Miracle of Love Ep 3

Tentangsinopsis.com – Sinopsis Miracle of Love Episode 3, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. EPISODE SEBELUMNYA


Tarengwan cerita kalo ibunya sering menangis belakangan. Dan saat ia bertanya katanya sedang sakit kepala. Ia memijat kepalanya dan sakit kepalanya hilang. Tapi paman Chot juga sering pusing gegara bibi Rita. Dia lebih nakal dari Taengwan sendiri.

Paeng akhirnya sadar. Nenek Sri dan nenek Chuanpit memintanya ke dokter tapi Paeng nggak mau. Taengwan lalu memberikan obat untuk ibunya. Ia bilang ia adalah putri Jeruk Bali untuk ibunya dan Malaikat Jeruk bali untuk paman. Chot pikir yang dimaksud adalah paman Chot tapi Taengwan bilang paman Pim. Di luar nenek Sri dan nenek Chuanpit mananyakan apa Paeng dan Pim sudah mencapai kesepakatan? Chot pikir belum karena Paeng sangat rapuh.

Paeng bersandar di pangkuan nenek Chawi. Ia ingin memeluknya. Nenek Chawi mengira kalo ia adalah ibunya yang bertengkar dengan suaminya. Padahal suaminya adalah pria yang baik. Paeng juga merasa begitu. Nenek melihat Paeng lagi dan ingat kalo ia adalah Paeng.


Saat mengambil makanan di kulkas, Bibi Nim melihat seseorang melintas. Ia mengikutinya. Orang itu adalah Pak. Ia masuk ke kamar Ji dan mau melukai wajah Ji dengan pisau. Ia pun mencegahnya. Ibu datang dan menarik Pak keluar dari sana. Di kamarnya ibu menenangkan kalo luka itu akan sembuh dengan sendirinya tapi Pak terus marah-marah.

Ia bahkan minta ibu untuk membawanya ke dokter besok. Ibu yang kesal memarahinya. Gimana kalo Pim tahu ia melukai wajah Ji??? Mereka lalu membicarakan tentang Pim yang putus dengan Rita. Kalo Pim terus melajang dan nggak punya anak, maka ia nggak akan mendapatkan warisan.

Chot sedang berkebun dan mengambil telur ayam. Rita menelpon dan memintanya untuk bertemu. Ada yang mau ia bicarakan. Rita sampai lebih dulu dan Chot tiba nggak lama kemudian dengan menaiki sepeda. Ia memberikan resi ke Rita. Uangnya ia sumbangkan untuk menyelamatkan penyu. Rita berdebat dengannya dan ujung-ujungnya ia bertanya apa Taengwan anaknya Pim? Chot nggak mau menjawabnya dan pergi. Rita kesal dan mengikutinya tapi Chot malah belok ke sebuah gang kecil yang nggak bisa dilewati mobil sehingga membuat Rita harus menyerah.


Pim masih sangat penasaran apakah Taengwan adalah putrinya atau bukan. Pol sudah menemukan informasi kalo Paeng bekerja di sebuah restoran di San Fransisco milik seseorang bernama David Chan. Di sana ia melahirkan seorang anak yang diberi nama Wanyiwah.

Pim menghentikan dan memberitahu kalo bukan itu yang ingin ia ketahui. Ia hanya ingin tahu Taengwan itu anaknya apa bukan? Rita menenangkan kalo ia punya satu cara. Ia juga sudah bicara dengan Paeng dan memintanya untuk melakukan tes DNA agar semuanya menjadi lebih jelas. Pim marah dan meminta Rita untuk nggak ikut campur.

Pol lalu menarik Rita dan mengajaknya bicara di luar. Nggak seperti PIm ia setuju dengan apa yang Rita katakan. Selama ia bisa melakukannya. Pol akan mencari tahu tentang Paeng dan Rita akan menangani masalah Taengwan.

Pim marah ke paman Chum dan bibi Nuan karena nggak memberitahunya kalo Paeng kembali. Malamnya ia nggak bisa tidur memikirkan Paeng dan juga Taengwan.


Rita datang ke rumah untuk meminta maaf atas apa yang ia lakukan kemarin. Sebenarnya itu hanya alasan saja. Ia hanya ingin mengambil rambut Taengwan untuk tes DNA. Ia yang diawasi sama nenek Sri dan nenek Chuanpit agak kesulitan untuk mengambil rambut Taengwan. Sampai pura-pura sakit pinggang segala. Dan akhirnya ia berhasil mendapatkannya.

Dan setelah sampai di depan, setelah ia memasukkan rambut itu ke dalam plastik, Chot mendadak muncul dan mengambilnya. Ternyata ia melihat saat Rita mengambil rambut Taengwan tadi. Tapi setelahnya ia malah bertemu dengan nenek Sri dan dikasih sikat giginya Taengwan. Selanjutnya Rita kembali ke rumah Pim dan memberikan sikat gigi Taengwan. Pol mengambilnya dan membawanya untuk di tes.

Chot datang. Rita nggak mau dimarahi dan pergi. Chot datang untuk memperingatkan Pim agar memberitahu pacarnya untuk nggak mengganggu Paeng dan Taengwan lagi. Pim pikir Chot disuruh sama Paeng dan Chot membantahnya. Ia melakukannya untuk melindungi Paeng dan Taengwan. Pim tersulut. Ia merasa kalo Paeng dan Taengwan adalah istri dan anaknya. Ia lah yang seharusnya menjaga mereka. Chot sinis dan bertanya kemana Pim selama 5 tahun kebelakang?


Ji bangun pagi-pagi sekali untuk latihan syuting. Saat sampai di mall ia merasa sangat gugup sampai mau membatalkannya. Pol sudah nggak punya banyak waktu lagi. Mereka udah menunggu 2 jam tapi Pak nggak juga datang. Akhirnya syuting dilakukan.

Ji yang awalnya merasa nggak percaya diri nyatanya malah jadi santai banget saat mulai memasak. Hasilnya sangat bagus. Banyak yang memujinya setelah mencoba rasanya. Pak akhirnya datang. Melihat antusiasme orang-orang malah membuatnya kesal dan mau menyerang mereka.

Pol buru-buru menariknya dari sana agar nggak membuat kekacauan. Pak mengatakan kalo Pol hanyalah pelayan kakaknya dan ia mengancam akan mengadukannya pada Pim. Pol menekankan kaloi adalah asisten Pim dan mengungkit kalo Pim menyuruhnya untuk mengajarinya. Ia bahkan bisa menempatkannya di manapun. Tapi melihat tempramen Pak yang seperti ini, ia nggak yakin kalo Pak bisa melakukan pekerjaannya dengan baik. Hari ini saja ia sudah terlambat 2 jam.

Bibi Nuan datang ke rumah Paeng untuk mengantar kari seperti biasa. Ternyata dia bersama dengan Pim. Pim mau menemui nenek Chawi. Paeng melarang tapi PIm tetap pergi. Awalnya nenek Chawi nggak mengenali Pim, sampai ia melihat wajahnya, ia ingat kalo ia adalah Pim. Tapi PIm di ingatan nenek Chawi adalah Pim saat masih menjadi penyanyi.

Nenek lalu ingat Pim pernah datang menanyakan anaknya. Ingatan nenek kembali ke saat itu dan nyuruh Pim untuk pergi karena Paeng keguguran. Paeng mendatangi nenek dan memeluknya untuk menenangkannya. Lah nenek malah bertanya siapa Pim dan memanggil Paeng dengan Tra (ibunya Paeng).


Saat sedang rapat, Pak ingin agar klip Ji dihapus dan digantikan dirinya. Karyawan mengingatkan kalo sponsor menginginkan Ji untuk membuat klip lagi tapi Pak dan ibunya nggak mau tahu. Pak sampai marah dan mengusir karyawan lain. Saat ia nggak bisa memaksa Pol, ibu lalu mencoba untuk mengintimidasi Ji. Pol sampai nggak habis pikir dan mau menelpon Pim.

Paeng meminta Pim untuk nggak datang lagi. Pim sendiri hanya ingin menjenguk nenek Chawi. Ia nggak ingin membuatnya bingung. Ia lalu menyinggung tentang Taengwan yang adalah anaknya. Terbukti dengan namanya. Paeng membantahnya. Terserah dia mau memberi nama apa pada anaknya.

Pim menyesalkan Paeng yang melakukannya padahal ia sudah melakukan segalanya untuknya. Paeng mengingatkan masa lalunya. Kala itu Pim mengajaknya ke rumahnya untuk menemui keluarganya. Ayah Pim nggak menyetujui apa yang Pim lakukan. Selama ini ia menjadi penyanyi dan ayah nggak menyetujuinya dan sekarang ia bahkan menikah tanpa memberitahu ayah sebelumnya. Pim sendiri akan bertanggung jawab penuh pada anak dan istrinya.

Apalagi sebentar lagi kontraknya akan berakhir. Ia akan bekerja untuk memenuhi tanggung jawabnya. Ia bahkan bilang akan terus menggunakan nama Pim Atiruj dan bukannya nama keluarga. Ayah yang marah sempat mengusir Pim. Pim juga sudah mau pergi tapi Paeng menahan. Ia memohon pada ayah untuk memberi Pim kesempatan lagi. Dan sebagai gantinya ia akan pergi. Ayah menahan. Biar bagaimanapun anaknya adalah cucunya. Ayah pun menerima Paeng dan bayinya.


Malam itu Pim memberikan sebuah hadiah untuk Paeng. Sebuah gelang. Ia nggak memberinya cincin karena itu mudah dilepas. Paeng mungkin saja akan melepasnya dan melemparkannya padanya. Ia akan pergi selama 2 minggu untuk konser terakhirnya. Setelahnya ia akan mengumumkan hubungan mereka. Selama itu ia meminta Paeng untuk menunggunya.

Pim mengungkit kalo ayahnya sydah menerimanya tapi kenapa Paeng malah minum Haemagogue. Paeng membenarkan. Karena itulah Taengwan bukan anaknya. Sementara Pim masih meyakini kalo Taengwan adalah anaknya dan akan membuktikannya.

Paeng meninggalkan Pim setelah mengatakan kalo ayah Taengwan sudah mati. Ia menemui nenek Sri dan nenek Chuanpit. Nenek Chuanpit punya cara untuk membuat Pim berhenti berpikir kalo Pim adalah ayah Taengwan. Paeng juga menyesalkan apa yang Pim katakan kalo ia menyakitinya. Padahal yang sebenarnya ia seratus kali lebh terluka darinya.


Pak menemui Ji dan membawakannya pakaiannya. Dan saat bibi Nim mengatakan kalo Ji mendapatkan pakaian dan make up dari sponsor, Pak marah dan mengamuk. Ia membuang pakaian, riasan dan semua yang ada di kamar JI. Terakhir ia bahkan mau melempar Ji dengan sesuatu.

Pim datang tepat waktu dan menghentikannya. Ibu datang dan mendamaikan keduanya. Ia bahkan nyuruh Pak untuk meminta maaf pada Ji. Pak melakukannya sesuai yang diperintahkan. Ia lalu menyinggung tentang pekerjaan kalo ia akan melanjutkan pekerjaan Ji. Tapi Pim bilang nggak bisa karena Ji dipilih sama sponsor.

Ia lalu mengungkit kalo Pak nggak pernah hadir dalam rapat. Ia bahkan terlambat selama 2 jam. Pak pikir Pol yang sudah mengadukannya. Pim minta Pak untuk sopan pada Pol karena ia adalah tangan kanannya dan sahabatnya. Pak mengamuk dan berpikir kalo Pim nggak menyayangi adiknya secara setara.

Selanjutnya Pim bicara dengan ibu. Ia ingin Pak bertemu dengan dokter untuk berkonsultasi tentang sikap tempramennya tapi ibu malah menyalahkan Pim yang lebih sayang pada Ji ketimbang dirinya. Pim juga menemui Ji dan memberitahu kalo Paeng kembali. Ia memiliki seorang putri bernama Taengwan. Ji yakin kalo itu adalah putrinya. Alih-alih kembali untuk menjaganya, Ji malah nyuruh Pim untuk kembali ke Ban Tonlamphu dan berbaikan dengan Paeng.


Rita mendengarkan pembicaraan Pim dan Pol yang membicarakan kemungkinan Taengwan adalah anak Pim. Dan kalo nanti memang benar Taengwan adalah anaknya maka ia akan bertanggung jawab penuh pada ibu dan anak itu. Pol lalu menanyakan nasib Rita yang adalah pacar Pim sekarang ini.

Pim sendiri nggak menganggap Rita sebagai pacarnya dan itu membuat Rita yang mendengarnya merasa sakit. Ia lalu minum kopi dan makan makanan penutup untuk mengalihkan perasaannya. Ia lalu bertemu dengan Chot. Menurutnya bukan hidangan penutup yang membuat Rita terhibur tapi seorang teman. Ia lalu mengajak Rita untuk sepedaan. Kalo perkataan orang lain membuat Rita nggak berharga, maka ia sendiri yang harus membuat dirinya berharga.


Hasil tes DNA keluar hari ini. Pol membawakannya dan memberikannya pada Pim. Dan betapa terkejutnya Pim saat melihat hasilnya kalo tingkat kecocokan mereka adalah 0%. Dan ternyata sikat gigi yang nenek Sri berikan pada Rita adalah milik nenek Chuanpit. Nenek Sri melakukannya karena diancam nggak akan dianggap teman sama nenek Chuanpit.

Sebelumnya Pim kembali karena Paeng mengirim pesan akan menggugurkan anak mereka. Dan saat ia pulang Paeng mengalami perdarahan usai meminum suplemen yang diberikan oleh Ji.

Bersambung…

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like