Sinopsis Arthdal Chronicles Episode 13 (RECAP), Hari Ini Sabtu 7 September 2019. Tan Ya berhasil menemukan loncengnya dan akhirnya semua orang menyambutnya sebagai Asa Sin. Tan Ya lalu mengucapkan kata-kata seperti apa yang sebelumnya Dia latih bersama dengan Taealha. Sementara itu pasukan Daekan sedang menunggu aba-aba dari pertemuan di kuil agung itu.
Lalu Gitoha goda Mugwang dan mengatakan apabila Tan Ya keturunan langsung Asa Sin, maka saat bulan sabit berikutnya, seseorang akan merenggut jantungmu. Ta Gon melihat Taelha tersenyum. Lalu Taelha bertanya ke Tan Ya tentang kapan Aramun Haesulla akan datang lagi ke Serikat Arthdal seperti ramalan. Tan Ya menjawab kalau Dia sudah datang bahkan ada dihadapan kita selama ini, Dialah “Tagon”.
Mereka menyambutnya dengan sorakan. Lalu pria penjaga itu melapor ke penjaga yang ada di luar kuil agung dan mereka semua mengumumkan kalau Tan Ya dari suku Wahan, menemukan lonceng bintang milik Asa Sin dan masyarakat pada gembira. Keturunan Asasin juga mengakui Tagon Niruha sebagai datangnya kembali Aramun haesulla.
Daftar Isi
Sinopsis Arthdal Chronicles Episode 13 Part 1
Salah satu prajurit Daekan melapor ke Mugwang dan Gitoha, Dia mengatakan ke Mugwang kau harus tetap dalam rumah saat ada bulan sabit. Tagon juga diakui sebagai Aramun Haesulla yang kedua kalinya.
Baca juga: Sinopsis Arthdal Chronicles Episode 12
Mereka semua pada gembira hingga menggoda Mugwang dengan mengatakan..Bulan sabit..bulan sabit..bulan sabit..
Di luar kuil Agung masyarakat sudah menyambut Tagon dan Tan Ya. Mereka berdua melambaikan tangan ke orang-orang dan disambut dengan sorakan. Tan Ya sangat suka karena semua orang sekarang memanggil nama dan mengelukan namanya.
Dalam hati Ia berkata dengan begitu Dia akan bisa datang untuk menyelamatkan Eum Seom.
Lokasi DOLDAMBUL
Eun Seom dan lainnya dengan bantuan kesepakatan dengan Syoreujakin sedang berusaha untuk keluar dari bawah tanah dengan berpura-pura terkena wajah penyakit ganas.
Saat yang sama prajurit di sana melapor ke Bos mereka Goldu, kalau pasukan Daekan datang kemari. Yeonbal dan lainnya langsung datang dan masuk basecamp mereka.
Pasukan Daekan yang dipimpin Yeonbal, salah satu pemimpin Daekan menanyakan keberadaan mereka termasuk Olmadae. Syoreujakin mengungkapkan kalau mereka mati semua terkena wabah.
Ia lalu memeriksa sendiri mayat-mayat itu dan Dia mengetahui kalau mereka masih pada gerak dan tidak mati. Yeonbal lalu tertawa dan bertanya ke Syoreujakin, kau mau melakukan apa?
Tak lama Eun Seom dan lainnya bangkit dan melawan mereka semua. Seu-Cheon dibawah perintah Tagon memotong ikatan dari Dal-Sae dan menyuruhnya mengikuti Dia. Mereka berdua membebaskan para tawanan. Mereka melewati gerbang dan kabur.
Sementara itu Yeonbal menghentikan pasukan untuk melawan mereka, karena Olmadae sudah kabur dan menyuruh pasukan lainnya untuk mencari Dia. Eun Seom sudah bawa Olmadae.
Tahanan Suku Wahan mulai dibawa oleh para pengawal
Di serikat pasukan utama/ para penjaga Serikat, menyuruh tahanan dari Wahan yang jadi budak untuk ikut dengan mereka. Sementara itu Olmadae dan Eun Seom berhasil sembunyi dibawah air dan mengecoh kelompok Goldu dan pasukannya.
Olmadae menyuruh Eun Seom untuk pergi sendiri, karena Dia merasa dirinya tak kuat lagi dan justru membahayakan nyawa Eun Seom. Tetapi Dia tak akan meninggalkan siapa pun lagi.
Tagon duduk singgasananya bersama Tan Ya berdiri disampingnya dan disaksikan oleh pemimpin lainnya. Tagon mengatakan kalau Asasin pergi ke negeri nan jauh bernama Iark untuk melestarikan keturunan suci dan itu diturunkan kepada suku Wahan dan akhirnya Dia mencapai Arthdal.
Tan Ya lalu berkata kalau Dia ingin melakukan Gohamsani. (GOHAMSANI artinya adalah ritual untuk memberi tahu kejadian penting kepada para dewa) dalam waktu tujuh hari dan Dia ingin siapkan gohamsani bersama Asa Sakan.
Asa Ron tahu kalau ini rencana Ta Gon dan Ia merasa kalau Tagon berencana untuk mengurungnya di Danau Langit agar bisa ambil alih Kuil Agung saat Dia tak ada. Asa Ron akan menuruti perkataan Ta Gon. Dia juga akan memanggil Jiwa Gunung Puncak Putih ke kuil Agung.
Ta Gon juga menganggap kalau Dia ingin mengakhiri permusuhan pada suku Wahan. Lalu Tan Ya dalam hati berkata, “akhiri? ini baru awalnya!” Taelha menyarankan untuk merayakan kedatagan keturunan Asa Sin selama 7 hari 7 malam dan memberikan warga makanan dan anggur untuk merayakannya.
Tanya ingin suku Wahan di bebaskan dari budak
Di kediaman Tagon, Tan Ya menagih janjinya ke Dia. Tan Ya ingin suku Wahan yang bekerja menjadi budak untuk dibebaskan. Ta Gon mengatakan kalau pengawal sudah melakukan itu. Tan Ya juga meminta suku Wahan yang ditahan di Doldambul, untuk segera dikembalikan ke Arthdal.
Yang Cha melihat Sa Ya dan teringat wajah Eun Seom yang pernah melawannya dan Ia merasa bingung kenapa ada di sana.
Ta Gon menyuruh Yang Cha keluar. Kemudian Mubaek datang dan Tan Ya teringat perkataan Chae Eun kalau Mubaek yang menyelamatkan Eun Seom. Dalam hati Tan ya penasaran kenapa Mubaek menghancurkan mereka dan menolongnya.
Lalu Ta Gon menyuruh Tan Ya untuk memberikan perintah kepada Mubaek. Akhirnya Tan Ya menyuruh Mubaek untuk membawa kembali Suku Wahan yang ditangkap sebagai budak di Doldambul.
Mubaek segera melaksanakan perintah itu dan berjanji akan mengirim kuda tercepat untuk menyampaikan pesannya. Ta Gon kemudian mengatakan ke Tan Ya Niruha, kalau Mubaek akan menuruti semua perintahnya. Dia juga orang yang membawa Byeoldaya dari Iark. Mu Baek lalu keluar dan Dia juga merasa bingung melihat Saya. Dalam hari ia berkata-kata, apakah yang sebenarnya terjadi? Bukankah itu Eunseom? atau orang yang mirip Dia?
Tan Ya di bawa ke tempat suci Ruang pendeta Tinggi. Asa Mot dan lainya menyambutnya dengan terhormat. Mereka memberikan Jubah pendeta tinggi untuknya. Saat memakai jubah itu, Dia teringat wajah Mubaek dan ingin bertemu dengannya. Mubaek sedang bingung, apakah Dia Eun Seom atau bukan.
Mubaek memanggil Gitoha untuk mengirim kuda tercepat ke Doldambul, pendeta tinggi (Tan Ya) memerintahkan untuk membawa semua suku Wahan dari sana ke Arthdal.
Gunung Hasi
Badoru dan lainnya sedang berada di sana menunggu kedatangan Eun Seom dan Olmadae. Eun Seom mencari DalSae dan Dia tertangkap. Eun Seom mau balik ke Doldambul untuk menyelamatkan Dalsae. Mereka juga tak melihat Ipsaeng. Ternyata Ipsaeng masih pura-pura mati tertidur di tumpukan jerami itu.
Ada total 23 yang kabur, namun Syoreujakin berhasil ketangkep. Ipsaeng bangun dan berusaha keluar dari tempat itu. Dia melihat Dal Sae dari suku Wahan yang sedang di siksa di dalam gudang. Ia juga melihat Syoreujakin di masukkan ke tempat yang sama dengan Dal Sae.
Dia berhasil kabur dan Eun Seom bersama Badoru datang menyelamatkannya. Badoru kesal terhadapnya, Dia enak-enakan di dalam tikar jerami itu padahal yang lain berjuang dan terbunuh. Mereka bertiga akhirnya ingin menyelamatkan Eun Seom dan Syoreujakin.
Mereka berhasil mengalahkan beberapa penjaga. Di saat ingin membebaskan Dal Sae, Goldu datang, Eun Seom dan Badoru bersembunyi setelah menerika kode siulan dari Ipsaeng. Syoreujakin merasa takut disiksa oleh Goldu. Di luar camp, Yeonbal menyuruh pasukan Doldambul untuk memanggil Goldu agar membentuk tim pencari dan pergi lagi.
Eun Seom berhasil menyelamatkan mereka
Lalu Goldu menemui Yeon Bal, Mereka bertiga akhirnya menyelamatkannya. Ipsaeng bertanya tentang permatanya, namun Dia menjawab kalau permata itu sudah tak berada lagi di dirinya dan Goldu telah mengambilnya dari Syoreujakin. Dia tak ikut pergi bersama lainnya dan memilih tinggal di sana. Ipsaeng menawarkan untuk membagi dua permata itu dan akan mengobatinya namun Dia tetap bersikeras tidak mengatakan dimana permata itu.
Eun Seom tahu kalau Syoreujakin berbohong tentang permata itu. Lalu Eun Seom bertanya, kenapa Dia lebih mementingkan permata itu ketimbang nyawanya? Syoreujakin menjawab kalau dengan itu Dia akan bisa mendapat kekuasaan dan bisa membeli pasukan Dae Kan. Ia juga membahas kenapa Asa Ron bisa berkuasa ketimbang Mubaek, hal itu karena kekuasaan. Semakin banyak orang yang mengikuti dan menurutinya semakin besar pula kekuasaan orang itu.
Eun Seom, Badoru, Dal Sae dan IPsaeng melanjutkan perjalanannya. Bodaru bersama Dalsae pergi ke Seucheon untuk mendapatkan pertolongan sedangkan Eun Seom dan Ipsaeng pergi menemui suku Momo. Ipsaeng menolak pergi ke sana tapi karena hanya IPsaeng yang tahu bahasa mereka jadi mau tak mau Badoru memaksa Dia pergi ke sana untuk menyampaikan pesan terakhir dari Sateunik bersama Eun Seom.
Bersambung ke Part 2 ya..
Nonton Online Arthdal Chronicles Episode 13 Subtitle Indonesia
All images credit and content copyright : TVN, Netflix