Secret Mother Eps 2 Part 1

Tentangsinopsis.com – Sinopsis Secret Mother Ep 2 Part 1, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Cek Episode sebelumnya disini.

Yoon Jin ke kamar Min Joon dan melihat Min Joon sudah tidur.

Yoon Jin tersenyum dan membenarkan selimut Min Joon. Saat mengambil bantal kuning di samping bantalnya Min Joon, Yoon Jin melihat sebuah boneka dibalik bantal Min Joon.

Mata Yoon Jin langsung berkaca-kaca melihat boneka itu. Dia berusaha menahan tangisnya.

Yoon Jin lantas mengambil boneka itu dan membuangnya.

Kebetulan Jae Yeol melihatnya. Jae Yeol bilang hanya boneka itu yang tersisa.

Jae Yeol : Aku melihatnya beberapa kali, tapi tidak bisa kuambil.

Yoon Jin : Tapi kita tidak bisa membiarkan dia menyimpan ini selamanya.

Jae Yeol : Dia berusaha keras melindunginya. Kau tidak bisa berpura-pura tidak melihatnya?

Yoon Jin : Ini sudah usang. Akan kubelikan yang baru.

Yoon Jin beranjak pergi setelah membuang boneka itu.

Jae Yeol ke ruang kerjanya.

Dia mengambil foto keluarganya dari dalam laci dan menatap foto putrinya.

Paginya, Yoon Jin membeli beberapa boneka.

Dia lalu mengendarai mobilnya dan berhenti di lampu merah.

Tiba-tiba, pandangan Yoon Jin mengarah ke gadis kecil yang ada di dalam mobil di depannya.

Gadis kecil yang duduk di belakang, melambai-lambai ke Yoon Jin sambil tersenyum.

Yoon Jin pun tersenyum.

Tapi senyumnya seketika menghilang karena gadis kecil itu mengingatkannya pada putrinya.

Mobil di depan Yoon Jin mulai berjalan.

Tapi Yoon Jin yang masih larut dalam kesedihannya karena teringat putrinya, tidak melajukan mobilnya.

Seseorang membunyikan klakson di belakang. Yoon Jin tersadar dan bergegas melajukan mobilnya.

Yoon Jin mengikuti mobil gadis kecil itu, tapi kemudian dia membelokkan mobilnya ke area yang dilarang dimasuki.

Mobil polisi tengah mengejar seorang pengendara motor.

Detektif yang mengendarai mobil adalah Jung Wan. Jung Wan bersama rekannya, Lee Chi Yeol.

Melalui HT, Chi Yeol menyuruh rekannya memblokir jalan yang dilalui buronan mereka.

Chi Yeol : Kang Hyun Chul, penjahat buronan, bergerak menuju persimpangan dari Hwagyo-ro. Blokir jalannya…

Tapi tiba-tiba, Jung Wan merebut HT Chi Yeol.

Jung Wan : Tutup Jalan Dogok-ro.

Chi Yeol gak setuju, dia mengarah lurus. Kenapa kau menyuruh mereka memblokir jalan berikutnya?

Jung Wan : Dia akan belok.

Chi Yeol : Apa?

Jung Wan : Bukankah kita akan belok jika naik sepeda motor?

Dan benar saja, buronan mereka berbelok seperti yang dikatakan Jung Wan.

Chi Yeol merebut kembali HT nya.

Chi Yeol : Dogok-ro! Tutup Jalan Dogok-ro!

Jung Wan membelokkan mobilnya ke jalan satu arah.

Chi Yeol : Dia menuju Dogok-ro dari Eonju-ro 2 gil. Nomor pelatnya Seoul Gangnam B9043.

Saat memburu Hyun Chul, mobil Jung Wan menabrak meja tangga tukang yang ada di pinggir jalan.

Sontak lah, besi-besi yang ada di atas meja, jatuh menimpa kaca mobil Jung Wan. Kaca mobil Jung Wan pecah.

Jung Wan terus memburu Hyun Chul.

Tapi tiba-tiba, mobil Yoon Jin muncul di depan mereka, dari arah berlawanan.

Jung Wan dan Yoon Jin sama-sama mengerem.

Hyun Chul kabur.

Jung Wan dan Chi Yeol turun dari mobil dan berlari mengejar Hyun Chul tapi sayangnya, Hyun Chul berhasil kabur.

Chi Yeol terus lari mengejar. Jung Wan beranjak ke mobil Yoon Jin.

Jung Wan : Ajumma, buka pintunya!

Yoon Jin diam saja.

Jung Wan kesal, buka pintunya sekarang! Kau tidak tahu ini jalan satu arah? Kami kehilangan penjahat buronan karena kau!

Yoon Jin membuka jendelanya dan memberikan kartu ATMnya.

Yoon Jin : Maaf, aku akan membayar dendanya.

Tapi Yoon Jin terdiam melihat Jung Wan.

Jung Wan juga terdiam melihat Yoon Jin. Mereka sama-sama terkejut.

Mereka lalu teringat malam itu.

Flashback…

Hujan turun dengan deras. Yoon Jin berjalan ke tengah jalan yang tengah ramai oleh pengendara. Yoon Jin tampak putus asa. Dia mau bunuh diri.

Lalu Jung Wan datang menarik Yoon Jin yang nyaris ditabrak mobil.

Yoon Jin menatap Jung Wan dengan tatapan terluka.

Flashback end…

Chi Yeol datang dan menyuruh Yoon Jin memindahkan mobil. Dia lalu beranjak ke mobilnya.

Jung Wan menyuruh Yoon Jin turun. Dia bilang dia harus memindahkan mobil Yoon Jin.

Yoon Jin pun pindah ke kursi penumpang.

Jung Wan masuk ke mobil dan memundurkan mobil Yoon Jin sampai keluar dari jalanan satu arah.

Setelah itu, keduanya sama-sama turun. Yoon Jin hendak masuk ke mobilnya tanpa mengatakan apapun pada Jung Wan.

Jung Wan tanya, apa Yoon Jin sudah menemukan wanita itu.

Yoon Jin menatap Jung Wan dan terdiam.

Chi Yeol datang.

Chi Yeol : Kita kehilangan Kang Hyun Chul. Semua tim mengejarnya, tapi dia meninggalkan sepeda motornya dan kabur. Sepeda motornya juga curian. Astaga, kukira kita bisa menangkapnya dan dipromosikan.

Yoon Jin pun pergi begitu saja.

Chi Yeol sewot, apa? Wanita keterlaluan! Bukankah seharusnya dia membayar denda besar untuk ini?

Jung Wan menatap kartu kredit Yoon Jin.

Lalu dia dan Chi Yeol beranjak pergi.

Yoon Jin pergi ke sekolah Min Joon.

Begitu melihat Min Joon, Yoon Jin langsung memeluknya.

Sontak Min Joon bingung, eomma, ada apa? Kau baik-baik saja?

Yoon Jin : Ya, eomma baik-baik saja.

Eun Young sudah mulai bekerja sebagai guru privat.

Dia membaca data-data Min Joon. Lalu dia bilang dia akan menjadi guru Min Joon.

Min Joon di kamarnya, tengah mengeringkan boneka adiknya dengan handuk kecil.

Min Joon lalu mencium boneka itu dan tersenyum.

Min Joon : Sudah selesai. Kau wangi sekarang. Kau juga benci bau sampah, bukan?

Lalu dia mendengar suara ibunya, Min Joon-ah!

Min Joon pun buru-buru menyimpan boneka adiknya di dalam lacinya paling bawah, sampai dia menjatuhkan handuknya tadi ke lantai.

Sang ibu masuk membawakannya minum.

Yoon Jin : Bagaimana keadaanmu?

Min Joon : Aku baik-baik saja. Seharusnya aku ikut kelas berenang.

Yoon Jin : Tidak, kau harus hati-hati saat sedang selesma.

Yoon Jin mengambil handuk Min Joon di lantai.

Yoon Jin : Sudah cuci tangan?

Min Joon : Ya, baru saja.

Min Joon kemudian mendengar suara ayahnya, Min Joon-ah!

Min Joon : Itu appa. Appa!

Min Joon berlari keluar. Yoon Jin mencium handuk Min Joon, lalu beranjak keluar.

Kita lalu diperlihatkan flashback, saat Min Joon yang masih memakai piyama, menemukan boneka adiknya di tempat sampah.

Ji Ae yang tengah memasang bulu mata anti badainya, membaca pesan di grup orang tua.

Dia terkejut membaca pesan soal Yoon Jin yang mencari guru private buat Min Joon.

Yoon Jin : Katanya tidak mau meninggalkan putranya dengan orang asing. Bukan sembarang guru, tapi guru privat?

Bulu mata anti badai Ji Ae sampai jatuh ke pipi saking kagetnya dia. Lalu suaminya, Lee Byung Hak, masuk.

Byung Hak : Yeobo, katanya kau akan menjemput Chae Rin di kolam renang.

Ji Ae : Aku terlalu kesal untuk pergi.

Byung Hak mengambil bulu mata di pipi Ji Ae dan tanya ada apa.

Ji Ae : Bagaimana jika kita juga mencarikan guru privat untuk Chae Rin? Pendidikan dini menentukan universitas anak nantinya.

Byung Hak : Kau tidak tahu Chae Rin banyak ikut les? Itu sudah cukup membantunya masuk universitas bagus.

Ji Ae : Sudah cukup? Bisa-bisanya kau bilang begitu. Semua usaha untuk anakmu tidak pernah cukup.

Byung Hak : Kita lihat saja dahulu perkembangan Chae Rin. Akan terlihat lebih jelas saat dia kelas 5 atau kelas 6. Saat itu kita baru bisa membandingkan dan memilih satu yang berpotensi lebih besar.

Ji Ae : Membandingkan? Dengan siapa?

Byung Hak : Kenapa kau tidak bisa memercayai putrimu sendiri! Chae Rin gadis pintar! Dia mampu melakukannya sendiri. Berhentilah cemas. Jemput dia dan masakkan mi!

Byung Hak keluar.

Ji Ae melepaskan rol rambutnya.

Ji Ae : Dia bisa mencari guru terbaik, tapi Min Joon tidak akan pernah bisa mengungguli Chae Rin.

Hwa Sook dan suaminya, Yoon Seung Soo baru saja bercerai. Mereka keluar dari gedung pengadilan.

Hari itu tanggal 9 Maret 2018.

Seung Soo : Haruskah kita melakukan ini?

Hwa Sook : Sekarang sudah berakhir. Tidak ada gunanya dibicarakan. Ambil ini. Bawa ke kantor sipil dan laporkan perceraian kita.

Hwa Sook memberikan surat perceraian mereka.

Seung Soo : Kau akan bilang apa kepada Ji Ho?

Hwa Sook : Aku akan bilang kita berpisah karena pekerjaanmu tapi kalian bisa bertemu tiap akhir pekan. Jangan cemas. Aku akan mengurusnya.

Ponsel Hwa Sook berbunyi. Pesan dari grup soal Yoon Jin yang menyewa guru privat.

Hwa Sook : Sulit kupercaya. Katanya dia tidak akan menyewa guru privat, tapi akhirnya mau. Tidak, ini tidak boleh terjadi. Jangan sampai nilai putranya lebih baik dari nilai Ji Ho.

Dari lantai atas, Hye Kyung tengah menatap Min Tae Hwan, yang tengah berenang bersama putrinya.

Ji Ae datang menghampirinya.

Ji Ae : Kau sudah dengar?

Pak Min sangat mengesankan, bukan?

Hye Kyung diam saja.

Ji Ae melihat ke arah yang dilihat Hye Kyung. Dia tersenyum mengetahui Hye Kyung tengah melihat Tae Hwan.

Ji Ae : Pak Min sangat mengesankan bukan?

Hye Kyung : Apa? Apa maksudmu?

Ji Ae : Kau tahu maksudku.

Hye Kyung : Aku tidak tahu.

Ji Ae : Maksudku dia pandai sekali mengajar anak-anak. Soo Min cepat mempelajari gaya kupu-kupu berkat Pak Min.

Hye Kyung : Tapi dia butuh waktu sebulan.

Ji Ae : Omong-omong, sudah dengar soal Min Joon? Ibunya menyewa guru privat yang kuliah di luar negeri.

Hye Kyung : Begitu, ya.

Tapi kemudian Hye Kyung terkejut, apa? Kukira dia tidak ingin menyewa guru privat.

Ji Ae : Ya. Mungkin dia bimbang usai menemukan guru yang kompeten.

Hwa Sook datang, dimana ibunya Min Joon?

Hye Kyung : Min Joon sedang selesma, jadi, dia tidak masuk hari ini.

Hwa Sook : Kudengar dia menyewa guru privat purnawaktu untuk Min Joon.

Ji Ae : Kau pasti cemas. Ji Ho dan Min Joon memiliki nilai yang setara. Dengan guru privat, Min Joon akan segera mendapatkan nilai lebih baik ketimbang anakmu.

Hwa Sook : Chae Rin juga tidak lebih baik daripada Ji Ho.

Hye Kyung : Kalian ini, sudah hentikan. Jangan mempermasalahkan nilai mereka. Kita harus bersyukur mereka tumbuh dengan sehat. Mereka akan segera keluar. Ayo turun temui mereka.

Ji Ae dan Hwa Sook pergi duluan.

Hye Kyung menatap lagi ke arah Tae Hwan.

Kayaknya Hye Kyung naksir ama Tae Hwan.

Hye Kyung melihat Soo Min.

Soo Min sudah tidur, sangat pulas.

Di kamar, Jung Sung Hwan mondar-mandir dengan gelisah. Tapi kemudian, dia buru-buru naik ke tempat tidur dan pura-pura tidur.

Hye Kyung masuk dan menyuruh Sung Hwan bangun.

Sung Hwan : Aku ketiduran. Beberapa hari ini aku lembur, jadi, sedikit lelah.

Hye Kyung : Soo Min ketiduran. Kau harus pergi sekarang.

Sung Hwan : Kita hentikan saja ini. Bagaimana kalau Soo Min tahu kita tinggal terpisah?

Hye Kyung : Jangan cemas. Keadaan setahun ini baik.

Hye Kyung beranjak keluar.

Sung Hwan keluar diam-diam.

Tapi dia masuk ke rumah yang ada di seberangnya.

Besoknya, Yoon Jin berkumpul dengan Ji Ae, Hwa Sook dan Hye Kyung.

Hye Kyung : Dia lulusan Stanford? Dia bahkan bisa mengikuti program inap keluarga di Amerika?

Yoon Jin : Adik iparku mengenalkanku pada firma konsultasi.

Hwa Sook : Konsultasi Pendidikan Mirae?

Yoon Jin : Benar. Firma itu juga menangani nilai keponakanku.

Hwa Sook : Sudah kubilang, guru mereka bagus.

Yoon Jin : Hanya saja tarifnya mahal.

Hwa Sook : Kau bayar berapa?

Ji Ae : Kenapa bertanya? Dia tidak akan memberi tahu. Tapi kau sudah bayar mahal. Kuharap hasilnya bagus. Jujur saja, aku merasa cemas dengan keadaan Min Joon yang tidak sebaik anak-anak kami. Gunakan kesempatan ini untuk menyetarakan level Min Joon.

Hye Kyung langsung mencubit paha Ji Ae.

Ji Ae : Aku tidak salah ucap.

Yoon Jin tersenyum, kami memutuskan untuk melakukannya. Kuharap berhasil.

Alarm ponsel Yoon Jin berbunyi.

Waktunya wawancara guru private.

Yoon Jin pamit.

Hye Kyung : Ada apa dengan Min Joon? Mau sekalian kujemput dengan Soo Min?

Yoon Jin : Adik iparku akan menjemputnya.

Bersambung ke part 2…

0 Shares:
1 comment
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like