My Dear Donovan Ep 15

Tentangsinopsis.com – Sinopsis Love My Dear Donovan Episode 15, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Baca Episode sebelumnya disini.


Di kantor polisi Pam berusaha untuk ngasih tahu kalo ia dijebak sama Da. Da sendiri yang meletakkan cincin itu ke dalam tasnya. Polisi nggak bisa mempercayainya begitu saja karena nggak adanya bukti untuk menguatkan pernyataan Pam. Pam tersulut dan mengatakan kalo itu karena Da punya banyak uang dan koneksi. Ia bahkan menduga kalo Da juga sudah membayar polisi. Akhirnya Pam dimasukkan ke dalam sel. Pam syok. Ia berharap kalo itu hanyalah mimpi buruk. Ia memejamkan matanya dan berharap ia segera bangun tapi ternyata enggak.

Esok harinya Pam dibebaskan. Dino menemuinya di luar. Pam langsung memeluknya dan menumpahkan tangisnya. Ia mengaku sangat takut. Ia takut kakek dan nenek akan mengetahunya. Ia takut nggak akan ketemu lagi sama Dino. Sambil nangis Dino menenangkan kalo ia ada di sana jadi Pam nggak perlu takut lagi.


Keduanya bicara berdua. Dino berandai-andai kalo Pam nggak mengenalnya mungkin semua ini nggak akan terjadi. Pam meyakinkan kalo ia tahu ia nggak melakukannya. Dino lalu membenamkan Pam ke dalam pelukannya sambil mengatakan kalo itu mungkin adalah pelukan terakhirnya. Karena setelah ini mereka harus menjaga jarak. Pam menanyakan maksudnya dan Dino pun memutuskannya.

Pam memprotes ucapannya dan menanyakan apa ia melakukan kesalahan? Apa Dino nggak mencintainya lagi? Dino hanya mengatakan kalo ia perlu memikirkan dirinya sendiri dan hubungan mereka. Pam yang nggak ingin Dino pergi memeluknya dan memohon agar Dino nggak pergi. Dino melepaskan pelukan Pam dan meminta maaf. Ia pun pergi setelah mengucapkan selamat tinggal. Pam ingin mengejarnya tapi ia terjatuh. Ia bahkan nggak bisa menggerakkan kakinya.


Pam berjalan pulang sambil memikirkan semuanya. Ia berhenti di depan minimarket Aood dan muntah-muntah. Aood melihatnya dan menghampirinya. Pam sendiri nggak mengatakan apa-apa dan hanya memeluknya sambil nangis.

Mereka lalu bicara di dalam. Aood membawakan es untuk mengompres mata Pam biar kakek nggak khawatir nanti. Setelah tenang Aood pun menanyakan yang terjadi. Pam akhirnya memberitahu kalo dia sudah putus. Sebelumnya ia ke rumah Dino dan meminta bicara. Dino bahkan nggak mau membukakan pintu untuknya.

Aood menepuk punggung Pam dan menguatkannya.


Ibu yang mendengar tentang apa yang Pam alami lalu menemui Da dan ngamuk-ngamuk di sana.

Dino tampak kacau di rumahnya. Ia menelpon Jessika dan mengatakan kalo ia sudah melakukan apa yang dimintanya. Jadi sebelumnya Dino berusaha untuk mencari rekaman kamera pengawas di ruang ganti tapi sayangnya nggak ada kamera CCTV di sana. Di luar ia lalu bertemu dengan Jessika. Ia menawarkan untuk membantu Pam keluar dari kasusnya.

Selanjutnya Jessika datang ke kantor polisi. Ia mengaku punya bukti atas kasus pencurian berlian Da. Ia pun menunjukkan sebuah video dimana terlihat kalo Da sendiri yang memasukkan perhiasan itu ke dalam tas Pam. Jadi sebelumnya Jessika sedang bersama dengan seorang pria. Mereka mau melakukannya dan masuk ke ruang ganti. Secara nggak sengaja Jessika melihat sikap Da yang tampak mencurigakan dan merekamnya.

Hari berikutnya Da dipanggil sama polisi. Ia diperlihatkan pada video itu. Gegara itu ia akan mendapat hukuman atas laporan palsu dan pencemaran nama baik. Da keluar dan nggak terima. Di luar ia malah mlihat Jessika menertawakannya. Ia langsung tahu kalo pelakunya adalah Jessika. Jessika lari keluar dan Da mmengejarnya.

Nggak nyangka di luar ada ibu juga bersama beberapa wartawan. Keduanya tersenyum melihat kehancuran Da. Beberapa wartawan mengajukan pertanyaan tapi Da nggak mau menjawabnya dan memilih pergi.


Sejak hari itu Pam jadi sering melamun. Kakek menemuinya. Ia khawatir melihat Pam sakit dan menyuruhnya untuk mengambil cuti barang dua hari. Pam mengaku nggak papa. Kakek menanyakan pacarnya. Apa dia nggak datang untuk membawakan makanan apa obat untuknya? Ia terharu melihat Pam sudah dewasa. Rasanya seperti baru kemarin ia melihat Pam berlarian dengan rambut kepangnya. Ia mengatakan nggak keberatan Pam berpacaran. Ia tahu kalo ia akan memilih pria yang baik sebagai pacarnya. Tapi seenggaknya kakek ingin bertemu dengannya agar tahu dia baik enggak untuk Pam. Sebelum pergi, kakek memberikan obat untuk Pam karena kemarin kata nenek Pam nggak minum obat.

Pam nangis setelah kakek pergi. Pemikiran kakek sudah lebih terbuka tapi hubungannya dengan Dino mungkin nggak bisa balik lagi kayak dulu.


Pam mengantar siswanya pulang seperti biasa. Sekarang Luke juga bersekolah di TKnya. Melihat Pam sedih membuat Luke ingin menghiburnya. Ia mengajak Pam untuk menemui Aood. Ia ingin Pam dekat dengan orang yang disukainya. Nggak mau menunggu lama, ia pun segera menarik Pam untuk menemui Aood.

Pam ke minimarket sendirian sementara Luke pulang dan minta ia membelikannya es krim. Sementara karyawannya Aood mengambilkan pesanannya, Aood memberikan sebuah buku rapor pada Pam. Ia meminta Pam untuk memberikan penilaiannya. Apakah ia dapat nilai yang bagus dan bisa lulus semester ini.

Hari-hari terus berlalu. Aood semakin dekat dengan Pam. Perusahaan ibu sempat mengalami penurunan dan akhirnya bisa bertahan. Sementara Dino, ia nggak pernah lagi mendengar kabarnnya.


Jessika sedang bersiap. Mendadak ia mendapat telpon yang ngasih tahu kalo pekerjaannya dibatalkan. Penyebabnya ternyata adalah karena skandalnya bersama seorang pria. Nggak berselang lama Da menelpon. Dan ternyata berita itu adalah ulah Da. Jessika merasa nggak terima. Ia datang ke klinik Da dengan menyamar. Ia membuat karyawannya sibuk saat melakukan perawatan wajah. Saat itulah ia memasukkan beberapa tetes obat ke dalam krim. Beberapa saat kemudian muncul bercak merah di wajahnya. Jessika keluar dan membuat keributan. Akibatnya klinik Da ditutup. Da yang merasa frustasi memutuskan untuk meninggalkan Thailand.


10 bulan kemudian

Dino mendatangi makam Maria dengan membawa dua hotdog. Satu untuknya dan satu untuk Maria. Ia memakannya sambil mengobrol dengan Maria. Mendadak ia nangis. Ia mengaku merindukannya. Rasanya menyakitkan karena ia sendirian sekarang. Ia bahkan nggak tahu harus ngapain. Apa ia harus pulang???


Pam sedang menilai pekerjaan murid-muridnya. Nenek datang membawakan makanan. Ia melihta rapor Aood dan mengambilnya. Menurutnya Aood adalah sesuatu. Gimana ia bisa terpikir membuat rapor. Nenek membukanya dan memprotes Pam saat lihat kalo rapornya belum dinilai. Pam sendiri bingung mau ngasih nilainya gimana. Aood memang baik dan selalu membantunya. Tapi nggak tahu kenapa ia nggak bisa. Nenek sendiri yakin kalo hati Pam lebih tahu.

Saat mau mengikat rambutnya, Pam kembali teringat Dino. Ingat saat Dino memutuskannya. Ia lalu turun dan menemui nenek dan kakek yang sedang mengemas kue. Ia meminta nenek yang sedang pegang gunting untuk menggunting rambutnya. Nenek pikir Pam sedang putus cinta tapi Pam membantah.

Sebelum mulai menggunting, nenek memperingatkan Pam karena begitu rambutnya mulai digunting, rambutnya nggak akan balik lagi. Pam mengiyakan kalo ia yakin. Nenek pun mulai memotong rambut Pam.

Bersambung…

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like