Tentangsinopsis.com – Sinopsis Ustadz Milenial Episode 11, Lihat yuk gaes plot lengkap dari deretan link spoiler ada pada tulisan yang ini. Sementara itu Kalian yang ingin membaca recap-recap Episode Sebelumnya ada di sini.
Timbo sudah menyiapkan sebuah hadiah untuk Kiya. Dia datang ke rumahnya untuk memberikan hadiah tersebut. Tetapi Timbo justru harus melihat Kiya dengan Ahmad. Bahkan Timbo mendengar percakapan Kiya tentang Dia yang menyatakan perasaan pada Ahmad.
Hal ini membuat Timbo mengenang masa lalunya. Ternyata itu hadiah sudah lama Timbo siapkan sewaktu Dia masih kecil. Ketika itu, Timbo kecil menelepon Kiya dan ingin bertemu dengannya berdua di warungnya bu Samsul untuk memberikan hadiah tersebut. Namun keesokan hari itu adalah tepat di mana Pak Tagor mengajak Timbo pergi meninggalkan rumahnya.
Ahmad belum bisa memberikan jawaban pada Kiya. Dia minta maaf pada Kiya, Dia yakin apabila nantinya mereka berjodoh, pasti Allah akan menyatukan mereka. Dia minta Kiya untuk jalani saja sesuai jalan Allah.
Timbo memutuskan untuk pergi dari sana. Di waktu bersamaan, Baim datang dengan mengendap-endap dan menguping pembicaraan mereka berdua.
Saat Ahmad sudah pulang, Kiya menemui Baim yang ada di depan rumah. Dia curiga kalau mas Baim nguping pembicaraan mereka. Kiya nampak sedih dan Dia coba menanyakan sesuatu pada Baim, apabila perempuan telah menyatakan cinta lebih dulu tetapi laki-lakinya belum bisa memberi kepastian itu tandanya apa.
Menurut Baim, setiap laki-laki berbeda. Pikiran Ahmad dan dirinya juga berbeda. Saat itu Baim juga keceplosan dan mengulang kata-kata Ahmad untuk jalani saja sesuai jalan Allah. Kiya pun kesal pada mas Baim.
Timbo yang sedang galau berada di warungnya bu Samsul dan Dia melamun. Bu Samsul pun mendekat dan mencoba menghiburnya.
Di malam hari, Ahmad sedang kepikiran tentang masalah sebelumnya. Bu Maemunah kemudian datang membawa makanan dan menanyakan keadaan Ahmad. Ahmad pun menanyakan tentang kesetujuan perjodohan Dia dengan Kiya pada ibunya. Bu Maemunah pun menjawab kalau Dia dan bapak setuju dengan perjodohan dari wasiat itu.
Menurutnya Dia cantik, baik, santun, pintar, dan solehah. Dia juga menyuruh Ahmad untuk menentukan pilihan hatinya dengan tidak buru-buru.
Malam hari, Susan menelepon dan mengingatkan untuk sholat tahajud. Ahmad sudah bangun dari tadi. Dengan cara yang baik, Ahmad meminta Susan untuk tidak perlu membangunkannya lagi.
Besok hari, di kantor. Penagih hutang menemui Baim. Ahmad dan Kiya belum juga sampai di kantor. Baim berjanji akan secepatnya membayarkan hutang itu. Penagih hutang itu datang hanya untuk mengingatkan saja. Baim sekali lagi berjanji akan membayar secepatnya.
Ahmad dan Kiya baru saja tiba. Baim terlihat kesal. Ahmad baru saja bertemu Mardi dan Jabar, pegawai mereka. Dia juga baru memberi arahan pada mereka. Baim ingin mengajak Ahmad bicara serius.
Dia membicarakan Debt collector itu yang datang lagi. Dalam pembicaraan mereka, Ahmad menyarankan untuk menerima bantuan Timbo. Tetapi kali ini justru Baim menolaknya. Karena keluarga Dia yang telah menghancurkan keluarganya.
Karena hal itu, mereka berdua bertengkar. Baim tak sudi menerima tawaran Timbo, pertengkaran keduanya pun terjadi, Ahmad menganggap Baim egois. Karena hal itu, Baim akhirnya mengeraskan suaranya.
Bahwa Dia orang yang rela melakukan cara apa pun dari pada menerima uangnya Timbo seperti pecat karyawan, menjual tanah workshop, dll. Baim kesal dan Ahmad mencoba menenangkannya. Namun kali ini Baim butuh waktu untuk sendiri.
Ahmad mencoba menenangkan pegawai-pegawainya atas omongan Baim sebelumnya. Dia berjanji tak akan ada yang dipecat.
Ahmad sendirian, lalu membuka ponselnya dan merekam suaranya. Ahmad terlihat sedih mengapa cobaan hidupnya selalu datang terus dan kini Dia bingung.
Ahmad mulai berfikir kenapa Dia ada di tempat itu atau seharusnya waktu itu Dia pergi saja ke Kairo dan tak terlibat banyak masalah seperti sekarang, ada workshop, perjodohan, Timbo, Susan. Beberapa kilasan balik mereka ditampilkan saat Ahmad curhat sendirian dengan merekamnya dan prolognya kali ini cukup lama sekali gaes.
Singkat cerita, besok hari Susan bangun jam 6.30 pagi hari. Setelah terbangun dan melihat sinar matahari melalui jendelanya, Susan memiliki sebuah ide membuat sesuatu untuk Ahmad.
Susan dan Ahmad pun bertemu. Mereka berada di kafe kopi bersama. Dia memberikan hadiah itu pada Ahmad. Tak lama kemudian, Susan juga menyatakan cinta kepada Ahmad.
Meskipun Susan tahu kalau diantara mereka berdua ada tembok besar, tetapi Susan tetap akan menghargai keyakinan Ahmad dan Dia yakin Ahmad juga akan melakukan hal yang sama seperti Dia. Dengan tegas, Susan sekali lagi menyatakan bahwa Dia menyukai Ahmad. Ahmad pun hanya dapat terdiam.