Tentangsinopsis.com – Sinopsis True Beauty Episode 8 Part 4, Yuk dilihat bersama-sama deretan recap lengkap ada di tulisan yang ini. Sedangkan untuk mencari cerita dari Episode sebelumnya baca di sini.
Cho Rong dan yang lain akhirnya menemukan sumur yang dimaksud si pengelola tempat mereka berkemah.
Cho Rong mendekat sambil terus merekam, tapi temen-temennya pada takut dan ngajak Cho Rong pergi.
Tiba-tiba terdengar suara.
Temen2 Cho Rong pada takut.
Cho Rong terus merekam.
Cho Rong : Kami baru saja mendengar suara aneh dari sumur.
Tiba-tiba, Ju Kyung muncul dari balik sumur.
Sontaklah mereka semua pada lari ketakutan.
Ju Kyung : Semoga mereka tidak mengenaliku.
Ju Kyung mau pergi tapi dia melihat kemunculan Seo Jun.
Ju Kyung panic dan dia… langsung manjat pohon!
Seo Jun menemukan sumurnya.
Seo Jun mendekat dan celingukan nyariin temennya.
Ju Kyung di atas pohon ngedumel karena Seo Jun gak pergi-pergi.
Ponsel Ju Kyung mendadak berbunyi.
Seo Jun langsung noleh ke atas dan ngeliat ada cewek pakai baju putih gelantungan di pohon.
Ju Kyung pun jatuh.
Tak mau Seo Jun melihat wajahnya tanpa riasan, Ju Kyung bergegas berdiri dan lari melewati Seo Jun.
Seo Jun yang mengira Ju Kyung hantu, jatuh pingsan.
Ju Kyung berhasil lolos dari Seo Jun.
Ju Kyung : Astaga, itu mengejutkanku.
Ju Kyung lalu melihat ada bangku di dekatnya. Dia pun bergegas duduk di sana.
Ju Kyung meriksa ponselnya. Ada pesan dari Soo Ho.
Soo Ho tanya, Ju Kyung dimana. Kenapa gak jawab teleponnya.
Ju Kyung bilang dia baru saja kembali.
Soo Ho yang masih mencari Ju Kyung pun lega Ju Kyung udah kembali ke tenda.
Soo Ho lalu duduk beristirahat dan menatap kalung berlian yang dibelinya untuk Ju Kyung.
Ju Kyung lalu melihat fotonya dengan Soo Ho.
Ju Kyung : Rasanya seperti dongeng. Tapi kenyataannya, hidupku berantakan.
Paginya, Ju Kyung sudah berada di tenda.
Soo A bangun dan melihat Ju Kyung sudah bangun.
Soo A : Lim Joo, kau sudah bangun?
Ju Kyung : Ya, tentu saja, aku sudah bangun.
Soo A : Kau cantik bahkan di pagi hari.
Soo A lanjut tidur lagi.
Ju Kyung langsung merias wajahnya.
Hee Kyung yang lagi nangangin proyek buat mengenang Se Yeon, tiba-tiba dipindahkan ke tim humas.
Sontaklah Hee Kyung sewot. Dia bilang ini bukan waktunya untuk penugasan pegawai.
Manajernya bilang dia baru saja menerima pengumumannya.
Hee Kyung : Lalu bagaimana dengan proyekku?
Manajernya tanya, apa Hee Kyung melakukan sesuatu yang melawan CEO?
“Aneh karena hanya kau yang dipindahkan ke tim lain.”
Hee Kyung bilang dia tak melakukan kesalahan apapun.
Hee Kyung : Meskipun salah, mereka tidak bisa melakukan ini tanpa pemberitahuan.
Pak Han tanya ke anak-anak, apakah mereka tahu bagian terbaik dari darmawisata sekolah.
Anak-anak bilang bermain dengan teman-teman dan bicara dengan santai.
Pak Han : Bagian terbaik darmawisata sekolah adalah berburu harta karun.
Anak-anak bilang itu payah.
Pak Han : Bapak menyembunyikan banyak hal di sekitar sini. Bapak mau kalian melihat dan mencari apa yang bisa kalian temukan.
Hyun Kyu dan Soo Hyun protes.
Hyun Kyu bilang mereka bukan anak SD.
Soo Hyun bilang mereka sudah berusia 18 tahun, bukan 8 tahun.
Cho Rong bilang dia lapar dan belum makan.
Seo Jun kaget dan bilang Cho Rong baru aja makan.
Pak Han :Pemenangnya akan mendapat hadiah kupon senilai 50 dolar.
Sontaklah anak-anak langsung pada bergegas mencari harta karun.
Ju Kyung bilang ke Pak Han kalau dia tidak enak badan.
Pak Han ngizinin Ju Kyung istirahat.
Seo Jun melihat Ju Kyung pergi.
Ju Kyung tidur di bis.
Tak lama kemudian, Seo Jun datang.
Seo Jun : Lim Ju Kyung, kau sakit?
Ju Kyung gak jawab.
Seo Jun memeriksa suhu tubuh Ju Kyung.
Seo Jun : Kau panas sekali! Bagaimana kau bisa demam!
Seo Jun bergegas turun, kayaknya mau nyari sesuatu buat nurunin panas Ju Kyung.
Anak-anak mulai menemukan harta karun.
Soo Hyun : Harta karun macam apa ini?
Harta karun yang ditemuin Soo Hyun adalah kartu ucapan berisi kutipan-kutipan Pak Han.
“Mengetahui adalah kekuatan.”
Tiba-tiba, Hyun Kyu datang dan merebut kutipan yang ditemukan Soo Hyun, lalu dia berlari secepat kilat.
Soo Hyun mengejarnya.
Tae Hoon dan Soo A juga sama-sama menemukan harta karun mereka.
Soo A : Kau mendalami kekuatan cinta dalam perpisahan.
Soo A langsung lari ke Tae Hoon. Begitu pula Tae Hoon lari ke Soo A.
Tae Hoon : Aku tidak akan melepasmu walau mati. Bagaimana bisa aku melepasmu? Jika kau ingin pergi, sembuhkan hatiku sebelum pergi.
Soo A : Kau tidak akan mati!
Tae Hoon mengangkat tangannya tinggi-tinggi.
Tae Hoon : Siapa pun yang mencintai Choi Soo A, angkat tanganmu. Siapa yang tidak bisa melupakan Choi Soo A? Angkat tanganmu. Siapa yang mau mencegah Choi Soo A pergi? Angkat tanganmu.
Soo A : Sayang.
Mereka pelukan.
Seo Jun kembali ke bis. Dia membangunkan Ju Kyung dan bilang membawakan obat buat Ju Kyung.
Ju Kyung langsung meminumnya. Ju Kyung lalu tanya bagaimana Seo Jun bisa tahu.
Seo Jun melepas jaketnya dan menyelimuti Ju Kyung.
Ju Kyung kembali tidur.
Seo Jun : Jangan sakit. Aku benci melihat orang sakit.
Soo Ho nyariin Ju Kyung kemana-mana.
Soo Jin menghampirinya dan bilang dia dapat hadiah juara pertama.
Soo Ho nanyain Ju Kyung ke Soo Jin.
Seo Jun memakaikan gelang ke pergelangan tangan Ju Kyung.
Tak lama, dia melihat Soo Ho diluar.
Seo Jun pun langsung menyenderkan kepala Ju Kyung ke bahunya.
Soo Ho masuk. Dia marah melihat Seo Jun bersama Ju Kyung.
Ditambah lagi melihat gelang di tangan Ju Kyung.
Soo Ho mau bangunin Ju Kyung, tapi dihentikan Seo Jun.
Soo Ho menyuruh Seo Jun keluar.
Diluar, Soo Ho dan Seo Jun berkelahi.
Hyun Kyu dan 2 temannya lewat dan melihat mereka berkelahi.
Soo Ho : Kau menyebut dirimu manusia!
Seo Jun : Apa kau buta! Kau pikir aku ini apa!
Soo Ho : Kau tahu aku menyukainya!
Seo Jun : Apa yang pertama suka yang menang? Kenapa jika kau menyukainya dahulu?
Soo Ho tanya, kenapa Seo Jun harus suka Ju Kyung.
Seo Jun bilang dia juga tak tahu.
Soo Ho menyuruh Seo Jun melepaskan Ju Kyung.
Seo Jun tanya kenapa dia harus melakukannya.
Seo Jun : Perasaannya yang terpenting.
Soo Ho : Kubilang menyerahlah.
Seo Jun : Itu di luar kendaliku.
Ibu dikomplain pelanggan gegara alisnya yang belum rapi.
Ibu bilang, akan terlihat aneh selama sepekan karena si pelanggan pengen alis berwarna gelap.
Ibu : Semua akan sempurna dalam sepekan.
Tapi pelanggan gak mau tahu. Singkat cerita, si pelanggan mau nyiram ibu.
Tepat saat itu, ayah datang dan langsung pasang badan melindungi ibu.
Ayah lalu menyuruh si pelanggan datang seminggu kemudian jika masih merasa alisnya aneh. Ayah juga bilang gak bakal diam jika Hyun Sooknya dianiaya lagi.
Ibu jadi baper.
Soo Ho mikirin kata-kata Seo Jun tadi.
Seo Jun : Kenapa jika kau menyukainya dahulu? Perasaannya yang terpenting.
Tae Hoon datang dan nanyain pendapat Soo Ho.
Soo Ho : Kau dan Soo A berbaikan?
Tae Hoon : Kau harus mengalami perpisahan untuk menghargai kedalaman cinta. Siapa yang mengira cintaku sedalam ini? Tiga tingkat di bawah tanah, bukan, empat tingkat…
Tae Hoon lalu tanya, Soo Ho belum ngajak Ju Kyung kencan.
Tepat saat itu, Ju Kyung datang dan melihat Soo Ho dari belakang.
Tae Hoon : Kau harus melakukannya hari ini. Lakukanlah dengan santai di lokasi yang tidak biasa agar peluang keberhasilannya tinggi. Mengerti, Bung?
Hyun Kyu menegur Ju Kyung.
Hyun Kyu : Hei, Ju Kyung. Kudengar kau sakit dan minum obat. Sudah baikan?
Ju Kyung : Aku baik-baik saja. Aku akan pergi.
Hyun Kyu nyamperin Tae Hoon dan Soo Ho.
Soo Ho menatap kepergian Ju Kyung.
Ayah nyiapin makan malam romantis buat ibu.
Ibu pulang dan heran melihat ayah narok meja diluar.
Ayah bilang, Ju Kyung lagi gak di rumah. Sedangkan Hee Kyung dan Ju Young belum pulang, jadi ia fikir gak ada salahnya mereka makan malam romantis.
Ibu duduk.
Ayah : Kimchi tumis dengan tahu? Kau ingat kencan pertama kita? Kita makan kimchi tumis dengan tahu dan makgeolli di Cheongpyeong.
Ibu : Kau ingat semuanya. Seharusnya aku melarikan diri. Kenapa aku jatuh cinta kepadamu saat itu dan membuat diriku menderita di usia setua ini? Aku yang bodoh karena jatuh cinta pada wajah tampan.
Ayah : Berhentilah merusak suasana.
Ibu minum makgeolli yang dituangkan ayah.
Ibu : Tetap saja, dahulu kau sangat tampan. Kau pandai menyanyi. Mana bisa aku tidak jatuh cinta?
Ayah : Aku belum berubah.
Ayah mulai menyanyi.
Lalu dia mengajak ibu dansa.
Setelah itu mereka ciuman.
Tepat saat itu, Ju Young pulang dan melihat ayah ibunya ciuman.
Ju Young : Oh my eyes!
Haha… Si Ju Young ngerasa matanya ternoda.
Ayah nyuruh Ju Young pergi. Setelah Ju Young pergi, ayah dan ibu lanjut ciuman.
Ju Young ke toko komik dan mesen mie.
Gak lama, ada cewek ni yang datang bawain pesenannya.
Ju Young kaget lihat cewek itu ternyata Go Woon.
Ju Young : Apa kau mengikutiku?
Go Woon menatap aneh Ju Young lalu pergi.
Ju Young ge-er. Dia fikir, Go Woon kerja di sana buat mendekatinya.
Ju Young lalu menyusul Go Woon ke dalam.
Ju Young ngasih ponselnya ke Go Woon. Dia bilang biasanya dia gak segampang itu ngasih nomor ponselnya ke orang.
Lah si Go Woon malah motret Ju Young pakai ponsel Ju Young.
Go Woon : Kau aneh. Kenapa mengambil foto sendiri?
Paman Komik datang dan Go Woon langsung pergi.
Si Ju Young tetap aja ge-er
Ju Young : Tentu. Dia tidak membayangkan aku akan meminta nomor teleponnya.
Ju Young lalu menatap fotonya dan memuji dirinya ganteng.
Malam puncak darmawisata tiba.
Mereka sedang menikmati pertunjukan.
Soo Ho dan Seo Jun sama-sama melihat ke arah Ju Kyung.
Setelah para gadis selesai menari, selanjutnya temen-temen Seo Jun yang memberikan pertunjukkan.
Setelah temen-temen Seo Jun selesai, MC bilang kalau ia mendengar ada Saebeom memiliki seorang trainee idol.
Para murid kaget dan gak nyangka mereka punya temen calon idol.
MC : Dimana kau?
Temen-temen Seo Jun kompak menunjuk Seo Jun.
Seo Jun kesal, Kim Cho Rong, kau memberitahunya?
Cho Rong : Kau penyanyi yang hebat, jadi, nyanyikanlah satu lagu.
Seo Jun gak mau.
Ju Kyung bilang ke Seo Jun kalau dia ingin mendengar Seo Jun nyanyi.
Ju Kyung menyemangati Seo Jun.
Soo Ho panas melihat Ju Kyung menyemangati Seo Jun.
Seo Jun : Kau ingin mendengarku bernyanyi?
Ju Kyung : Tentu saja. Jangan bilang kau malu. Naiklah ke sana.
Seo Jun : Kabulkan permintaanku.
Ju Kyung : Kau sama seperti adikku. Tentu. Nyanyikan satu lagu dan kau mendapat satu permintaan.
Seo Jun naik ke panggung.
Soo Ho terus menatap Ju Kyung yang tersenyum menatap Seo Jun di atas panggung.
Seo Jun mulai nyanyi.
Ju Kyung terus tersenyum menatap Seo Jun.
Seo Jun memikirkan Ju Kyung saat bernyanyi.
Soo Ho akhirnya menatap Seo Jun bernyanyi.
Soo Jin datang dan duduk disamping Soo Ho.
Ju Kyung cemburu melihat Soo Jin, apalagi Soo Jin makai topi Soo Ho.
Ju Kyung akhirnya pergi.
Tae Hoon mengejar Ju Kyung. Tae Hoon menyuruh Ju Kyung mengembalikan jaket Soo Ho.
Tae Hoon : Berjalan ke tenggara dan kamu akan menemukan Soo Ho berjalan-jalan.
Tae Hoon beralasan dia harus ke toilet.
Tae Hoon pergi dan menghampiri Soo Ho. Dia menyuruh Soo Ho menemui Ju Kyung.
Tae Hoon : Beritahu dia perasaanmu.
Soo Ho pun menatap kalung yang mau dia kasih buat Ju Kyung.
Soo Ho pun langsung lari ke lokasi yang diberitahukan Tae Hoon. Tapi di sana, dia malah bertemu Soo Jin. Soo Jin memegang jaket Soo Ho.
Ternyata Ju Kyung lah yang memberikan jaket itu ke Soo Jin.
Ju Kyung dalam perjalanan ke lokasi yang diberitahu Tae Hoon, bertemu Soo Jin.
Soo Jin nanyain Soo Ho ke Ju Kyung.
Ju Kyung langsung ingat kata-kata Tae Hoon soal gadis yang akan diajak kencan Soo Ho.
Soo Jin kemudian melihat jaket Soo Ho di tangan Ju Kyung.
Ju Kyung bilang Tae Hoon yang menyuruhnya memberikan ke Soo Ho.
Soo Jin : Kalau begitu berikan padaku.
Semula Ju Kyung gak mau memberikannya tapi ia sadar yang disukai Soo Ho adalah Soo Jin. Akhirnya dia memberikan jaket Soo Ho ke Soo Jin dan memberitahu Soo Jin dimana Soo Ho.
Seo Jun menghampiri Ju Kyung. Dia menagih janji Ju Kyung yang akan mengabulkan permintaannya.
Ju Kyung terisak. Seo Jun pikir Ju Kyung nangis karena nyanyiannya. Dia bilang nyanyiannya terkenal menyentuh hati orang.
Tangis Ju Kyung pecah.
Sontak, Seo Jun langsung mendekati Ju Kyung dan tanya ada apa.
Soo Jin bilang ke Soo Ho kalau dia disuruh Ju Kyung mengembalikan jaket Soo Ho.
Soo Ho kaget dan mau pergi tapi Soo Jin menahannya. Soo Jin bilang setidaknya Soo Ho harus ambil jaketnya.
Soo Jin juga bilang Soo Ho menjatuhkan sesuatu.
Ternyata yang dijatuhkan Soo Ho kalung yang buat Ju Kyung.
Soo Ho mengambil kalung itu dan bergegas pergi nyari Ju Kyung.
Ju Kyung masih sama Seo Jun. Ngeliat Ju Kyung nangis, Seo Jun pikir itu salahnya. Seo Jun bilang apapun itu yang bikin Ju Kyung nangis, dia minta maaf.
Ju Kyung : Wae? Kenapa Lee Soo Ho tidak menyukaiku?
Seo Jun pun kecewa mendengarnya, apalagi setelah mendengar Ju Kyung bilang dia suka Soo Ho.
Ju Kyung : Awalnya kupikir akan berjalan dengan baik, tapi ini menyakitkan. Tolong rahasiakan, ya.
Seo Jun dalam hati berkata, kenapa Ju Kyung tak rahasiakan juga darinya.
Seo Jun menghapus tangis Ju Kyung. Seo Jun bilang menangis hanya akan membuat Ju Kyung terlihat jelek.
Soo Ho datang dan melihat mereka.
Ju Kyung menepis tangan Seo Jun dan bilang Seo Jun bakal ngehapus riasannya.
Ju Kyung kemudian pergi.
Seo Jun berdiri dan melihat Soo Ho.
Ju Kyung mau balik ke tenda, tapi dia dicegat Soo Ho.
Soo Ho : Katamu kau tidak menghindariku. Kenapa? Kau menangis? Karena Han Seo Jun? Kenapa menangis untuknya? Kau suka padanya?
Ju Kyung : Kenapa kau peduli?
Soo Ho : Jawab aku.
Ju Kyung : Bagaimana denganmu? Kenapa kau peduli kalau aku menangis? Terus kenapa kau mau tahu aku suka siapa? Saat kau menyukai orang lain, kenapa kau terus membingungkanku?
Soo Ho : Apa maksudmu?
Ju Kyung : Aku tahu kau suka Soo Jin. Kenapa terus bersikap baik padaku dan membuat hatiku berdebar
Soo Ho kaget denger pengakuan Ju Kyung. Soo Ho lalu bilang ada kesalahpahaman di sini.
Tiba-tiba, anak-anak datang. Sontak Ju Kyung panic dan langsung lari menutupi tubuhnya pakai kain putih.
Temen2 Seo Jun melihat itu, langsung mengejar Ju Kyung karena mengira Ju Kyung roh jelek.
Mereka mengejar sampai ke hutan.
Tiba-tiba aja Ju Kyung jatuh dan kain putihnya terbang terbawa angin.
Ju Kyung panic. Tapi Soo Ho kemudian datang membawanya pergi.
Soo Ho dan Ju Kyung ngumpet dibalik pohon.
Disinilah Soo Ho bilang yang dia sukai bukan Soo Jin tapi Ju Kyung.
Ju Kyung kaget mendengarnya.
Soo Ho lantas mencium Ju Kyung.
Bersambung…
EPILOG :
Temen2 Seo Jun sibuk mukulin kain putih yang tadi dipake Ju Kyung.
Tanpa mereka sadari, roh jelek itu tengah menatap mereka.
Roh jelek itu kemudian menatap Soo Ho yang mencium Ju Kyung.
“Dia pasti tahu isi potnya lebih penting daripada pot itu sendiri.” ucap si roh jelek.