Sinopsis Unsung Cinderella: Midori, The Hospital Pharmacist Episode 8 Part 1 – Rangkuman lengkap langsung cek di tulisan yang ini. Sedangkan eps yang lalu simak pada link Episode sebelumnya baca di sini.
Terlihat seorang perempuan dan laki laki setengah baya yang telah tiba di rumah mereka. Suaminya membantu istrinya yang sedang sakit untukberbaring.
Suara Aoi, saat sel kankernya menyebar keseluruh tubuhnya Aragami Yasuko memilih perawatan di rumah.
Masuda Kouhei adalah pasien yang menderita rinitis alergi.
Semua orang menjalani hidup penting di luar Rumah Sakit. Dan mereka punya masa depan untuk terus hidup.
Orang yang akan melindungi mereka adalah para apoteker.
Di ruang DI. Pak Aragami memastikan semuanya sudah bersih. Aoi masuk ke sana.
Aoi : Di mana semua data trombosis vena dalam disimpan?
Pak Aragami : Ada di buku ke -14 dihitung dari kanan rak kedua.
Aoi menuju ke rak yang dimaksud sambil berkata : Kamu mengingat semuanya Pak Aragami kamu sungguh pesulap resep.
Aragami : Andai saja aku punya keajaiban. Paka aragami menunjukkan gerakan sulapnya dengan menangkap pulpennya. Aoi tersenyum.
Di ruang Produksi steril yang selalu sibuk.
Aihara sambil meracik obat : Keajaiban?
Aoi : Pak Aragami cuti untuk berlatih sulap kamu sudah menyetujui pendaftarannya Bu Handa?
Bu Handa : Dia bersikeras untuk istirahat. Kita sangat kekurangan orang.
Aihara : Namun kurasa walaupun dia tidak ada tidak akan memengaruhi banyak hal. Kita yang meracik obat.
Kariya menyahut sambil berjalan cepat : Itu akan memengaruhi item. Mungkin kamu tidak menyadarinya. Dia memeriksa kedaluwarsa cairan infus dan memastikan urutannya. Pak Aragami diam diam menangani banyak hal untuk kita.
Kudo sambil mengambil obat di rak : Dia juga menyiapkan laporan efek samping obat ke Kementerian Kesehatan Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang serta bertemu para produsen. Bekerja di ruang DI cukup sulit.
Hakura juga ikut bersuara.
Hakura : Ya.kabarnya melalui Ruang DI seseorang bisa melihat standar Departemen Farmasi. Ini peran penting.
Aihara : Bukankah itu buruk?
Aoi : Namun Pak Aragami orang yang sangat berkomitmen. Kurasa dia tidak akan mengabaikan pekerjaannya hanya karena minat.
Bu Handa : Itu karena Pak Aragami punya pemikiran sendiri.
Kariya mendekati Bu Handa : Bu Handa kamu menyembunyikan sesuatu dari kami?
Bu Handa : Tidak. Apa yang bisa kusembunyikan? Aku akan menggantikan tugas di ruang DI.Jangan khawatir. Kata Bu handa kepada yang lain. Bu Handa menepuk pundak Bu handa pelan.
Bu Handa melanjutkan.“ Selain itu ada satu hal lagi. Ini soal pesta yang diadakan bagi para apoteker lokal untuk memperkuat ikatan antar rekan kerja. Karena itu kita harus mengirim salah satu apoteker untuk menghadiri pelatihan selama dua pekan yang dikelola Asosiasi Farmasi.”
Semua anak buahnya menoleh ke arah Bu Handa.
Hakura : Kenapa kamu memberitahu kami padahal Pak Aragami tidak ada?
Kudo : Kurasa tidak ada yang tertarik untuk pergi.
Bu Handa : Aku mengerti. Namun…omong omong orang yang setuju mengikuti pelatihan adalah Departemen Farmasi bagian perawatan di rumah. Itu luar biasa. Aoi terlihat antusias mendengarnya. Aoi mengajukan diri untuk ikut. Aoi ingin bergabung dengan pelatihan itu. Bu Handa menatapnya heran. Aihara bertanya kenapa?
Kudo : Aoi sudah bilang dia ingin pengalaman perawatan di rumah.
Hakura : Ya. Aoi Midori yang rela melakukan apapun untuk pasien akan menghadapi misi ekstrem perawatan di rumah.
Bu Handa : Baiklah. Aoi akan menghadiri pelatihan itu.
Kariya menolak : Tidak bisa. Kita kekurangana orang. Bu Handa mengertikarena itu akan ada yang membantu mereka.
Pintu terbuka dan Seno pun masuk. Seno menyapa rekan rekannya.
“Seno kamu bergabung dengan ruang produksi steril?”
“Aku akan berhenti berdiri di Departemen Darurat sepanjang waktu seperti biasa dan tetap di ruang produksi steril untuk membantu. Aku hanya akan pergi ke UGD saat diperlukan.
Bu Handa berkata itu keputusan akhirnya. Bu Handa lalu memberitahu Aoi pelatihannya akan diadakan pekan depan dan ia diminta menyerahkan pekerjaannya. Aoi mengerti. Aoi minta maaf pada Seno sudah merepotkannya lagi. Seno minta menyerahkan saja padanya. Aoi bertanya tanya sendiri ada apa? Seno sambil berjalan dan melihat teman temannya dia berkata dis punya firasat tidak masalah dia tetap di sana jika Aoi tidak ada. Aoi tetap meminta maaf.
Aoi turun dari bus sambil jalan ia melihat google map di ponselnya. Aoi celingak celinguk sementara seseorang lewat dan memberitahu apotek Tasana ada di sana. Aoi terheran heran.
“Sedang apa kau di sini?”tanyabpada onozuka sambil jalan
“Manajer apotekku menyuruhku kemari. Apotek Nakano mempertimbangkan penyediaan jasa perawatan di rumah. Karena itu pihak manajemen ingin aku mempelajari perawatan di rumah.”
“Kenapa aku merasa kamu tidak mau datang?”
“Tentu saja aku tidk mau datang. Ini soal perawatan di rumah membuat seorang apaoteker mengurus pasien setiap hari dalam setahun dan 24 jam sehari…bukankah itu konyol? Tapi menurutku ini cocok untukmu. Aku akan berusaha keras mengambil pelajaran yang bermanfaat. Aku bersedia melakukan apapun untuk bebas.”
Mereka disambut oleh perwakilab dari apotek Takana yaitu Pak Nishina. Mereka saling memperkenalkan diri. Pak Nishina bilang akan mengirim resep yang kurang. Dia juga mengajak mereka ke sana. Dia memberitahu paling baik merasakan pengalaman perawatan di rumah secara langsung. Keduanya diajak naik mobil oleh pak nishina. Aoi dan onozuka saling memandang.
Mereka sampai di rumah pasien wanita separoh baya. Pak nishina menunjukkan obat padanya yaitu obat untuk lendir yang harus diminum setelah sarapan dan makan malam. Wanita itu bilang dia sudah banyak membantu mereka. Lalu wanita itu minta tolong agar pak nishina mengganti bohlamnya di dapur yang mati. Pak nishina menurutinya.
Setelah selesai. Pak Nishina bertanya pada Aoi dan Onozuka.
“Apa kalian terkejut? Kau pikir aku tidak bisa melakukan apapun?”
“Aku terkejut.”jawab Aoi.
“Aku tidak mengerti fexofenadine tidak mendesak. Apa kamu harus mengirimkannya kepadanya?” tanya onozuka.
“Ya. Awalnya aku berencana mengirimkan kepadanya di sore hari saat aku akan mengunjungi pasien lain. Aku biasanya melakukannya seperti itu.”jawab pak Nishina.
Di ruang pelatihan Pak nishina memberikan pengarahan pada Onozuka dan Aoi.
“Pasien kami biasanya sudah tua, Pasien kanker stadium akhir,pasien alzheimer atau mereka yang memiliki masalah mobilitas.bertindak sesuai dengan gaya hidup setiap pasien mengatur mereka dalam hal manajemen obat,merencanakan makanan sehat dan asupan makanan untuk memastikantidak ada efek samping.
Berdasarkan wawancara dokter yang bertugas dan perawat yang berkunjung akan berbagi informasi dengan pendamping pasien.satu tim bertugas untuk merawat pasien. itu mirip di rumah sakit bukan?”
Selama setiap kunjungan tolong konfirmasi jumlah obat dan namanya. Apa ada masalah dengan obatnya? Aoi memberitahu pada seorang pasien kakek kakek yang ia kunjungi bahwa pil putih adalah obat untuk tekanan darah tinggi. Onozuka minta mengganti candesartan dari dua tablet menjadi satu tablet. Aoi dan Onozuka meracik obat bersama dan membubuhkan stempel pada kertas resep.
Pak Nishina ditelepon seseorang setelahnya Aoi tanya apa yang terjadi? Pak Nishina memberitahu bahwa dokter Honjo baru saja memberitahu pasien yang sel kanker kolorektalnya menyebar ke seluruh tubuhnya sangat kesakitan. Dia ingin mereka menambah dosis morfin untuk meringankan kondisinya dari 1,25mg per jam menjadi 2,5mg per jam. Triazodone 25mg juga diresepkan satu tablet setiap kali dan 30 tablet dibutuhkan. Aoi bersedia membantu. Aoi menyiapkan obatnya dengan cepat.
Mereka tiba di rumah pasien kanker tersebut dan pak nishina menanyakan pada dokter bagaimana keadaan Bu Yasuko. Dokter bilang tubuhnya menjadi lebih lemah dan masih sering kehilangan kesadaran. Dokter merasa dia tidak akan bertahan lama. Pak Nishina tanya lagi apa dia mengalami kesulitan bernafas? Mereka menjauh dan tidak terdengar jawabannya.
Aoi tanya pada Onozuka ada apa? Onozuka menjawab ia tak pernah menangani pasien dengan kanker stadium akhir. Dia merasa agak gugup. Aoi menjawab ia pun begitu. Onozuka merasa Aoi pernah melihat pasien seperti ini di rumah sakit. Aoi mengiyakan namun perasaannya tetap sama.
Aoi mengikuti Dokter dan pak nishina akan masuk ke dalam rumah pasien kanker tapi ia terkejut saat melihat Pak Aragami membuka pintu.
Foto by VIU & Fuji TV
