi istrimu.

Sang Kyu lalu pergi karena mendapat telepon dari seseorang.

Ji Soo dan Kyung Woo lagi makan.

Ji Soo : Apa menurutmu Redaktur Yoon berusaha tetap diam seperti Reporter Han sampai selesai?

Kyung Woo : Kepala bisa saja tahu bahkan jika Redaktur Yoon tidak memberitahunya.

Ji Soo : Apa maksudmu?

Kyung Woo : Kau juga melihatnya. Kepala bisa menutup ribuan catatan tempel hanya dengan satu spanduk. Dia pasti sudah mengetahuinya.

Ji Soo : Benar. Itu keraguan keduaku. Kepala tidak tahu apa-apa dan dia mengetahuinya pada saat terakhir. Bagaimana dia bisa tahu?

Kyung Woo : Mungkin sudah bocor dari dalam.

Ji Soo : Dari dalam?

Kyung Woo : Perusahaan pers terkadang berbagi informasi dalam. Itu mungkin bocor dari dalam dan masuk ke telinganya. Aku memikirkan seseorang.

Wajah Kyung Woo berubah serius.

Ji Soo juga serius, siapa?

Kyung Woo pun tertawa melihat ekspresi Ji Soo.

Kyung Woo : Kau tidak boleh langsung memercayaiku. Aku mungkin berbohong. Informanmu mungkin berbohong.

Ji Soo : Kau baru saja menipuku?

Kyung Woo : Berpikirlah sederhana. Masalah rumit cenderung memiliki jawaban sederhana.

Joon Hyuk pergi menemui Yu Seop yang kini ditahan.

Yu Seop menemui Joon Hyuk didampingi pengacaranya.

Joon Hyuk : Aku Han Jun Hyuk dari Harian Korea .

Yu Seop : Tidak penting. Apa Redaktur Meja Kota mengirimmu?

Joon Hyuk : Apa? Tidak. Ada apa dengannya?

Yu Seop : Kau tidak perlu tahu. Apa urusanmu?

Joon Hyuk menakuti Yu Seop.

Joon Hyuk : Saat kau keluar, apa MP Go akan terus berada di dekatmu? Pada periode ketiganya, dia bermimpi besar untuk mengikuti pemilihan presiden. Tapi kau memasukkan 30 pelamar secara ilegal. Kau bukan siapa-siapa.

Yu Seop marah, apa? Kau tidak tahu apa-apa. Dia dan aku…

Joon Hyuk : Ya. Aku tahu kalian berkerabat. Lebih tepatnya, sepupu ketiga.

Joon Hyuk mendengarkan rekaman suara Soo Do.

Soo Do : Go siapa? Astaga. Geumon adalah taman bermain keluargaku. 30 persen warga Geumon bernama “Go”. Aku punya sepupu ke-30, apalagi ketiga. Aku tidak bisa bertanggung jawab atas seseorang hanya karena marganya Go.

Yu Seop terkejut mendengarnya.

Joon Hyuk bilang, Soo Do sebenarnya membicarakan Kyeong Wook, sepupu kedua.

Joon Hyuk : Empat tahun lalu, dia secara ilegal membeli dan menjual tanah di area terlarang dan diselidiki oleh Kejaksaan. Tanah itu kini dilepas. Saudara ipar MP Go membangun sanggraloka di atasnya. Dan Go Kyeong Wook Dia dirawat di bangsal kejiwaan sampai tahun lalu. Dia meninggal tahun ini karena kanker lever.

Mendengar itu, Yu Seop mulai resah.

Joon Hyuk : Kau bisa kalah atau mendapatkan apa pun. Terserah kepadamu. Tapi penjahat harus dihukum. Jika kau bersedia dihukum atas kejahatan orang lain, itu juga kejahatan besar.

Yu Seop mulai takut.

Sang Kyu lagi ngikutin Chul Wook yang sedang lari.

Chul Wook : Tentang Go Yu Seop, apa dia bekerja sama dengan baik dengan Kejaksaan?

Sang Kyu : Dia menghafal naskahnya dengan baik. Jaksa penuntut memberinya naskah.

Chul Wook : Dia melakukan itu sekarang, tapi dia bisa berubah pikiran di saat terakhir.

Sang Kyu : Sudah kubilang jika ada masalah, Harian Korea bisa mengatasinya.

Chul Wook berhenti lari dan meminum air.

Sang Kyu juga ingin minum tapi Chul Wook menyimpan kembali airnya.

Chul Wook : Saat anakku menabrakkan mobilnya, kau bilang bisa menutupi semuanya.

Sang Kyu : Apa? Itu Kepala.

Chul Wook : Aku tahu. Para pria haus menggali sumur. Kepala Na tampaknya menentangmu. Aku tidak bisa hanya mengandalkanmu.

Chul Wook lari lagi, ninggalin Sang Kyu yang cuma bisa terdiam kesal.

Yu Seop mulai berbicara tapi dia masih menyimpan kebohongan.

Yu Seop : Komisaris lingkungan terdengar bagus, tapi aku hanya membersihkan limbah industri yang berbahaya. Aku juga tidak bisa membuat putraku melakukan itu.

Joon Hyuk : Kalau begitu, kau mengakui perekrutan ilegal yang tidak kau lakukan karena putramu?

Yu Seop berdiri, tidak. Aku tidak bilang begitu.

Joon Hyuk : Dia menjanjikanmu sesuatu?

Pengacara Yu Seop menyuruh Joon Hyuk pergi.

Joon Hyuk mengancam akan mencetak kata-kata Yu Seop tadi jika Yu Seop pergi begitu saja.

Yu Seop : Cetak? Lakukan sesukamu. Tidak ada yang memercayai laporan salahmu.

Joon Hyuk : Itu bukan laporan salah.

Yu Seop berbalik dan membisikkan sesuatu ke Joon Hyuk.

Joon Hyuk pun kaget mendengarnya.

Bersambung ke part 3…

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like