Tentangsinopsis.com – Sinopsis The Interest of Love Episode 1 Part 1 , Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini.
Ha Sang su terus menatap Ahn Su yeong yang sedang menghitung uang. Balas menatapnya. Tepat pukul 9 bank mulai buka. Selamat datang di bank KCU. Pusat keuangan dan karyawan ada di sebelah kiri. Di sebelah kanan ada pasar yang berusia 50 tahun. Lebih dari 300 nasabah mendatangi cabang Yeongpo setiap hari.
Namun perlakuan mereka terhadap klien tidak sama. Mereka yang datang mengambil uang harus mengambil nomor dan menunggu. Yang meminjamkan Uang ke bank dikawal. Klien VIP yang menyetorkan sejumlah uang menemui manajer cabang. Klien VVIP tak perlu datang karena pegawai bank mendatangi rumah mereka.
Memang ada deskriminasi berdasarkan saldo rekening dan pengaturan bulanan. Di era Joseon kelas sosial menentukan status. Namun pada 2022 di korea ditentukan oleh kekkayaan. Status sosial.seperti itu berlaku bagi pengunjung maupun pegwai bank. Itu juga berlaku antara Sang su dan Suyeong.
Sangsu sedang mengikuti turnamen hoki kantor saat ditelepon Tuan Ma Du sik asisten manajer. Sepertinya ada masalah..Sangsu akan datang dan menyelesaikannya. Tuan Ma memberitahu tuan Lee dan tuan lee memgkritik Sangsu tak seharusnya pergi dan tenang tenang saja. Sepertinya dia iri SangSu bisa libur di akhir pekan.
Tiga rekan wanita pegawai bank membicarakan Sangsu yang wawancaranya masuk ke media sosial bank. Mereka memuji penampilan sangsu.salah satunya menyarankan ia memacari Sangsu. Tapi dia takut ditolak merasa cuma pelayan yang kuliah di luar seoul.
Rekannya menghibur mereka apa salahnya mereka pegawai bank. Rekan yang lain bilang mereka tak sama pelayan adalah pekerja dengan kontrak tak terbatas. Pekerja reguler direkrut formal. Jadi kau harus pindah posisi selagi masih muda. Atau kau akan jadi seperti Suyeong. Rekan yang tadi jadi kesal mendengarnya. Sepertinya mereka lagi nyindir Suyeong.
Su yeong terlihat berjalan sendiri lalu makan sendirian. Sangsu ke pasar. Dan menyapa pedagang di sana. Sepertinya mereka nasabahnya.
Su Yeong menolak panggilan telepon seseorang. Tampak kesal. Lalu membeei permen pada seorang anak.
SangSu kembali ke bank melihat seorang nenek berbicara sama satpam. Nenek itu memberitahu putranya mengirim uang. Dia harus membayar sewa dan membeli ramyeon. Nenek minta satpam mengecek kartu ATMnya.
Tetapi sepertinya abang satpam sudah mengecek dan saldonya kurang jadi nyuruh nelpon putranya tapi nenek itu bilang ponselnya dimatikan. Lalu Sangsu ngecek kartunya setelah tahu saldonya cuma dikit banget Sangsun memberikan uangnya yah berbohong itu uangnya nenek di kartu. Oh Sangsu baiknya.
Sangsu melihat SuYeong sibuk melayani nasabah lalu membantu melayani seorang nasabah Suyeong lainnya yang mengantre. Tuan Kim Seong hun meminta kartu kreditnya. Dia juga akan segera ke pulau jeju. SangSu beramah tamah lah.
SangSu melihat seorang nasabah Su yeong membuat keributan. Sambil mengambil kartu kreditnya tanpa mengecek nomor. Pria itu pikir akan mendapat bunga tertinggi yang didapatnya 300.000won tetapi bisa kehilangan 3.5 juta won. Suyeong membenarkan tapi indeks AS jarang jatuh. Kau mau tanggung jawab? Tanyanya marah.
Pria itu merasa ditipu. Su yeong sepertinya akan merekomendasikan produk lain jika ia ingin bunga lebih tinggi dari tabungan biasa. Pria itu marah menyobek dokumennya dan melemparnya ke muka Suyeong. Untunglah Sangsu menghalanginya.
Bagaimanapun Suyeong pegawai senior. Nona Seo menasehatinya kerjanya harus bagus untuk pindah posisi. Nona oh mendukungnya untuk pindah posisi tetapi harus mengenal kliennya sebelum menawarkan produk. Meski kinerjanya bagus jika terus mendapat keluhan takkan berhasil.
Suyeong membenarkan. Nona pikir tak perlu membedakan pelayan dengan pegawai reguler. Seorang Ahn suyeong lebih baik dari satu truk lulusan universitas. Suyeong tersenyum.
Karena terlalu fokus pada SuYeong maka Sangsu salah memberikan kartu kreditnya. Kim Seong hun ternyata adalah dua nama yang sama tetapi beda distrik. Salah satunya klien VIP dan yang lain klien biasa.
Sangsu dimarahi atasan karena memberi kartu VIP ke klien biasa. Suyeong mencoba membela sangsu karena dialah yang meminta bantuannya. Suyeong dimarahi juga. Lalu atasan menyuruh keduanya menyusul kim seong hun yang pergi ke pulau jeju.
SuYeong Suyeong tak menyangka akan ke oulau jeju. Suyeong minta maaf namun Sangsu mengakui itu salahnya. Suyeong setuju. SuYeong tersenyum. Hal itu mengingatkannya saat Sangsu pertama kali di cabang.
Saat itu SuYeong adalah dewi cabang Yeongpo. Sangsu melakukan kesalahan penarikan di hari pertamanya bekerja. Atasan memarahinya. Lalu Suyeong mengajarinya cara menghitung uang dengan jari. Saat mengikat uangnya malah lepas dan beterbangan. Wok wok
Akhirnya mereka bertemu Kim Seong hun dan memberi kartu kreditnya. Masalah selesai. SangSu kepo ngelihat Suyeong memotret dirinya sendiri. Sangsu pikir buat dikirim ke pacarnya. Su yeong bilang nggak punya pacar dan pemandangan disitu indah. Wkwkwk
SuYeong melihat sebutir telur burung jatuh dari sarangnya. SangSu nyuruh membiarkan saja toh akan pecah nantinya. SuYeong pikir tak apa. Tak enak jika tak coba. Akhirnya SuYeong yang memanjat dengan SangSu jadi pijakannya. Dan menaruh telurnya. Saat turun keduanya jadi canggung. Induk burung mendekati telurnya. Suyeong pun senang.
Sebelum terbang lagi SangSu ngajak jalan jalan tapi SuYeong ingin menunggu di bandara saja. Lalu SuYeong minta di foto.
Mereka sudah kembali ke knator lagi. Malam itu sebelum pulang SuYeong menghitung saldonya dan sudah benar.
SangSu, Seok hyeon, Gyeong pil,mendapat julukan tiga orang idiot Yeongpo. Lalu ketiganya bersama Tuan Lee, dan Tuan ma pergi minum. Su yeong diajak tapi bilangnya ada janji.
Tn Ma pikir Suyeong punya pacar dan tipe idaman bnyak pria. Suyeong menemui pria berbeda tiap hari. Kau pernah lihat dia bersama pria berbefa tiap hari Tn Ma? Tn Ma pikir itu alasan Suyeong tak ikut. SangSu menuangkan minuman untuk tuan Ma sambil sampai meluber bilnag Suyeong sebaik penampilannya. Tn Ma celananya basah.
Suyeong berdiri di depan toko dsn menatap ke dalam. Sangsu mengiriminya pesan setelah berkali di hapusnya. Suyeong membalas pesannya. Sangsu senyum senyum sendiri.
SuYeong pulang dan mengabaikan panggilan ibunya.
Tahu SuYeong mau jaga di jalan. SangSu ikut ikutan. SuYeong membagikan poster pada orang orang yang lewat..promosi gitu. Sangsu akan menggantikannya dan menyuruhnya duduk. Perhatiannya Sangsu…
Setelah selesai Sangsu menyampaikan maksud hatinya. Akhir pekan ini Dia ingin menemui Suyeong. Mengajak makan bersama juga dia mau berterima kasih sudah ditemani ke pulau jeju. Suyeong setuju.
Ibu Sangsu datang saat dia sednag maskeran. Sangsu marah ibunya nggak neken bel. Sangsu akan ganti kodenya.Ibu tanya siapa wanita itu? Ibunya memberi krim wajah setahun lalu tapi baru dipakainya kini. Sangsun ngelak kencan. Dia pakai karena udha mau kedaluwarsa. Ibunya ingin tahu tentang orangtua, universitasnya…wanita itu. Sangsu meminta ibunya pergi.
SuYeong melihat Sangsu menunggunya. Lalu menggoda dia tak bisa datang. Sangsu kelihatan kecewa. Suyeong bilang becanda. Lalu tersenyum padanya.
Lalu keduanya nonton film dan makan. Suyeong merasa Sangsu tampak berbeda dari yang dilihatnya di bank. Sangsu pun merasa dia juga begitu. Lalu mereka saling memanggil nama. Dari mana kau berasal? Tanya Sangsu. Suyeong jawab Tongyeong. Sangsu bilang suka Tiram Tongyeong yang mentah dam gukbap tiram. Dan jeon tiram. Suyeong sebenarnya tak suka tiram. Sangsu tanya soal keluarganya.
Suyeong cerita cuma ada dia dan ibunya. Ayahnya meninggal saat dia masih muda. Orangtuanya kembali ke Tongyeong. Dan dia punya adik laki laki. Sangsu tanya usia adiknya..Suyeong bilang 27 tahun.
Kenapa kau langsung bekerja? Sepertinya kan berhasil jika kuliah. Tanya Sangsu. Suyeong bilang lebih suka melukis. Sangsu pikir dia sekolah seni lukis. Suyeong teringat seorang remaja laki laki menghampirinya saat melukis.
Sangsu bilang keluarganya tak mampu bayar -Maaf. -Tak perlu minta maaf. Lagipula siapa yang peduli dengan kuliah. Kau mungkin tak kuliah tapi kau pegawai terbaik di bank kita. Lihatlah aku. Aku membuat kesalahan besar. Kuliah sama sekali tak penting.
Sangsu tampaknya ingin menggandeng tangan Suyeong tapi suyeong ngingetin saatnya pulang. Dan pamitan. Sangsu tanya, bisakah kita pergi bersama lagi? -Lalu? – Kurasa akan menyenangkan bertemu denganmu lagi. – Aku tak suka hubungan tak jelas. Sangsu tertawa. Aku juga merasa begitu. Jelas dan terdefinisi. Mari pindah posisi. Senin hari sibuk. Selasa bagaimana? – Aku libur. – Mari makan malam. Akan kutraktir makanan enak. – Baiklah.