The Interest of Love Ep 15 Part 2

Tentangsinopsis.com – Sinopsis The Interest of Love Episode 15 Part 2 , Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Episode sebelumnya HERE.

Temannya SuHyeok memberitahu di hari kecelakaan suhyeok  dialah yang memberitahu suhyeok soal rumah itu. Pada hari dia peegi ke rumah itu  Dia mau memberitahu suyeong saat tahu insiden itu. Tapi saat itu terlalu takut. Maafkan aku. Aku sedang mengantar paket saat melihat ibumu…bersama pria lain.  -Kau melihat ibuku? Anak itu mengangguk.

Jadi ibunya suyeong yang selingkuh? Wanita yang suaminya selingkuh sama ibunya suyeong menggugat ibunya suyeong dan ayahnya atas perzinaan. Tapi ayahnya siyeong malah datang menemuinya bukan ibunya. Dia minta berdamai. Ayahnya suyeong memohon mohon demi anak anaknya pada wanita itu dan bilang itu salahnya karena dia pergi lama sebagai sopir truk.

Jadi Suyeong salah paham. Mengira ayahnya selingkuh sama wanita itu padahal ayahnya menandatangani perjanjian perdamaian. Mereka jatuh cinta saat ibunya menawarkan asuransi padanya. Dia bersikeras tak ada yang terjadi tapi siapa yang percaya? Ayahnya berusaha keras menutupinya drai anak anaknya.

Suyeong teringat kebencian dan kekesalannya pada ayahnya. Padahal ayahnya tak salah. Suyeong sering menyalahkan ayahnya. Suyeong menangis sendiri.

Ayah suyeong tak bermaksud mencegahnya keluar dari bank. Ayahnya khawatir dia menghadapi masa sulit di sana. Suyeong tanya apa ayahnya tak sedih dia sering marah padanya? – Bagaimana kau tahu? Suyeong tak mengerti pun ayahnya.  Meski tak mengerti ayah tetap bersama ibumu. Itu yang terpenting. Ayahnya kira bisa memahaminya seiring waktu. Tapi kini yang penting adalah melihat suyeong bahagia.

Ibunya migyeong akhirnya menemui Ny han..merasa pikiranya terbuka seperti anak muda maksudnya mereka tak perlu bersikap seperti orang asing. Ny Han tak membencinya dan merasa ibunya migyeong lucu.

Miseong ingin perawatan. Miseong merasa seperti berumur 50 tahun padahal itu benar. Dulu orang mengira dia kakaknya migyeong. Lalu ngasih tahu migyeong pindah ke cabang washington dan berangkat hari ini.

Sangsu masih kesal pada gyeongpil dan menghapus rekaman percakapannya dan suyeong.

Suyeong minta ibunya mengobati kakinya agar ibunya bisa menolongnya lagi saat terjatuh dari bukit. Suyeong ini sikapnya aneh setelah tahu semuanya.

Sangsu akhirnya menemukan Suyeong. Sangsu tak masuk kerja tanpa izin. Alkhirnya Gyeongpil dan Ny Seo yang memberikan alasan pada Tn yuk.

Sangsu ngasih tahu Suyeong dia membolos..Sangsu tak menyangka akan bertemu dengannya. Terus terang aku mabuk. Berada di sini serasa mimpi. Tapi sangsu merasa sadar. Lalu Sangsu memberikan tanda pengenalnya yang baru dari cabang sindo.

Saat bekerja di bank Suyeomg sangat menginginkan tanda pengenal dengan tali biru itu. Tapi itu tak penting. Sangsu ngasih tahu surat pengunduran dirinya belum diproses. Ny Seo mengurusnya agar dia dianggap cuti. Belum terlambat. Suyeong pikir tak ada yang terlambat. Kubuang sebelum terlambat. Masa lalu tak bisa diulang.

Suyeong melempar kartu pengenalnya ke laut Sangsu turun ke air mencarinya. Sangsu menemukannya. Suyeong tertawa.

Suyeong mengajak Sangsu makan mi potong. Tapi menurut sangsu babi potong di universitas seogwang lebih enak dan ngajak suyeonh mencobanya. Lalu mereka melihat lohat sekolah suyeong. Sangsu pikir mereka bahagia saat main petak umpet. Suyeong bilang dia tak pernah tertangkap. Sangsu bilang menemukan semua yang bersembunyi.

Lalu mereka naik kereta gantung. Mereka melewati jembatan kaca. Sangsu kok agak takut ya. Lalu makan dan saatnya sangsu kembalu ke penginapan. Sangsu berterima kasih. Suyeong menolak diantar sangsu.  Lalu kembali dn membawa minuman.

Kenapa…saat itu kau kabur seperti itu? Tanya Sangsu. – Saat iti Sangsu kau tak minta apa apa karena khawatir. Karena kau takut. Perasaanku juga sama. Aku khawatir dan takut. Aku terus menghindar tapi kau terus mendekat. Aku selalu kabur darimy tapi kau selalu menemukanku. Rasanya kita mungkin akan berhasil.

Kenapa tak kau biarkan saja? Tanya sangsu. -Membencimu saat aku ingin. Menghadapi sat aku sulit. Dan tetap bersama meski aku tak mengerti. Aku tak percaya diri melakukan itu. Aku juga ingin bertanya. Kenapa kau ragu? Waktu itu di hotel. Jika dipikir lagi, kau tak pernah memberiku alasan.

-Itu terjadi sesaat.,tapi kurasa aku juga tak percaya diri. Bukan karen alasan yang kau kukatakan sepwrti mwnjadi lukusan SMA atau pelayan. Aku bertanya tanya apa aku benar bwnar bisa bertanggung jawab atas oranglain. Pikiranmu Cuma sampai fi situ. – Siapa bilang kita mau nikah? Tanya suyeong. – Kurasa aku selalu berpikir kauh ke depan. Dengan bwgitu aku siap menghadapo kesialan..yang munkin menimpaku.

-Apa aku kesialan bagimu? Tanya suyeong. – Sangsu menggeleng. Tidak. Cuma variabel. Suyeong lalu mengkiss sangsu. Hal semacam ini variabel nyata bukan? Lalu mereka berc*u*an. Suyeong tersenyum.

Esoknya saat Sangsu akan kembali ke seoul suyeong membawakan roti madu khas Tongyeong. Maaf sudah pergi seperti itu. Kata suyeong. Terima kasih sudah datang seperti ini. Soal bank akan kupikirkan lagi. Lalu sangsu ngajak makan babi potong minggu depan. Suyeong akan menelepon begitu tiba di seoul. Kau berjanji akan menelepon kan? Suyeong janji.

 Lalu suyeong dan Sangsu saling tersenyum. Itulah moment terakhir Sangsu bersama Suyeong.

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like