Red Shoes Ep 49 Part 1

Tentangsinopsis.com – Sinopsis Red Shoes Episode 49 Part 1, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Cara lain untuk cari cerita spoiler Episode sebelumnya cek disini….

Jin A tanya, apa maksud Ok Kyung bilang salah lihat.

Tae Gil dan Ok Kyung langsung tegang. Ok Kyung lantas bilang, kalau dia salah baca harga saat menjual sesuatu di toko. Tae Gil juga mempertegas, kalau itulah yang mereka bicarakan.

Jin A mengerti dan tak bertanya lagi. Dia mengambil air di kulkas, lalu beranjak pergi.

Jin A kembali ke kamarnya. Dia hendak membuka laptopnya, tapi ponselnya tiba-tiba berbunyi. Telepon dari Nyonya Choi. Nyonya Choi menyuruh Jin A ke rumahnya besok kalau ada waktu. Nyonya Choi bilang dia mau menanyakan sesuatu.

Besoknya, Nyonya Choi menunjukkan desain Hee Kyung dan Hye Bin ke Jin A. Dia tanya pendapat Jin A. Apa menurut Jin A ada potensi.

Jin A : Aku tidak tahu apakah aku memenuhi syarat …

Nyonya Choi : Berikan saja padaku saran profesionalmu. Seseorang membawakanku itu dan memintaku untuk berinvestasi, tapi aku tidak tahu apa-apa.

Jin A : Berinvestasi?

Nyonya Choi : Betul sekali.

Jin A melihat desain itu. Dia tahu itu desain Hee Kyung dan Hye Bin. Nyonya Choi tanya, apa aman baginya untuk berinvestasi.

Jin A pun memberikan pendapatnya. Dia bilang, desain itu memiliki motif klasik dan mencoba bergaya, tapi dia tidak yakin bisa mencetaknya sangat tinggi untuk fungsionalitas. Sepatu jaman sekarang tidak hanya harus terlihat bagus, tapi nyaman dan menjaga kesehatan kaki. Jika itu lima atau enam tahun yang lalu, itu mungkin telah menerima skor tinggi, tapi sekarang…

Nyonya Choi : Apakah kau mengatakan itu cangkang kosong?

Jin A : Tidak persis, tapi…

Nyonya Choi : Terima kasih. Kau sudah ahli sekarang.

Jin A merendah, dia bilang dia masih harus belajar lagi. Jin A lalu minta izin membawa desain itu. Dia bilang, dia akan mempelajarinya lagi. Nyonya Choi mengizinkan. Dia bilang dia tak membutuhkannya.

Setelah itu, dia menanyakan hubungan Jin a dan Ki Seok. Dia menyuruh Jin A berpikir lagi karena tidak mau Jin A terluka.

Dia juga bilang tidak mau melihat Ki Seok terluka juga.

Nyonya Choi : Apa yang tidak bisa menjadi tidak bisa. Ini terlalu mengkhawatirkanku. Aku tidak bisa melakukannya. Jemma-ya, tolong lepaskan Ki Seok.

Jin A pun nangis.

Di ruangannya, Ki Seok mencoba menghubungi Jin A.

Jin A sendiri sudah di kamarnya. Lalu Yu Kyung masuk membawa buah. Yu Kyung melihat ponsel Jin A berkedip.

Yu Kyung : Teleponmu.

Jin A me-reject nya.

Yu Kyung tanya siapa yang telpon. Jin A bilang bukan siapa-siapa. Tapi Ki Seok menelponnya lagi dan dia kembali me-reject nya.

Yu Kyung : Apa yang salah? Apakah kalian berdua berkelahi?

Jin A : Aku tidak berpikir itu akan berhasil dengan dia.

Yu Kyung : Mengapa tidak? Kau berkata akan menikah dengannya. Apa nenek menentangnya? Apakah dia tidak menyukaimu? Jemma-ya, aku akan marah.

Jin A : Ini bukan hanya tentang dia. Sejujurnya, aku juga tidak tahu apakah aku bisa melakukannya.

Yu Kyung : Apakah kau memintanya untuk putus?

Ki Seok menelpon lagi dan Jin A lagi-lagi me-reject nya.

Yu Kyung : Kau tidak putus dan kalian tidak bersama. Kau tidak bisa begitu tidak bertanggung jawab. Setidaknya katakan yang sebenarnya padanya. Tempatkan dirimu pada posisinya.

Ki Seok heran sendiri Jin A me-reject panggilannya.

Soo Yeon tak bisa tidur.

Dia teringat saat tadi dia mencium Tae Gil duluan.

Soo Yeon senyum-senyum sendiri. Tak lama, Tae Gil mengiriminya pesan.

Tae Gil : Bulan purnama di hatiku akan tidur. Selamat malam.

Soo Yeon : Bulan di hatiku juga mengucapkan selamat malam.

Tae Gil, Ok Kyung dan Sun Hee dikejutkan dengan kedatangan Ki Seok tengah malam.

Ki Seok minta maaf karena datang selarut itu. Dia bilang dia tak bisa menghubungi Jemma.

Jin A yang belum tidur, terkejut mendengar suara Ki Seok. Dia pun bergegas keluar.

Jin A tanya, ada apa.

Sun Hee menyuruh Ki Seok duduk. Tapi Jin A bilang tidak apa-apa dan akan segera kembali.

Ki Seok dan Jin A bicara di Nosang.

Ki Seok minta maaf karena datang begitu terlambat.

Ki Seok lalu tanya kenapa Jin A tidak menjawab teleponnya. Apa ada sesuatu yang salah? Apa Jin A masih belum bisa memaafkannya?

Jin A bilang, dia sudah memutuskan untuk tidak menemui Ki Seok lagi. Dia minta Ki Seok tidak bertanya alasannya.

Ki Seok tanya, apa karena Eun Cho.

Jin A bilang bukan itu.

Ki Seok, lalu apa? Apa kau tidak menyukaiku lagi? Jemma-ya.

Jin A bilang dia tidak mau putus dari Ki Seok. Tapi mereka tidak akan bisa bahagia jika bersama.

Ki Seok bilang bisa. Dia akan membuat Jin A bahagia.

Jin A tanya, bahkan jika dia tak menyerah untuk membalas kematian ayahnya. Bahkan jika dia tak bisa memaafkan Hee Kyung.

Ki Seok terdiam.

Jin A : Lihat. Kau tidak bisa.

Ki Seok : Jemma, lihat aku. Cinta lebih besar dan lebih penting dari balas dendam. Aku akan membuatmu berubah. Kau bisa berubah. Balas dendam bodohmu? Tidak ada apa-apa.

Jin A marah, aku memberikan hidup ku untuk itu yang bukan apa-apa. Jiwaku. Jadi kau harus menyerah.

Ki Seok : Tidak. Aku tidak akan menyerah padamu.

Jin A : Mengapa kau begitu tidak dewasa! Apakah kau tidak tahu! Kau tidak pernah bisa menentang nenekmu!

Ki Seok : Tidak.

Jin A : Bahkan jika dia mengatakan ya, aku tidak bisa. Aku telah kehilangan semua kepercayaan diri. Jadi tolong hentikan.

Jin A mau pergi tapi Ki Seok menahannya.

Ki Seok memeluk Jin A.

Yu Kyung memberitahu Gun Wook hubungan Ki Seok dan Jin A sekarang.

Gun Wook : Kau pikir itu sebabnya dia datang jauh-jauh ke sini.

Yu Kyung : Ya. Jemma telah mengabaikannya. Aku merasa sangat buruk untuk bosku.

Gun Wook : Kau terlalu simpatik. Mengapa kau merasa tidak enak padanya? Dia tampan, dia kaya, dan dia tinggi. Aku memilikinya jauh lebih buruk.

Yu Kyung : Itu tidak benar. Dia kekurangan satu hal penting. Cinta.

Yu Kyung ngasih finger heart ke Gun Wook.

Yu Kyung : Kau pria yang bahagia. Kau harus menghargai itu.

Gun Wook : Oke. Aku orang paling bahagia hidup.

Gun Wook lalu memeluk Yu Kyung.

Ki Seok baru pulang. Hyun Seok keluar dari dapur dan melihat Ki Seok.

Hyun Seok : Kau baru pulang? Kau pulang terlambat.

Ki Seok tak menjawab dan langsung ke kamarnya. Hyun Seok menyusul Ki Seok.

Hyun Seok : Hai. Apa yang salah? Apakah sesuatu terjadi?

Ki Seok : Jemma berpikir, hubungan kami tidak akan berhasil.

Hyun Seok : Karena Euncho? Atau… Mengapa tidak? Apa alasannya?

Ki Seok tak menjawab dan langsung berbaring.

Hyun Seok memegang lengan Ki Seok. Dia terkejut badan Ki Seok panas.

Hyun Seok dan Bibi Ma langsung mengambil air es.

Nyonya Choi keluar dan tanya yang terjadi.

Mereka langsung mengompres Ki Seok.

Nyonya Choi tanya, Ki Seok tadi pagi baik-baik saja.

Hyun Seok : Dia pasti terkena flu.

Hyun Seok menyuruh Nyonya Choi tidur, tapi Nyonya Choi tak mau.

Hyun Seok takut Nyonya Choi ketularan dan menyuruh Bibi Ma membawa Nyonya Choi keluar.

Hyun Seok menghubungi Jin A. Dia tanya apa yang terjadi. Apa Jin A menemui Ki Seok.

Jin A : Kenapa kau tanya hal itu? Ini tak ada hubungannya denganmu.

Hyun Seok bilang, kakaknya akan meninggal, itu sebabnya.

Hyun Seok : Apa yang kau lakukan? Datang kemari dan rawat dia.

Hyun Seok mutusin panggilannya.

Jin A langsung berdiri dari kasurnya dan mengambil jaketnya tapi dia kembali duduk dan ragu buat pergi.

Paginya di kantor, Jin A teringat saat Ki Seok menyelamatkannya dari kebakaran.

Dia juga ingat saat Ki Seok memberinya cincin yang baru, menggantikan cincinnya yang dibuang Hye Bin.

Jin A mau nangis, tapi dia menahannya karena Hyun Seok datang.

Hyun Seok : Apa yang salah denganmu? Aku tidak bisa tidur sepanjang malam karena menjadi suster untuk kakakku Kau setidaknya harus mampir sejak aku menelepon. Bagaimanapun juga, kau adalah pacarnya. Pergi menemuinya nanti. Ini akan melegakan jika dia tidak dirawat di rumah sakit hari ini. Astaga. Kenapa dia begitu sakit?

Jin A di ruang meeting, menghubungi Yu Kyung.

Jin A : Apakah Tuan Yoon masuk?

Yu Kyung : Dia menelepon mengatakan dia tidak bisa masuk. Dia terdengar mengerikan. Bukankah itu aneh? Dia baik-baik saja ketika dia datang tadi malam. Bagaimana dia bisa begitu sakit dalam semalam?

Jin A : Apakah dia terdengar sangat buruk?

Yu Kyung : Ya. Aku pikir dia patah hati.

Nyonya Choi berusaha membangunkan Ki Seok. Dia menyuruh Ki Seok makan dan minum obat.

Ki Seok bangun dan melihat neneknya tapi dia tidur lagi setelahnya.

Jin A datang.

Jin A : Bagaimana kabar Ki Seok? Kudengar dia sangat sakit.

Bibi Ma : Aku senang kau di sini. Nyonya telah merawatnya …

Nyonya Choi datang, Jemma, itu kau?

Jin A : Tuan Yoon menyuruhku datang.

Jin A pun menjenguk Ki Seok. Dia memegang wajah Ki Seok.

Jin A bicara dalam hatinya, Oppa, aku ingin menyerah juga. Aku ingin melupakan semuanya, menikahimu dan hidup bahagia selamanya. Tetapi bagaimana dengan luka di hatiku yang tidak akan pernah sembuh? Maafkan aku. Aku mencintaimu. Aku mencintaimu lebih dari siapapun, tapi…

Ki Seok terbangun dan memegang tangan Jin A.

Ki Seok lantas memeluk Jin A.

Paginya, Nyonya Choi menyuruh Bibi Ma menyiapkan bubur untuk Ki Seok.

Hyun Seok datang dan minta sarapan yang sederhana.

Nyonya Choi : Siapkan buburnya terlebih dahulu. Aku akan membawanya.

Tapi Ki Seok datang. Nyonya Choi memegang wajah Ki Seok.

Nyonya Choi : Apakah kau baik-baik saja? Apakah demammu hilang?

Hyun Seok : Astaga. Jangan lakukan itu, Nenek. Ini tidak benar. Sama sekali tidak. Cintamu padanya terlalu berlebihan. Dia tidak akan pernah menikah kalau begitu. Dia sudah menjadi cucu yang terlalu baik. Jika kau terus mengasuhnya seperti itu, dia akan menjadi bayi sungguhan.

Ki Seok : Jika kau cemburu, katakan saja. Jangan berbelit-belit.

Hyun Seok : Apa? Bagaimana kau tahu?

Lalu mereka tertawa.

Nyonya Choi : Akhirnya aku merasa nyaman, sekarang kau tertawa.

Hyun Seok : Itu karena Jemma datang dan memberinya energi yang baik.

Ki Seok : Astaga. Diam.

Nyonya Choi terdiam kesal mendengar Ki Seok sehat lagi karena Jin A.

Bersambung ke part 2…

1 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like