Woori the Virgin Ep 6

Tentangsinopsis.com – Sinopsis Woori the Virgin Episode 6, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Episode sebelumnya.


Woori dan Kangjae ada di bawah hujan. Woori mengembalikan cincin dari Kangjae dan mengatakan kalo hubungan mereka sudah berakhir. Kangjae sendiri nggak bisa menghentikannya dan hanya melihat saat Woori berjalan meninggalkannya.


Kembali ke saat Kangjae mergokin Woori dan keluarga sama Raphael. Mereka tampak akrab. Woori melihat Kangjae dan memanggilnya. Mereka lalu makan bersama. Itu adalah tempat yang dipesan Raphael dengan koneksinya. Kangjae jadi merasa tersisih di antara mereka.

Selesai makan mereka pun berpisah. Raphael mengajak Woori dan keluarga untuk makan hidangan laut lain kali. Itu baik untuk bayinya. Woori yang melihat Kangjae merasa nggak nyaman dari tadi menggenggam tangannya dan tersenyum.


Ayah menemui Raphael bersama Mari dan melarang mereka untuk bercerai. Raphael gemas dan mau memberitahu apa yang Mari lakukan padanya tapi rupanya Mari sudah memberitahu ayah dengan versinya sendiri. Dan lucunya ayah nggak papa anaknya diselingkuhi dan difitnah. Bahkan ayah juga ngasih gedung Star Cafe pada Mari.

Di tangga Mari nelpon ibunya dan melaporkan respon ayahnya Raphael. Ibu seperti nggak senang dan menyuruhnya pulang. Mari tahu yang terjadi saat mendengar siulan Dupal.


Sesampainya di rumah memang benar ada Dupal. Ia mengupas apel sambil mengarahkan pisau ke ibunya. Mari menyuruhnya pergi dan mengancam akan melaporkannya ke polisi tapi Dupal nggak takut. Dia mengambil ponsel Mari kemudian mendorongnya.

Mari mengambil pisau Dupal dan mau melukai Dupal tapi nggak bisa. Akhirya Dupal mengambil pisaunya kembali kemudian mendorong Mari. Ibu tahu-tahu memukul kepala Dupal pakai lukisan. Dupal berbalik dan melihat ibu bisa berdiri.


Di kantor polisi Kangjae mau menyelidiki kematian Shin Miyong tapi nggak dibolehin sama kapten. Ia menyudahi dan mau menutup kasus itu dengan bunuh diri. Padahal sebelumnya Kangjae dengar sendiri Shin miyong bilang rumah sakit Pimpinan Kim.

Ia lalu menemui ibunya Shin Miyong dan meminta maaf dengan membawa bunga. Ia meletakkannya di meja dan melihat catatan. Dan saat dirsir, muncullah beberapa nomor.


Sungil menemui Woori di kantor dan memberikan fotonya sama anaknya (yang mukanya diedit jadi mukanya Woori) saat syuting menjadi ayah. Ia juga nggak akan mencampuri urusan pribadinya lagi. Ia percaya Woori sudah bisa mengambil keputusannya sendiri. Tapi untuk gugatan, ia ingin Woori memikirkannya lagi dan memberitahu Raphael.

Yeri datang dan mendengar apa yang Sungil katakan. Tapi saat ia menanyakannya, Sungil nggak mau menjawab dan malah pergi.

Woori lalu menceritakan semuanya pada Yeri. Yeri sendiri berpikir kalo Kangjae pasti merasa nggak nyaman. Selama ini ia selalu menjaga Woori sampai mau menikah tapi Woori malah hamil sama pria lain. Dan yang lebih sedih ia harus melihat pria itu di dekatnya.


Woori baru saja turun dari bus dan bertemu dengan Kangjae. Dia sedang melihat catatan nomor yang akan menjadi bukti kasusnya. Woori merasa kalo itu pasti sulit untuknya. Yang ia maksud adalah masalah mereka tapi Kangjae malah mengira tentang kasusnya. Woori menyudahi dan mengajaknya untuk makan masakan nenek. Makan bersama Woori dan keluarganya membuat Kangjae tampak bahagia.


Mari sudah sadar dan membersihkan rumahnya. Ia berpikir untuk memberikan uang pada Dupal tapi ibu melarang. Mereka juga nggak punya uang sebanyak itu. Ternyata keduanya mengikat Dupal di kursi dan membungkusnya dengan plastik.


Setelah Kangjae pulang, Woori menemui nenek dan ibu yang sedang makan buah dan membicarakan Kangjae. Ia merasa kalo Kangje pasti merasa nggak nyaman bersama dengan Raphael. Nenek meminta Woori untuk nggak terlalu memikirkannya karena dalam hidup masalah akan selalu ada. Ia nyuruh Woori untuk menghirup udara segar dan bersantai. Woori jadi ingin mengajak Kangjae berkemah.

Mereka pun berkemah. Mendadak mendung datang dan hujan pun turun. Keduanya berlindung di dalam tenda. Kangjae melihat kaos yang Woori pakai dan teringat pertemuan pertama mereka.

Saat itu Kangjae sedang mengintai penjahat bersama rekannya. Kebetulan kaos yang dipakai sama penjahatnya sama kayak yang dipakai sama Woori. Berdasarkan kaos itulah Kangjae lalu menemui Woori. Woori yang terkejut nggak sengaja menjatuhkan tasnya sehingga pisau di dalam tasnya terlihat. Woori mengambilnya dan tahu-tahu Kangjae mengeluarkan alat dan menyetrumnya.

Woori akhirnya sadar dan Kangjae juga sudah tahu kalo ia salah tangkap. Dan alasan ia membawa pisau besar adalah karena disuruh nenek untuk mengasah pisau.


Kangjae dan Woori tertawa mengingatnya. Kangjae sendiri lega ia nggak dipecat saat itu. Hujan masih belum reda. Woori mengaku lapar tapi mereka juga nggak bisa makan barbekyu. Kangjae menjanjikan akan memasakkannya ramyun yang enak. Dan saat mau menyiapkan kompor, ia malah salah membawa semprotan serangga. Akhirnya mereka makan mie instan mentah.

Kangjae mengajak Woori untuk mengakhiri kemah mereka dan pergi ke restoran tapi Woori nggak mau. Ia lalu bertanya tentang Kangjae yang sering ke gereja setelah waktu itu. Ia pikir untuk menemuinya. Kangjae membantah. Katanya ia nggak sengaja lewat dan bertemu dengan seseorang yang menyuruhnya untuk mengikuti kelas. Dan ternyata Kangjae juga jadi sering makan di tempatnya nenek. Semakin mengenal Woori, Kangjae akhirnya tahu tentang sumpah berpantang yang dijalani Woori.

Woori menanyakan perasaan Kangjae saat tahu tentang hal itu. Kangjae bilang ia hanya berpikir kalo Woori adalah orang yang taat. Dan kenapa ia mengajak Woori berkencan adalah karena nggak ingin Woori menjadi biarawati. Makanya setelah dikasih tahu temannya ia pun segera menemui Woori dan merobek surat pendaftaran itu. Woori mau mengatakan sesuatu tpi mendadak hujan makin deras dan tenda mereka bocor.


Akhirnya Kangjae merobohkannya dan mereka pindah ke mobil. Woori mau mengatakan sesuatu tapi Kangjae malah tidur. Dan sebenarnya Woori juga menyukai Kangjae sejak pertama bertemu. Sejak Kangjae menggendongnya ke rumah sakit usai kesetrum, saat Kangjae ke gereja dan saat Kangjae datang ke restoran neneknya. Dan ternyata surat yang Kangjae robek adalah surat untuk menjadi relawan di gereja.

Pagi harinya Kangjae membangunkan Woori dan memberitahu kalo hujannya sudah berhenti. Dan meski mereka nggak bisa melihat bintang, mereka bisa melihat matahari terbit.


Dupal akhirnya sadar. Dia minta dilepaskan tapi Mari sama ibunya malah memukuli kepalanya seperti sebelumnya agar ia kembali pingsan. Setelah dipukul beberapa kali ia nggak juga pingsan. Mari sampai mau mengambil palu atau tongkat golf. Dupal yang merasa takut akhirnya meminta maaf.


Sungil datang ke sekolah menyanyi ibu dan memberikan makanan di sana. Ia juga bilang kalo ia berteman dengan ibu saat SMP.

Sementara itu Woori dan Kangjae menikmati perjalanan mereka. Mereka berjalan-jalan melihat binatang, makan dan naik kapal. Setelah turun dari kapal Woori menyinggung tentang komitmen mereka untuk nggak berbohong satu sama lain. Ia lalu memberitahu kalo Mari selingkuh dengan pria yang meninggal di rumah sakit waktu itu. Kangjae terdiam. Woori pikir Kangjae terkejut. Woori lalu janji nggak akan sering-sering bertemu dengan Raphael.

Di mobil Woori melihat foto-foto yang ia ambil bersama Kangjae tadi. Ia mengaku sangat suka dengan liburan mereka karena itu adalah liburan pertama mereka. Melihat foto itu membuat Woori ingin mengambil foto di studio. Orang merasa bahagia saat mengambil foto sedang hidup nggak selalu bahagia. Saat merasa sedih mereka bisa melihat foto agar kembali termotivasi. Kangjae setuju. Mendadak Mari melihat truk kontainer yang memiliki nomor seperti dalam catatan Kangjae. Kangjae turun dari mobil dan memastikannya.


Kangjae kembali ke kantor polisi dan menunjukannya pada Nahi. Nahi mau melaporkannya tapi Kangjae melarang. Ia akan memastikan dulu isinya. Dan kalo itu berkaitan dengan pimpinan Kim maka mereka baru bisa melaporkannya. Nahi mengiyakan dan mengatakan akan membantunya.


Sungil memasak untuk ibu dan nenek. Woori lalu pulang dan duduk bersama mereka. Sungil mau mengambilkan makanan untuk Woori tapi Woori menolak. Ia hanya ingin duduk di sana. Nenek mengulurkan tangannya. Duduk bersama saat makan membuat suasana seperti keluarga. Sungil membenarkan kalo mereka memang keluarga. Mendadak nenek malah membicarakan tentang ciuman Sungil dan ibu yang waktu itu. Ibu merasa nggak nyaman dan pergi setelah membantahnya. Ia lal melihat kalo Sungil sudah makin dekat dengan Woori dan nenek.


Woori telponan sama Kangjae. Powerbank miliknya tertinggal di mobilnya Kangjae. Kangjae mau mengembalikannya tapi Woori bilang nggak usah dan nyuruh Kangjae untuk istirahat. Raphael lalu nelpon. Ternyata dia ada di restoran.

Woori pun menemuinya yag sedang bersama dengan Sungil. Seperti yang Sungil kaakan sebelumnya, ia ingin menuntut dokter kandunga itu. Selain itu Raphael juga akan membantu mereka. Dan ternyata Kangjae datang untuk mengembalikan powerbank Woori. Melihat Woori bersama Raphael seperti membuatnya kecewa dan memutuskan untuk pergi.


Setelah Raphael pergi, Sungil bicara dengan ibu. Ibu lega ada Sungil yang membantu Woori dan yang baik pada nenek. Ia menggenggam tangan Sungil dan membuat Sungil mau menciumnya. Lah mendadak ibu malah bangkit dan menyuruhnya pulang karena sudah malam.


Di kantor Woori mencoba nelpon Kangjae tapi nggak diangkat. Yeri menyarankan agar Woori menemuinya. Wooripun ke kantor polisi untuk menemui Kangjae. Di sana ia bertemu dengan Nahi. Nahi memberitahu kalo Kangjae mendadpat teguran terkait kasus yang ditanganinya. Woori juga saksi. Nahi bilang Kangjae nggak melaporkan kalo Lee Mari adalah selingkuhan No Manchul.

Kangjae keluar dari ruangannya dan melihat Woori. Merasa kecewa, Woori pun keluar. Kangjae mengejarnya. Woori menyesalkan Kangjae yang nggak memberitahu tentang Mari. Apa karena ia khawatir ia nggak akan memberikan bayinya? Kangjae beralasan kalo ia nggak memberitahunya karena kasusnya masih berjalan. Woori sendiri nggak tahu perasaan yang dirasakannya sekarang dan ingin sendiri dulu.

Sampai rumah Woori langsung masuk kamar dan nangis. Ibu dan nenek menemuinya dan menanyakan yang terjadi. Sambil nangis ia ngasih tahu kalo Kangjae berbohong padanya. Ia merasa kasihan padanya karena Kangjae terpaksa berbohong untuknya. Ibu sama nenek sampai terdiam dan nggak tahu mau ngomong apa.


Raphael minta Mari untuk menandatangani surat cerai tapi Mari nggak mau. Raphael bahkan mengancam akan menuntutnya tapi Mari masih santai-santai aja. Ia bahkan mengancam balik akan menuntut Raphael biar nggak dapat hak asuh bayinya sekalian.

Sesampainya di rumah Mari menceritakan pada ibu kalo Raphael nggak punya pilihan lain selain menuruti keinginannya. Mereka lalu melihat Dupa dan ingin menyingkirkannya.


Mendadak ada yang datang. Mari ke depan dan melihat Raphel. Seperti sebelumnya ia memintanya untuk menandatanganinya. Mari nggak mau dan nyuruh Raphael untuk pergi.

Dupal di dalam berhasil membuka penutup mulutnya dan berteriak minta tolong. Ibu berusaha membuatnya diam dengan menutup mulutnya tapi Dupal malah menggigit tangannya.

Karena Raphael memaksa untuk masuk gegara dengar kalo ada yang minta tolong, akhirnya Mari menandatangani surat cerai itu lalu menyuruhnya pergi. Sekembalinya ke dalam Mari yang kesal memukul kepala Dupal untuk melapiaskan kekesalannya.


Di kamarnya Woori memikirkan semuanya. Baik ia dan Kangjae saling menulis permintaan maaf tapi nggak jadi mengirimkannya.


Paginya saat berangkat kerja, Woori ditelpon sama Raphael dan diminta untuk ketemu. Woori lalu datang ke rumahnya dan dibawa ke sebuah kamar yang ternyata adalah kamar byi. Raphael membeli sendiri perlengkapannya satu demi satu sepulang kerja. Ia memberitahu kalo ia dan istrinya sudah bercerai. Ia melakukannya kaena memikirkan bayinya. Ia menjanjikan akan memberikan kehidupan yang lebih baik untuk bayinya ketimbang kalo ia masih bersama istrinya.

Mari yang mengambil barang-barangnya sedih lihat Raphael bersama dengan Woori.


Setelah meninggalkan rumah Raphael, Woori ditelpon sama Kangjae. Tapi nggak tahu kenapa ia nggak bisa bilang kalo ia habis ketemu sama Raphael. Kangjae mengajaknya bertemu nanti malam karena ada yang mau ia bicarakan.

Di jalan Woori ditemuin sama Mari yang ingin mengantarnya. Woori menolak dan bilang akan naik kereta bawah tanah. Mari mengatakan kalo bukan salahnya mereka bercerai. Woori mengungkit apa yang Mari katakan sebelumnya kalo ia putus asa dan menginginkan bayinya. Ia merasa kalo Mari berpura-pura padahal ia berselingkuh.

Mari lalu mengungkapkan siapa yang sebenarnya berpura-pura. Ia memberitahu kalo tunangnnya, Kangjae tahu tentang perselingkuhannya tapi ia menutupinya. Ia nggak mau Woori berubah pikiran dan merawat bayi itu. Woori terdiam. Ia lalu bersyukur karena bayinya nggak punya ibu kayak Mari.


Woori dan Kangjae bertemu pada malam harinya. Kangjae meminta maaf dan mengakui kalo semuanya salahnya. Ia nggak ngasih tahu Woori karena nggak mau semua rencana mereka gagl gegera bayi itu. Woori mengeluhkan Kangjae yang selalu meminta maaf padahal semua itu bukanlah salahnya.

Kangjae lalu menyinggung rencana foto mereka besok dan mengajak Woori untuk hanya berfoto bahagia mulai besok.

Semalaman Woori memikirkan antara cincinnnya Kangjae atau bayinya.

Sungil menemui ibu di kelas menyanyi. Ia mengaku mencintai ibu dari masih SMP sampai sekarang ia menjadi ibu dari putrinya. Ia ingin mereka kembali bersama. Ibu meminta maaf karena nggak bisa melakukannya. Hubungannya sebelumnya paling lama hanya berlangsung seama 6 bulan. Mereka mungkin akan bertengkar, mereka bisa memiliki masalah. Ia nggak mau membuat Woori terluka.

Woori dan Kangjae akhirnya akan berfoto. Saat gambarnya mau diambil mendadak Woori malah nangis. Ia lalu keluar dan Kangjae mengejarnya. Di luar Woori malah ingin mereka putus. Ia nggak bisa percaya lagi pada Kangjae yang sudah membohonginya.

Kangjae meminta maaf dan janji nggak akan melakukannya lagi. Woori menyesalkan harusnya Kangjae bilang kalo ia nggak menginginkan bayinya. Woori mengembalikan cincin Kangjae.

Hujan turun. Kangjae nyuruh Woori untuk mengatakannya sambil menatap matanya. Woori mengangkat wajahnya dan mengatakannya. Setelahnya ia pun peri meninggalkan Kangjae.

Bersambung…

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like
Read More

Dear.M Ep 9

Tentangsinopsis.com – Sinopsis Dear.M Episode 9, Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini.Baca episode…