True Beauty Ep 15 Part 1

True Beauty Ep 15 Part 1
foto: tvN

Tentangsinopsis.com – Sinopsis True Beauty Episode 15 Part 1. Jika ingin tahu lebih rinci tentang seputar recap lengkap ada pada tulisan yang ini. Namun untuk hal lain dari part-part sebelumnya bisa cek Episode sebelumnya baca di sini.

Soo Ho yang baru tiba, langsung ke rumah sakit melihat ayahnya.

Sang ayah masih tidur, di ruangan observasi.

Soo Ho : Aku datang, ayah.

Pak Lee terbangun dan terkejut dipanggil ‘ayah’ oleh Soo Ho.

Pak Lee kemudian meminta maaf pada Soo Ho.

Pak Lee : Ayah kira ayah tidak akan mendapat kesempatan untuk mengatakan itu kepadamu.

Soo Ho : Tidak apa-apa.

Soo Ho lantas memegang tangan ayahnya.

Setelah sekian lama, akhirnya ayah dan anak ini berbaikan.

Pak Lee sudah dipindahkan ke ruang perawatan.

Soo Ho sedang menyuapi ayahnya makan.

Soo Ho : Ayah harus makan.

Pak Lee : Ayah janji mentraktirmu makanan lezat.

Soo Ho : Ayah bisa melakukannya setelah pulih sepenuhnya. Belikan aku makanan lezat.

Pak Lee mengangguk, sembari tersenyum.

Ju Kyung duduk di depan mejanya sambil terkantuk-kantuk.

Tak lama, alarm ponselnya berbunyi. Masih pukul tiga pagi.

Ju Kyung langsung menghubungi pacarnya.

Soo Ho sendiri tengah bersiap untuk kembali ke Korea saat telepon Ju Kyung masuk.

Soo Ho : Kau belum tidur? Di sana sudah lewat tengah malam.

Ju Kyung : Tentu saja aku belajar. Sebentar lagi tahun terakhir kita. Kau di bandara?

Soo Ho : Belum. Aku akan pergi setelah melihat ayahku dipulangkan dari rumah sakit.

Ju Kyung : Dia akan kembali ke Korea juga?

Soo Ho : Tidak, aku akan kembali dahulu. Dia belum boleh bepergian jauh, jadi, dia memutuskan untuk bersantai sejenak.

Ju Kyung : Begitu rupanya. Omong-omong, sudah sebulan kita tidak bertemu.

Soo Ho :Kau benar. Aku merindukanmu.

Ju Kyung : Aku akan menemuimu di bandara.

Soo Ho : Jangan. Aku akan segera menemuimu begitu pesawatku mendarat.

Ju Kyung : Sampai jumpa besok… Tidak, sampai nanti.

Soo Ho yang baru saja tiba di RS, melihat ayahnya dilarikan ke operating room.

Sontak lah, Soo Ho langsung menyusul ayahnya, tapi dihalangi oleh petugas.

Soo Ho teriak, appa! Appa!

Dokter menjelaskan ke Soo Ho, bahwa ada pendarahan sekunder di otak Pak Lee jadi operasi darurat harus dilakukan.

“Lokasi perdarahannya tidak seideal sebelumnya, tapi kami berusaha sebaik mungkin.”

Sementara Ju Kyung sudah di bandara.

Dia senang banget karena akan bertemu Soo Ho sebentar lagi.

Dokter keluar dari ruang operasi.

Dokter bilang, Pak Lee mengalami henti jantung selama operasi untungnya, nyawanya tidak terancam. Organ vitalnya stabil, tapi kondisinya masih serius.

Ju Kyung terus dan terus menunggu Soo Ho.

Dia kecewa karena Soo Ho tidak datang.

Soo Ho sedang menemani ayahnya yang belum siuman pasca operasi.

Di kelas, Tae Hoon lagi sama Hyun Kyu.

Hyun Kyu : Tae Hoon sayangku.

Tae Hoon : Hyun Kyu yang perkasa. Ini untuk tahun baik lainnya.

Tak lama kemudian, Ju Kyung datang.

Tae Hoon dan Hyun Kyu heboh mereka sekelas lagi.

Ju Kyung juga sekelas sama Soo A dan Hye Min.

Soo A memberitahu Ju Kyung bahwa Soo Ji dikeluarkan dari sekolah saat liburan.

Ju Kyung kaget, apa? Sungguh?

Soo A : Kabarnya dia sekolah di luar negeri.

Hye Min : Tapi kau baik-baik saja? Apa Soo Ho memberitahumu kapan dia akan kembali?

Ju Kyung : Tidak, belum.

Malamnya, Ju Kyung yang lagi belajar, tiba-tiba saja menggigil.

Ju Kyung mematikan kipasnya dan membaca chat-an nya dengan Soo Ho.

Ju Kyung : Bagaimana keadaannya?

Soo Ho : Dia masih sakit.

Ju Kyung : Kau sempat tidur?

Soo Ho tengah menjaga ayahnya.

Sang ayah masih belum siuman.

Nyonya Hong masuk ke kamar Ju Kyung.

Nyonya Hong : Ju Kyung-ah, kau tidak sekolah?

Tapi Nyonya Hong melihat Ju Kyung tengah kesakitan.

Nyonya Hong panic dan bergegas mendekati Ju Kyung.

Nyonya Hong : Ada apa? Astaga, ada masalah? Di mana yang sakit?

Ju Kyung : Perutku.

Soo Ho sudah kembali ke rumahnya. Dia baru selesai mandi dan langsung menghubungi ayang beb nya.

Ayang beb nya terbaring di rumah sakit.

Nyonya Hong yang menemani Ju Kyung, menjawab telepon dari Soo Ho.

Nyonya Hong : Soo Ho-ya. Apa kabarmu baik?

Soo Ho : Ya, kurasa begitu. Tapi kenapa Ju Kyung tidak menjawab?

Nyonya Hong : Dia sakit, sedang istirahat di rumah sakit.

Soo Ho kaget, dia sakit? Ada apa dengannya?

Nyonya Hong : Jangan terkejut. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Perutnya sakit. Dia kelas tiga, jadi, sibuk belajar. Kurasa itu membuatnya agak stres.

Soo Ho : Bisakah dia bicara di telepon sekarang?

Nyonya Hong : Maafkan aku. Dia tidur. Omong-omong, bagaimana kondisi ayahmu?

Soo Ho : Kondisinya masih kurang baik.

Nyonya Hong : Keadaanmu pasti juga berat. Akan kuminta Ju Kyung menelepon begitu dia bangun.

Soo Ho : Baiklah.

Ju Kyung habis minum obatnya saat ditelpon Soo Ho.

Soo Ho sendiri di rumah sakit. Di depan kamar ayahnya.

Ju Kyung senang Soo Ho menelponnya.

Ju Kyung : Aku merasa kita sudah lama tidak bicara. Benar, bukan? Semuanya baik-baik saja?

Soo Ho : Ya, semuanya baik-baik saja.

Ju Kyung : Sebenarnya, ada yang ingin kukatakan kepadamu. Akhirnya aku mendapatkan lisensiku.

Soo Ho : Bagus.

Soo Ho lalu mengajak Ju Kyung putus.

Soo Ho : Aku tidak tahu kapan ayahku akan bangun. Aku yakin sulit bagimu menungguku sampai aku kembali.

Ju Kyung marah, apa maksudmu? Aku baik-baik saja. Aku bisa menunggu. Aku baik-baik saja.

Soo Ho : Aku merasa sangat bersalah. Aku tidak bisa mendampingimu. Itu membuatku merasa sangat bersalah.

Ju Kyung : Siapa bilang kau harus merasa bersalah? Sudah kubilang aku baik-baik saja. Kenapa reaksimu berlebihan? Aku tidak mau putus. Kau bisa tinggal di sana selamanya. Aku akan menabung dan berkunjung.

Soo Ho : Tidak bisa kubiarkan kau melakukan itu.

Ju Kyung : Kenapa tidak?

Soo Ho : Jangan bolos sekolah. Jangan menungguku meneleponmu lagi. Dan tidur yang nyenyak.

Ju Kyung : Jangan bilang begitu. Kumohon jangan. Jangan bicara seolah-olah ini perbincangan telepon terakhir kita. Aku akan berpura-pura tidak mendengar apa pun. Aku tidak pernah menjawab, mengerti?

Ju Kyung matiin telponnya.

Ju Kyung nangis, Soo Ho juga.

Malam berikutnya, Ju Kyung baru pulang sekolah.

Dia berjalan melewati toko komik dan terkejut melihat Paman Komik membuang kursinya.

Ju Kyung : Kenapa kau membuang kursinya?

Paman Komik : Ini sudah terlalu usang, jadi, akan kuganti. Masuklah.

Paman Komik masuk duluan.

Ju Kyung ingat itu adalah kursi yang biasa Soo Ho duduki.

Ju Kyung masuk ke dalam dan melihat seluruh kursi sudah diganti.

Ju Kyung duduk dan menatap gantungan tasnya.

Itu adalah gantungan tas couple. Soo Ho juga memilikinya. Ju Kyung ingat saat memberikan gantungan tas yang satu lagi pada Soo Ho.

Ju Kyung lalu melihat tulisannya sewaktu kecil di dinding. Dan dia menemukan tulisan Soo Ho di bawah tulisannya.

Soo Ho : Aku bukan anak cengeng. Aku Lee Soo Ho. Kapan kau akan mengingatku? Di hari bersalju pertama, aku akan pergi ke Namsan dan memohon agar kau mengingatku.

Ju Kyung terkejut mengetahui Soo Ho adalah teman kecilnya dulu.

Ju Kyung : Seharusnya kau memberitahuku. Mana kutahu jika kau tidak bilang?

Ju Kyung lalu ingat masa kecilnya dengan Soo Ho di tempat yang sama.

Flashback…

Soo Ho terus memperhatikan Ju Kyung yang serius membaca komik.

Ketika Ju Kyung menoleh padanya, dia langsung pura-pura membaca komik.

Ju Kyung akhirnya bicara. Dia bilang, apa Soo Ho tahu jika membuat permohonan pada hari pertama salju turun, maka permohonan akan terkabul.

Ju Kyung : Itu berarti semua orang yang melihat salju pertama seharusnya bahagia. Tapi kenapa ada banyak orang tidak bahagia di dunia ini? Ayahku masih belum punya pekerjaan.

Soo Ho : Sulit kupercaya kau memercayai itu.

Ju Kyung : Pasti ada alasan mereka mengatakan itu. Aku sudah lama memikirkannya. Kurasa satu-satunya orang yang permohonannya terkabul adalah orang pertama yang tersentuh salju.

Soo Ho : Itu omong kosong.

Ju Kyung : Jadi, kali pertama salju turun tahun ini, aku akan pergi ke tempat tertinggi dan menjadi orang pertama yang menyentuh salju.

Soo Ho : Tempat tertinggi? Di mana? Kau akan naik pesawat…

Ju Kyung : Aku akan pergi ke Namsan.

Soo Ho : Apa?

Ju Kyung : Bukankah itu tempat tertinggi di Seoul?

Soo Ho : Anggap saja kau benar.

Ju Kyung : Lihat saja nanti. Jika permohonanku terkabul, kau akan tahu aku benar.

Ju Kyung nangis lagi.

Dia gak percaya Soo Ho ingat apa yang dia katakan dulu.

Ju Kyung baru saja keluar dari sekolahnya. Dia baru mengikuti tes kemampuan masuk universitas.

Salju pertama akhirnya turun. Ju Kyung menengadahkan tangannya, menyentuh salju dan mendongak, menatap langit.

Bersambung ke part 2…

20 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like
Read More

Big Mouth Ep 1

Tentangsinopsis.com – Sinopsis Big Mouth Episode 1, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini.…