Hush Ep 9 Part 4

Tentangsinopsis.com – Sinopsis Hush Episode 9 Part 4, Yuk gaes baca juga selengkapnya untuk daftar link ada di tulisan yang ini. Pastikan Kalian juga harus mengetahui kalau tersedia juga Episode sebelumnya baca di sini….

Yoon Kyung dan Joon Hyuk minum2 sambil mengobrol.

Yoon Kyung cerita, kalau Sang Kyu menawarkan putrinya untuk belajar di LN.

Yoon Kyung : Dia pasti merasa bersalah. Karena itu dia berusaha menahanku, apa pun yang terjadi pada perusahaan. Putriku sebagai pion.

Joon Hyuk : Bukan pion, tapi hadiah. Kenapa kau tidak mengambilnya? Bodoh.

Yoon Kyung : Kau ingin aku mengabaikan penderitaan anak-anak lain hanya demi keuntungan anakku? Aku tidak bisa melakukan itu. Kau akan menulisnya atau tidak?

Joon Hyuk : Kisah itu? Reporter menulis kisah.

Mereka kemudian berpisah. Joon Hyuk sempoyongan menyusuri jalanan. Dia berjalan sambil bicara di telpon sama teman pengacaranya.

Joon Hyuk : Jae Won-ah, aku ingin meminta bantuanmu. Jangan lakukan ini. Tidak, mari jangan lakukan ini. Ini bukan karenamu, tapi karenaku. Ayahku kolaps dan aku menghabiskan tabunganku dahulu. Selain itu… Putriku Yeon Doo akan segera masuk SMP. Aku tidak pernah punya kesempatan menjadi ayah baginya. Setidaknya aku harus mengiriminya uang bulanan. Kenapa sulit sekali? Kenapa hidup itu sulit? Temanku. Maaf, Kawan.

Joon Hyuk nampak tertekan.

Joon Hyuk lalu pergi melihat ayahnya. Ayahnya sudah tidur. Karena ayahnya sudah tidur, dia mau pergi. Tapi kemudian ayahnya bangun. Dia tak jadi pergi.

Pak Han : Sudah ayah bilang, bukan? Kau tidak bisa mengubah apa yang dimakan dan di mana dikubur. Itu ditentukan saat kau lahir. Jadi…

Joon Hyuk : Ayah membicarakan kematian lagi?

Pak Han : Tidak. Jangan terobsesi dengan pekerjaanmu.

Joon Hyuk : Astaga, Ayah. Ayah menyuruhku mencari nafkah tempo hari. Dan hari ini, ayah melarangku melakukan itu? Kenapa ayah tidak punya konteks dalam hidup ayah?

Pak Han : Seharusnya ayah mengubah konteksku menurut situasinya. Ayah menyesal tidak melakukan itu. Maksud ayah, ayah ada untukmu. Apa pun pilihanmu. Ayah akan selalu… Sial. Ayah tidak bisa mengatakannya.

Pak Han kembali tidur dan memunggungi Joon Hyuk, tapi kemudian dia mengacungkan jempolnya.

Joon Hyuk tersenyum haru melihatnya.

Paginya, Dong Wook mengeluh.

Dia bilang, akun No Gain, No Pain mendapat perhatian lagi.

Jae Eun : Kenapa lagi?

Dong Wook : Ini bocah kurir dari kecelakaan sebelumnya. Dia menulis sesuatu di sana. Para kurir bersuara.

Ji Soo juga tengah menatap akun No Gain, No Pain miliknya yang kembali menjadi sorotan.

Setelah itu, dia menatap Joon Hyuk dan melihat Joon Hyuk mendekati Ki Ha.

Joon Hyuk : Boleh aku pulang cepat, Manajer?

Ki Ha : Kau baru saja tiba.

Joon Hyuk : Sekali ini saja.

Ki Ha : Jangan bersikap aneh. Kau tidak pernah meminta izinku.

Joon Hyuk : Kurasa kau benar.

Joon Hyuk beranjak ke pintu.

Ji Soo menatap Joon Hyuk dengan cemas.

Joon Hyuk kemudian berhenti dan beranjak mendekati Joo Ahn.

Joo Ahn gugup, dia mau berdiri begitu didekati Joon Hyuk tapi Joon Hyuk membuatnya tetap duduk.

Joon Hyuk lalu berjongkok dan menatap Joo Ahn.

Joon Hyuk : Maafkan aku.

Joo Ahn : Untuk apa, Pak?

Joon Hyuk : Aku sudah memikirkannya. Dan kau benar. Kita berada di tengah masa transisi. Tapi seperti katamu, semuanya akan menjadi daring suatu hari nanti. Hari itu akan datang. Kau mungkin melewati banyak kesulitan sekarang. Tapi bertahanlah.

Joon Hyuk kemudian pergi.

Jae Eun dan Dong Wook heran melihatnya.

Jae Eun : Ada apa dengannya? Bersikap keren.

Ki Ha dan Se Joon juga heran melihat sikap Joon Hyuk.

Joon Hyuk ke ruangan Kepala Na.

Dia mengajak Kepala Na makan siang.

Joon Hyuk dan Kepala Na kembali makan di resto ikan.

Kepala Na : Kau sudah menyelesaikan skenariomu? Kau menemukan kepingan teka-teki terakhir?

Joon Hyuk : Ya. Itu kebetulan. Sampai lucu sekali.

Kepala Na : Tidak ada kebetulan. Kegigihanmu terbayarkan. Keahlianmu.

Joon Hyuk : Ya, keahlianku. Yaitu tidak berpikir sama sekali. Aku tahu itu bukan masalah Perusahaan Geumon. Itu penipuan perekrutan Harian Korea.

Kepala Na : Apa maksudmu?

Joon Hyuk pun menunjukkan foto Kyu Tae di kantor polisi di ponselnya.

Joon Hyuk : Hong Kyu Tae. Perwakilan Partai Demokrat Korea, Putra Hong Sung Dae. Dia akan menjadi keponakan CEO kita. Tidak, dia mungkin akan menjadi calon CEO kita. Junior Meja Politik Harian Korea, Hong Kyu Tae.

Kepala Na kaget Joon Hyuk akhirnya tahu.

Dia lalu memuji Joon Hyuk reporter hebat.

Kepala Na : Tapi apa maksudmu, penipuan? Dia masuk dengan adil. Jika itu memang penipuan, seharusnya dia langsung masuk kantor eksekutif. Dia tidak perlu memulai dari magang, bukan?

Joon Hyuk : Reporter punya harga diri tinggi untuk menoleransi omong kosong ini. CEO sendiri merasa minder karena dia ahli waris yang bukan jurnalis. Dia butuh seorang mentor, pelayan. Bukankah karena itu CEO membuatmu berada di dekatnya? Jika seorang jurnalis menjadi CEO, tidak ada yang bisa menyerangnya meskipun dia keponakan ipar. Benar, bukan?

Kepala Na makin tersudut.

Joon Hyuk lalu mendengarkan rekaman pembicaraannya dengan Kepala Na di resto, yang didengar oleh para pemagang.

Kepala Na : Kali ini aku harus mempekerjakan setiap pemagang menjadi pegawai tetap. Tapi tidak tampak baik jika kita mempekerjakan dia. Dia tidak cocok dengan nama kita, Harian Korea . Aku tidak tahan ada satu di ruang beritaku. Tugasmu adalah memecatnya. Oh Soo Yeon.

Kepala Na kaget bisa ada rekaman itu.

Flashback…

Ternyata Joo Ahn lah yang meletakkan USB itu di laci Joon Hyuk.

Flashback end…

Joon Hyuk : Siapa pun. Kau bisa memilih siapa pun. Awalnya, kupikir itu karena sifat elitismemu yang busuk. Tapi saat aku berpikir lebih jauh…

Kepala Na : Aku khawatir. Jika kita memilihnya, bisa kelihatan kita memilih siapa pun untuk mempekerjakannya. Jika kacau, aku bisa disalahkan.

Joon Hyuk : Aku tahu. Meskipun kacau, itu bisa dilupakan dengan masalah lain. Itu bahkan bukan masalah. Benar, bukan?

Kepala Na : Lalu? Kepingan terakhirmu Hong Kye Tae atau Oh Soo Yeon?

Joon Hyuk : Keduanya.

Kepala Na : Kenapa Oh Soo Yeon? Apa artinya dia?

Joon Hyuk : Itu bukan kejahatan, tapi itu membuktikan kau orang seperti apa. Itu bisa diperluas sebagai penipuan perekrutan Harian Korea.

Joon Hyuk lalu memberikan artikel yang sudah ditulisnya.

Artikel itu berjudul, Penipuan Perekrutan Pemagang Harian Korea.

Kepala Na : Kau tidak akan melindungi temanmu?

Joon Hyuk : Pengacara Seo? Dia bilang akan berhenti dan memberikanku informasi.

Kepala Na : Apa?

Joon Hyuk : Di dunia ini, tidak peduli betapa realita mencekik kita, ada orang yang akan berjuang hingga akhir.

Kepala Na : Jadi, kau dan temanmu tidak akan kehilangan apa pun bahkan jika kau menulis kisahnya, bukan? Mari kita lihat siapa yang memberikan informasi awal. Yoon So Hee, tim SDM Perusahaan Geumon. Dia bisa kehilangan pekerjaannya besok. Apa yang akan kau lakukan dengannya? Kau pikir kami tidak tahu siapa yang memberi tahu? Juga, Lee Ji Soo dan Kang Ju Ahn. Mereka terpilih untuk mempekerjakan keponakan ipar CEO. Bagaimana perasaan mereka jika tahu? Tekadmu mungkin akan menulis kisahnya. Entah itu akan menyingkap berapa banyak hal, tapi itu akan merusak masa depan mereka. Lalu apa gunanya?

Joon Hyuk terdiam mendengarnya.

Melihat ekspresi Joon Hyuk, Kepala Na diatas angin. Tapi kemudian dia tercengang melihat Joon Hyuk tertawa dan tepuk tangan.

Joon Hyuk : Astaga. Kau benar-benar menua. Sentuhanmu menjadi lebih buruk daripada sentuhanku. Kubilang ada orang yang akan bertarung. Aku tidak bilang aku yang akan bertarung. Kau melarangku berduka terlalu lama jika kau tiada. Singkat saja. Jika ingin berpamitan denganmu, aku akan mentraktir sesuatu yang lebih murah.

Joon Hyuk lalu merobek naskahnya.

Kepala Na : Apa maumu?

Joon Hyuk pun membuat tanda segitiga dengan tangannya, seperti yang sering dilakukan Kepala Na.

Kepala Na kaget melihatnya.

Joon Hyuk : Aku menginginkannya. Aku ingin menjadi orang jahat, melakukan hal-hal buruk. Jadi, kau tidak bisa memecatku. Atur janji temu dengan CEO. Aku butuh kail di leherku. Lantai 15. Di sanalah aku ingin berada.

Kepala Na terpengarah mendengarnya.

Bersambung….

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like