Tentangsinopsis.com – Sinopsis Love (ft. Marriage and Divorce) Episode 11 Part 2, Link untuk recap selengkapnya bisa Kamu ketahui lho di tulisan yang ini. Apakah Kalian juga ingin lihat cerita bagian satu, yuk simak Episode sebelumnya baca di sini.
Hye Ryeong membuat kopi dan menemukan catatan ibu di meja. Ayah mengajaknya pulang padahal ibu masih pingin mengurus mereka. Hye Ryeong senang banget dan berterima kasih pada Ayah.
Sa Hyun mencari Song Won tapi nggak ketemu. Akhirnya ia ke kantin bawah dan malah mendapati Song Won ada di sana. Ia duduk di sebelah dan memesan Sup tahu sutra. Ternyata Song Won juga memesan menu yang sama. Ia memberi tahu kalo kemarin temannya datang dan ia kehabisan daging.
Sa Hyun menyayangkan mereka yang datang dengan tangan kosong. Song Won membantah dan memberitahu kalo mereka bawa kue dan anggur. Sa Hyun menanyakan Song Won suka anggur? Song Won memberi tahu kalo maksimal dua gelas. Sa Hyun tertarik dengan saus Song Won. Membuat sendiri? Song Won mengiyakan. Sa Hyun juga ingin membuatnya dan menanyakan caranya.
Song Won memberi tahu kalo itu mudah. Menambahkan mayones atau buah bisa buat rasanya lebih enak, tapi aku suka rasa makanan sehat. Sa Hyun minta diberitahu resepnya. Song Won melihat cincin Sa Hyun dan menanyakan kalo mereka bukan pasangan akhir pekan?
Sa Hyun membenarkan dan memberitahu kalo istrinya bekerja. Song Won menawari Sa Hyun untuk mencoba saladnya. Sa Hyun merasa nggak enak mengurangi porsi Song Won. Song Won nggak masalah karena dia makan sup tahu juga. Ia lalu minta piring sama pemilik kantin.
Sa Hyun berterima kasih dan pindah ke meja Song Won. Ia mengambil sumpit dan mulai mencicip. Rasanya segar. Sa Hyun menanyakan daerah asal Song Won. Seoul. Sa Hyun sendiri lahir di Daejeon. Tapi tinggal di Seoul sejak SMA. Sejak kecil ia banyak makan sayur. Jadi, hampir semua ia suka.
Song Won merasa Sa Hyun sangat berbeda dengannya yang lumayan pemilih saat kecil. Sa Hyun merasa juga begitu. Apa aku tampak pemilih? Tanya Song Won. Sa Hyun membantah. Maksudku, para keluarga kaya pemilih jika tentang makanan. Itu maksudku. Song Won tersenyum dan mengaku tumbuh biasa saja.
Sa Hyun menanyakan Song Won berapa bersaudara? Ia memberitahu kalo ia punya satu kakak laki-laki. Song Won juga punya kakak laki-laki. Ternyata mereka sama-sama anak bungsu. Song Won memberitahu kalo ia nggak terlalu suka sayur. Tapi ia mulai memakannya demi kesehatan, dan mulai menyukainya.
Sa Hyun mengiyakan. Ia memakan tomat dan bertanya kalo mo Song Won mengupas kulit tomatnya? Song Won mengiyakan. Sa Hyun merasa kalo itu jauh lebih baik, ia juga suka teksturnya. Song Won merasa kalo istri Sa Hyun pasti senang. Selera makannya sederhana. Sa Hyun membenarkan.
Makanan mereka datang. Sa Hyun melihat kalo Song Won memesan nasi setengah porsi. Ia jadi merasa kalo harusnya makan setengah porsi juga. Song Won membuka penutup mangkok jadinya. Dia nyuruh Sa Hyun untuk makan. Ia akan makan pelan-pelan karena panas. Ternyata Sa Hyun juga nggak bisa makan makanan panas. Apalagi hidangan mangkuk itu susah dingin.
Sambil nunggu Sa Hyun minta dikasih resep salahnya. Ia bahkan menyiapkan ponselnya buat mencatat. Song Won menyuruhnya untuk mrmakai sayuran yang ada di rumahnya. Sa Hyun mencatat yang ada di menu Song Won, alpukat, tomat…
Song Won nyuruh Sa Hyun untuk menambahkan paprika, arugula… . Bit juga bagus. Untuk sausnya… . Song Won melihat kalo pelanggan lain merasa terganggu. Ia lalu bilang ke Sa Hyun kalo ia akan mengirimkannya lewat pesan nanti.
Sa Hyun mengiyakan dan menyimpan ponselnya. Tapi ia nggak bawa kartu nama. Song Won meletakkan sumpitnya dan memberikan ponselnya pada Sa Hyun dan menyuruhnya untuk menulis nomornya. Sa Hyun menuliskannya lalu mengembalikan ponsel Song Won. Ia memberitahu namanya Pan Sa Hyun.
Song Won menyimpan ponselnya dan mengonfirmasi kalo Sa Hyun sudah tahu namanya? Atau kamu nggak ingat? Sa Hyun mengaku ingat saat pelatih memanggilnya. Nama satu karakter Korea. Song Won mengiyakan.
Mereka mau lanjut makan. Sa Hyun bangkit mengambil satu mangkok lagi dan memberinya pada Song Won.
Pi Young sudah menyiapkan bekal buat Yu Sin dan memberikannya saat Yu Sin sudah siap berangkat. Pi Young memanggil Ji a dan memberitahu kalo ayahnya berangkat kerja.
Sa Hyun merasa kalo sepertinya mereka seumuran atau Song Won satu-dua tahun lebih tua darinya. Ia menyuruh Song Won untuk bicara senyamannya. Song Won memberitahu kalo ia sudah berumur. Sa Hyun menanyakan ia terlihat umur berapa?
Umur 20-an akhir atau 30-an awal. Jawab Song Won. Sa Hyun memberitahu kalo ia 32 tahun. Sambil makan Song Won memberitahu kalo mereka seumur kalo ditambahkan sepuluh tahun.
Sa Hyun nggak percaya. Jangan bercanda. Song Won membenarkan kalo ia sudah 42 tahun. Sa Hyun menanyakan rahasianya? Ih tapi dia masih nggak percaya dan berpikir kalo Song Won pasti bohong. Song Won meyakinkan kalo itu benar. Untuk apa aku melebih-lebihkan?
Sa Hyun menanyakan apa ia harus memanggilnya Songsaengnim? Apa kamu guru masak? Song Won membantah. Song Won menyuruhnya untuk makan lagi kalo enggak supnya menjadi nggak enak jika terlalu dingin. Sa Hyun mengiyakan dan malan lagi.
Song Won mengaku suka menjadi tua. Ia merasa dirinya tumbuh dalam banyak aspek. Sa Hyun merasa kalo Song Won sangat tenang. Kamu nggak hidup merugi, kan? Song Won memberitahu kalo orang tuanya juga bilang begitu. Lebih baik jika aku egois pada milikku. Bukankah lebih baik merugi daripada menyakiti?
Sa Hyun membenarkan. Tapi lebih mudah mengatakannya daripada melakukannya. Song Won pikir mudah kalau Sa Hyun menganggap mudah. Sa Hyun terdiam menatap Song Won. Ia merasa kalo Song Won seperti malaikat.
Mendadak Hye Ryeong nelpon. Katanya ada benjolan di langit-langit mulutnya. Ia takut kalo itu kanker dan nyuruh Sa Hyun untuk segera pulang. Sa Hyun mengiyakan. Ia pamit pada Song Won dan pergi.
Ami baru bangun tidur. Yu Sin mengirimnya pesan. Pesan antar sarapan datang. Ami merasa senang dan langsung keluar. Tapi sayangnya Yu Sin nggak ada. Yang ada hanya bekal sama dermis di depan pintu. Ami mengambilnya dan membawanya masuk.
Yu Sin mengirim pesan. Sup pollack kering bagus untuk pengar dan nyaman di perut. Jangan cuci wadahnya. Aku ambil saat makan malam.
Ami jalan ke beranda dan manggil Yu Sin yang masih di bawah. Yu Sin nyuruh Ami untuk masuk. Di luar dingin. Ami menyayangkan. Harusnya kamu tekan bel. Yu Sin khawatir Ami terkena flu dan menyuruhnya masuk dan nelpon dari dalam. Ami memberitahu kalo hari ini ia ada rapat dan baru pulang malam. Ia juga mau berbelanja kebutuhan.
Yu Sin memberitahu kalo janji makan malamnya akan selesai pukul 20.00. Ami mengiyakan. Yu Sin menanyakan bagaimana perasaan Ami? Mual? Ami mengiyakan tapi nggak papa. Yu Sin nyuruh Ami untuk cepat makan bekalnya. Ami berterima kasih.
Yu Sin merasa kalo sepertinya sia-sia kemarin minum bir. Mereka justru susah payah menghabiskan sebotol wiski. Ami mengaku bicara informal karena terharu. Yu Sin malah menawarkan untuk mrmbuatnya teeharu tiap hari.
Ami tertawa dengarnya. Yu Sin lalu pamit.
Dongmi berdiri di luar kamar mandi dan memanggil ayah. Kamu mandi? Ayaj memberitahu kalo dia buang air besar. Dongmi membatin kalo ayah hanya makan dan buang air besar. Ia memberitahu kalo keluarga Yu-sin mau datang nanti malam. Ayah mengiyakan. Dongmi kembali ke kamarnya. Ia berharap ayah mati sambil buang angin.
Sa Hyun sampai rumah. Hye Ryeong menyuruhnya untuk menjilat langit-langit mulutnya. Ternyata Sa Hyun nggak punya. Hye Ryeong makin takut. Ia memberitahu kalo agak bengkak di dekat uvula. Sa Hyun mengajak Hye Ryeong untuk periksa dulu dan menyuruhnya untuk ganti baju.
Hye Ryeong menolak dan mau langsung ke rumah sakit. Sa Hyun kan anggota VIP, kan? Sa Hyun membantah dan memberitahu kalo ayahnya yang VIP. Hye Ryeong nyuruh Sa Hyun untuk nelpon ayahnya. Sa Hyun nggak mau. Kamu mau membuat dia cemas? Hye Ryeong membenarkan kalo ayah memang harus cemas.
Ibu Pi Young nelpon Pi Young tapi malah dimatikan. Setelah nelpon yang kedua barulah Pi Young menjawabnya. Duh Pi Young ngomongnya kasar banget sama ibunya. Padahal ibu hanya ingin tahu kabarnya dan keluarganya.
Pi Young mengajak Ji a mendatangi rumah kakeknya. Ia membawa banyak bahan belanjaan karena mereka akan memasak.
Kakek datang. Ji a memberi hormat dengan membungkuk. Kakek menanyakan kenapa Ji a memberi hormat dengan membungkuk? Ji memberitahu kalo kakek yang paling tua. Kakek meluk Ji a dan memberitahu kalo orang yang paling tua ini adalah kakeknya.
Hyang Ki dan Wu Ram sedang mengepel lantai bersama. Hyang Ki nyuruh Wu Ram untuk membersihkan dengan benar, jangan asal-asalan. Wu Ram merasa kalo tugas anak-anak seharusnya hanya belajar. Hyang Ki membantah. Kata siapa? Memang kamu peringkat satu kalo belajar saja?
Wu Ram mengaku sudah melakukan yang terbaik. Hyang Ki menyuruh Wu Ram untuk membayangkan kalo nggak ada Ayah dan Ibu. Apa makanan masuk mulut dengan sendirinya atau baju menjadi bersih jika hanya belajar? Jangan mau enaknya saja. Kamu bukan anak-anak lagi. Wu Ram pikir murid SD masih termasuk anak-anak.
Hyang Ki tersenyum dan nyuruh Wu Ram untuk melihat punggungnya. Wu Ram merasa kalo ia termasuk kecil. Ada anak yang tingginya 160 cm lebih. Hyang Ki menekankan kalo yang ia maksud bukan tinggi badan. Tapi bentuk badan.
Wu Ram merasa kalo Hyang Ki membencinya. Ia selalu menyuruhnya kalau tak ada Ayah dan Ibu. Kadang ia merasa seperti pelayannya. Hyang Ki menanyakan apa Wu Ram menyisir rambut dan mengelap sepatunya? Ia memberitahu kalo ia juga bersih-bersih. Ia yang bersihkan empat kamar, dapur, dan ruang tengah sendiri? Ia juga harus melipat baju. Padahal itu sangat merepotkan. Dan kenapa ia membencinya?
Wu Ram merasa kalo ayah dan ibu hanya menyayanginya. Hyang Ki membenarkan. Kalo pun cinta mereka padaku
dan padamu sama, pasti ada yang berbeda. Anak bungsu, anak yang telat lahir, dan sifatmu baik. Tapi agak pemalas. Wu Ram heran karena Hyang Ki nggak kesal. H
Hyang Ki membantah. Wu Ram pikir karena kakaknya seperti malaikat. Hyang Ki memberitahu kalo sebenarnya ia menyayanginya karena Wu Ram manis. Sering mengagumkan dan membanggakan. Kau lumayan bijak meski anak bungsu. Ia lalu menanyakan menurut Wu Ram ia bagaimana? Ia lalu menyalakan lampu.
Wu Ram juga nggak bisa hidup tanpa kakaknya. Ia meminta agar Hyang Ki jangan berubah meski sudah menikah. Hyang Ki memberitahu kalo perempuan nggak berubah. Wu Ram nggak sependapat karena kakak temannya berubah. Kakaknya yang paling tua berumur 26 tahun. Dia mengambil semua barang bagus di rumah saat menikah.
Pi Young memasak bersama Dongmi sementara Ji a bercanda dengan kakeknya. Pi Young membawa ayam karena ingin masak sup ayam pedas pakai resepnya Dongmi.
Dongmi memberitahu kalo Yu Sin habis makan ity kemarin. Pi Young memberitahu kalo Yu Sin ada janji jadi nggak bisa datang hari ini. Dongmi seperti kecewa. Ia bahkan nggak mau ngasih resepnya ke Pi Young. Saat memasukkan bumbu juga hanya kira-kira dan bahkan terkesan seperti asal memasukkan. Dalam hati Pi Young sampai membatin kalo mertuanya memang nggak berniat untuk mengajarinya.
Sa Hyun bersiap untuk pulang ngantor. Ia baru ingat kalo ia lupa membayar sup tahu surganya tadi pagi. Ia lalu mencari kontak Song Won dan mau memakainya Song Won. Ah nggak jadi, nona Song Won. Ia meminta maaf karena lupa membayar makanannya dan menjanjikan akan mentraktir Song Won besok.
Sampai di dalam lift, Song Won belum juga membalasnya. Tapi Sa Hyun yakin kalo Song Won mengerti keteledorannya.
Masakan Pi Young dan Dongmi sudah jadi. Tapi nggak tahu kenapa rasanya nggak seenak yang kemarin. Ayah bahkan sampai merasakan perbedaannya. Dongmi beralasan kalo dia nggak bisa membuat masakan yang sama enaknya dua kali. Ayah
Dongmi minta Ji a untuk menginap dan menjanjikan akan memasak makanan yang enak besok. Ji a merasa kalo itu juga enak. Lagi pula ia nggak bisa tidur kalo nggak di kamarnya. Kakek mengingatkan kalo saat berlibur dulu Jo a hanya tidur. Ji a tersenyum membenarkan.
Ayah pikir Pi Young pasti kesal karena rumah di Amerika dijual. Pi Young membenarkan. Tapi mau gimana lagi, sayang sekali membayar pajak rumah kosong.
Dongmi mencicipi masakannya dan merasa kalo itu beneran gagal. Ia mengambilnya dan bilang akan membumbuinya lagi besok. Sementara itu ia menyajikan masakan lainnya yang ia masak sendiri.
Sa Hyun sudah sampai rumah dan mau menyikat gigi. Hye Ryeong mengirim pesan kalo dia ada pertemuan setelah siaran dan nyuruh Sa Hyun untuk tidur duluan. Sa Hyun mengiyakan. Tapi ia masih penasaran kenapa Song Won nggak membalas pesannya. Apa dia marah? Ia merasa kalo Song Won bukan orang yang seperti itu. Ia lalu menelponnya tapi nomornya mati.
Ji a bersama dengan kakek dan neneknya sementara Pi Young di dapur dan memasukkan masakan ayam ke dalam wadah.
Yu Sin naik mobil dan mengirim pesan kalo dia berangkat sekarang.
Pi Young bersiap untuk pulang dan pamitan sama mertuanya. Ia membawa banyak buah sebelum menjadi nggak segar. Ia pikir ayah juga harus istirahat karena kalo Ji a datang selalu menguras energinya. Ji a menanyakan apa ia rubah berekor 9? Penyedia jiwa?
Ayah tertawa mendengarnya. Ia merasa kalo anak perempuan memang beda. Ayahnya hanya bicara sedikit dulu. Dongmi memberitahu kalo Yu Sin nggak begitu padanya. Dia banyak cerita kalo dengannya. Ia pikir ayah nggak punya waktu untuk mengobrol karena terlalu sibuk.
Ayah bersyukur Dongmi mengurus semuanya jadi ia hanya perlu mengurus rumah sakit. Ji a dan Pi Young berjalan pulang. Dongmi mengajak mereka ke tempat aku sebelum musim dingin berakhir. Ji a senang tapi Pi Young nggak bisa ikut karena ada program baru.
Dongmi nggak papa. Ia bisa pergi dengan Yu Sin dan ji a aja. Yu Sin bisa mengurus Ji a sendiri. Ji-a sudah besar.
Yu Sin menyiapkan sebuah kotak dan menaruhnya di bangku belakang.
Dongmi memamg nggak berniat untuk nengajari Pi Young. Ia bahkan menyebutnya rubah. Ia kembali ke dapur dan mendapati kalo sup ayam pedasmya sudah nggak ada. Ia lalu membayangkan Pi Young memberikannya pada Yu Sin dan Yu Sin nggak menyukainya.
Ia lalu kembali dan menelpon Pi Young. Pi Young yang sedang di jalan memberikan ponselnya pada Ji a dan menyuruhnya untuk bilang ke nenek kalo dia sedang menyetir.
Ji a nelpon Dongmi balik. Dongmi sudah mau memarahinya tapi nggak jadi saat tahu Ji a yang nelpon. Ia nyuruh Ji a untuk bilang ke ibunya agar nelpon nenek sesampainya di rumah.
Ayah menghampiri ibu yang belum juga tidur. Dongmi nyuruh ayah untuk tidur duluan, ia masih mau membersihkan dapur. Ayah pikir sudah ada ahjumma, ngapain Dingmi masih melakukannya? Sambil senyum Dongmi ngasih tahu kalo tugasnya dan tugas ahjumma itu beda.
Yu Sin mendatangi apartemen Ami untuk mengambil kotak bekalnya. Seperti yang Yu Sin minta, Ami nggak mencucinya. Selain itu ia juga nggak punya sabun cuci. Ia memberitahu kalo ia susah mengganti kode pintunya. Ia mencari di internet dan menggantinya sendiri.
Ami merasa kalo Yu Sin dingin padanya. Ia mengambil kotak bekalnya dan mau langsung pulang. Ami berusaha untuk menahannya dengan bilang kalo dia nggak ingin merepotkannya. Ia nggak mau ada salah paham.
Sikap Yu Sin tetap sama. Akhirnya Ami ngasih tahu kako kode pintunya adalah plat nomor mobil Yu Sin. Yu Sin menawarkan agar Ami mengantarnya. Jangan berdiri di beranda. Ami langsung mengiyakan dan bersiap. Yu Sin menunggunya di lift.
Keduanya naik lift bersama. Yu Sin menanyakan apa Ami sudah makan? Ami mengiyakan. Ia makan bersama Gyeong-hui, putri teman Ayah. Dia mengajarinya banyak hal hari ini. Besok aku ke Amerika. Yu Sin kayak kaget.
Sesampainya di luar Yu Sin menyayangkan mereka yang baru aja ketemu sudah harus pisahan. Ia menanyakan kapan Ami kembali? Ami menjawab Selasa depan.
Yu Sin mengajaknya untuk berjalan-jalan setelah ia meletakkan kotak bekal. Ami pikir istri Yu Sin tahu tentangnya karena ia memakan bekal makan siangnya. Yu Sin membantah. Istrinya nggak tahu. Makanan bukan hal untuk diributkan. Makan saja yang ada. Itu kesopanan dan menghargai yang memasak.
Ami berterima kasih atas makanannya. Untuk Yu Sin dan istrinya yang ia nggak tahu wajahnya. Beratnya perutnya menjadi lebih baik. Yu Sin memberitahu kalo istrinya orang baik. Dia pasti senang memberi makan gadis muda malang. Ami tertawa. Ini kali pertama ia disebut malang.
Sendirian ke Korea yang dingin dan harus sukses dalam bekerja. Yu Sin pikir Ami pasti terpukul. Sepertinya ia nggak tahu artinya. Ami kengaku tahu karena Kakek dan nenekku berasal dari Honam.
Yu Sin meletakkan kotak makannya di mobil. Ia menanyakan apa Ami akan membelikannya oleh-oleh? Ami menanyakan apa yang Yu Sin inginkan?
“Saram!”
Ami tertawa. Pria apa wanita? Yu Sin minta keduanya. Ia mengaku juga populer di kalangan pria. Senior dan juniorku menyukainya. Ami berniat untuk membelikannya boneka karena nggak bisa membelikannya seseorang.
Keduanya kembali mau berjalan tapi mendadak Ami mau jatuh. Beruntung Yu Sin menangkapnya. Ami memakai hak karena nggak mau kalah tinggi sama Yu Sin. Yu Sin tertawa mendengarnya. Ia memuji kalo Ami susah bekerja keras dan memberikan lengannya. Ami bisa menghadangnya agar nggak terjatuh lagi.
Keduanya kembali berjalan sambil mengobrol. Ami mengaku melihat kalo orang Korea banyak makan. Ia merasa bisa gemuk kalo salah hidup di Seoul. Yu Sin menyinggung kalo Ami mauikut Pilates.
Ami malah lebih tertarik dengan berkuda. Ia menanyakan tempat berkuda Yu Sin jauh? Yu Sin memberitahu kalo tempatnya di Bundang. 30 menit kalo nggak macet. Ami ingin melihat Yu Sin berkuda. Pasti keren. Yu Sin menyuruhnya untuk membeli celana berkudanya di Amerika. Di sana lebih murah. Ami mengiyakan.
Mereka lalu merasakan aroma ubi bakar. Ternyata Ami belum pernah memakannya. Yu Sin membelikannya untuk Ami. Ami merasa kalo aromanya unik. Yu Sin memberitahu kalo orang Korea menyebutnya khas.
Ami mengaku suka musim dingin di Seoul, ubi yang kali pertama kumakan, dan berjalan-jalan dengannya. Yu Sin menggoda Ami dengan bilang kalo ia membeli ibu untuk dirinya sendiri. Ami ngambek dan langsung melepaskan tangannya. Yu Sin tertawa lalu merangkulnya.
Keduanya makan bersama sambil duduk karena Ami nggak mau memakannya di rumah. Yu Sin yang mengupasnya untuk Ami karena nggak mau kuku Ami jadi hitam. Ia meletakkan kulit ubi di dekatnya. Katanya untuk camilan kucing liar.
Ami pikir itu kesukaan tikus dan bukan camilan kucing. Yu Sin memberitahu kalo di Korea hampir nggak ada tikus. Kalo di New York banyak. Ami merasa kalo Yu Sin manis. Ia yakin kalo Yu Sin pasti suami dan ayah yang baik.
Yu Sin memberitahu kalo mereka jarang mengeluh. Apa semua pria Korea sepertimu? Tanya Ami. Yu Sin mengingatkan kalo Ami sudah sering menonton drama. Ami memberitahu kalo di drama yang ia tinton sering muncul pria jahat.
Merasa Ami sudah banyak mendengar ceritanya, kali ini Yu Sin ingin mendengar cerita Ami juga. Ami belum punya pacar. Kalo ada dia nggak akan sendiri. Umur berapa kau punya hubungan serius? Tanya Yu Sin. Ami malah belum pernah ada hubungan yang serius. Ia belum pernah pacaran serius dan suka pada orang yang tepat. Nggak ada yang berarti.
Ami lalu kembali membicarakan ibu tiri Yu Sin. Bagi Yu Sin dia adalah wanita yang paling cantik saat ia masih anak-anak. Seperti malaikat. Bahkan sekarang masih cantik. Ami menanyakan perasaan Yu Sin pada ibunya sekarang.
Yu Sin memberitahu kalo baginya dia seperti teman dan kakak. Ia memanggilnya Bu Kim. Ami menanyakan perasaan ibu tiri Yu Sin pada Yu Sin. Yu Sin sendiri merasa yakin kalo dia sama dengannya. Ia seperti anak yang bisa diandalkan, adik laki-laki, atau si bungsu yang nakal. Dan yang terpenting, puluhan tahun berlalu pun dia tetap sama. Dia selalu mendengarkan ceritaku dan nggak pernah merasa terganggu.
Kamu pernah berpikir mau menikahinya setelah dewasa? Tanya Ami. Yu Sin memberitahu kalo dia menikah dengan ayahnya dua tahun setelah ibuku meninggal. Aku nggak tahu karena masih kecil. Tapi kurasa mereka sudah saling menyukai sejak ibuku masih hidup.
Yu Sin selesai mengupas ubi dan memberikannya pada Ami. Ami memakannya dan rasanya enak. Yu Sin sendiri nggak makan. Katanya ia kenyang karena memakan semua sajian tadi. Mereka lalu membicarakan tentang Ami yang akan kembali lagi apa enggak. Yu Sin harap, di Korea atau Amerika, Ami harus hidup melakukan keinginannya.
Yu Sin mengambil ubi Ami dan menyudahi makannya. Makan tanpa minum bisa membuat nya sembelit. Ami mengajak Yu Sin untuk mencuci tangan di rumahnya tapi Yu Sin menolak. Ada tisu basah di mobilnya.
Sesampainya di mobil, Yu Sin nyuruh Ami masuk karena di luar dingin. Setelah Ami masuk mobil, ia lalu memberinya kotak yang ia siapkan tadi dan nyuruh Ami untuk menebak isinya. Ia bahkan nggak mengijinkan Ami untuk keluar kalo belum menebak dengan benar.
Ami mulai menebak, kukis, cokelat, permen, kue, roti. Nggak ada yang benar. Yu Sin menyuruhnya untuk memakai sabuk pengamannya tapi Ami nggak dengar karena masih memikirkannya. Akhirnya Yu Sin yang memakaikannya.
Mobil mulai berjalan. Ami mau menebak dari baunya.
Bersambung…