Tentangsinopsis.com – Sinopsis Love (ft. Marriage and Divorce) Episode 15 Part 2, Full cerita lengkap disediakan juga lho melalui rekap link di tulisan yang ini gaes. Simak jga bagian 1 dari Episode sebelumnya baca di sini.
Hye Ryeong sedang main drum. Ibu Sa Hyun menelpon dan membahas tentang ulang tahun ayah. Ia memastikan kalo Hye Ryeong akan datang. Hye Ryeong mengiyakan. Tapi ia akan melihat jadwalnya dulu.
Selesai nelpon Hye Ryeong baru menyadari kalo ia ada janji main golf. Gimana ini?
Ayah cerita ke ibu tentang perceraikan temannya. Padahal usianya sudah 80 tahun. Istrinya yang mengajukan perceraian. Ayah lalu menanyakan pendapat Dongmi tentang pisah ranjang. Dan ternyata baik ia maupun Dongmi nggak ada yang pernah berpikir tentang hal itu. Dongmi ingin menua bersama ayah. Tapi menurut ayah hanya dia yang menua sedang Dongmi semakin muda tiap hari. Dongmi membantah. Ia juga menua. Ayah terlalu mencintainya sampai nggak menyadarinya.
Hye Ryeong merias wajahnya. Ia mengirim pesan minta seseorang datang untuk kencan yang ia atur dan mengirimkan alamatnya. Nggak lama orang tersebut membalas pesannya dan mengiyakan.
Yu Sin mau berangkat bersama Ji a. Hari ini ulang tahun ibu Pi Young tapi Pi Young seakan nggak begitu peduli. Yu Sin berniat mengirim hadiah. Ia juga bahkan nyuruh Ji a untuk menelpon neneknya.
Pi Young mengirim pesan untuk ibu. Hanya pesan pendek. Selamat ulang tahun. Ibu yang sudah senang dapat pesan dari Pi Young jadi kecewa lagi karenanya.
Hye Ryeong mengajak Sa Hyun untuk datang ke tempat perawatan kuku kaki. Di sana ia minta Sa Hyun untuk bilang ke ayahnya kalo mereka nggak bisa datang ke acara ulang tahunnya karena ada janji main golf. Dia lupa kalo ulang tahun ayah hari itu.
Sa Hyun mau marah gegara Hye Ryeong lupa sama ulang tahun ayahnya tapi ia menahan gegara ingat pesan Song Won untuk meredam emosinya dan istrinya akan mengerti. Akhirnya Sa Hyun mau melakukannya dan Hye Ryeong memujinya sebagai suami terbaiknya.
Sudah malam. Ayah mengobrol dengan Dongmi dan mengucapkan selamat malam padanya.
Ibu memasak di dapur bersama ahjumma. Ada banyak bahan makanan yang harus ia siapkan untuk ulang tahun ayah besok. Sa Hyun mendadak nelpon. Bingung gimana mau bilangnya. Besok dia nggak bisa datang karena ada janji main golf dengan klien. Ibu masih berharap Sa Hyun bisa datang pada malam harinya tapi itu juga nggak bisa. Mereka juga janji makan malam bersama. Mereka akan datang pada hari Minggu. Ibu nggak bisa memaksa lagi dan menerimanya. Sa Hyun juga sebenarnya berat melakukannya.
Di kamar Hye Ryeong mencoba baju untuk main golf besok. Sa Hyun masuk. Hye Ryeong bilang itu dari sponsor dan menanyakan apa Sa Hyun sudah nelpon? Sa Hyun mengiyakan. Hye Ryeong yakin kalo ibu pasti ngerti. Sa Hyun malas bicara dan memilih keluar.
Di kampus Hae Ryun melihat seorang mahasiswi sangat akrab dengan Gabin. Ia meluk Gabin dan memanggilnya Ssaem. Hae Ryun tampak nggak suka. Ia nyuruh mahasiswi itu untuk menemuinya setelah kelas berakhir.
Mahasiswi itu beneran menemui Hae Ryun dan Hae Ryun memarahinya karena mahasiswi itu sudah bersikap nggak sopan pada dosen. Apa dosen itu temannya? Dari mana ia belajar memanggil dosen seperti itu? Mahasiswi itu hanya terdiam. Hae Ryun terus memarahinya tampa henti. Mahasiswa itu akhirnya minta maaf.
Gabin masuk dan melihat Hae Ryun sedang bicara dengan mahasiswa itu. Hae Ryun lalu memperbolehkan sang mahasiswi untuk pergi. Beda dengan tadi mahasiswi itu lebih hormat pada Gabin lalu pergi.
Gabin duduk. Ia merasa kalo Hae Ryun nggak sampai harus memarahi mahasiswi tadi. Hae Ryun nggak mau membicarakannya dan menawari Gabin untuk minum teh hitam.
Ibu sedang melipat pakaian. Ayah senang banget dapat bunga dari Hye Ryeong dan memuji menantunya itu. Tapi nggak demikian dengan ibu. Ayah pikir ibu kesal karena mereka nggak bisa makan bersama. Ia pikir Sa Hyun yang kadung punya janji. Ibu heran sama ayah yang nggak kenal sama anak sendiri. Mana mungkin Sa Hyun membuat janji di hari ulang tahun ayahnya.
Ayah menangkap kalo maksud ibu Hye Ryeong yang punya janji. Ibu menambahkan kalo Hye Ryeong bahkan nggak ingat sama ulang tahun ayah mertuanya. Ah ibu malas membahasnya.
Hae Ryun mengungkapkan alasannya menegur mahasiswi tadi dan Gabin juga sependapat. Seperti yang pepatah katakan, jika sayang anak disiplinkan jika enggak biarkan.
Gabin lalu dapat telpon dari teknisi yang mau memperbaiki pengeras suaranya. Ternyata orangnya nggak bisa memperbaiki dan meminta Gabin untuk mencari teknisi lain.
Hae Ryun melarang Gabin untuk mencari teknisi lain. Ia tahu soal audio karena dulu itu adalah hobinya dan menawarkan untuk memperbaikinya. Ia juga nyuruh Gabin untuk mengundang Jina juga.
Hyang Ki sedang berlatih menyanyi. Hae Ryun masuk dan menanyakan barbel. Hyang Ki lalu mencarikannya dan memberikan pada ayahnya. Shi Eun heran lihat suami berolahraga malam hari. Hae Ryun beralasan kalo ia khawatir lengannya linu.
Hae Ryun datang ke rumah Gabin. Ia membawakan teh pu er untuk Gabin sebagai oleh-oleh. Nggak lama kemudian Jina datang dengan membawa daging.
Baru juga sampai Jina sudah dapat telpon dari temannya yang pindah di gedung sebelah. Ia lalu pamit sama Gabin dan Hae Ryun untuk.menyapa temannya sebentar. Hae Ryun berpesan agar Jina segera kembali. Jina mengiyakan.
Hae Ryun lalu meriksa pengeras suara punya Gabin. Gabin memintanya untuk makan dulu. Hae Ryun mencuci tangannya dulu. Di meja ada banyak makanan. Hae Ryun nyuruh Gabin untuk menyimpan beberapa di kulkas. Hae Ryun membukakan anggur Gabin. Mereka mengobrol tentang keluarga Gabin yang kini tinggal di Spanyol dan Hae Ryun yang suka membantu ibunya masak.
Gabin mau mengambil pemanggang tapi agak susah karena letaknya sangat tinggi. Hae Ryun datang dan membantunya. Dan karena Gabin nggak bisa memanggang daging jadinya Hae Ryun yang melakukannya. Melihat apa yang Hae Ryun lakukan membuat Gabin membayangkan duduk di meja makan dengan Hae Ryun, memanggang daging dan Hae Ryun menyuapinya makanan.
Dagingnya sudah hampir matang tapi Jina belum juga datang. Gabin lalu menelponnya dan katanya dia akan segera datang.
Ketiganya bersulang. Gabin cerita kalo pengeras suaranya rusak dan Hae Ryun datang untuk memperbaikinya. Ketiganya mulai makan. Jina mengatakan hal-hal baik tentang Hae Ryun. Dari kebolehannya memasak sampai kesetiaannya pada istrinya. Beda dengan Jina yang nggak pernah masak. Ibu mertuanya yang memasak semuanya.
Gabin lalu ingat kisahnya sendiri yang dilukai pria dan sakitnya masih terasa hingga sekarang.
Seo Dong Ma, pria yang pernah dekat dengan Gabin sedang bersama seorang wanita di mobil. Keduanya cekikikan bahagia.
Selesai makan ketiganya menikmati buah sambil minum anggur lagi. Jina membandingkan rumah Gabin yang rapi dengan rumahnya yang berantakan. Rasanya sia-sia membereskannya. Ia sampai merasa kalo punya putra adalah karena dosa yang ia perbuat dulu. Hae Ryun menenangkan kalo itu hanya sementara. Mereka akan tumbuh menjadi putra yang berbakti.
Jina mendadak dapat telpon dari ibu mertuanya. Anak keduanya mimisan dan nggak bisa berhenti. Akhirnya Jina pulang duluan.
Gabin sedang di taman. Ia melihat satu keluarga dengan Ayah, ibu dan bayi mereka. Gabin terbayang peristiwa itu saat menunggu Hae Ryun memperbaiki pengeras suaranya. Hae Ryun menemukan kalo kabelnya terbakar. Perlu satu sampai 2 jam untuk memperbaikinya. Mendadak Gabin minta Hae Ryun untuk memeluknya sebentar.
Bersambung…
