Tentangsinopsis.com – Sinopsis Revolutionary Sister Episode 4, Lihat full cerita tersedia di tulisan yang ini. Untuk membaca dan memahami Episode sebelumnya cek di sini.
Nggak hanya melarang ayah datang ke pernikahannya. Bae Seul juga ngasih sejumlah uang sebagai ganti karena ayah telah membesarkannya. Ayah nggak mau menerimanya dan mengembalikannya. Nggak ada orang tua yang mau menukar anak mereka demi uang.
Bae Seul nggak bilang apa-apa lagi dan pergi. Ih bahkan perginya nggak pamit. Ayah menyusulnya dan memasukkan uangnya ke mobil. Bae Seul hanya menghela nafas. Dan setelah Bae Seul pergi, ayah melihat kalo amplop uang Bae Seul di jatuhkan ke sisi yang lainnya.
Ayah sampai sedih banget lihatnya. Di dalam rumah dia nangis sambil minum.
Ye Seul akhirnya kembali dapat kesempatan audisi. Dua bayinya ditinggalin sama ayah dengan dijanjikan akan dibelikan masker lagi.
Pyeon Seung menemui Kwang Sik sambil bawa bunga dan meminta maaf. Kwang Sik sendiri pinginnya membatalkan pernikahan mereka tapi Pyeon Seung kekeuh pingin bertahan. Dia nggak nyangka Kwang Sik Cemburu sama seorang gadis. Kwang Sik kesal. Pyeon Seung membawa seorang gadis ke rumah yang akan mereka tinggal gegara nggak punya uang untuk menyewa kamar motel. Ia tetap pada pendiriannya untuk membatalkan pernikahan. Pyeon Seung masih menahan. Kali ini alasannya Kwang Sik akan jadi bahan pembicaraan saat di kantor. Lebih-lebih orang tuanya juga mau bercerai.
Kwang Tae mendadak muncul dan membuat Pyeon Seung takut sampai sembunyi di belakang Kwang Sik. Kwang Tae nyuruh kakaknya untuk minggir. Habis itu ia melompat dan menendang wajah Pyeon Seung sampai ia jatuh.
Malamnya Pyeon Seung bicara berdua sama Kwang Sik. Dia nggak harus bilang apa kalo pulang. Kwang Sik menyuruhnya untuk bilang kalo dia kesandung dan jatuh. Dan ternyata Pyeon Seung emang dah biasa dipukulin sama Kwang Tae dari SD. Kwang Tae mengancam akan membuat semua lubang di tubuhnya mengeluarkan darah kalo sampai dia membuat kakaknya nangis.
Sambil tidur Kwang Tae mendesak kakaknya untuk membatalkan pernikahan. Kwang Tae sendiri ragu karena mereka sudah mengirim undangan dan mengajukan pinjaman rumah. Kwang Tae sampai nggak habis pikir. Kakaknya yang pintar termakan rayuan Pyeon Seung hanya karena di kasih bunga tiap hari selama 3 bulan. Kwang Sik merasa kalo itu bukanlah hal yang mudah. Kwang Tae mengiyakan dan menekankan kalo yang terpenting apa Kwang Sik mencintainya apa enggak. Kwang Sik nggak mau jawab dan memilih tidur membelakangi Kwang Tae meski sebenarnya dia nangis.
Paginya Pyeon Seung kembali mendatangi Kwang Sik dan membawakan bunga lalu merengek. Nunaa… . Kwang Sik jadi luluh dan menanyakan wanita itu.
Ye Seul datang ke klub untuk melakukan audisi dengan pak Tak. Di tempat yang sama Kwang Sik juga sedang mencari selingkuhan Pyeon Seung. Saat sudah menemukannya ia langsung membentaknya dan menambal rambutnya. Ye Seul yang melihat keributan bermaksud untuk melerai. Padahal saat itu pak Tak sudah datang. Melihat Ye Seul nggak ada membuat nya kehilangan kepercayaan lagi dan menolak untuk merekrut Ye Seul.
Wanita selingkuhan Pyeon Seung menyalahkan Kwang Sik yang pendendam sampai suaminya selingkuh dengannya dan meminyanya datang. Kwang Sik marah. Dia mendorong Ye Seul dan meninju wajah wanita itu.
Ye Seul mengejarnya. Ia mengingatkan Kwang Sik tentang dirinya. Gegara insiden tadi keduanya sama-sama mimisan. Ye Seul kembali ingat sama audisinya. Dia pergi meski sebenarnya masih ingin mengobrol sama Kwang Sik.
Akhirnya Kwang Sik kembali kehilangan kesempatannya. Temannya juga nggak mau percaya lagi dengannya. Ia lalu pulang dengan langkah putus asa. Sampai di rumah tetangga apa mertuanya menyinggung tentang dirinya yang main gitar padahal nggak bisa nyanyi. Dia mengancam akan menghancurkan gitarnya Ye Seul.
Habis itu ayah nelpon dan menyuruhnya untuk mengambil dua bayinya. Ayah yang nggak ngerti kondisi Ye Seul saat ini malah bilang kalo Ye Seul nggak punya harapan dan nggak akan bisa sukses. Kalo sampai dia sukses maka ayah akan memakan topi nya.
Ye Seul merasa frustasi. Ia membanting gitarnya beberapa kali sampai patah. Nggak cuman itu aja. Dia juga menginjaknya. Ayah sampai nggak enak lihat Ye Seul beneran melakukannya.
Paginya Ye Seul datang ke rumah ayah saat ayah sedang berkebun. Saat mau menggendong si kembar, nggak sengaja ia melihat barang-barang yang dibawa sama Bae Seul kemarin. Ia keluar dan nanyain apa Bae Seul habis datang. Ayah hanya bilang kalo Bae Seul bilang akan nikah. Tapi saat Ye Seul nanyain dengan siapa nikahnya ayah nghak bisa jawab. Ye Seul sendiri sudah menduga kalo b#d#bah itu nggak akan membawa istrinya ke rumah ayah. Ayah sendiri juga nggak tahu kapan nikahnya. Ye Seul juga berpikir kalo Bae Seul melarang ayah untuk datang ke pernikahannya.
Ayah membantahnya dan masih berusaha untuk menutupinya. Ayah akan bilang kalo dia sendiri yang nggak mau datang karena dia nggak punya setelan. Ye Seul yang merasa kesal mengeluhkan sikap makanya tapi ayah malah memarahinya. Hal itu membuat Ye Seul marah. Padahal dia kan juga anak ayah. Nggak ingat gimana dulu ayah menyuruhnya untuk berhenti kuliah demi kakak. Ayah mengungkit gimana dulu Ye Seul sendiri yang milih berhenti SMA dan pergi ke Seoul.
Ye Seul menyesalkan kalo aja ayah sedikit mendukungnya maka ia nggak akan seperti sekarang. Ayah malah membandingkan Ye Seul dengan kakaknya yang membelikannya banyak daging. Ye Seul bahkan nggak pernah memberinya uang. Pedih Ye Seul dengarnya. Dia nggak ngasih uang ayah karena ayah akan memberikannya ke Bae Seul. Makanya dia selalu ngasih barang. Ia akhirnya memberitahu kalo ia melakukannya karena keinginan ibu yang sekarat.
Ayah yang baru sekali ini mendengarnya merasa terkejut. Karena sudah mengatakannya akhirnya Ye Seul mengungkapkannya kalo sebelum ibu meninggal ia meninggalkan surat dengan wanita sebelah. Ia mengutuknya agar ayah bisa dengar. Nah pas part ibu aku nangis ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜
“Ye Seul. Ada dua hal yang ingin ibu minta darimu. Satu. Jangan pernah membenci ayahmu. Jaga dia sampai akhir. Ayahmu butuh seseorang untuk mengurusnya. Bae Seul akan berpaling darinya. Ayahmu nggak dewasa dan nggak mengakuimu. Ibu memintamu melakukan ini karena kamu orang yang baik. Jangan abaikan ayahmu dan urus dia sampai akhir.”
Ayah menanyakan yang kedua tapi Ye Seul nggak mau ngasih tahu. Ia akan kembisikkannya saat ayah sekarat. Ayah marah dan sekalian saja Ye Seul memberitahukannya kalo ibu tahu ayah selingkuh dan ingin meninggalkan mereka demi wanita itu. Ibu bohong soal kanker agar ayah tinggal. Mungkin ibu sudah memaafkan ayah tapi nggak dengannya.
Bibi Bong Ja mau pergi. Di depan pintu ada masker dari ayah Cheol Soo.
Ayah Dol Se ngasih sebagain masker Ye Seul ke ayah Cheol Soo. Mendengar itu dari Ye Seul, Ayah Cheol Soo mengungkit apa yang ia katakan sebelumnya kalo Ye Seul akan berbuat baik untuknya. Ayah Dol Se menyinggung kalo COVID-19 sudah mengubah hidup semua orang. Mungkin bentar lagi akan muncul zombie.
Ayah Cheol Soo membuka masker itu dan mencobanya. Lah kok ukurannya kecil. Ternyata ayah Dol se dikasih lima masker besar dan 5 masker kecil sama Ye Seul dan ia sudah memberikan masker yanh besar ke seseorang. Tapi saat ayah Cheol Soo menanyakan dikasih ke siapa dia nggak mau ngasih tahu. Hmm apa dikasih ke bibi Bong Ja?🤔🤔🤔
Kwang Sik memikirkan tentang pernikahannya di tepi sungai. Ia lalu nelpon ibunya dan memintanya untuk mempertimbangkan perceraiannya karena dia dapat teguran dari mertuanya. Ibu malah nggak peduli dan menyuruhnya untuk membatalkannya. Kwang Sik merasa nggak bisa melakukannya karena undangan sudah dikirimkan dan ia juga sudah mengambil pinjaman apartemen. Ibu makin nggak peduli dan dengan seenaknya memutuskan telpon.
Mendadak ada guntur di langit. Mendung gelap. Seseorang yang memakai jas hujan dan payung kerjakan sambil memegang sesuatu. Obeng apa ya nggak tahu namanya. Ia menghampiri sebuah mobil. Eh mobil yanh ada gantungan kelinci di dalamnya. Mobilnya ibu.
Paginya Kwang bersaudara berkumpul. Mereka sudah membaca balasan ayah dan merasa yakin kalo ayah akan kalah.
Sebuah mobil merah dengan gantungan kelinci di dalamnya mendadak hilang kendali setelah mengalami pecah ban depan. Ada dua orang di dalamnya. Mobil itu berakhir jatuh ke jurang. Gantungan kelincinya akhirnya lepas dengan darah di kepalanya.
Ayah bersiap untuk datang ke pengadilan. Mendadak dia dapat telpon lalu datang ke rumah sakit. Di sana polisi minta ayah untuk mengonfirmasi identitas ibu. Ayah melihat mayat itu dan membenarkan kalo itu adalah istrinya. Ternyata ibu meninggal bersama selingkuhannya. Istri dari selingkuhan ibu menyalahkan ayah yang nggak bisa mengawasi istrinya sampai menggoda suaminya. Ibu ingin bercerai dengan ayah hanya untuk mendapatkan setengah dari aset ayah untuk bisa bersama dengan selingkuhannya. Ayah sendurinhanya bisa diam. Ia minta ijin pada polisi untuk mengurus pemakamannya.
Kwang bersaudara menunggu di depan gedung pengadilan bersama dengan bibi Bong Ja. Mendadak bibi Bong Ja mendapat telpon dari ayah yang mengabarkan kalo ibu meninggal dalam sebuah kecelakaan. Ia langsung terduduk lemas. Kwang bersaudara yang nggak ngerti menanyakan yang terjadi. Bibi yang masih syok memberitahukan ke Kwang bersaudara kalo ibu mereka meninggal dalam kecelakaan.
Bae Seul melangsungkan pernikahannya. Ayah Dol Se hanya bisa menyaksikannya dari pintu tanpa berani masuk. Ia nelpon ayah Cheol Soo dan meminta maaf karena nggak bisa datang ke acara pemakaman.
Pemakaman ibu diiringi isak tangis dari anak-anaknya. Sedang ayah sendiri sudah merelakan kepergian ibu. Ia sudah mendapatkan balasan atas apa yang dilakukannya selama 40 tahun ini.
Ayah Dol Se yang tengah melihat pernikahan si sulung mendadak ditarik sama Ye Seul dan dibawa pergi dari sana.
Polisi datang dan meriksa mobil ibu untuk mencari tahu penyebab kecelakaan.
Kwang bersaudara mendatangi ayah yang sedang makan dan memarahinya. Mereka nggak terima pemakaman ibu hanya dilangsungkan selama 2 hari dan bukannya 3 hari. Ayah beralasan kalo semua tamu sudah pada hadir.
Selain itu mereka juga marah karena ayah sama sekali nggak menampakkan kesedihan atas kematian ibu. Bahkan masih sempat untuk makan. Bibi memberitahu kalo ayah makan karena harus minum obat. Lah bibi malah jadi ikut kena marah gegara ikut campur dan dengan kasar mereka nyuruh ibu untuk diam saja.
Kwang Nam mengambil nampan ayah. Ayah yang sudah mengeluarkan obatnya kembali meletakkannya dan minta disudahi. Ternyata selama 30 tahun ini ayah selalu minum obat agar bisa bertahan dengan ibu. Begitulah cara ayah menghadapi ibu. Kwang Tae malah mengancam akan menulis petisi ke gedung biru karena ayah bahkan nggak bisa mengabulkan keinginan terakhir ibu untuk bercerai.
Ayah mengambil makanannya kembali dan melemparkannya ke lantai. Ia nggak peduli lagi dan menyuruh mereka untuk melakukan apapun. Sekarang ini akan menjadi pertarungan 3 lawan satu. Kwang bersaudara masih menyalahkan ayah karena nggak bisa mendengar permintaan terakhirnya. Kalo aja ayah setuju untyk bercerai maka ibu nggak akan meninggal. Ayah merasa geram dan akhirnya membenarkan kalo ia yang sudah membunuh ibu.
Para detektif menemukan sebuah lubang di ban depan dan merasa kalo sepertinya itu di sengaja.
Mayat ibu akan di kremasi. Polisi datang. Dan saat mayat ibu akan dimasukkan mendadak detektif menahan. Mereka memberitahu kalo itu bukan kecelakaan acak dan minta agar jasad ibu diserahkan pada mereka. Itu pembunuhan. Semua orang kaget. Kwang bersaudara langsung menatap tajam ke arah ayah.
Bersambung…
