Tentangsinopsis.com – Sinopsis Start Up Episode 10 Part 1, Kalian ini bisa juga simak langsung gaes tentang recap lain nieh Episode sebelumnya cek di sini. Sedangkan Sinop lengkapnya pada tulisan yang ini.
Ji Pyeong terdiam saat Dal Mi bertanya, siapa dia sebenarnya dan siapa Do San.
Narasi Ji Pyeong lalu terdengar. Ji Pyeong berharap suatu saat Dal Mi akan mengenalinya dan melihatnya.
Ponsel halmeoni yang dibawa Dal Mi berdering. Telepon dari Do San. Dal Mi tanya, dimana tempat mereka menaruh surat 15 tahun lalu.
Do San gak jawab. Dal Mi marah, cepat jawab! Kumohon!
Narasi Ji Pyeong berlanjut, namun bukan dengan tatapan begini.
Dal Mi : Kenapa tak jawab! Kenapa Pak Han yang ada disini, bukan kau!
Narasi Ji Pyeong terdengar lagi.
Ji Pyeong : Penyesalan selalu datang belakangan.
Dal Mi nangis dan mutusin panggilan Do San.
Ji Pyeong membeku melihat Dal Mi nangis.
Dal Mi lantas menghapus tangisnya dan minta Ji Pyeong menceritakan semuanya. Dal Mi bilang, jangan bohongi dia lagi. Dia tak mau jadi orang bodoh lagi.
Ji Pyeong pun cerita kalau halmeoni meminta bantuannya. Halmeoni ingin memberikan Dal Mi seorang teman, jadi dia menulis surat-surat itu.
Dal Mi : Ternyata semua bohong sejak awal. Lantas siapa Do San? Kenapa pakai namanya?
Ji Pyeong : Itu tak berarti apa pun.
Ji Pyeong bilang, ada koran di depan mereka saat itu. Dan nama Do San ada di sana, jadi dia dan halmeoni mutusin memakai nama itu.
Dal Mi makin sakit mendengarnya.
Dal Mi : Hanya nama dari berita? Ternyata dia sungguh orang asing.
Dal Mi lalu tanya, bagaimana Do San bisa datang ke pesta relasi In Jae.
Dal Mi : Jika perkataanmu benar, berarti aku dan Do San tak saling kenal.
Ji Pyeong bilang dia mencari Do San, lalu meminta Do San menjadi Do San yang ada di surat dan menyuruh Do San datang ke pesta relasi.
Dal Mi pun ingin tahu kenapa Do San mau melakukan perintah Ji Pyeong.
Ji Pyeong bilang karena keadaan Samsan Tech sedang tidak baik.
Dal Mi tambah kecewa, ternyata semua karena uang.
Ji Pyeong : Tidak. Bukan karena itu. Awalnya memang begitu. Tapi setelah itu perasaannya tulus. Aku juga.
Dal Mi : Bagaimana kau tahu itu! Semua bohong sejak awal, bagaimana aku bisa percaya!
Ji Pyeong mendekati Dal Mi, Seo Dal Mi-ssi…
Dal Mi mundur ke belakang.
Dal Mi yang terluka, lalu pergi.
Ponsel Ji Pyeong berdering. Nama panggilannya, ‘Leher Kura-Kura’. Ternyata si ‘Leher Kura-Kura’ itu adalah Do San.
Do San tanya, apa Ji Pyeong bersama Dal Mi. Dimana Ji Pyeong sekarang.
Sepertinya Yong San dihubungi Do San.
Yong San dan Chul San masih di kantor.
Yong San : Kau baik-baik saja?
Yong San lalu menyuruh Do San menyelesaikan masalah dulu.
Chul San mendekati Yong San.
Chul San : Itu Do San.
Yong San : Ya. Akhirnya dia kena kekutu.
Chul San : Kekutu? Nona Seo tahu semuanya?
Yong San : Ya.
Chul San : Aku sudah bilang untuk hilangkan kekutu itu dari awal, ‘kan? Apa perusahaan kita akan berakhir?
Sa Ha datang dan tanya kenapa berakhir.
Chul San dan Yong San langsung pura-pura sibuk. Mereka kompak bilang tak ada apa-apa.
Sa Ha tanya, Dal Mi tahu apa.
Mereka masih gak mau ngaku.
Sa Ha menarik kursi mereka.
Sa Ha : Cepat katakan kepadaku. Sekarang!
Yong San dan Chul San cerita.
Sa Ha bilang benar-benar sudah berakhir.
Sa Ha : Berpacaran dalam satu perusahaan rintisan harus dilarang.
Yong San : Kenapa dilarang? Menyukai orang lain bukanlah kesalahan.
Chul San : Benar. Tidak aneh bagi pria dan wanita saling menaruh perasaan…
Sa Ha : Tak boleh begitu. Pegawainya hanya ada lima. Bagaimana jika berpacaran lalu putus? Pasti sangat tak nyaman. “Mantan pacarku, cek portofolio ini.” “Mantan pacarku, kodenya sudah selesai?” Tak nyaman.
Yong San : Bisa saja mereka tak putus dan tetap berpacaran.
Chul San : Benar. Bisa saja begitu.
Sa Ha : Coba kalian pikir. Pria yang mengiriminya surat ternyata pria lain. Pria itu Han Ji Pyeong. Pria yang kaya, pintar, tampan, dan punya segalanya. Dal Mi pasti goyah. Han Ji Pyeong lawan Nam Do San. Han Ji Pyeong pasti menang. Itu akhir ceritanya. Tak perlu dibahas lagi.
Yong San : Hei, Do San tak akan mudah dikalahkan oleh Pak Han!
Sa Ha : Tentu tak mudah. Tapi, sangat mudah.
Chul San : Tapi ada sisi Do San yang lebih baik daripada…
Sa Ha : Tidak ada. Sama sekali.
Chul San dan Yong San pun frustasi.
Sa Ha : Harta, pendidikan dan relasi. Di semua aspek.
Chul san : Apa itu penting? Apa yang paling penting saat menyukai seseorang?
Yong San : Yang penting hati!
Sa Ha : Benar, itu penting. Namun, hati yang penting itu terbagi dua. Cinta pertama karena surat, dan cintanya yang sekarang. Cintanya terbagi dua. Namun, yang mana cinta sejatinya?
Yong San dan Chul San stress dibuat Sa Ha.
*Astaga, Sa Ha. Ngakak scene mereka.
Dal Mi duduk di stasiun. Dia teringat saat dirinya dapat surat dari Do San untuk yang pertama kalinya, dia sangat sangat bahagia.
Lalu dia ingat saat Do San memberinya kartu nama Samsan.
Kemudian dia ingat kata-katanya ke Do San, kalau dia mau mengikuti jejak Do San.
Lalu dia ingat saat Do San bilang mereka berhasil masuk Sand Box.
Terakhir dia ingat kata-katanya ke Do San.
Dal Mi : “Berlayar tanpa peta.” Ingat itu?
Dal Mi nangis.
Tak lama, Do San datang dan langsung mendekati Dal Mi.
Do San memegang tangan Dal Mi dan memohon supaya Dal Mi gak nangis.
Dal Mi diam saja.
Do San ikut nangis. Pada Dal Mi, dia bilang dia mengabulkan permintaan Dal Mi hari itu dan berniat mengakhiri semuanya setelah itu. Tapi sehari itu sangat indah, jadi dia tak bisa mengakhirinya. Semakin dia menundanya, semakin dia tak mau mengakhirinya.
Do San : Dal Mi-ya, aku bersalah. Jadi kumohon, maafkan aku.
Dal Mi marah. Dia menarik tangannya dan berdiri.
Dal Mi : Jangan minta maaf! Seharusnya kau menyangkalnya dan bilang bahwa kau Do San yang asli. Kenapa kau minta maaf? Jika begitu, semuanya menjadi benar. Lantas, semuanya memang palsu.
Do San : Maafkan aku.
Dal Mi : Apakah menyenangkan? Melihat aku senang seperti orang bodoh karena surat palsu itu. Kubilang akan berbisnis sepertimu. Saat dengar aku bicara begitu, padahal aku tak pantas. Apakah menyenangkan?
Do San : Aku tersiksa. Saat kau melihatku, tersenyum padaku dan mendukungku. Aku merasa sangat tersiksa karena tahu itu semua bukan untukku. Aku mau menjadi orang yang kau mau. Tapi aku tak bisa begitu. Itu menyiksaku.
Dal Mi : Orang yang aku mau? Aku tak tahu siapa dia.
Dal Mi kemudian pergi.
Do San jatuh terduduk. Tangisnya pun mulai kencang.
Halmeoni bicara dengan Ji Pyeong di telepon. Dia bilang Dal Mi udah sampai rumah dan langsung masuk kamar.
Halmeoni : Tidak. Katanya dia lelah, jadi, tak kuajak bicara. Jangan khawatir. Dia akan baik-baik saja. Ya, istirahatlah.
Usai bicara dengan halmeoni, Ji Pyeong terdiam di apartemennya tanpa cahaya.
Dal Mi di kamarnya, menatap bola bisbol dari Do San yang bertuliskan ‘follow your dreams’.
Lalu dia melihat surat Ji Pyeong 15 tahun lalu. Dia pun nangis lagi.
Do San yang juga baru sampai rumahnya, langsung masuk ke kamarnya. Tangisnya kembali pecah.
Ep 10, DEMO DAY
Bersambung ke part 2…