Vengeance of the Bride Eps 28

Tentangsinopsis.com – Sinopsis Vengeance of the bride Episode 28, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini.baca episode sebelumnya disini

Sebelumnya….

Hari Kompetisi Tata Rias Warna dan Pengembangan Produk Baru Le Blanc dimulai.

Seo Yeon keluar dari aula dan menghubungi seseorang, tapi orang yang dia hubungi tidak menjawab.

Seo Yeon pun kesal, juga cemas.

Seo Yeon lalu mengirimi pesan kepada orang itu.

Seo Yeon : Kang Tae Poong-ssi, ada apa denganmu hari ini? Kenapa kau tidak mengangkat teleponmu?

Ya, Tae Poong lah yang berusaha dia hubungi.

Tae Poong sendiri ada di dalam mobil, di depan

Dia membaca pesan Seo Yeon.

Seo Yeon : Hari ini adalah pameran riasan yang kita kembangkan. Aku tidak tahu tentang orang lain, tapi kau harus berada di sini. Tolong datang, meski kau terlambat.

Tae Poong menghela nafas.

Tae Poong : Bagaimana bisa aku datang? Bagaimana?

San Deul memanggil model Tim 2 untuk masuk.

Tapi model Tim 2 tak masuk juga.

Baek San bertanya, apa Tim 2 tidak bisa menyewa model.

Ba Da sedikit tertawa mendengarnya.

Seo Yeon pun bilang bahwa modelnya sedang dalam perjalanan.

Tak lama kemudian, model Seo Yeon masuk.

Baek San, In Soon dan Nyonya Park kaget melihat sosok yang menjadi model Seo Yeon. Dia, Jung Mo Yeon!

In Soon : Seo Yoon Hee?

Nyonya Park : Nyonya Seo?

Seo Yeon pun mengingat saat dia meminta Mo Yeon menjadi modelnya. Dia datang bersama San Deul dan meminta Mo Yeon menjadi modelnya. Seo Yeon bilang, semuanya menjadi jelas saat dia datang ke rumah Mo Yeon. Mo Yeon adalah model yang sempurna untuk produk yang dia kembangkan. Melalui Mo Yeon, dia ingin mengungkapkan keindahan yang semakin dalam dengan waktu.

Mo Yeon menolak. Dia bilang, dia mengagumi semua produk yang Seo Yeon buat tapi dia tak mau terlibat lagi dengan Le Blanc.

San Deul meminta Mo Yeon mempertimbangkan lagi.

Mo Yeon meminta maaf.

Seo Yeon tak menyerah. Dia memberikan Mo Yeon sampel produknya dan meminta Mo Yeon menghubunginya jika berubah pikiran setelah mencoba produknya. Saat mau mengambil kartu namanya dari dalam dompetnya, foto Il Seok dan Yoon Hee jatuh ke meja. Mo Yeon terkejut melihat foto Yoon Hee. Dia langsung tahu itu Yoon Hee. Seo Yeon pun mengatakan itu adalah foto ibu kandungnya dan memohon agar Mo Yeon menyelamatkannya. Karena itulah, Mo Yeon bisa berdiri di atas panggung bersama Seo Yeon sekarang.

Seo Yeon menatap Mo Yeon, lalu kembali menatap Baek San, Nyonya Park dan In Soon.

Seo Yeon : Pimpinan Kang Baek San dan keluarganya takut padamu, bukan?

Nyonya Park yang ketakutan, lari keluar.

Baek San menyuruh In Soon menyusul ibunya.

In Soon pun pergi mengejar Nyonya Park.

Diluar, Nyonya Park takut dan menyebut Mo Yeon adalah hantu dan dia bingung harus bagaimana sekarang. Dia makin panic saat seseorang menyentuh bahunya. Dia pikir itu Mo Yeon dan terus berdoa memohon keselamatan. Ternyata itu In Soon.

In Soon : Ibu, ini aku!

Nyonya Park pun mengajak In Soon kabur.

Pameran dimulai.

Ba Da menggunakan tata rias warna.

Sementara Seo Yeon hanya menggunakan produk-produk yang dia kembangkan sebelumnya.

Pertama-tama, Seo Yeon mengoleskan krim ke wajah Mo Yeon.

Lalu, Seo Yeon berbisik, minta maaf pada Mo Yeon karena menggunakan Mo Yeon untuk urusan pribadinya.

Mo Yeon : Aku baik-baik saja. Aku memilih jalan ini. Orang-orang yang takut melihatku. Aku imgin tahu alasan dibaliknya.

Tangan Seo Yeon gemetaran.

Mo Yeon menggenggam tangan Seo Yeon.

Pameran akhirnya usai.

San Deul : Semua pameran sudah berakhir. Kedua manajer senior sekarang akan membuat presentasi terakhir mereka.

Ba Da dan Seo Yeon memulai presentasi mereka.

Ba Da : Seperti yang anda semua ketahui, riasan warna tim kami intuitif. Hanya cantik. Ada satu alasan wanita merias wajah. Menjadi lebih mempesona dan cantik. Jadi, produk baru tim pengembangan kami adalah krim yang mengutamakan fungsi memutihkan. Ini tentu saja merupakan produk representatif yang sesuai dengan nama Le Blanc.

Baek San hanya sedikit tersenyum mendengarnya.

Lalu sekarang giliran Seo Yeon memberikan presentasi.

Seo Yeon : Konsep yang kami siapkan adalah keindahan yang tidak berubah. Untuk melakukan ini, anda harus sepenuhnya memperkaya bagian dalam, bukan hanya bagian luar. Jadi, tim pengembangan dua menyiapkan produk fungsional yang menambah vitalitas pada kulit. Produk kami dapat digunakan oleh ibu dan anak perempuan.

Baek San tampak senang dengan mendengar presentasi Seo Yeon.

San Deul : Sekarang, kami akan memulai pemungutan suara pemegang saham.

Pemungutan suara selesai.

San Deul : Saya akan mengumumkan hasil pemungutan suara.

San Deul terkejut melihat hasilnya. Seri!

San Deul : Dalam situasi seperti itu, Pimpinan Kang akan membuat panggilan terakhir.

Ba Da yakin dia akan memenangkan presentasi hari ini.

Ba Da pun ingat saat dia mengancam ayahnya sebelumnya.

Flashback…

Ba Da : Aku pasti akan dapat suara dari pemegang saham di pihakku. Nenek dan ibu. Tapi jika masalah muncul, kau harus memilihku ayah.

Baek San : Sungguh gadis yang menyedihkan. Apa kau tidak percaya diri untuk menang secara adil?

Ba Da : Bukankah pemenang adalah orang yang adil pada akhirnya? Seperti bagaimana kau mencapai posisi itu dengan membunuh seseorang?

Baek San kaget, apa?

Ba Da : Jangan terlihat kaget. Aku hanya menawarkan tanganku untuk naik perahu yang sama seperti kau.

Baek San : Bagaimana bisa? Dari semua orang, beraninya kau?

Ba Da : Jangan khawatir. Aku di pihakmu. Dan kau pun harus di pihakku juga.

Flashback end…

Baek San mengumumkan pemenangnya. Dia tak punya pilihan. Tapi saat dia mau menyebut nama Ba Da, Tae Poong datang.

Tae Poong : Ya ampun. Aku terlambat, bukan? Tapi bukankah seharusnya kau menunggu sampai aku pemegang saham utama, memberikan suara? Sangat mengecewakan. Sebelum Pimpinan membuat keputusan, hitung suaraku dulu.

Ba Da gak setuju, ini tidak masuk akal. Tuan Kang termasuk dalam tim pengembangan dua. Dia pasti akan memilih timnya.

Tae Poong : Tidak adil. Dalam pengertian itu, ikatan darah adalah yang paling kekanak-kanakan dalam hal ini bukan? Semua orang di sini tahu bahwa kau putri Pimpinan Kang. Sekarang, apakah itu adil?

Mo Yeon menatap seorang pria yang duduk bersama para pemegang saham.

Pria itu mengangguk dan ikut bicara.

“Semuanya harus sesuai dengan aturan. Tuan Kang Tae Poong mungkin berada di tim pengembangan dua tetapi tidak ada peraturan untuk mengecualikannya sebagai pemegang saham. Jika dia dikeluarkan karena termasuk dalam tim pengembangan dua, bukankah seharusnya Pimpinan Kang dikecualikan dari membuat keputusan akhir juga?”

Baek San pun menerima suara Tae Poong.

San Deul : Sesuai perintah Pimpinan Kang, pemenang akhir ada di tangan Tuan Kang Tae Poong. Tuan Kang, siapa yang kau pilih?

Tae Poong pun menatap lirih Seo Yeon.

Tak lama kemudian, dia pun memilih Seo Yeon.

Ba Da protes : Tidak. Ini salah. Ini tidak adil!

Tae Poong : Aku membuat pilihan seperti itu bukan karena aku berada di tim dua tapi karena produk buatan Manajer Eun lebih luar biasa.

San Deul : Pemenang akhir kompetisi hari ini adalah manajer senior tim pengembangan dua, Eun Seo Yeon.

Ba Da marah : Ini tidak mungkin benar. Tidak, tidak bisa.

Ba Da pun beranjak pergi.

Seo Yeon menatap Mo Yeon dengan mata berkaca.

Mo Yeon memberikan ucapan selamat pada Seo Yeon.

Seo Yeon dan San Deul mengantarkan Mo Yeon keluar.

Seo Yeon : Terima kasih, CEO Jung. Terima kasih sangat banyak untuk hari ini.

Mo Yeon : Astaga, jangan sebutkan itu. Kau tidak melakukan apa-apa.

San Deul : Sebagai model kami, kau bahkan membuat para pemegang saham berubah pikiran. Kau tahu pria yang mengungkapkan pendapatnya tentang suara Tae Poong, bukan?

Mo Yeon : Aku hanya memberimu kesempatan. Keahlianmulah yang mengambil kesempatan itu, Seo Yeon.

Seo Yeon : Aku sangat menghargainya.

Mo Yeon memegang tangan Seo Yeon.

Mo Yeon : Seo Yeon. Aku tidak akan lagi bertanya apa yang kau coba temukan di Le Blanc. Dan aku akan tetap menjaga fakta bahwa kau putri Seo Yoon Hee.

Seo Yeon : Aku sudah tahu kau akan melakukannya bahkan tanpa memberitahuku, CEO Jung. Aku tahu kau adalah orang yang dapat dipercaya sejak pertama kali kami bertemu.

Mo Yeon : Aku harus berterima kasih karena telah memikirkanku seperti itu. Tapi sebagai imbalannya berjanjilah padaku ini.

Seo Yeon : Apa itu?

Mo Yeon : Jangan melakukan sesuatu yang berbahaya.

San Deul : Aku akan berjanji padamu sebagai gantinya. Aku tidak akan pernah membiarkan dia jatuh ke dalam bahaya.

Mo Yeon : Sungguh melegakan bahwa kau memiliki orang yang dapat diandalkan di sebelahmu. Aku berharap Jo Yi juga menemukan pria yang baik seperti dia.

Seo Yeon : Dia akan menemukannya. Baik kau dan Jo Yi adalah orang-orang yang luar biasa.

Mo Yeon : Datanglah kapanpun jika kau butuh bantuanku. Aku pergi.

Begitu Mo Yeon pergi, ponsel Seo Yeon bunyi.

Telepon dari Baek San.

Seo Yeon pun langsung menemui Baek San.

Baek San : Bagaimana itu bisa terjadi? Kenapa kau menggunakan CEO Jung Mo Yeon sebagai modelmu?

Seo Yeon : Aku mengenal Reporter Hong Jo Yi karena insiden masker wajah terakhir. Melalui dia, aku bertemu CEO Jung. Aku pikir CEO Jung adalah model terbaik untuk produk tim kami. Apakah menggunakan CEO Jung sebagai modelku membuatmu berada di posisi yang sulit?

Baek San : Lupakan. Kau boleh pergi.

Tapi saat mau keluar, Ba Da masuk.

Ba Da marah, apa yang kau rencanakan? Beraninya kau memakai CEO Jung untuk modelmu!

Seo Yeon : Bukankah itu hakku memilih modelku sendiri?

Ba Da : Jangan berpikir bahwa kau mengalahkanku. Kang Tae Poong-lah yang membuat kau yang tidak kompeten menang.

Seo Yeon : Aku tidak berpikir begitu.

Ba Da : Apa itu tadi?

Seo Yeon : Kita tidak pernah melawan satu sama lain dengan benar. Kudengar kau berkeliling menyuap para pemegang saham. Lain waktu, aku ingin kita bersaing dengan keterampilan kita.

Seo Yeon keluar.

Ba Da ngadu ke ayahnya, kau lihat itu kan! Begitulah cara Penilai Kedua memandang rendahku! Kenapa kau menerima suara Kang Tae Poong! Kau seharusnya mengklaim dia tidak punya hak sampai akhir!

Baek San : Kau ingin aku menjadi bahan tertawaan bersamamu? Bahkan jika itu bukan Tae Poong, aku akan memilih produk Manajer Eun!

Ba Da : Haruskah kau melakukan ini padaku? Apa kau lupa apa yang aku ketahui tentangmu!

Baek San : Benar. Karena kita sedang membahas topik ini, mengapa kau tidak memberi tahuku lagi? Tetapi sebelum kau melakukannya, lebih baik kau berpikir dengan hati-hati. Pikirkan tentang apa yang terjadi pada orang-orang yang mengetahui tentang kebenaran itu.

Ba Da kaget, apa?

Baek San : Aku tidak peduli jika kau adalah putriku. Terlebih lagi jika kau mencoba menggunakanku sebagai batu loncatanmu. Aku yakin kau tahu sebanyak itu.

Baek San lalu bertanya siapa yang memberitahu Ba Da.

Ba Da mulai takut sama ayahnya.

Baek San : SIAPA!

Ba Da : Detektif Ma.

Baek San : Inilah alasan utama kenapa kau gagal setiap saat. Kau hanya tahu cara mengambil sampah yang aku buang.

Ba Da pun berlutut minta maaf.

Baek San : Aku yakin kalian berdua siap mempertaruhkan hidup kalian ketika kalian mencoba mempermainkanku.

Ba Da : Bukan seperti itu, Ayah. Aku bersumpah. Aku hanya ingin menjadi tangan kananmu. Tolong percaya padaku dan biarkan aku bekerja untukmu.

Baek San tidak percaya.

Tae Poong dan San Deul di ruang istirahat.

San Deul : Kau darimana saja? Apa kau tahu betapa khawatirnya aku?

Tae Poong : Apakah itu sebabnya kau meneleponku lebih dari seratus kali? Kau orang gila. Kau bisa menjadi sangat obsesif, kau tahu.

San Deul : Jangan mengubah topik.

Tae Poong : Aku hanya mencari Ma Dae Geun, yang kembali bersembunyi dan mengatur pikiranku.

San Deul : Jadi, apakah kau merasa sedikit lebih baik sekarang?

Tae Poong : Tidak penting apakah aku baik-baik saja atau tidak.

San Deul : Lalu apa yang penting?

Tae Poong pun menjawab dalam hatinya.

Tae Poong : Melindungi Ba Ram. Aku akan melindunginya, jadi tidak ada yang bisa menyakitinya lagi. Aku rela mengorbankan segalanya. Itu sebabnya aku kembali.

Dal Hee bersama Wie Dae dan Young Ji di ruangan Tim Pengembangan 2. Lalu San Deul dan Tae Poong datang.

Tae Poong : Ada apa dengan semua perhatian ini?

Young Ji : Kami benar.

Tae Poong : Benar tentang apa?

San Deul : Mereka pasti membicarakan pewaris Le Blanc.

Tae Poong : Apa kalian semua tahu?

Wie Dae : Bagaimana mungkin kami tidak tahu? Kau cukup berani untuk bolos kerja tanpa pemberitahuan. Sudah jelas.

Dal Hee : Bagaimanapun, terima kasih banyak. Aku berbicara buruk tentangmu karena bolos kerja ketika kami semua sangat sibuk, tapi aku menarik semuanya kembali.

Tae Poong : Rasanya seperti orang-orang membicarakanku. Tidak ada alasan untuk berterima kasih padaku. Aku hanya memilih dengan jujur ​​dan adil.

Ba Da datang dan marah-marah.

Ba Da : Bagaimana itu adil? Kau menghancurkanku. Ini semua salahmu, Kang Tae Poong!

Tae Poong ngajak Ba Da bicara diluar.

Dia menyeret Ba Da.

Seo Yeon datang dan terdiam melihat mereka.

Tae Poong menyeret Ba Da ke ruang istirahat.

Tae Poong : Jika kau terus merengek, kau akan terlihat menyedihkan.

Ba Da : Menurutmu siapa yang membuatku seperti ini? Aku tidak akan membiarkanmu atau Eun Seo Yeon lolos begitu saja.

Tae Poong : Berhenti bersikap keras kepala. Manajer Eun berada satu tingkat di atasmu dengan segalanya, termasuk produk, model, dan konsep.

Ba Da : Tidak. Aku bisa saja menang andai saja kau tidak menghalangi dan ibu dan nenek tidak melarikan diri.

Tae Poong : Apa yang kau bicarakan? Mengapa ibu dan nenek kabur?

Ba Da : Eun Seo Yeon, gadis yang tidak berguna itu, membawa wanita itu. CEO Jung, wanita yang hampir menjadi ibu mertuamu.

Tae Poong : Apakah mereka takut dimarahi oleh CEO Jung karena begitu kejam pada Jo Yi?

Ba Da : Apakah kau meninggalkan kepalamu di suatu tempat sebelum kau kembali?

Tae Poong : Apa yang kau bicarakan?

Ba Da : Apakah kau tidak melihatnya? CEO Jung terlihat seperti Seo Yoon Hee.

Tae Poong : Seo Yoon Hee?

Ba Da : Ya, Seo Yoon Hee. Kau tahu Kang Ba Ram, gadis yang membuatmu terobsesi? Itu ibu kandungnya. Wanita itu merusak hari ulang tahunku setiap tahun dengan upacara peringatannya, dan dia bahkan merusak presentasiku.

Tae Poong : Apakah kau mengatakan orang-orang itu adalah orang tua asli Ba Ram?

Tae Poong ingat saat Seo Yeon dengan berani menyelidiki masa lalu Le Blanc di depan Baek San.

Ba Da : Pasti ada sesuatu di sana. Orang tua kandung Ba Ram dan Jung Mo Yeon. Eun Seo Yeon menggunakannya. Aku akan mencari tahu kebenarannya.

Ba Da pergi.

Tae Poong : Benar. Nama pasangan yang upacara peringatan kematiannya diadakan setiap tahun adalah Jin Il Seok dan Seo Yoon Hee. Apakah Ba Ram mengetahui siapa orang tua kandungnya? Apakah itu sebabnya dia datang ke perusahaan ini?

Seo Yeon ke rumah Baek San. Sampai di sana, dia langsung ditampar oleh In Soon.

In Soon : Kau gadis tercela. Kau tahu betapa aku membenci Jung Mo Yeon. Bagaimana kau bisa memintanya menjadi modelmu? Bagaimana kau bisa mengkhianatiku? Aku mempercayaimu dan sangat mengagumimu.

Nyonya Park : Aku sudah bilang. Apa yang aku katakan? Aku sudah bilang jangan dekat-dekat dengannya. Aku tahu ada sesuatu yang salah sejak dia mulai datang ke sini. Aku yakin dia membawa hantu ke rumah kami.

Nyonya Park lalu menyiram Seo Yeon dengan air vas bunga.

Nyonya Park : Pergi, hantu! Pergi! Cepat keluar.

Seo Yeon kaget dengan perlakuan mereka,

Lalu Seo Yeon bilang itu salah paham.

In Soon : Sebuah kesalahpahaman? Beraninya kau!

In Soon mengguncang-guncang tubuh Seo Yeon.

In Soon : Beritahu aku sekarang. Ada apa dengan rambutnya, pakaiannya, dan semua itu?

Tae Poong datang, berhenti! Beraninya kau mengguncangkan-guncangkannya!

In Soon : Kenapa kau berteriak? Kau tidak tahu apa-apa, jadi jangan ikut campur! Apakah kau tahu siapa yang dia bawa ke kantor?

Tae Poong : Ibu Jo Yi? Apa yang salah dengan itu? Mengapa kau bertindak seperti ini?

In Soon : Astaga. Apakah kau bertindak seperti ini saat kau tahu segalanya? Kang Tae Poong, gadis licik ini melakukan ini dengan sengaja untuk mengacaukanku.

Seo Yeon : Itu tidak benar, Bu Nam. Aku hanya berharap kau tidak takut padanya lagi. Aku tidak tahu apa alasannya, tapi kenapa kau takut pada seseorang yang sudah mati? Aku hanya ingin menunjukkan kepadamu bahwa kau tidak punya alasan untuk takut.

Nyonya Park : Beraninya kau mengatakan kebohongan seperti itu? Apakah kau mengatakan kau membawa hantu wanita itu ke sana untuk kami? Apakah kau berharap kami percaya itu? Alasan kau membawa hantu itu adalah untuk memakan kita semua.

Seo Yeon : Katakan padaku. Mengapa CEO Jung menakutkan seperti hantu bagimu?

Nyonya Park terdiam.

In Soon : Beraninya kau terus berbicara padaku seperti itu?

In Soon mau menampar Seo Yeon lagi tapi dihentikan Tae Poong.

Tae Poong : Sudah kubilang jangan menyentuhnya!

Tae Poong lalu bilang itu dia.

Tae Poong : Aku menyarankan agar kami menggunakan CEO Jung sebagai model. Jadi jangan pernah menyentuhnya lagi. Bahkan jika kau menyentuh satu helai rambut di kepalanya, aku tidak tahu apa yang akan aku lakukan.

Seo Yeon kaget melihat kemarahan Tae Poong.

Tae Poong lalu menyuruh In Soon dan Nyonya Park minta maaf pada Seo Yeon.

Baek San datang, berhenti! Dia bukan bagian dari keluarga kami. Apa yang kau lakukan? Kau membuat kami malu.

Tae Poong menatap ayahnya dan bicara dalam hati.

Tae Poong : Kenapa kau melakukan itu? Mengapa? Kenapa kau mencoba membunuh Ba Ram? Apa yang kau lakukan pada orang tua Ba Ram? Apa yang kau takutkan?

Baek San : Apa kau tidak malu bertingkah seperti ini di depan Manajer Eun?

Tae Poong : Ya. Aku merasa malu. Aku malu setengah mati bahwa aku putramu dan bahwa aku adalah bagian dari keluarga ini. Aku ingin sekali membasuh setiap tetes darah di tubuhku jika itu mungkin. Apakah kau tahu itu?

Baek San : Siapa di dunia yang kau ikuti?

Tae Poong : Aku harus mengejarmu. Ini semua yang aku pelajar darimu saat tumbuh dewasa di rumah ini. Apa? Haruskah aku bertindak lebih sepertimu? Haruskah aku menginjak, menghancurkan, dan bahkan membunuh orang yang tidak aku sukai?

Baek San menampar Tae Poong.

Tae Poong : Bunuh saja aku, kalau begitu.

Baek San : Apa?

Tae Poong : Aku seseorang yang menghalangi kesuksesanmu. Jadi bunuh aku.

Tae Poong pergi.

Seo Yeon menyusul Tae Poong.

Tae Poong mau masuk ke mobilnya tapi dicegah Seo Yeon.

Seo Yeon : Tidak, kau tidak bisa. Kau tidak dapat mengemudi dalam keadaan ini. Jika kau pergi seperti ini, kau akan mengalami kecelakaan lain.

Tae Poong melihat pipi Seo Yeon yang kemerahan karena ditampar In Soon.

Lalu dia memegang pipi Seo Yeon yang merah.

Tae Poong : Itu pasti sangat menyakitkan. Seberapa banyak? Aku minta maaf.

Seo Yeon kaget dan langsung menjauhkan pipinya dari tangan Tae Poong.

Tae Poong menarik Seo Yeon ke pelukannya dan bicara dalam hati.

Tae Poong : Maafkan aku, Ba Ram-ah.

San Deul yang ada di depan rumah Tae Poong, terkejut melihat Tae Poong memeluk Seo Yeon.

Bersambung….

Next episode :

Seo Yeon marah dan pergi meninggalkan Tae Poong usai dipeluk Tae Poong.

San Deul memberitahu Tae Poong bahwa dia menjalin hubungan dengan Seo Yeon dan berniat melamar Seo Yeon.

In Soon menyelidiki Mo Yeon.

Dal Hee bertanya pada Seo Yeon, apa Seo Yeon yakin Mo Yeon gak ada hubungannya dengan Yoon Hee.

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like