The Road : The Tragedy of One Eps 4 Part 4

Tentangsinopsis.com – Sinopsis The Road : The Tragedy of One Episode 4 Part 4, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Cek juga episode sebelumnya disini.

Sebelumnya…

Anggota Dewan Hwang di sauna sekarang.

Lalu sopirnya datang.

Sopir : Pak, istrimu menelepon. Seorang reporter juga menelepon.

Anggota Dewan Hwang marah.

Anggota Dewan Hwang : Kubilang jangan sambungkan telepon apa pun selama dua hari. Bukankah kau bilang aku pergi untuk urusan bisnis?

Sopir : Sudah, tapi istrimu…

Anggota Dewan Hwang : Lupakan saja. Panggil asisten. Kami akan mengevaluasi masalah pengembangan pariwisata pantai, jadi, minta mereka bersiap.

Lalu Anggota Dewan Hwang berteriak kesakitan sambil memegangi punggungnya.

Sopir : Bukankah itu sudah diputuskan? Bukankah jatuh kepada Pimpinan Seo?

Anggota Dewan Hwang : Aku butuh jaminan.

Sopir : Baik, Pak.

Anggota Dewan Hwang : Depositnya.

Sopir : Sudah diurus.

Anggota Dewan Hwang : Bagaimana dengan mobil dinas resmi?

Sopir : Aku akan mengambilnya hari ini. Aku akan mengantarkannya ke rumahmu.

Anggota Dewan Hwang : Kau boleh pulang.

Sopir keluar, tapi diluar, dia menghubungi Sung Ja.

Sung Ja sendiri di dalam mobilnya, tepatnya di depan rumah putih yang masih terpasang garis polisi.

Sopir : Aku akan ke sana.

Sung Ja : Jangan beri tahu siapa pun kalau kita bicara.

Sung Ja kesal, lalu menatap ke arah rumah putih.

Sung Ja : Di tengah-tengah semuanya? Kau seharusnya berselingkuh saja. Pecundang.

Sambil menatap dua foto mobil yang sama, Seok Hoon menghubungi kantor Anggota Dewan Hwang.

Lalu rekan Seok Hoon datang.

Seok Hoon : Ini kantor Anggota Dewan Hwang Tae Seob? Aku menelepon kemarin. Aku Kepala Bagian Investigasi Khusus Shim Seok Hoon. Baiklah. Sampai jumpa di sana.

Rekannya tanya, dia tidak pulang lagi?

Seok Hoon : Bagaimana dengan Park Sung Hwan?

Rekannya bilang dia sudah memeriksa semuanya dan menyelesaikan berkasnya.

Lalu Seok Hoon menerima telepon dari Pak Oh.

Seok Hoon : Ya, Pak Oh. Aku akan pergi sekarang.

Seok Hoon lalu berdiri dan memberitahu rekannya bahwa Jung Wook sudah ditemukan.

Dia lantas meminta rekannya melaporkan sisanya lewat telepon dan beranjak pergi.

Di ruang kerjanya, Soo Hyun membaca beberapa laporan.

Lalu dia mengeluarkan sandwich buatan Eun Soo dari dalam tas dan menaruhnya di meja.

Jae Yeol menghubunginya.

Jae Yeol : Hei. Aku minum kafein, tapi tidak bisa tetap terjaga. Aku tidak bisa menemukan Anggota Dewan Hwang. Dia tidak ada di kantornya atau di Majelis Nasional. Kurasa dia juga pindah hotel.

Soo Hyun : Aku memeriksa rumahnya, mobilnya sudah lama pergi.

Jae Yeol : Sial. Anggota Dewan Hwang dan Seo Jung Wook benar-benar ahli bersembunyi. Bukankah orang merasa sesak karena bersembunyi dan naik mencari udara setelah beberapa saat?

Soo Hyun : Baiklah. Sampai jumpa di kantor.

Setelah itu, Soo Hyun lanjut membaca daftar orang2 yang hadir malam itu di malam amal.

Ada nama Kim Tae Hoon, Lee Min Sik, Choi Nam Kyu, Cha Seo Young, Gi Tae, Anggota Dewan Hwang, Yeo Jin, Jung Wook dan Se Ra.

Soo Hyun : Mereka semua terlibat, tapi tidak jelas.

Soo Hyun lantas memasukkan semua berkas ke tasnya, lalu mengambil sandwich Eun Soo dan pergi.

Kamera menyorot laporan autopsi Jun Yeong di meja Soo Hyun.

Jung Wook di bandara. Dia mau pergi.

Tapi sayangnya dia gagal melarikan diri karena Seok Hoon cs keburu meringkusnya.

Di rumah, Seo Young senang membaca namanya trending di jagat maya.

Tak lama, Sung Hwan menghubunginya. Kayaknya Sung Hwan ngajak Seo Young ketemuan, karena Seo Young bilang dia gak bisa ke tempat yang mencolok banyak orang sekarang.

Tapi kemudian Seo Young terkejut mendengar kata-kata Sung Hwan dan berkata akan segera datang.

Di kamar rumah sakit, Sung Hwan sedang bersiap-siap untuk pergi.

Seok Hoon di jalan, menghubungi Soo Hyun. Dia memberitahu bahwa mereka sudah berhasil menangkap Jung Wook.

Lalu Seok Hoon tanya, apa Soo Hyun kenal Sung Hwan.

Singkat cerita, Seok Hoon cerita kalau Sung Hwan mengikuti Soo Hyun dari pintu gerbang Royal.

Seok Hoon : Dia mengikuti mobilmu sampai kau tiba di pabrik kosong itu. Lalu dia alami kecelakaan mobil. Jadi, dia kehilanganmu.

Dan Soo Hyun pun ingat kata-kata Sung Hwan di RS.

Sung Hwan : Aku baru memperbarui portofolioku. Kau akan menyesal jika tidak melihatnya.

Soo Hyun : Dia melihat sesuatu?

Seok Hoon : Kurasa tidak. Kamera dasbornya rusak karena kecelakaan mobil itu. Dia akan memberikannya kepada kami begitu sudah diperbaiki. Aku hanya menelepon untuk memeriksa.

Pembicaraan selesai.

Soo Hyun pun sadar yang dimaksud Sung Hwan adalah kamera dasbor.

Soo Hyun : Tidak mungkin Park Sung Hwan akan menunggu di pintu masuk. Dia mulai mengikutiku dari dalam Royal The Hill. Dia pasti punya rekaman penting kejadian hari itu.

Soo Hyun menghubungi Sung Hwan, tapi tak dijawab.

Maka Soo Hyun memutar mobilnya, menuju RS.

Sung Hwan sendiri sudah di rumahnya. Bersama Seo Young yang baru datang.

Soo Hyun tiba di kamar RS, tapi sayangnya dia tak menemukan Sung Hwan.

Soo Hyun yakin kalau Sung Hwan pergi menemui Seo Young.

Soo Hyun : Setiap kali ingin dapat pekerjaannya kembali, dia menemuiku dahulu, lalu mendatangi Cha Seo Young.

Sung Hwan menyambut Seo Young.

Sung Hwan : Kau sekarang jauh lebih cantik. Kurasa orang memang harus melalui kesulitan.

Seo Young : Kau sekarang jauh lebih jelek. Kurasa kesulitanmu belum cukup.

Sung Hwan : Astaga, aku tidak pernah menang berdebat denganmu.

Lalu ponsel Seo Young berdering.

Telepon dari Soo Hyun tapi Seo Young tak menjawab.

Sung Hwan : Kenapa kau mengabaikan telepon itu? Dari Soo Hyun?

Seo Young : Jadi, apa yang kau lihat?

Sung Hwan : Astaga, Seo Young. Kita sudah lama tidak bertemu dan kau ingin langsung ke intinya? Dahulu kita sangat akrab. Kau akan mengabaikan yang kita lakukan bersama?

Seo Young : Ini sebabnya aku tidak menyukaimu. Kau terlalu bertele-tele. Kau punya banyak waktu?

Sung Hwan : Kulakukan yang kau minta dan merencanakan masa depanmu dan Soo Hyun. Tapi setelah itu, kau mengabaikan teleponku. Kau tidak bisa hanya memanggilku saat membutuhkan dan mengabaikanku saat tidak memerlukanku.

Seo Young : Salahkan dirimu yang tidak kompeten.

Sung Hwan : Berhentilah menyalahkan orang lain. Kudengar kau bergabung dengan tim jurnalisme investigasi.

Seo Young : Siapa yang memberitahumu?

Sung Hwan : Seo Young, di antara semua rekan, aku yang paling banyak kumpulkan informasi. Kau tidak ingat?

Seo Young : Dengar. Kau harus tahu apa yang kau minta.

Dan Sung Hwan pun berkata, Seo Young harus tahu apa yang ia ketahui.

Sung Hwan : Hubunganmu dengan Ketua Kwon baik-baik saja?

Seo Young pun kaget mendengar pertanyaan Sung Hwan.

Gi Tae sedang memeriksa laporan keuangannya. Lalu setelah itu, dia memberikannya kembali ke Moon Do.

Gi Tae : Reporter menelepon?

Moon Do : Ya, namanya Park Sung Hwan. Aku sudah memeriksanya. Dia reporter hiburan.

Gi Tae ingat, Park Sung Hwan yang itu?

Moon Do : Ada yang ingin dia katakan tentang kejadian malam itu.

Gi Tae : Suruh dia datang. Dia menyukai uang. Mari lihat apa yang dia inginkan kali ini.

Sementara itu, Seo Young masih terkejut dengan pertanyaan Sung Hwan.

Sung Hwan lalu tertawa dan pindah ke samping Seo Young.

Sung Hwan : Ada apa denganmu? Kenapa terkejut begitu? Tidak seperti biasanya. Kau tahu aku tidak suka mencampuri urusan pribadi orang lain. Jadi, kau tidak perlu khawatir.

Seo Young : Apa maksudmu?

Sung Hwan : Kau tidak tertarik mencari penculiknya, bukan?

Seo Young : Kenapa aku tidak tertarik? Ini mengenai putraku.

Sung Hwan : Benarkah? Kalau begitu, menurutmu ini apa?

Sung Hwan melemparkan kamera dashboard nya ke atas meja.

Seo Young : Apa itu?

Sung Hwan duduk, ini membuatku sibuk karena harus memeriksa semuanya. Tapi aku menemukan sesuatu yang tidak terduga.

Seo Young : Apa isi rekamannya?

Sung Hwan : Kau ingin tahu? Aku melihat rekamannya dan mengetahui ada banyak orang yang harus kutemui Tapi karena kesetiaan, karena kita pernah menjadi kolega, aku rasa…

Seo Young gondok, apa isi rekamannya!

Sung Hwan bilang, satu wajah. Wajah si pelaku.

Sontak Seo Young kaget dan mau mengambil kameranya tapi Sung Hwan menghalangi.

Sung Hwan bilang sebelum dia memberi kameranya, dia mau mastiin dulu satu hal tentang Jun Yeong.

Soo Hyun berlari ke mobilnya sambil berusaha menghubungi Seo Young.

Akhirnya Seo Young menjawab. Soo Hyun masuk mobilnya.

Soo Hyun : Dimana Sung Hwan?

Seo Young : Kau tertinggal satu langkah. Dia akan menemui Pimpinan Seo.

Mendengar itu, Soo Hyun bergegas pergi.

Seo Young menepikan mobilnya di tepi jalan.

Lalu dia turun dan mondar mandir dengan gelisah.

Soo Hyun masih di jalan.

Soo Hyun : Pimpinan Seo tidak akan setuju menemui Park Sung Hwan. Itu artinya seseorang tertangkap kamera dasbor itu. Orang yang memiliki berkas aslinya atau si pelaku.

Sung Hwan sendiri ada di toilet saat Soo Hyun menghubunginya.

Sung Hwan : Astaga, aku tidak pernah mengira hari ini akan tiba. Kau tidak pernah meneleponku lebih dahulu.

Soo Hyun : Di mana kau?

Sung Hwan : Seharusnya kau memanfaatkan kesempatan saat memilikinya. Kau tidak sadar sudah berakhir jika berlalu?

Soo Hyun : Siapa yang tertangkap kamera dasbormu?

Sung Hwan : Aku terkesan. Kau juga tahu itu?

Soo Hyun : Ya. Serta kau akan menemui Pimpinan Seo.

Sung Hwan : Kalau begitu, kau pasti juga tahu ini. Semua menjadi serius.

Soo Hyun : Kau tidak bisa mengatasinya. Jangan terlibat masalah.

Sung Hwan : Kau harus bersikap baik padaku. Kau tidak bisa bicara seperti itu jika tahu apa yang kumiliki.

Soo Hyun : Mari bertemu.

Sung Hwan : Aku sudah ada janji lain. Sampai jumpa di rumahku.

Soo Hyun pun ngebut ke rumah Sung Hwan.

Moon Do keluar dari Royal.

Dan Sung Hwan masih mencuci muka di toilet.

Sekarang, Soo Hyun di parkiran apartemennya Sung Hwan.

Karena Sung Hwan tak kunjung datang, dia akhirnya menghubungi Sung Hwan tapi nomor Sung Hwan sudah tak aktif.

Soo Hyun turun dari mobilnya dan terus menghubungi Sung Hwan.

Tapi kemudian dia melihat mobil Sung Hwan.

Soo Hyun memeriksa tapi tak ada Sung Hwan di sana.

Curiga terjadi sesuatu pada Sung Hwan, Soo Hyun pun bergegas menuju apartemen Sung Hwan.

Dan benar saja!! Soo Hyun mendapati apartemen Sung Hwan tak terkunci.

Lalu dia masuk dan menyalakan cahaya ponselnya.

Di lantai, dia menemukan jejak sepatu.

Seo Young muntah2.

Terdengar narasi Soo Hyun.

“Beberapa hal tidak pernah kembali. Kata-kata yang diucapkan.”

Eun Soo tak sengaja menemukan obat Seo Young di dalam bajunya Jun Yeong.

Lalu dia membaca laporan autopsi Jun Yeong dan terkejut mengetahui penyebab kematian Jun Yeong.

Narasi Soo Hyun terdengar lagi.

“Panah yang dilepaskan. Waktu yang telah berlalu. Juga peluang yang terlewatkan Setiap saat, aku punya kesempatan untuk mengembalikan keadaan. Jika aku tidak melewatkan kesempatan itu, tragedi lebih besar bisa dicegah.”

Seo Young membuang obat yang sama seperti yang ditemukan Eun Soo ke WC.

Dan Soo Hyun pun menemukan Sung Hwan bersimbah darah!!

Bersambung…………

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like